Kakek Yiwen adalah orang yang menolongnya waktu kecelakaan kapal yang melibatkan keluarganya. Dan kecelakaan itu merenggut nyawa kedua orang tuanya. Ia yang masih kecil tidak mengerti jelas penyebab kejadian itu. Hingga akhirnya ia harus masuk ke dalam pemerintahan sebagai intelejen khusus agar bisa mencari semua informasi kecelakaan kapal 20 tahun yang lalu. Yang membuatnya harus menjadi anak yatim.
Ia terus mencari apa hubungan pemerintahan dengan kecelakaan kapal laut yang melibatkan kedua orang tuanya meninggal dan menyebabkan dirinya hampir kehilangan nyawanya.
Waktu itu dia selamat dengan mengambang di atas koper kecil. Ia di temukan oleh kakek Yiwen di pinggir laut dan di rawat seperti anak kandungnya sendiri.
Feng yin juga sudah berjanji pada kakek Yiwen sebelum dia meninggal. Kelak Feng Yin akan selalu melindungi Yiwen meskipun harus nyawanya sebagai taruhan. Feng Yin, setiap hari selalu bersama Yiwen, tak pernah terpisahkan sama sekali. Mereka selalu membantu setiap tugas dari agen mereka masing masing.
#Back Story
"Kamu terlihat cantik hari ini" ucap Feng yin, merapikan poni Yiwen. Wajah Yiwen tampak sedih ia terlihat cemberut tanpa memandang Feng yin di sampingnya.
"Hari ini aku benar benar sial, baru kali ini aku ketahuan dalam menjalankan tugas. Hampir saja dia menangkapku. Dia mengambil topiku dan dokumen yang sudah susah payah aku ambil " ucap yiwen ia meletakkan kakinya ke atas dasboard mobil.
Ucapan yiwen membuat Feng yin terkejut dan menghentikan mobilnya "Apa dia melukaimu?" Pungkas Feng yin, ia memegang kepala Yiwen dan melihat seluruh badannya apa ada yang terluka atau tidak. Ia terlihat sangat khawatir pada yiwen.
Yiwen mendorong tubuh Feng yin menjauh darinya karena Yiwen merasa selalu grogi saat dengan dengan Feng Yin entah kenapa dia sendiri juga tidak tahu itu.
"Tenang saja gak ada yang bisa menyakitiku, apa lagi kekasihku adalah intelejen khusus kota utara ini. Aku pasti akan merasa aman dimanapun aku berada! Karena kamu pasti dengan mudah bisa menemukanku" Yiwen tersenyum memegang ke dua pipi Feng yin yang terlihat lucu dengan muka seriusnya. Feng yin orang yang tegas dan kadang terlihat kejam di setiap pekerjaannya, namun jika ia bersama Yiwen ia merasa bersifat seperti anak kecil. Dia merasa lemah di depan yiwen.
Feng yin tersenyum mendengar ucapan Yiwen, ia mulai menjalankan mobilnya perlahan. Tidak lama perjalanan hanya butuh waktu 10 menit ia berhenti tepat di rumah Yiwen. Mereka segera keluar dari mobil menuju depan rumahnya. Seperti biasa pintu rumah Yiwen terbuka sendiri saat terdeteksi suhu tubuh si pemilik rumah.
Rumah yang nampak sangat kecil namun jangan salah rumah kecil kecanggihannya melebihi rumah bertingkat di kota kota besar. Semua yang ada di dalam rumah adalah karya dari ayahnya Wo Jian.
Wo jian ayah yiwen Adalah seorang ahli dalam Bidang IT. Dia pernah bekerja menjadi Hacker namun itu dulu saat dia masih muda. Sekarang dia lebih fokus dalam bidang pengembangan teknologi canggih yang sekarang di terapkan di rumahnya. Semua rumahnya di lapisi pendeteksi suhu tubuh dari pemilik rumah jika ada orang lain masuk tanpa seijin dari pemilik rumah ya maka siap siap saja masuk dalam perangkap yang sudah di pasang di bawah rumahnya.
Yiwen melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah kecil miliknya. Terlihat ayahnya sudah duduk di depan tv melihat berita politik yang semakin memanas. Bahkan ter hits minggu ini. Siapa lagi kalau bukan artis sang pencari sensasi itu.
"Feng yin, sini?"
Feng yin, berjalan mendekati ayah Yiwen dan duduk di sofa sampingnya.
"Ada telfon mencari kamu. Dia bilang kamu harus pergi untuk mengikuti tokoh politik yang berpengaruh dalam dunia hiburan film di kota utara. Dan kamu Yiwen kamu ikut dengan Tao agar kamu bisa menjadi agen intelijen lebih baik lagi. Karena Kamu selalu gagal dalam misi" ayah Wo jian memulai ucapanya kembali.
Yiwen melipat ke dua tangannya ia mengerutkan bibirnya tanpa menatap ayahnya. " Iya aku ikut, tapi jangan samakan aku dengan Feng yin " Yiwen dengan ucapan terpaksanya. Ia beranjak pergi ia terlihat sangat kesal mendengar ucapan ayahnya selalu membandingkannya dengan Feng yin. Dia berlari mengikuti Yiwen yang sudah berjalan jauh di depannya.
"Kamu mau kemana??"
"Kenapa sekarang kamu mudah marah?? Karena hal ucapan sepele kamu selalu memasukan ke hati" Feng yin menarik tangan yiwen mencegah dia pergi.
"Aku mau ke kamar Feng yin, mau ganti baju kenapa kamu menarikku?" Yiwen nampak mengeryitkan dahinya.
"Sekarang lebih baik kita cepat beraksi menuju ke Club malam bukannya di sana tempat artis itu meluangkan waktunya" Yiwen melanjutkan ucapanya. Kini Feng yin nampak memerah malu ia mengira jika Yiwen marah dnegan ayahnya.
Sementara Wo jian tertawa kecil melihat ke dua pasangan itu.
Tanpa menuggu jawab Feng yin. Dan Yiwen bergegas masuk ke dalam kamar mengambil baju yang pantas untuk pergi ke pesta. Hingga hampir satu jam berlalu Tao masih menunggu Yiwen di luar kamarnya.
"Tok..tok.."
"Yiwen apa kamu belum selesai juga?"
"Bentar lagi, aku masih pakai baju??" Teriak Yiwen di dalam kamarnya.
"Cepatan Yiwen kakiku udah kram berdiri berjam jam nungguin kamu" Feng yin terus berdecak kesal akibat kakinya yang sudah merasa capek berdiri menunggu Yiwen di depan pintu kamarnya.
Tak lama Yiwen keluar dengan baju yang nampak seksy terlihat lekuk tubuhnya dan bagian bahu putihnya terlihat jelas.
"Ayo pergi!!" Yiwen menarik tangan Feng yin, yang sudah nampak lemas berdiri di depan pintu menunggu yiwen.
Misi Feng yin kali ini di mulai dengan pergi ke sebuah Club malam tidak jauh dari rumah Yiwen hanya berjarak 3 Km. Mereka hanya berjalan kaki menuju ke sana dengan menikmati udara malam berjalan bersama begandengan tangan, bahkan tertawa bercanda bersama. Di tengah malam yang terlihat sangat sepi hanya satu dua mobil yang lewat. Yiwen melihat sekilas jam Coklat di pergelangan tangannya menunjukan pukul 22.00 .
Hanya butuh 15 menit mereka sampai di sebuah Club malam. sebelum mulai aksinya ia berhenti di seatu ruangan untuk mempersiapkan apa yang di butuhkan dalam misinya kali ini.
Dan Seperti biasa Yiwen dan Feng yin menggunakan topi yang di dalamnya terdapat sebuah chip pelacak. Chip itu adalah buatan Feng yin untuk berkomunikasi satu sama lain saat tugas. Ia juga bisa melacak kemanapun yiwen pergi dengan chip itu. Chip itu hanya di gunakan Feng yin dan Yiwen tanpa sepengetahuan agen intelijen dari mereka.
Yiwen menggunakan gaun di atas lutut terlihat terbuka tubuhnya. Ia mencopot topi itu dan menempelkan chip itu ke dalam bajunya. Yiwen berjalan masuk ke Bar terlebih dahulu duduk memesan minuman alkohol.
Sedangkan tao masih menyiapkan alat yang ia butuhkan nanti nya. "Buwatkan aku sebuah minuman yang biasa aku minum di sini" pungkas yiwen duduk mengamati gerombolan orang yabg menikmati musik DJ.
"Ini, kenapa kamu sekarang jarang ke sini yi" Para penjaga bar sangat kenal dengan Yiwen karena Yiwen langganan tetap di sana saat ia bosan, suntuk, maupun ada masalah dia selalu pergi ke Club bersama Feng yin.
Yiwen berdiri meminum perlahan satu gelas winston cocktail minuman termahal di club tersebut. Dan berhenti sejenak mencoba melihat hal yang mencurigakan di sekelilingnya. Namun dia tidak menemukan artis itu dari pandangannya. Ia mulai meminum lagi gelas winston miliknya.
Yiwen tak menyadari ada seorang lelaki berjalan mendekatinya. Dia meraih minuman cocktail di tangan yiwen membuat Yiwen sontak memuntahkan minuman itu di depan lelaki di depannya.
"Kamu gila ya?" Mengusap mulutnya dengan punggung tangan kanannya. Yiwen menatap tajam lelaki di depannya yang terlihat tanpa rasa bersalah mengambil minumannya. Wajah Yiwen mulai memerah dia menarik kerah lelaki itu sangat kuat hingga wajahnya sangat dekat dengan wajah lelaki itu.
terlihat dengan jelas wajah lelaki yang semula terhalang lampu remang di club tersebut .
"Sepertinya wajahnya tak asing bagiku?"
yiwen mulai berfikir hingga ia teringat saat tugas mencuri dokumen Tadi.
"Bu.. bu..bukannya Dia yang ambil dokumen ku tadi saat aku susah paya mengambilnya!!" Yiwen sangat gugup ingin rasanya marah namun ia takut jika lelaki itu mengenalinya. Ia tidak boleh gegabah dalam bertindak jika tahu pasti aku bisa jadi gumoalan daging . Aku tidak bisa bayangkan itu batin yiwen.
Yiwen mendorong kasar tubuh Lian yin menjauh darinya.
"Hmzzt" Lian yin tersenyum kecut dengan mengibaskan tangannya ke kerah bekas tarikkan yiwen, ia hanya tersenyum tipis menatap Yiwen. Dan mulai mengangkat gelas minuman itu di putar pelan, ia melihat sangat teliti setiap sudut gelas itu. Dengan melirik ke arah yiwen.
"Gadis sepertimu bisa minum seperti ini hebat juga, tapi seberapa besar kamu sanggup habiskan minuman cocktail ini" ucap Lian yin tersenyum tipis menatap yiwen.
Yiwen berdiri tanpa rasa takut ia mengerutkan bibirnya dan mencoba memainkan bibirnya seperti mengunyah sesuatu. Ia tanpa rasa ragu melangkah kakinya tepat di depan lian yin. mengambil secara kasar minumannya dari tangan lian yin. Yiwen manatap tajam mata lian yin di hadapannya.
" kamu kira aku gak bisa minum seperti ini, ini duniaku" ucap yiwen sinis.
Dia meminum habis satu gelas cocktail itu di depan lian yin tanpa tersisa.
"Dasar gadis aneh, aku bukan bilang kamu minum satu gelas" ucap lian yin ia terus tersenyum tipis menatap yiwen di depannya.
Lian yin melangkahkan kakinya menuju ke bar memesan 4 botol minuman cocktail. Ia duduk di bar itu menatap yiwen dengan memainkan memutar gelas kosong di tangan kanannya. Ia tersenyum tipis dan menarik alisnya ke atas melihat Yiwen menandakan, dia memanggil nya untuk menantang Yiwen minum.
Yiwen memainkan bibirnya kekanan dan kiri. Ia segera beranjak duduk di samping lian yin tanpa berfikir panjang. "Aku sekarang ada keperluan di sini bukan untuk bersenang senang minum. lebih baik kamu minum saja sendiri" ucap Yiwen berdiri dengan tangan kiri menyangga ke meja bar. Ia menatap Lian yin dengan wajah datar nya.
Lian yin hanya tersenyum mendengar ucapan yiwen. "Apa kamu takut gak sanggup bayar semua ini, tenang saja aku yang akan bayar kamu hanya temani aku minum" jawab Lian yin, dengan sigap menarik lengan kiri Yiwen hingga wajah Yiwen tepat di depan wajahnya. Genggamannya terasa sangat erat membuat yiwen berusaha melepaskan tangan Lian yin dari lengan kirinya.
" Lepaskan aku! Apa mau mu sebenarnya. Aku tidak mengenalmu dan kenapa kamu menggangguku" ucap yiwen masih memegang tangannya yang semakin lama semakin sakit. Lian yin semakin erat memegang lengan Yiwen. Lian yin mendorong lengan Yiwen agar Yiwen duduk di sampingnya. Ia menuangkan minuman ke dalam gelas kosong di depannya, ia mendorong gelas itu di meja bar perlahan tepat di depan Yiwen.
"Kamu duduk tenang di situ dan minumlah" ucap Lian yin. Dia mengankat gelas itu di depan yiwen menandakan ia ingin bersulang untuk minum. Yiwen yang masih ragu ia menatap sekeliling nya belum juga melihat Feng yin. Dia dengan wajah terpaksa ia mengangkat minuman itu dan bersulang dengan Lian yin.
"Ting.." dua gelas bersulang di atas pandanganya.
Yiwen dan lian yin Terus minum cocktail itu sampai habis tiga botol. Namun Feng yin juga masih tak kunjung datang menjemputnya. Yiwen merasa dirinya sudah mulai tak sadarkan diri. Ia terus berbicara gak jelas menepuk nepuk pundak lian yin di depannya. Dan kembali meletakkan kepalanya di atas meja bar. Kini kepalanya nampak sangat pusing "Kamu sangat tampan juga kalu aku lihat dari sini, tapi sepertinya aku pernah melihatmu tapi di mana aku lupa" ucap Yiwen yang sudah mulai mabuk ia menunjuk ke arah lian yin.
Lian yin terus tersenyum tipis mendengar ucapan yiwen di depannya. Ia hanya terdiam memandang wajah cantik yiwen di hadapannya yang sudah mulai berbicara ngelantur gak jelas.
Yiwen beranjak berdiri ia terasa ingin muntah.
" huek...huek.." Ia terus menutup mulutnya yang terasa sudah penuh. Sedangkan Lian yin yang masih tetap sadar ia berjalan mendekati Yiwen, dan perlahan melepaskan jas yang membalut tubuhnya. Yiwen yang semakin menjadi ia muntah tepat di dada lian yin minuman yang yiwen minum tumpah semua di dada bidang Lian yin.
Lian yin mengangkat tangannya ke atas dan menarik napas menahan emosinya . "Shit... sialan " ucapnya memejamkan mata dan memalingkan wajahnya dari amarahnya. Ia mengerutkan bibirnya untuk menahan emosi nya. Entah kenapa menatap yiwen di depannya ia merasa tidak bisa memukulnya ataupun marah dengannya.
Yiwen sudah tidak sanggup berdiri tegak badanya terus sempoyongan. Ia jatuh tepat di dada Lian yin. Lian yin memopang badan Yiwen dan menyandarkan di bahunya. Tangan satunya memakaikan jas hitamnya ke tubuh Yiwen yang terlihat terbuka.
Namun tiba-tiba Seorang pria menarik tangan yiwen ke tubuhnya dan memeluk erat tubuh yiwen. "Apa yang kamu lakukan padanya" ucap Feng yin menatap tajam ke arah lian yin.
MASIH DALAM TAHAP REVISI NAMA. DAN BAKALAN TIDAK SAMA NAMA DEPAN DAN AKHIR JADI JANGAN BINGUNG. INI DI USAHAKAN REVISI SECEPATNYA.🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 345 Episodes
Comments
•Choco• sweet•
namanya bikin pusing pas baca sambil bayangin... tambah bingung
2021-03-05
1
bundanya aulia
namanya bikin aku pusying
2021-02-26
0
Fitria Basri
seru thor bacanya
2021-02-20
0