Hari semakin gelap, matahari perlahan pergi meninggalkan mereka yang masih asik dengan aktivitasnya. Yasmin melangkahkan kakinya dengan cepat keluar fakultas. Ia teringat dengan Anna yang saat ini sedang menuggunya di gerbang kampus.
"Hey Yasmin!!" panggil seorang gadis.
"Riska?" lirih Yasmin terkejut.
"Apa kabar kamu? wah enak banget kamu yah sekarang, bisa kuliah di Universitas ternama dengan tenang setelah merusak ketenangan hidupku?" sarkas Riska.
"Maksud kamu apa? perasaan, aku nggak pernah merusak ketenangan hidup kamu" jawab Yasmin berusaha tetap tenang.
"Kamu itu yah, selalu saja berpura-pura polos, padahal aslinya licik" kata Riska.
"Tolong kamu jelasin ke aku, kenapa kamu sampai datang ke kampus aku hanya untuk mengatakan hal-hal buruk padaku? setahuku, kampus kamu bukan disini" kata Yasmin.
"Kamu tahu nggak, gara-gara kamu, semua keluargaku pada ngerendahin aku, meremehkanku dan mereka selalu memuji kamu dan membanding-bandingkanku denganmu?" kata Riska menahan amarahnya.
"Ngerendahin?" tanya Yasmin mengerutkan keningnya.
"Iya! kamu ingat waktu kelas 2 SMA, saat guru menawarkan kamu untuk ikut lomba Sains mewakili sekolah tapi kamu tolak karena alasan ayah kamu sedang di rawat di RS saat itu? disitu guru memilihku untuk menggantikanmu. Keluargaku sangat bangga padaku waktu itu, tapi tiba-tiba kamu datang lagi buat menerima tawaran itu kembali. Tentu saja guru langsung mengeluarkanku secara sepihak dari lomba itu karena kamu. Sejak saat itu keluargaku mulai membanding-bandingkanku denganmu dan sejak saat itu pula aku mulai membencimu" kata Riska.
"Maaf Ris jika itu melukaimu, tapi jujur, saat itu aku nggak tahu kalau kamu yang terpilih menggantikanku, dan aku juga tidak bermaksud menerima kembali tawaran guru itu, aku hanya terdesak oleh permintaan ayahku yang sedang sakit" kata Yasmin sedih.
"Aku nggak peduli, gara-gara kamu juga, dulu aku ketahuan nginap di rumah pacar aku waktu itu, dan kamu tahu? keluargaku semakin kecewa dan meremehkanku" kata Riska lagi.
"Hah? kapan? aku nggak ingat Ris" kata Yasmin bingung.
"Pokoknya aku akan membalas semua rasa sakitku ini padamu" ancam Riska membuat Yasmin khawatir namun ia berusaha tetap tenang.
"Ris, kita bisa menyelesaikan ini dengan cara baik-baik, jangan menyimpan dendam seperti itu, nggak baik buat hati kamu sendiri" ucap Yasmin.
"Peduli apa kamu?! pokoknya ak..." ucapan Riska terpotong saat ada yang memanggil Yasmin.
"Yasmin.. lama amat sih? ditungguin juga dari tadi" kata Anna menghampiri Yasmin karena merasa ada yang tidak beres.
Yasmin baru akan bicara namun Riska langsung pergi tanpa mengatakan apapun.
"Siapa dia Yas? aku perhatiin tadi muka kamu sedih bercampur khawatir saat bicara dengannya" tanya Anna penasaran.
"Nanti aku jelasin di rumah yah, aku lelah banget soalnya Ann. Yuk pulang" ajak Yasmin menarik lengan Anna.
Merekapun pulang ke rumah kontrakan bersama.
--
Di Rumah Sakit A
Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 namun Yusuf masih berada di RS karena ada pasien darurat yang baru tiba lepas maghrib tadi. Yusuf sedang duduk dikursinya kemudian terdengar ketukan pintu ruangannya.
Tok tok tok
"Masuk" kata Yusuf singkat.
"Halo mas ganteng" kata seorang pria dari luar yang menirukan suara wanita sambil menyembulkan kepalanya dibalik pintu.
"Dasar kamu Wil, aku pikir tadi ada kuntilanak" ucap Yusuf kesal sambil melempar pulpen yang ada di mejanya ke arah Wildan.
"Heheh sorry sorry, habisnya dari tadi aku hubungin kamu api nggak aktif, aku ke apartemen kamu, eh kamu juga nggak ada jadi aku kesini deh" jawab Wildan cengar cengir.
"Ada apa memangnya kamu cari aku, sampai bela-belain datang ke RS? tanya Yusuf.
"Gini bro, hari minggu besok kamu ada acara nggak? aku dengar ada bazar kuliner internasional dekat restoranku besok. Kamu kan suka kulineran gitu, kali aja kamu tertarik" ajak Wildan antusias
"Hmm.. gimana yah? hari minggukan waktunya aku balik ke rumah Abi" kata Yusuf
"Sebentar aja kok, lagipula nih yah, katanya akan banyak tourist yang ikut berkunjung ke acara itu loh! ya kali aja kita bisa berjumpa dengan jodoh kita" gelak Wildan yang langsung mendapat lemparan pulpen kedua.
"Dasar, ini namanya niatan terselubung. Humm.. tapi Wil, rasanya saat ini aku nggak tertarik nyari jodoh tourist, apalagi beberapa bulan belakangan ini pikiran aku sering terganggu oleh sseseorang yang aku juga nggak kenal dia itu siapa" kata Yusuf sambil sambil mengelus keningnya.
"Wah.. kayaknya kamu itu sedang jatuh cinta, tapi dia cewek kan?" kata Wildan bercanda.
"Astaga ini anak, kamu pikir aku apaan? aku masih normal Udiin" kata Yusuf sedikit kesal.
"Nggak, aku nggak berani bahas cinta sebelum ijab qabul, itu prinsip aku" lanjut Yusuf.
-Bersambung-
Yuk dukung karya author dengan like, koment dan vote novel ini agar author lebih semangat lagi update cerita selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Ria dardiri
lg dipecah belah sm yasmin ternyata
2022-12-17
1
Ria dardiri
sukaa sekali sm anna mirip khatija
2022-12-17
1