"Assalamu 'alaikum Ibu.. bagaimana kabarta, Ayah dan si kembar?
"Assalamu 'alaikum ibu, bagaimana kabar ibu, Ayah dan si kembar?" panggilan video call Yasmin bersama Ibunya.
"Wa'alaikum salam.. alhamdulillah baik-baik ji semua disini nak".
"Wa'alaikum salam.. alhamdulillah kami semua disini baik-baik saja". jawab ibu di seberang.
"Apa kita bikin sekarang ibu?"
"Ibu lagi ngapain sekarang?" tanya Yasmin lagi.
"Ini lagi menonton sama adik-adikmu" kata Ibu memperlihatkan kedua adik kembarnya
"Halo kak Yasmin, kapan ki balik kesini?"
("Halo kak Yasmin, kapan balik kesini?) Tanya Yana
"Iye kak, rindu sekali ka sama kak Yasmin"
("Iya kak, saya rindu sekali sama kak Yasmin)" kata Yani.
Yasmin terkekeh mendengar pertanyaan kedua adik kembarnya.
"Iye, rindu ka juga, insya Allah kalau sudah libur panjang baru bisa balik Makassar"
("Iya, saya juga rindu, insya Allah kalau sudah libur panjang baru bisa balik Makassar" kata Yasmin menjawab pertanyaan kedua adiknya.
--
Mana sih Yasmin? katanya mau ngajarin aku masak nasi goreng pagi ini, tapi kok nggak nongol-nongol juga di dapur tuh anak? monolog Anna yang sudah siap belajar masak bareng Yasmin.
"Eh Anna, sorry yah tadi ibuku nelfon, udah siap masaknya?" tanya Yasmin
"Udah dari tadi aku siapnya" jawab Anna.
"Oke, kalau gitu kamu kupas-kupas dulu bawangnya, tuh aku udah siapin di piring, aku bantuin kamu potong-potong wortel dan ayamnya" kata Yasmin
"Siap!!" kata Anna semangat.
Saat sedang memotong wortel, sesekali Yasmin melihat Anna yang nampak mengusap air matanya akibat kepedisan mengupas bawang. Meskipun begitu Yasmin tetap membiarkan Anna melakukannya sendiri, namanya juga belajar kan.
Pembuatan nasi goreng telah siap, kini Anna bertugas untuk menggoreng ayam, karena kurang hati-hati, minyak panas dalam wajan tumpah mengenai kaki Anna.
"Auw, Yasmin tolong!!!" teriak Anna kesakitan.
"Astaghfirullah Anna!!!" Yasmin kaget lalu menghampiri Anna. Tak lupa ia mematikan kompor lalu membantu Anna berjalan ke kamar mandi.
Yasmin mengalirkan air keran pada kaki Anna selama beberapa menit, kemudian ia menutupnya dengan handuk bersih yang ada di kamar mandi.
"Ann, kita ke rumah sakit yuk, aku khawatir sama kaki kamu karena kayaknya luka bakarmu masuk di kategori luka bakar derajat 2, kakimu terlihat ada gelembungnya dan sedikit bengkak.
"Baik Yas, tolong bantu aku ke RS yah, aku udah nggak tahan, panas dan sakit banget". kata Anna sambil meringis.
Yasmin segera mencari taksi online lewat aplikasinya. Tak menunggu lama, taksi merekapun tiba depan rumah.
Kini mereka tiba di RS A, sambil membopong Anna keluar dari taksi, ia memanggil perawat. Dan perawatpun datang dengan kursi roda.
Anna sedang di periksa oleh seorang dokter pria yang tak asing dimatanya, seingat Anna ia pernah melihat dokter itu sebelumnya. Sementara Yasmin sedang mengurus administrasi untuk Anna.
Setelah selesai mengurus semuanya, Yasmin kembali ke tempat dimana Anna di periksa. Kebetulan, disana dokter masih memeriksa kaki Anna.
"Bagaimana keadaan kaki sahabat saya dok?" tanya Yasmin
Dokter pun berbalik ke arah Yasmin.
Degh
"Dia? ketemu lagi" batin dokter Yusuf.
"Ini kan pria roti itu" batin Yasmin.
Lagi-lagi mereka saling bertatapan.
"Dokter?" tanya Yasmin membuyarkan lamunan dokter Yusuf.
"Eh.. i-iya keadaan kakinya tidak terlalu parah, jadi nanti bisa langsung pulang. Ini resep untuknya" jawab dokter Yusuf kaku lalu memberikan resep obatnya kepada Yasmin.
"Baik dokter, terima kasih banyak" kata Yasmin setelah mengambil resep tersebut.
Setelah menebus obat di apotek, Yasmin dan Anna akhirnya pulang ke rumah.
--
"Ternyata gadis itu sahabatnya si pemilik motor yang beberapa bulan lalu hampir ditabrak Wildan, berarti yang pake helm saat itu dia dong, masya Allah. Ternyata kita sudah beberapa kali bertemu tanda sadar satu sama lain" batin Yusuf saat kembali ke ruangannya.
"Ya Allah, jika memang dia adalah takdirku, maka pertemukanlah kami sekali lagi, mohon petunjukmu Ya Allah" lirih Yusuf berdoa dengan senyuman tipisnya.
Entah kenapa, meskipun sudah beberapa bulan sejak pertemuan terakhir mereka, debaran jantungnya masih memberikan respon yang sama seperti saat pertama kali mereka bertemu.
Yusuf merasa seperti ada beban yang terangkat dari hatinya saat ia bertemu dengan Yasmin, meskipun saat ini ia belum mengetahui nama Yasmin. Kegelisahan yang sudah menghampirinya sejak beberapa bulan lalu seperti terobati begitu saja, namun ia tidak ingin memastikan apa yang terjadi pada hatinya saat ini.
-Bersambung-
Yuk dukung karya author dengan like, koment dan vote novel ini agar author lebih semangat lagi update cerita selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Ria dardiri
wah ini pertemuan ke 3 kalinya mungkin ya🤔🤔
2022-12-17
1