Sore ini, Yasmin sedang bersiap untuk menghadiri sebuah pesta. Ia benar-benar menepati kata-katanya pada Anna.
"Ann, rumah senior kamu dimana? biar nanti aku patok lokasinya di aplikasi taksi onlineku" tanya Yasmin.
"Rumahnya di Jl. Sudirman nomor 2, dekat RS A tempat yang kita datangi kemarin buat berobat" Jelas Anna. "kamu nggak mau naik motor aku?" tanya Anna lagi.
"Ya kali aku pake motor gede, lihat nih baju ku, nggak cocok tahu nggak" jawab Yasmin sambil menunjuk baju gamisnya.
"Hahahaha.. iya yah aku lupa, sorry Yas" ucap Anna sambil tertawa.
"Oh iya kamu mau nitip aku bawa apa buat seniormu yang ulang tahun itu?" tanya Yasmin.
"Tenang, aku udah nyiapin kadonya kok, nih!" kata Anna sembari memberikan paper bag berisi kado kepada Yasmin.
"Oke deh.. kalau gitu aku berangkat dulu yah, taksinya udah datang tuh. Assalamu 'alaikum" ucap Yasmin lalu berjalan keluar.
"Wa'alaikum salam.. hati-hati" kata Anna sedikit meninggikan suaranya kelada Yasmin yang sudah keluar rumah.
--
"Selamat ulang tahun Fer, cieee yang makin tua aja" ucap Aziz yang datang bersama Arsyad.
"Kurang asem kamu, Ziz!. kamu berdua makin lengket aja aku lihat" kata Ferdi menyindir Aziz dan Arsyad yang selalu bersama membuat beberapa tamu yang berada di sekitar Ferdi tertawa geli.
"Enak aja kamu Fer, aku ini masih normal, tau deh kalau Aziz" kata Arsyad melirik ke Aziz.
"Eh sumpret kamu berdua, gini-gini aku punya gebetan kali" kata Aziz tak mau kalah.
"Iya gebetan, gebetan yang tak pernah naik tingkat jadi pacar, hahahah" kata Ferdi tertawa lepas.
"Kamu sendiri, mana pacar kami? jangan bilang kalau gebetan aja kamu nggak punya?" ucap Aziz menahan tawa.
"Pacar.." kata Ferdi sedikit gelagapan. "Pacar aku masih otw" lanjutnya kemudian sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Hahahah sesuai dugaan, kamu juga masih setia dengan kejombolan, ya udah aku sama Arsyad mau gabung sama mereka dulu yah" kata Aziz terkekeh lalu menarik Arsyad pergi berkumpul bersama teman-teman mereka.
"Permisi, maaf, kak Ferdi yah?" tanya Yasmin yang ternyata sudah sampai.
"Eh iya, kamu?" jawab Ferdi, hendak bertanya sebab ia tak mengenali Yasmin.
"Aku Yasmin kak, teman sekontrakannya Anna Embong Bulan, aku datang mewakili Anna" kata Yasmin memperkenalkan diri.
"Emangnya Anna kenapa? kok nggak datang" tanya Ferdi penasaran dan sedikit kecewa sebab ia sudah menunggunya sejak tadi.
"Anna nggak bisa datang, soalnya kakinya lagi sakit, habis kena minyak panas" jawab Yasmin.
"Astaga anak itu ngapain sih sampai kena minyak panas" lirih Ferdi namun tak terdengar oleh Yasmin karena suara musik yang agak bising.
"Ya udah kalau gitu aku langsung pamit yah kak, permisi" kata Yasmin lalu berjalan keluar rumah.
"Yasmin?" Panggil Arsyad saat melihat Yasmin hendak keluar.
Mendengar namanya di panggil, Yasmin berbalik.
"Iya kak, ada apa?" tanya Yasmin.
"Kamu udah mau pulang? cepat banget" kata Arsyad.
"Iya kak aku sudah mau pulang, tadi cuma nganterin kado dari temanku untuk kak Ferdi" jawab Yasmin.
"Aku boleh bicara sebentar nggak sama kamu?" tanya Arsyad
"Bicara aja kak" jawab Yasmin.
"Hmm.. boleh minta nomor hape kamu?" tanya Arayad sedikit ragu.
Yasmin terlihat berpikir sejenak, kemudian ia menyebutkan nomornya.
"Makasih yah, boleh kan aku nelfon kamu?" tanya Arsyad.
"Boleh, kalau ada yang penting-penting saja yah kak, aku nggak biasa komunikasi lewat hape sama cowok soalnya" jawab Yasmin membuat Arsyad agak kecewa.
"Baiklah kalau gitu" kata Arsyad singkat sambil menghela nafas lesu.
Yasmin pun langsung keluar meninggalkan acar tersebut.
"Taksi pesananku mana yah? lama banget" monolog Yasmin
--
Di sisi lain, seorang pria dari dalam mobil tanpa sengaja melihat Yasmin yang sedang menunggu taksi onlinenya.
"Nah, dia lagi" kata Yusuf sambil tersenyum. Ia baru saja akan pulang dari RS A, namun lagi-lagi ia dipertemukan dengan Yasmin, walaupun hanya ia yang melihatnya dan Yasmin tidak.
Yusuf teringat, ketika ia berdoa pada Allah jika ia bertemu lagi dengan Yasmin, dalam artian mereka sama-sama saling melihat dalam keadaan tidak sengaja bertemu, maka ia akan menganggapnya bahwa itu adalah takdir-Nya.
"Satu kali, satu kali saja kita bertemu lagi, aku melihatmu dan kamu juga melihatku, insya Allah aku akan mengajakmu ta'arruf, sebab itu adalah jawaban dari istikharahku" monolog Yusuf.
"Aku tidak akan mencarimu, dan kamu tentu tidak akan mencariku, maka biarlah Allah yang mempertemukan kita dengan cara-Nya sendiri" kata Yusuf kemudian setelah melihat Yasmin masuk ke dalam taksi online.
-Bersambung-
Yuk dukung karya author dengan like, koment dan vote novel ini agar author lebih semangat lagi update cerita selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Ria dardiri
😘😘😘😘😘😘
2022-12-18
1