Suasana bazar yang sangat ramai membuat Yasmin melupakan sejenak masalah hidupnya, entah itu tugas kuliah maupun masalah Riska yang masih setia bertahta di pikirannya.
"Yee malah bengong ni anak, kayak baru pertama kali keluar rumah aja.. Yasmin, sini! emang kamu nggak laper apa?" panggil Anna pada Yasmin yang sejak tadi hanya celingak-celinguk memperhatikan keramaian.
"Eh?? iya aku laper banget nih, kita mulai dari mana dulu nih makannya?" tanya Yasmin antusias.
"Bagaimana kalau kita mulai dari Korean food aja? ngiler tau nggak ngebayangin Song Jong Ki oppa makan teoppokki" kata Anna sambil menarik tangan Yasmin menuju ke stand Korean food disediakan.
"Woaaah, jincha masyta"
(woaaah, benar-benar enak) kata Anna menggunakan bahasa Korea yang entah betul atau salah.
Yasmin yang melihat tingkah Anna terkekeh geli kemudian ikut mencoba makanan tersebut.
"Eh, ini pedas banget ternyata Ann". ucap Yasmin yang kepedisan.
"Ya emang gitu, rasanya teoppokki emang pedas" ucap Anna santai karena memang doyan makanan pedas.
"Kamu masih lama nggak disini? soalnya aku mau nyari es cendol dulu disana, biar pedasnya hilang" kata Yasmin
"Emmph, iya Yas, kamu kesana aja duluan, entar aku nyusul" jawab Anna sambil memakan teoppokinya.
"Oke, aku tunggu yah" kata Yasmin lalu pergi.
Dari kejauhan, ada sepasang mata yang berhasil menangkap sosok Yasmin.
--
"Eh, itu bukannya gadis roti waktu itu yah?" monolog Yusuf lalu pergi mengikuti Yasmin dari jauh.
"Hey Yus, kamu mau makan apa dulu nih?" tanya Wildan pada Yusuf yang belum menyadari kepergian Yusuf.
"Kayaknya aku mau coba Korean food disana deh" kata Wildan kembali saat tak mendapat jawaban dari Yusuf.
"Hey Yus, kebiasaan banget sih lu, kalau orang tanya ya ja... astaghfirullah ternyata dari tadi aku ngomong sendiri" kata Wildan terpotong saat berbalik dan menyadari Yusuf yang sudah hilang entah kemana.
"Kemana sih tuh anak? ah terserah lah, pokoknya aku mau makan Korean food sekarang" monolog Wildan lalu berjalan ke arah stand Korean food.
Bugh
"Auw kepalaku" pekik gadis itu memegang kepalanya yang sakit akibat ditabrak oleh seorang pria.
"Eh.. maaf mbak, aku nggak senga.. " kata Wildan terputus saat nenyadari gadis itu adalah gadis yang hampir ia tabrak di lampu merah tadi.
"kamu lagi? hobi bangat sih kamu nabrak aku, atau memang kamu sengaja yah?" ketus Anna yang mulai berpikiran buruk.
"Oh ya Tuhan, ngapain juga aku sengaja nabrak kamu, nggak ada untungnya juga kan? lagian aku udah minta maaf, kenapa malah tambah panjang sih urusannya" kata Wildan tak kalah ketus.
--
Di sisi lain, Yusuf masih setia memperhatikan dari jauh Yasmin yang sedang asik makan es cendol. Tanpa ia sadari, sejak tadi ia tersenyum simpul melihat tingkah Yasmin yang sangat menggemaskan menurutnya.
"Astaghfirullah, kenapa aku ngikutin gadis itu? tapi, siapa yah nama gadis itu? ah sudahlah, kalau memang jodoh pasti bertemu lagi" monolog Yusuf yang tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan Wildan di sampingnya.
"Oh disini kamu rupanya, dari tadi aku nyariin kamu Bambang, kamu ngapain sih disini?" omel Wildan pada Yusuf.
"Sorry bro, itu muka kenapa kusut gitu?" tanya Yusuf penasaran
"Ini semua gara-gara kamu ninggalin aku, jadinya aku harus berhadapan lagi sama tuh nenek sihir, heran deh, jadi cewek kok galak bener?" gerutu Wildan.
"Nenek sihir? siapa sih yang kamu maksud Wil?" tanya Yusuf.
"Itu tuh, cewek galak yang kita temuin di lampu merah tadi, kesel banget aku dimarahin depan umum" jawab Wildan masih dengan wajah kesalnya.
"Yaa lagian kamu juga sih,selalu aja ladenin dia, udah tau cewek, masih aja diajak berdebat" kata Yusuf sedikit tertawa merasa lucu dengan sahabatnya itu.
Hening sejenak.
"Halo mas, boleh kenalan nggak?" kata seorang gadis langsung membuat Yusuf dan Wildan menoleh.
-Bersambung-
Yuk dukung karya author dengan like, koment dan vote novel ini agar author lebih semangat lagi update cerita selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Ria dardiri
jgn2 ni orng Mak lampirnya itu🤔🤔🤔
2022-12-17
1