Yasmin dan Anna sedang bersantai di depan TV sambil bercerita.
"Oh jadi gitu masalahnya" kata Anna sambil mengangguk setelah mendengar cerita Yasmin tentang apa yang dikatakan Riska tadi sore.
"Iya Ann, padahal dulu Riska itu teman sekaligus tetanggaku yang baik loh!? Makanya dulu aku heran ketika tiba-tiba sikap dia ke aku mendadak barubah, dia jadi jutek, kalau ngomong ke aku ketus banget. Aku baru tahu tadi penyebab perubahan sikapnya setelah Riska mengatakannya langsung" kata Yasmin sedih.
"Hmm itulah hidup Yasmin, nggak ada yang mulus, dan kita nggak bisa paksain orang-orang untuk selalu baik dan menyukai kita kan?" kata Anna bijak.
"Iya sih, tapi aku agak khawatir sama ancamanmya tadi Ann, segitu sakit hati kah dia sampai ia benci dan dendam padaku? semoga dia nggak sampai nekat melakukan hal-hal buruk untuk balas dendam" kata Yasmin sendu.
"Tenang aja, kan ada aku yang siap jadi bodyguard kamu. Jadi kalau kamu mau kemana-mana harus bareng aku" kata Anna membusungkan dada percaya diri.
"Ada-ada aja kamu Ann" Yasmin terkekeh geli.
Hening sejanak, mereka sibuk dengan hapenya masing-masing.
"Eh Ann, lihat deh, katanya besok ada bazar kuliner internasional di Jalan Sudirman dekat restoran X, kita ikutan yuk" ajak Yasmin.
"Masa sih? coba lihat" kata Anna penasaran melihat iklan tersebut di hape Yasmin.
"Boleh deh, kali aja kita ketemu jodoh, eh bukan kita sih, tapi kamu" kata Anna sambil menaik turunkan alisnya.
"Emang kamu nggak mau ketemu jodohmu?" tanya Yasmin
"Bukan nggak mau sih, tapi aku belum siap, aku masih pengen balapan dulu, hehe" jawab Anna asal sambil cengar-cengir.
--
Keesokan harinya
"Yasmin.. udah belum? ntar kita telat loh ke bazarnya" teriak Anna dari luar rumah yang sedang memanaskan mogenya.
"Iya Ann, ini aku udah siap kok" kata Yasmin sembil mengunci pintu rumah.
"Widih, gaya kamu Ann, udah kayak wanita di film-film action" kata Yasmin melihat penampilan Anna yang memakai jeket kulit, celana jeans ketat dan sepatu kets.
"Lah, kamu juga Yas, gaya kamu itu udah kayak di film religi tau nggak" kata Anna bercanda sambil terkekeh.
Sebenarnya ia sangat kagum melihat wanita yang memakai pakaian tertutup seperti Yasmin, hanya saja ia belum siap menggunakan pakaian tersebut.
"Kalau dilihat-lihat, kamu cantik deh kalau pake jilbab" kata Yasmin lirih.
"Masa sih? kapan-kapan aku coba deh. Nih pake helmnya" kata Anna memberikan helm pada Yasmin untuk mengalihkan pembicaraan.
"Okey, ingat jangan ngebut yah, keselamatan yang utama" kata Yasmin mengingatkan.
"Siap mak" canda Anna pada Yasmin yang kalau ngomong seperti emak-emak.
Merekapun berangkat bersama.
Di lampu merah
"Yasmin, kayaknya kalau lewat jalan itu lebih cepat deh" kata Anna menunjuk ke jalan belok kanan.
"Aku sih ngikut kamu aja, nggak ngerti aku jalan disini" jawab Yasmin.
"Oke kita belok aja kalau gitu" kata Anna lalu membelokkan motornya, namun tiba-tiba..
Chiiittt...
Anna dan Yasmin hampir jatuh ketika sebuah mobil hampir menabrak mereka.
"Woy, hati-hati dong bawa motornya, kamu pikir ini jalan nenek moyang kamu apa, main belok-belok aja" teriak seorang pria sambil mengeluarkan kepalanya lewat jendela.
Mendengar omelan pria tersebut membuat Anna geram, ia turun dari mogenya dan diikuti Yasmin. Anna melepaskan helmnya dan langsung menampilkan rambut ikal panjang yang terlepas dari sanggulannya. Sedangkan Yasmin tetap menggunakan helm, dimana helm tersebut menggunakan kaca hitam sehingga orang tidak dapat melihat siapa dibalik helm tersebut.
Degh
"Yus, ternyata cewek, aku kira tadi cowok, mampus aku" ucap Wildan mengusap wajahnya kasar.
"Kamu sih, ngomel mulu, kamu tau nggak Wil, berhadapan sama cewek itu lebih sulit loh daripada berhadapan sama cowok" kata Yusuf menakut-nakuti sahabatnya itu.
"Keluar kamu, lihat nih! lampu sen motorku udah aku nyalain waktu mau belok, kamunya aja yang merem bawa mobilnya jadi nggak lihat" bentak Anna membuat Wildan langsung turun dari mobil di ikuti oleh Yusuf.
"Eh dia kan cowok roti itu" monolog Yasmin dalam hati ketika melihat Yusuf.
"Seharusnya kalau mau belok, kamu harus lihat kiri kanan dulu dong, ini bukan sepenuhnya salah aku" kata Wildan yang entah kenapa jadi kekanak-kanakan dan tidak mau mengalah.
"Apa? udah salah masih aja ngeyel. Seharusnya kamu minta maaf karena udah hampir nabrak kita, bukannya malah ngomel-ngomel seperti kamu yang jadi korban" kata Anna semakin geram.
"Bu..." perkataan Wildan terpotong saat Yusuf memegang pundaknya.
"Maaf mbak, kami yang salah karena kurang hati-hati" kata Yusuf singkat, padat dan jelas.
"Nah gitu dong, kan urusan beres, lain kali kalau bawa mobil itu hati-hati" kata Anna ketus lalu kembali menaiki motornya di ikuti oleh Yasmin yang sejak tadi memperhatikan Yusuf sambil tersenyum tipis dibalik helmnya.
"Kamu tuh yah, udah tua juga, masih aja mau berdebat sama anak gadis kayak gitu, mana di tengah jalan lagi, malu-maluin tau nggak" omel Yusuf pada Wildan yang masih terdiam sejak tadi.
"Iya iya aku yang salah, emang yah cewek selalu benar" kata Wildan malas lalu masuk ke dalam mobil bersama Yusuf.
Merekapun melajukan mobilnya ke tempat bazar.
Sungguh, itu adalah pertemuan yang memberikan kesan yang bikin kesal, baik Anna maupun Wildan, tapi tidak bagi Yusuf dan Yasmin.
-Bersambung-
Yuk dukung karya author dengan like, koment dan vote novel ini agar author lebih semangat lagi update cerita selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Ria dardiri
kuch kuch ho tahe ""tlh terjadi sesuatu dihatiku""wassekkkk,,,,
2022-12-17
1
Ria dardiri
dimana mana cewek maha benar😀😁
2022-12-17
1
Ria dardiri
pasti kerennnn
2022-12-17
1