5. Pria Asing dan Sebungkus Roti

Yasmin dan Anna tiba di depan sebuah rumah sederhana namun nampak nyaman meskipun masih agak sedikit kotor.

"Wah rumahnya bagus dan nyaman, kamu juga baru tiba di rumah ini?" tanya Yasmin

"Iya, baru tadi aku tiba, tapi karena laper jadi aku keluar dulu cari makanan, bukannya dapat makanan, malah dapat preman lorong cap kadal aku" kesal Anna mengingat kelakuan para pemuda tadi.

"Berarti kamu belum sempat makan yah? wah kebetulan, aku ada bawa makanan nih" ucap Yasmin sambil mengeluarkan termos makanan dari dalam tas ransel yang sejak tadi dengan setia berada di punggung Yasmin.

"Wooow apaan ini? kelihatannya enak banget" Mata Anna berbinar melihat makanan tersebut.

"Ini namanya coto Makassar, enak loh! Ini ibu aku yang buat" .

"Wah sudah lama banget aku nggak makan makanan ini" ucap Anna hampir ngeces saking laparnya.

"Yuk kita makan" ajak Yasmin sambil tersenyum bahagia.

Merekapun makan bersama dengan lahap, sesekali Yasmin melihat Anna menambahkan coto ke dalam mangkuknya, ia benar-benar sangat menyukai makanan tersebut.

Setelah makan bersama, Yasmin segera membersihkan tempat makan mereka dengan lincah. Ia memang sangat rajin dalam urusan kerjaan rumah karena ia telah terbiasa membantu sang ibu saat masih di Makassar.

Anna yang memang tidak serajin Yasmin hanya bengong melihat kelincahan Yasmin, mulai dari membersihkan meja makan, mencuci piring, kemudian ia lanjutkan menyapu dan mengepel lantai yang memang agak sedikit berdebu.

"Wah kamu rajin bangat Yasmin, udah cocok kamu jadi ibu rumah tangga" Puji Anna mengacungkan 2 jempol tangannya pada Yasmin.

Yasmin terkekeh mendengar celotehan Anna.

Karena semua urusan sudah beres mereka masuk ke dalam kamar masing-masing untuk beristirahat.

Tak lupa Yasmin menelpon Ibunya untuk mengabarkan kalau ia sudah sampai.

Tuuuut...

"Halo Assalamu 'alaikum nak, bagaimana? sampai miki'? lancar ji perjalananta'? sudah jiki' makan?"

(Halo Assalamu 'alaikum nak, bagaimana? apakah kamu sudah sampai? apakah perjalananmu lancar? apakah kamu sudah makan?) suara Ibu diseberang telepon membrondong Yasmin dengan banyak pertanyaan.

Yasmin terkekeh mendengar pertanyaan Ibunya yang sudah seperti kereta api.

"Wa'alaikum salam Ibu, alhamdulillah sampai maka' ibu, lancarji perjalananku dan sudah maka' makan tadi sama teman sekontrakanku"

(wa'alaikum salam Ibu, alhamdulillah saya sudah sampai, perjalanan saya lancar dan tadi saya sudah makan bersama teman sekontrakan saya). Jawab Yasmin, yang kemudian lanjut menceritakan kejadian yang baru saja ia alami dan bagaimana ia bertemu dengan Anna yang ternyata jago bela diri.

Mendengar cerita Yasmin, Ibunya merasa khawatir namun juga merasa legah karena Yasmin dipertemukan dengan Anna.

Sore harinya, Anna dan Yasmin berencana pergi ke minimarket untuk belanja kebutuhan rumah dan dapur. Selain rajin, Yasmin juga sangat pandai memasak, hal ini sangat disyukuri oleh Anna yang tidak pandai memasak, ia hanya perlu berbagi tugas dengan Yasmin dalam urusan lain agar segala urusan rumah berjalan lancar.

Saat sibuk memilih bahan makanan, dimana Yasmin yang memilih bahan makanannya dan Anna yang mendorong trolly. Saat Yasmin menarik sebuah roti, ternyata roti itu juga sedang ditarik bersamaan oleh seorang pria. Kebetulan roti tersebut tinggal satu-satunya.

Mereka sempat bertatapan sejenak karena kaget namun Yasmin segera menundukkan pandangannya.

"Maaf, rotinya buat masnya aja" kata Yasmin melepas roti tersebut dan berhasil membuyarkan lamunan pria yang saat ini sedang menatap Yasmin.

"Eh.. i-iya makasih" ucap pria itu kaku lalu berbalik. Tanpa Yasmin dan Anna ketahui pria itu menyunggingkan senyuman tipis sambil berjalan meninggalkan mereka berdua yang masih diam berdiri di posisi awal mereka.