6. Perasaan Aneh

Sore itu di sebuah rumah mewah, seorang pria tampan sedang mondar mandir di kamarnya membereskan barang-barang untuk ia bawa ke apartemen barunya.

"Kamu yakin mau pindahan sekarang Yusuf? kenapa nggak disini aja sih bareng Abi dan Ummi? sekarang di rumah ini tinggal Abi dan Ummi saja loh, sepi tau nak" rengek Ummi Ulfa pada anak pertamanya yaitu Yusuf.

Yusuf memang berencana pindah ke apartemennya sore ini setelah melalui pertimbangan yang matang. Ingin lebih mandiri dan tinggal di dekat RS A tempat ia bekerja agar lebih memudahkannya datang ke RS saat ada panggilan darurat sudah pasti merupakan alasan utamanya. Namun sebenarnya, ia juga ingin menghindari berbagai macam pertanyaan keramat yang akhir-akhir ini sering dilontarkan Ummi padanya. Yah apalagi kalau bukan

'kapan bawa calon menantu ke rumah?,

kapan nikah?,

umur Abi dan Ummi sudah semakin tua, kapan kami bisa menimang cucu?'

Sungguh pertanyaan yang begitu sulit untuk di jawab mengingat sampai detik ini belum ada satupun wanita yang berhasil dekat dengannya, mengingat sifatnya yang dingin dan kaku.

"Ummi.. Ummi tenang saja, Yusuf akan sering mengunjungi Abi dan Ummi saat akhir pekan" bujuk Yusuf sambil berlutut memegang tangan Umminya yang sedang duduk di pinggir ranjang Yusuf.

Abi hanya tersenyum sambil geleng kepala melihat tingkah istrinya yang tak rela jauh dari putra kesayangannya itu.

Tok tok tok

"Assalamu 'alaikum Abi, Ummi" seorang pria yang merupakan sahabat Yusuf tiba-tiba muncul di depan kamar Yusuf dan mengalihkan perhatian mereka.

"Eh nak Wildan, masuk nak" ajak Abi mempersilahkan

"Iya Abi" jawab Wildan lalu melangkah masuk sambil menciumi tangan Abi dan Ummi secara bergantian.

"Wildan kok tumben baru nongol? Ibumu apa kabar nak?" tanya Ummi dengan lembut.

"Iya maaf Ummi, kemarin lagi sibuk sekali di restoran soalnya. Alhamdulillah kabar Ibu baik Ummi, tadi Ibu titip salam" jawab Wildan dengan sopan.

"Wa'alaikum salam" jawab Ummi.

"Wil, mobil kamu udah siapkan? aku numpang mobil kamu dulu soalnya mobil aku lagi di bengkel nih" kata Yusuf.

"Siap tuan, apa mau langsung berangkat tuan?" canda Wildan yang seketika mendapat tabokan oleh Ummi di lengannya.

"Hehe bercanda Ummi, peace" lirih Wildan cengar cengir sambil mengangkat dua jari membentuk Peace kepada Ummi.

Abi dan Ummi mengantar putra dan sahabatnya sampai ke halaman, setelah berpamitan mereka pun pergi meninggalkan rumah kediaman kedua orang tua Yusuf.

Di dalam mobil

"Wil, kita singgah di minimarket dulu yah, aku mau beli bahan makanan biar nanti nggak bolak-balik lagi" ajak Yusuf.

"Okey okey" jawab Wildan masih tetap fokus nyetir.

Wildan pun memarkirkan mobilnya di halaman minimarket. Mereka berdua masuk ke dalam untuk berbelanja.

"Wil, kamu dorong trolinya yah, aku mau pilih bahan makanan dulu" kata Yusuf sambil memberikan troli ke Wildan.

"Ya elaa Yus, ngapain bawa troli segala sih, kamu bawa keranjang aja, nanti kita disangka pasangan yang sedang belanja bersama lagi, ogah ah" elak Wildan.

"Ya Allah Wil aku masih normal kali, pikiran kamu aja yang kejauhan mikirnya" kata Yusuf.

"Yang bilang kamu gak normal siapa Bambaang, aku kan cuma bilang nanti orang sangkaannya gitu". Kesal Wildan.

"Ah kamu aja yang terlalu suudzhon sama orang lain. Lagian berkat perdebatan ini, sekarang kita malah terlihat seperti pasangan yang sedang bertengkar di depan troli tau nggak" ucap yusuf malu sambil melihat sekeliling saat orang-orang mulai memperhatikan mereka.

"Ya udah gini aja, kamu belanja bawa keranjang sendiri, dan aku juga bawa keranjang sendiri, kita belanja terpisah aja biar keadaan lebih tenang" kata Wildan menawarkan solusi.

"Jadi, kamu beli bahan dapur, aku beli kebutuhan rumah dan toilet, gimana Yus?" lanjut Wildan yang kemudian disetujui oleh Yusuf.

Mereka pun berpisah mencari kebutuhan masing-masing.

"Selai sudah, mentega juga sudah, sekarang waktunya mencari roti" monolog Yusuf sambil mencari keberadaan roti yang ia maksud.

"Nah, itu dia rotinya" gumam Yusuf sambil berjalan mengambil roti yang ia sudah keker sejak tadi.

Namun siapa sangka, roti yang saat ini sedang ia pegang secara bersamaan juga di pegang oleh seorang gadis asing.

Seketika pandangan Yusuf terkunci pada sosok gadis cantik dan anggun dengan balutan hijab Syar'i di hadapannya, membuat jantung Yusuf seketika berdebar hebat. Perasaan aneh yang baru kali ini ia rasakan membuat tubuhnya seakan tak bisa bergerak.

"Maaf, rotinya buat masnya aja" kata gadis itu sambil menunduk yang seketika membuyarkan lamunan Yusuf.

"Eh, i-iya makasih" ucap Yusuf singkat seakan tak mampu berkata lebih panjang dari itu.

Karena semakin salah tingkah, ia pun segera berbalik dan pergi meninggalkan gadis tersebut dan temannya. Tanpa ia sadari seutas senyum tipis terukir di bibir Yusuf, entah apa yang ia rasakan saat itu.

Di sisi lain, Wildan telah selesai berbelanja, ia sedang menunggu Yusuf tidak jauh dari tempat kasir.

"Mana sih tuh bocah? lama amat belanja bahan makanannya kayak mau buka restoran aja" gerutu Wildan berbicara sendiri.

"Eh, itu dia orangnya" lanjut Wildan saat melihat Yusuf berjalan ke arahnya. Namun, ia merasa ada yang aneh dengan sahabatnya itu, karena sepanjang perjalanan sampai berhenti di depan Wildan ia tak pernah berhenti senyum-senyum sendiri. Sesuatu yang sangat jarang terjadi melihat Yusuf tersenyum sendiri seperti itu.

Wildan mendekatkan tangannya pada kening Yusuf.

"Humm? tidak demam" lirih Wildan namun masih belum menyadarkan Yusuf dari lamunan dan senyum bahagianya.

Tanpa aba-aba...

"A'uudzubillaahi minasysyaithoonirrojiim, bismillahirrohmaanirrohiim, Allahulaa ilaaha illahu wal hayyul qoyyum, laa..."

pembacaan ayat kursi Wildan terputus saat Yusuf langsung menepis tangan Wildan yang sudah berada di ubun-ubunnya seolah ingin meruqyah Yusuf yang menurutnya sedang kerasukan.

"Astaghfirullah Wil, kamu pikir aku kesurupan apa!" kata Yusuf kesal.

"Yaa habisnya kamu sih melamun sambil senyum-senyum dari tadi, seperti orang kesurupan saja" balas Wildan agak legah karena ternyata sahabatnya itu tidak kesurupan.

Sontak tingkah mereka menjadi bahan tontonan orang sekitar, ada yang tertawa, ada yang geleng kepala dan parahnya ada yang sampai merekam mereka.

Di sisi lain, ada sepasang mata yang memperhatikan tingkah Yusuf dari kejauhan sambil tersenyum.

"Ganteng dan lucu juga tuh cowok" kata gadis itu berbicara sendiri.

-Bersambung-

Yuk dukung karya author dengan like, koment dan vote novel ini agar author lebih semangat lagi update cerita selanjutnya.

Terpopuler

Comments

Ria dardiri

Ria dardiri

😘😘😘😘

2022-12-17

1

Ria dardiri

Ria dardiri

😀😁😂

2022-12-17

1

Ria dardiri

Ria dardiri

palingan dag dig dug Gitu😀😁

2022-12-17

1

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Perkenalan
3 3. Pertemuan Dua Mutiara
4 4. Dia Gadis Baik
5 5. Pria Asing dan Sebungkus Roti
6 6. Perasaan Aneh
7 7. Bagaikan Bulan di antara Bintang
8 8. Gadis dengan MoGe
9 9. Mode Emak-Emak
10 10. Siapa Gadis Itu?
11 11. Merusak Ketenangan
12 12. Kesan Awal bikin Kesal
13 13. Bazar
14 14. Jangan Sentuh Sahabatku!
15 15. Anna vs Preman
16 16. Merindukan (Yusuf)
17 17. Kecelakaan di Dapur
18 18. Jangan Benci Nanti Malah Cinta
19 19. Pesta Ulang Tahun
20 20. Gadis yang Mengagumkan
21 21. Apa Hatimu Masih Tertutup?
22 22. Gadis Nakal
23 23. Tertangkap Basah
24 24. Saling Memimpikan
25 25. PKL Yasmin
26 26. Bertemu Kembali
27 27. Marah, Benci atau Cinta
28 28. Film Horor
29 29. Bertemu Ummi
30 30. Ayah Sakit
31 31. Menemani Ummi
32 32. Acara Pernikahan
33 33. Ingin Ta'arruf
34 34. Hati dan Logika
35 35. Meminta Izin
36 36. Sahabat Lama
37 37. Rasa Tidak Rela
38 38. Bicara Empat Mata
39 39. Bekerja Sama
40 40. Dinner
41 41. Kebetulan Menjadi Takdir
42 42. Jalan-jalan ala Yasmin
43 43. Hidayah
44 44. Harus Kuat
45 45. Dimana Yasmin?
46 46. Kepercayaan yang Dikhianati
47 47. Kejadian Menyakitkan
48 48. Tangis Luka
49 49. Aroma Persaingan
50 50. Kedatangan Ibu
51 51. Memutuskan
52 52. Tertangkap
53 53. Rencana Liburan
54 54. Liburan di Mulai
55 55. Yasmin jadi Tour guide
56 56. Tamu Dadakan
57 57. Khitbah
58 58. Tidak Boleh Ikut
59 59. Anna Pulang Kampung
60 60. Dia Tetap Sahabatku
61 61. Dipatahkan oleh Ketidakpercayaan
62 62. Hatiku Sakit
63 63. Mencari Wildan
64 64. Ryan Tertangkap
65 65. Menuju Aqad
66 66. Sah part 1
67 67. Bertemu Kembali
68 68. Terkesan Mendadak
69 69. Dingin dan Kaku
70 70. Apa yang Mereka Sembunyikan?
71 71. Hadiah Honeymoon
72 72. Sah part 2
73 73. Aku Cinta Kamu
74 74. Persembahan Mutiara
75 75. Merusak Momen Romantis
76 76. Ikatan Batin
77 77. Dia Sedang Melihatku
78 78. Ada Apa dengan Istri Kita?
79 79. Kegelisahan Yasmin
80 80. Qadarullah
81 81. Mencari Buronan
82 82. Hati yang Tegar dan Kuat
83 83. Sasaran Anna
84 84. Rasa Bersalah
85 85. Memaafkan
86 86. Hari Kelulusan dan Kelahiran
87 87. Kesedihan Yasmin
88 88. Gara-gara Brewok
89 89. Mulai Begitu Lagi?
90 90. Keanehan Yusuf
91 91. Buah dari Kesabaran
92 92. Saat Wildan Marah
93 93. Pilih Mana?
94 94. Dia Mirip Kamu
95 95. Yasmin Melahirkan Part 1
96 96. Yasmin Melahirkan Part 2
97 97. Surprise dari Yusuf
98 98. Rahul, Rabiah, Rahil dan Ameer
99 99. Anniversary Yusuf dan Yasmin
100 100. Epilog
101 Rahasia si Gadis Culun
102 Hikmah Cinta : Kala cinta mengobati luka
103 BAB 1
104 Terjebak di Penjara Suci
105 Dermaga Cinta Aisyah
Episodes

Updated 105 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Perkenalan
3
3. Pertemuan Dua Mutiara
4
4. Dia Gadis Baik
5
5. Pria Asing dan Sebungkus Roti
6
6. Perasaan Aneh
7
7. Bagaikan Bulan di antara Bintang
8
8. Gadis dengan MoGe
9
9. Mode Emak-Emak
10
10. Siapa Gadis Itu?
11
11. Merusak Ketenangan
12
12. Kesan Awal bikin Kesal
13
13. Bazar
14
14. Jangan Sentuh Sahabatku!
15
15. Anna vs Preman
16
16. Merindukan (Yusuf)
17
17. Kecelakaan di Dapur
18
18. Jangan Benci Nanti Malah Cinta
19
19. Pesta Ulang Tahun
20
20. Gadis yang Mengagumkan
21
21. Apa Hatimu Masih Tertutup?
22
22. Gadis Nakal
23
23. Tertangkap Basah
24
24. Saling Memimpikan
25
25. PKL Yasmin
26
26. Bertemu Kembali
27
27. Marah, Benci atau Cinta
28
28. Film Horor
29
29. Bertemu Ummi
30
30. Ayah Sakit
31
31. Menemani Ummi
32
32. Acara Pernikahan
33
33. Ingin Ta'arruf
34
34. Hati dan Logika
35
35. Meminta Izin
36
36. Sahabat Lama
37
37. Rasa Tidak Rela
38
38. Bicara Empat Mata
39
39. Bekerja Sama
40
40. Dinner
41
41. Kebetulan Menjadi Takdir
42
42. Jalan-jalan ala Yasmin
43
43. Hidayah
44
44. Harus Kuat
45
45. Dimana Yasmin?
46
46. Kepercayaan yang Dikhianati
47
47. Kejadian Menyakitkan
48
48. Tangis Luka
49
49. Aroma Persaingan
50
50. Kedatangan Ibu
51
51. Memutuskan
52
52. Tertangkap
53
53. Rencana Liburan
54
54. Liburan di Mulai
55
55. Yasmin jadi Tour guide
56
56. Tamu Dadakan
57
57. Khitbah
58
58. Tidak Boleh Ikut
59
59. Anna Pulang Kampung
60
60. Dia Tetap Sahabatku
61
61. Dipatahkan oleh Ketidakpercayaan
62
62. Hatiku Sakit
63
63. Mencari Wildan
64
64. Ryan Tertangkap
65
65. Menuju Aqad
66
66. Sah part 1
67
67. Bertemu Kembali
68
68. Terkesan Mendadak
69
69. Dingin dan Kaku
70
70. Apa yang Mereka Sembunyikan?
71
71. Hadiah Honeymoon
72
72. Sah part 2
73
73. Aku Cinta Kamu
74
74. Persembahan Mutiara
75
75. Merusak Momen Romantis
76
76. Ikatan Batin
77
77. Dia Sedang Melihatku
78
78. Ada Apa dengan Istri Kita?
79
79. Kegelisahan Yasmin
80
80. Qadarullah
81
81. Mencari Buronan
82
82. Hati yang Tegar dan Kuat
83
83. Sasaran Anna
84
84. Rasa Bersalah
85
85. Memaafkan
86
86. Hari Kelulusan dan Kelahiran
87
87. Kesedihan Yasmin
88
88. Gara-gara Brewok
89
89. Mulai Begitu Lagi?
90
90. Keanehan Yusuf
91
91. Buah dari Kesabaran
92
92. Saat Wildan Marah
93
93. Pilih Mana?
94
94. Dia Mirip Kamu
95
95. Yasmin Melahirkan Part 1
96
96. Yasmin Melahirkan Part 2
97
97. Surprise dari Yusuf
98
98. Rahul, Rabiah, Rahil dan Ameer
99
99. Anniversary Yusuf dan Yasmin
100
100. Epilog
101
Rahasia si Gadis Culun
102
Hikmah Cinta : Kala cinta mengobati luka
103
BAB 1
104
Terjebak di Penjara Suci
105
Dermaga Cinta Aisyah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!