Hari perlahan mulai dihiasi dengan lantunan suara indah yang menggemakan ajakan sholat subuh dengan diiringi sesekali dengan suara kokokan ayam.
Hari ini merupakan hari keberangkatan Yasmin ke tanah rantau guna melanjutkan pendidikan yang selama ini ia cita-citakan. Setelah melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslimah kini ia menuju ke dapur untuk membantu sang ibu menyiapkan sarapan.
"Jam berapa nanti peasawatta' berangkat nak?"
(Jam berapa nanti pesawat kamu berangkat nak?) Tanya ibu sambil menggoreng ayam.
"Insya Allah jam 09.15 bu, tapi harus ka disana 1 jam sebelum berangkat biar tidak buru-buru ka mengurus"
(Insya Allah jam 09.15 bu, tapi saya sudah harus disana 1 jam sebelum pesawat berangkat agar saya tidak buru-buru mengurus). Jawab Yasmin sambil mengaduk-ngaduk nasi goreng dalam wajan.
Setelah semuanya selesai, mereka sekeluarga pun sarapan bersama.
"Ingat ki' nak, nanti kalau disana miki' jaga baik-baik dirita', jaga kehormatan ta' dan keluargata".
(Ingat nak, nanti kalau kamu sudah disana (Jakarta) jaga dirimu baik-baik, jaga kehormatanmu dan keluarga kita) pesan Ayah saat sedang sarapan.
"Fokus kuliah, tidak usah pacaran, kalau ada yang serius langsung suruh dia temui Ayah", lanjut Ayah yang langsung membuat Yasmin tersedak.
Bagaimana tidak, selama ini Ayah tidak pernah mengizinkan Yasmin pacaran, jangankan pacaran, dekat dengan teman laki-laki saja tidak boleh. Tapi kali ini Ayah mulai membahas hubungan laki-laki dan perempuan tersebut, mungkin karena kini Yasmin sudah berusia 18 tahun, usia dimana anak perempuan mulai beranjak dewasa.
Setelah sarapan Ayah, ibu, Yana dan Yani ikut mengantar Yasmin ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Keberangkatan Yasmin diiringi dengan pelukan dan tangis dari Ibu, Yana dan Yani serta Ayah yang sesekali menghapus air matanya agar tidak terlihat.
Ini merupakan kali pertama Yasmin meninggalkan keluarganya dengan jarak yang jauh sehingga membuat keluarga Yasmin merasa berat untuk melepas kepergiannya ke tanah rantau.
Selama di pesawat, Yasmin tampak terdiam melihat ke arah jendela, sesekali ia menyeka air mata yang lolos keluar dari matanya. Untuk pertama kalinya ia akan hidup sendiri jauh dari keluarga, sementara kedua orang tuanya tak dapat mengantarnya sampai ke Jakarta di karenakan kondisi ayah yang saat itu baru pulih dari sakitnya dan ibu harus menjaganya.
Tak terasa, pasawat yang ditumpangi Yasmin telah landing di Bandara Soekarno-Hatta. Ia keluar dari Bandara dan langsung menaiki taksi menuju ke area kos-kosan yang ia dapatkan dari internet.
Karena memasuki gang yang sempit akhirnya Yasmin turun dari taksi dan berjalan kaki menuju ke arah kos yang dimaksud, namun karena kos tersebut ternyata full, akhirnya Yasmin meminta alamat kos-kosan lain yang dekat dengan kos pertama ke ibu kos dan ia pun mendapatkannya.
"Dari sini sekitar 100 meter lalu belok kanan masuk lorong, Bismillah semoga masih ada yang kosong" gumam Yasmin sembari mengingat arah yang disebutkan oleh ibu kos tadi.
Namun saat memasuki lorong yang sepi meskipun masih siang, Yasmin melihat ada beberapa pemuda yang sedang asik merokok di lorong tersebut. Tak ingin berburuk sangka dengan mereka, akhirnya Yasmin tetap memilih untuk melanjutkan jalannya melewati beberapa pemuda tersebut sambil menarik kopernya.
"Maaf mas, permisi saya mau lewat" lirihnya saat ada pemuda yang berdiri menghalangi jalannya.
"Eh ada cewek nih, mau kemana cantik? singgah dulu bareng kita yuk" ucap salah satu pemuda tersebut.
Seketika jantung Yasmin berdebar hebat karena merasa takut.
"Ma-maaf mas, sa-aya lagi buru-buru, temen saya udah nunggu disana" bohong Yasmin terbata sambil menunjuk ke arah depan agar bisa lolos dari para pemuda tersebut.
"Lu bohong kan? lihat tuh hidung lu merah, duh tambah cantik aja" ucap pemuda di depan Yasmin sambil hendak memegang dagu Yasmin namun langsung di tepis kasar oleh Yasmin.
Yasmin memang memiliki sisi unik, dimana ia tak bisa berbohong, saat ia mencoba berbohong hidungnya akan langsung memerah dan gatal. Itu membuat orang akan segera tahu kalau saat itu Yasmin sedang berbohong.
"Jangan coba-coba menyentuhku!" tegas Yasmin nampak mulai marah.
"Ya ela nih cewek galak bener, colek dikit kan ti..." ucapan pemuda itu terputus saat ada suara dari arah belakang mereka.
"Eh disini kamu rupanya, yuk! udah aku tungguin dari tadi juga," ucap seorang gadis yang baru datang dan langsung merangkul pundak Yasmin seolah-olah ia adalah teman yang sudah menunggunya sejak tadi.
-Bersambung-
Yuk dukung karya author dengan like, koment dan vote novel ini agar author lebih semangat lagi update cerita selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
ApoBangPo
Suka klo ada bahasa daerah d dalamny karna aku tertarik belajar dan tau banyak bahasa walaupun cuma sedikit² 😁
2022-09-13
4
Rahmat10
Lanjut thor..
2022-08-11
2