#Flash Back.
Sebelumnya kakek Lian yin yaitu lin huiyin pernah bekerja sama dengan kakek Yiwen . Dia membuat sebuah dokumen itu untuk melindungi sebuah harta terbesar. Hanya mereka berdua yang tau letak dan bagaimana cara mereka untuk melindungi dan menginci rapat tempat itu.
Namun tidak ada yang tahu anak cucu dari lin huiyin tentang isi dokumen itu. Dan termasuk Yiwen meskipun ayah nya tahu semua ia tidak pernah memberi tahu pada siapapun seolah mereka menutup mulut rapat tentang dokumen itu. Hanya sosok yang berpengaruh itu yang punya kunci untuk membuka harta terbesar yang akan membuat siapa yang memilikinya kaya raya.
Saat Lian yin masih kecil ia di bawa kakeknya untuk menemui kakek Yiwen rumahnya dekat dengan pantai jadi ia bisa sambil liburan bersama.
"Hai??" Sapa Lian yin kecil.
"Aku yiwen, dan ini Feng yin teman aku" mandang mengulurkan tangan pada Lian yin .
Lian yin tidak menggubris dan memalingkan wajahnya dari Yiwen.
"Biarlah gak usah perdulikan dia" ucap Feng yin, menarik tangan Yiwen pergi. Tatapan Yiwen menoleh ke belakang melihat wajah tampan anak itu seakan penuh dengan misteri. Yang di sembunyikannya rapat-rapat.
--0o0--
Cuaca pagi hari ini nampak sangat cerah burung burung berkicauan merdu. Di temani terik matatahari pagi. Namun Hari ini terasa sangat sejuk dengan harum bunga di sekitar rumah lian yin. Seorang gadis cantik mungil berdiri di balkon kamar merasakan udara sejuk di rumah pria psiko yang terus memghantui nya. Kali ini Yiwen merasa terbebas dan bisa menghirup udara segar pagi hari.
Yiwen terdiam sejenak mendengar suara teriakan dari pria itu.
"Gadis dada datar kamu cepat turun" bentak Lian yin . Membuat nya terkejut seketika. Ia ingin melihat pemandangan bunga di bawah kamar nya yang indah itu meskipun hanya sejenak dan beranjak pergi.
"Kenapa kamu panggil aku seperti itu" ucap Yiwen menarik kerah lian yin.
Lian yin terlihat tersenyum tipis menepis tangan Yiwen dari kerah nya. Dengan sengaja ia menyentuh kedua milik Yiwen sontak membuat Yiwen tekejut menendang perutnya.
"Pria mesum!!" Teriak Yiwen. Melototkan ke dua matanya lebar.
Lian yin tersenyum sadis kini ia terlihat sangat marah tatapan nya terlihat sangat tajam. Ia berjalan perlahan mendekati yiwen dengan wajah dingin .
"Jangan berani macam macam dengan ku" ucap Yiwen mencoba mumukul tubuh lian yin yang semakin mendekat. Dengan sigap Lian yin mecengkram erat tangan yiwen mendorongnya jatuh ke sofa kecil di sampingnya.
"Aku bilang jangan mendekat" ucap Yiwen mencoba berdiri menghindari tatapan tajam lian yin membuat Yuwen berkerut tak berdaya.
Lian yin dengan sigap segera menarik tangan yiwen menjutuhkannya lagi ke sofa. Lian yin menarik kasar dagu Yiwen. "Kamu berani membuatku marah atau memukulku. Maka aku tidak segan meledakkan rumah ayah kamu itu dengan satu tombol" ucap Lian yin tepat di telinga kanan Yiwen.
Yiwen hanya terdiam ancaman itu membuatnya tidak berkutik. Ia lebih memilih menyelamatkan orang yang dia sayang.
Lian yin melepaskan dasi hang melinhkar di lehernya dengan segera ia menarik tangan Yiwen dan mengikatnya rapat.
lian yin mendekatinya naik ke atas tubuh Yiwen dan menindihnya. Ia merasa benda kenyal menempel di bibir seksi ********** kasar. Mata nya terbelalak ingin sekali ia melawan Lian yin namun apa daya. Ia tidak bisa bergerak Lian yin. Menindih kakinya dan ke dua tangannya di ikat dengan dasi yang sangat kencang.
Tubuhnya seoalah menerima peringatan dari Lian yin. Tanpa sadar ia berdesah lirih di telinga lian yin menikmati ciuman Lian yin yang semakin ganas. Tak henti tangan Lian membuka kasar kemeja Yiwen hingga ada kancing jatuh ke lantai. Dia memainkan bagian milik Yiwen.
Desahan Yiwen semakin terdengar jelas di telinga lian yin .
"Ternyata kamu menimatinya juga" goda Lian yin tersenyum tipis. Seakan dia sudah menemukan mangsa barunya kali ini. Yang akan menemani setiap tidurnya.
Ia mencium kasar bibir Yiwen menggigitnya seakan mau memangsa Yiwen. Yiwen hanya terdiam menikmatinya. Yiwen terus ******* bibirnya membuat ia tak bisa berteriak minta tolong.
"Sepertinya kamu semakin lama semakin menikmati. Lihat saja aku akan buwat kamu yang meminta ku untuk menidurimu" ucap Lian yin melonggarkan kerah nya dan beranjak pergi.
"Aku tunggu kamu di bawah, bersihkan diri kamu dan cepat turun" ucap Lian yin dingin. Suara pintu tertutup membuat yiwen merasa sangat lega.
"Akhirnya dia pergi juga" batin Uiwen. Dia berdengus kesal menutup badannya yang terbuka. Ia beranjak menuju kaca
Tatapannya tertuju pada lehernya penuh dengan bekas Kissmark lian yin. Jika Feng yin mengetahuinya pasti akan marah dan mungkin akan memutuskan hubungan mereka. Ia melihat bibir mungilnya lebam. Bibir yang semula merah alami berubah menjadi merah keabuan akibat bekas gigitan Lian yin.
"Jika dia tidak mengancam ku, sudah aku habisin dia dengan mudah" ucap Yiwen menatap kaca di depannya.
Rambut Yiwen telihat sangat berantakann ia segera membersihkan dirinya hingga berjam jam ia berendam agar bekas ciukan utu hilang. Namun tak kunjung hilang, bekas itu tak semudah yang di bayangkan menggosoknya bisa hilang.
"Hai gadis di mana kamu?" teriak Lie Wie berjalan mengendap endap masuk ke dalam kamar Yiwen. Matanya memutar tak melihat Yiwen di kamarnya.
Terdengar suara pintu terbuka dari kamar mandi membuat Lie Wei terkejut. Melihat Yiwen hanya mengenakan handuk putih di tubuh mungilnya. Ia tidak berhenti menatap tubuh mungil Yiwen terlihat sangat indah hingga air liurnya menetes.
"Siapa kamu?" ucap Yiwen menutup tubuhnya dengan ke dua tangan nya.
"Aku teman Lian yin, dia sudah pergi duluan kantor dia menyuruhku jemput kamu dan ajak kamu ke kantor lian yin" ucap Lie Wei berjalan mendekati Yiwen. Ia melihat bekas merah berjejeran di leher putih Yiwen yang semakin telihat jelas dari kejauhan.
"Ini bekas ciuman Lian yin, ya?" tanya Lie Wei memegang leher Yiwen.
"Jangan pernah menyentuh ku, jika tidak mau aku tendang kamu keluar dari kamar ku" ucap Yiwen menatap tajam changmin.
"Tenang tenang jadi wanita Jangan kasar. Aku kesini bawa baju khusus buwat kamu. Setelah keluar kamu temui aku di ruang tamu. Dan sekalian pakai syal untuk menutup lehermu agar para karyawan tidak curiga melihat mu seperti itu" ucap Lie Wei melempar sepasang baju buwat Yiwen
"Memangnya Lian yin kemana?" tanya Yiwen penasaran.
"Dia sudah pergi ke kantor, Yin sudah berjam jam menunggu kamu tidak kunjung keluar" ucap Lie Wei matanya sangat nakal melirik tubuh seksi Yiwen saat pakai handuk.
"Sekarang secepat nya pakai itu dan turun" Lie Wei beranjak pergi.
Yiwen berdecak sebal ia terus bergumam kesal. " kenapa aku harus di rumah ini, bodoh! Apa yang akan ia lakukan lagi padaku nanti" Yiwen mengehentakan kaki pergi dengan perasaan kesalnya.
Tak lama Yiwen turun dengan baju panjang dan syal melingkar di lehernya.serta celana panjang yang terlihat agak ketat.
"Kenapa kamu pakai baju itu" Lie Wei menatap baju aneh Yiwen.
"Ini lebih bagus dari pada baju yang kamu berikan, aku tidak mau pakai rok pendek sebahu dan baju terbuka seperti itu sangat menjijikkan" Yiwen mengerucutkan bibir mungilnya.
"Ya, sudah terserah kamu! Ayo jalan" Lie Wei menarik tangan Yiwen masuk ke dalam mobil. Lie Wei segera menyalakan mobilnya dan pergi.
"Dasar semua pria di sini gak ada yang lembut apa kalau perlakuin wanita cantik sepertiku" batin Yiwen nampak kesal melirik ke arah changmin.
"Apa ada masalah lagi?" ucap changmin melirik ke arah Yiwen di samping nya.
Yiwen hanya terdiam tidak menghiraukan ucapan changmin. "Semua pria yang bersamanya sangat menyebalkan" batin Yiwen.
Suasana terlihat sangat hening hanya ada suara musik klasik yang menghiasi mobil dengan dingin nya hembusan ac membuat semua tambah hening.
"Aku sudah peringatkan kamu, jika Lian yin marah kamu berpakaian seperti itu. Jangan bawa nama ku" Lie Wei nampak sangat serius dengan ucapanya. Ia nampaknya takut dengan Lian yin.
"Tenang saja aku tidak akan membuat kamu masuk ke dalam masalah. Emangnya kenapa kamu takut pada lian yin?" Yiwen menyentuh dagu nya tersenyum manis menatap Lie Wei .
"Aku tidak takut tapi aku sangat mengaggumi sosok Lian yin. Tapi ada apa kamu menggodaku seperti ini apa ada yang kamu inginkan" Lie Wei tersenyum tipis melirik ke arah Yiwen.
"Ada!" senyum manis denan mengedipkan mata menggoda.
"Kamu pasti bisa bantu aku pergi sebentar ke rumah ayah aku, kan . Sebentar saja aku mau berbicara sesuatu padanya" Yiwen menarik tangan kiri Lie Wie memohon padanya.
Lie Wei nampak masih menimang nimang ucapan Yiwen. Ia ragu mau menolong Yiwen atau tidak. Jika sampai lian yin tahu bisa mati dia. Pasti Lian yin sangat marah pada changmin. Meskipun changmin sahabat Lian yin namun tak luput dari amarah lian yin saat memuncak. Ia memutar matanya berpikir sejenak.
"Baiklah tapi aku hanya kasih waktu kamu 5 menit tidak lebih" Lie Wei nampak terpaksa menerima. Ia melihat Yiwen masih menarik tangannya menatapnya dengan wajah polos dan menggemaskan yang di milikinya.
"Terima kasih, aku akan bantu kamu jika kamu ada masalah nantinya" Yiwen memeluk tangan kiri Lie Wei erat. Membuat Lie Weiseolah sesak nafas jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya.
Deg...
"Perasaan ini kenapa aku jadi aneh" batin Lie Wei yang masih fokus pada jalan di depannya.
"tolong lepaskan pelukanmu, jika Lian yin lihat dia bisa marah" Lie Wei melepaskan pelukan erat tangan Yiwen di tangan kirinya.
Lie Wei menarik napas mengatur detak jantungnya yang semakin tidak stabil.
"Baiklah!" Yiwen memiringkan kepalanya menatap wajah tampan Lie Wei dari samping. Ia tersenyum dan mencium pipi Lie Wei. Membuat Lei Wei nampak sangat terkejut. Wajahnya terlihat memerah seperti kepiting rebus.
Jatungnya berdegup sangat cepat membuat Lie Wei seakan sesak napas. Wanita di sampingnya benar benar membuatnya mati jantungan di mobil. Namun ia mencoba menghilangkan hal itu. Jika Lian yin tahu dia bisa jadi bubur santapan Lian yin.
"Wanita ini adalah milik Lian yin, aku tidak mungkin memyukainya" batin Lie Wei melirik Yiwen yang terlihat sangat lihai jemarinya mengetik pesan .
"Feng yin temui aku di rumah aku mau bicara sesuatu denganmu" pesan Yiwen pada Feng yin.
"Apa kamu mau beri tahu ayah kamu kalau kamu dalam perjalanan ke sana" Lie Wei tanpa mematap Yiwen. Ia mencoba melirik isi pesan Yiwen di sampingnya.
"Jangan melihat!" Yiwen menutup wajah Lie Wei dengan telapak tangannya mendorong jauh dari nya.
"Kamu jangan coba melihat isi pesanku. Ini rahasiaku" Yiwen menyembunyikan ponselnya segera.
"Baiklah!" Lei Wie terdiam seketika.
●●●
"Cepat turun sudah sampai, dan ingat hanya 5 menit" Lie Wei bergegas turun dari mobil.
20 menit perjalanan Lie Wei berhenti tepat di depan rumah Yiwen. Dari luar nampak terlihat sangat sepi Yiwen berjalan masuk di ikuti dengan Lie Wei berjalan di belakang Yiwen pelan. Ia mencoba memutar matanya milirik sekeliling rumah Yiwen. Entah kenapa ia merasa aneh pada rumah itu.
Tanpa sadar Yiwen sudah berjalan masuk ke rumahnya.
"Tunggu!!" Lie Wei berlari mengikuti Yiwen masuk ke dalam rumah. Nampak pintu rumah yang akan segera tertutup.
Secara otomatis. Ia meloncat masuk di sela sela sempit antar dua pintu yang akan tertutup itu.
Pria itu terjatuh di lantai tepat di bawah Yiwen ayah nya dan Feng yin.
Ia bergegas berdiri tersenyum paksa menatap ayah Yiwen dan Feng yin.
"Apa yang kamu lakukan di bawah" Yiwen menarik tangan Lie Wei berdiri di sampingnya.
"Siapa dia?" Ucap ayah Yiwen mengamati teliti wajah Lie Wei
"Apa dia teman kerja kamu" Feng yin terlihat sangat cemburu ia tidak pernah tahu sebelumnya jika Yiwen dekat dengan pria lain selain dirinya. Sahabat pria nya hanya dirinya. Meskipun dalam hal kerja, ia tidak pernah dekat dengan pria lain selain dirinya.
Sekarang ia melihat Yiwen bersama pria lain membuat ia terlihat panas. Tatapnya sangat tajam menatap ke arah Lie Wei.
"Dia itu teman bisnis aku, tenang saja aku sekarang baik baik saja tinggal di rumah besar. Aku tidak akan butuh waktu lama untuk menyelesaikan misi ini" Yiwen melempar senyum manis menatap Feng yin yang terlihat marah. Ototnya semakin menegang menatap Lie Wei di samping Yiwen.
"Sepertinya kita harus pergi!" ucap Lie Wei menarik tangan Yiwen pergi. Ia merasa tatapan mereka sangat menakutkan padanya membiat ia seoalah berada di ruang gelap dengan cahaya lampu di atas kepalanya. Tatapan mereka seoalah akan mengintrograsi Lie Wei.
Wajah tampan Lie Wei terlihat pucat, "Ayo pergi" bisik Lie Wei tepat di telinga kiri Yiwen.
"Apa kamu takut dengan mereka, lihat wajah mu terlihat sangat ketakutan" ucap Yiwen melirik ke arah Lie Wei di sampingnya.
"Udah cepat pergi! Atau.." Lie Wei mengancam yiwen . Dengan sigap Yiwen menarik tangan Lie Wei keluar.
"Maaf aku pergi dulu, lain kali kita bertemu lagi" teriak Yiwen beranjak keluar dari rumahnya menuju ke mobil Lie Wei.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 345 Episodes
Comments
🏵🌸Blooming flower🌹🌷
Yiwen kok jadi agresif sama cowok yg baru di liat dan di kenal. sama Lian pura² jual mahal sama Lie nyosor aja. nggak konsisten. meski itu dilakukan unt merayu biar bisa pulang
2021-01-23
1
Aam Sumiati
Gpp lah 1 orang punya nama panggil an lain
2020-12-19
0
Atik Haryaty
visual nya lian yin yang mana kak author
2020-11-19
0