Wanita yang tak di ketahui namanya itu menatap Feng yin seolah ia terpesona dengan ketampanan dan karismatik Feng yin. Cara bicara Feng yin menasehati seorang bikin hati wanita meleleh seketika karena perhatiannya yang berlebih, wanita itu hanya terdiam mendengar nasehat Feng yin yang tak kunjung hentinya sempat membuat ia bosan mendengarkan celotehan Feng yin.
"Sekarang aku akan antar kamu pulang" ucap Feng yin memapah tubuh wanita itu yang terlihat basah kuyup. Mereka berjalan perlahan memmnuju mobil.
Feng yin membuka pintu menyuruhnya masuk ke dalam kursi belakang mobilnya. Namun di sisi lain Terlihat Yiwen hanya terdiam tanpa menayakan sesuatu pada Feng yin. Sepertinya dia mulai ngambek pada Feng yin. Yiwen hanya mengerutkan bibir sexy nya memainkan ke kanan dan ke kiri dengan Melirik dari kaca spion di atasnya melihat Feng yin melepaskan jaketnya untuk menutupi tubuh wanita itu yang mulai kedinginan. Itu hanya alesan wanita ****** itu gumam yiwen melipat ke dua tangannya. Feng yin bergegas masuk ke dalam mobil dan mulai menjalankan mobilnya perlahan pergi dari danau mengantar wanita itu pulang.
Yiwen yang semula terdiam ia memberatkan hatinya mencoba tersenyum menaikan ke dua lututnya ke tapat yang ia duduki atas menoleh ke kursi belakang mobil . Dia mengulurkan tangannya berkenalan pada wanita itu. " kenalkan aku Yiwen, di sampingku ini Feng yin. Kalau Nama kamu siapa?" tanya yiwen.
Ya, meskipun terpaksa sebanarnya ia ingin sekali menolak Feng yin mengantarkan wanita di belakangnya itu. Namun apa boleh buat seakan mulutnya tak bisa berkata apa apa. Ia hanya bisa diam tanpa sepatah kata dan membuka hatinya lebar untuk menganggap wanita itu biasa hanya rekan kerja. dia tidak habis pikir Feng yin percaya begitu saja dengan wanita ****** itu.
Wanita itu tersenyum bersalaman dengan Yiwen wanita yang sangat cantik dengan balutan make up yang kini agak terlihat luntur bkeas terkena air badannya juga sangat sexy, dia terlihat sangat manis saat tersenyum. Tubuhnya mungil dengan rambut terurai panjang sepunggung "Aku Yin yi, senang berkenalan denganmu yiwen" ucap Yin Yi ia melirik ke arah Feng yi, yang masih terfokus menjalankan mobilnya.
Seolah wanita itu berharap Feng yin terus menatapnya. Yiwen mengetahui pandangan wanita itu tertuju pada Feng yin. Namun ia mencoba mengalihkan pembicaraan agar tatapannya tertuju pada yiwen sepenuhnya. Karena Yiwen merasa sangat jijik pada wanita di belakangnya tubuh seksi nya membuat ia jijik selalu cari muka dengan Feng yin. Dia berpakaian sangat seksi dengan rok mini melihatkan pahanya dan baju melihatkan bentuh bahunya putihnya.
Yiwen teringat pada sosok yang mengintainya dari balik pohon. Dia ingin menanyakan hubungan wanita itu pada sosok yang mengintai tadi.
"Apa kamu tadi ke danau itu sendiri?" Tanya Yiwen dengan wajah datarnya.
Feng yin mencoba melirik ke arah Yiwen. "Apa maksud kamu Ywen bukannya tadi dia sendiri??" ucap Feng yin yang masih fokus pada jalan di depannya.
Ekspresi wajah Yiwen berubah, entah kenapa Feng yin seperti mebela wanita itu apa karena tubuh sexynya yang membuat mata seolah melotot seketika memandangnya membuat ia tergiur dengan tubuhnya gumam Yiwen melirik tak suka pada Feng yin.
"Aku tadi melihat seseorang mengikuti kamu, saat aku kejar dia berlari membuatku kehilangan jejaknya" ucap Yiwen kembali duduk seperti semula menatap ke depan.
"Aku gak tahu ada yang mengikutiku, aku tadi ke danau sendiri. Tapi apa itu orang suruhan Yhing yhi dia tidak suka denganku. Dia juga yang merebut pacarku" ucap Yin yi. Ia menundukkan kepalanya Wajahnya tampak sedih saat mengingat tentang kekasihnya
Yiwen dan Feng yin terkejut mendengar nama Yhing yhi. " bukannya dia artis terkenal itu, wajahnya sangat cantik dan pasaran di mana mana" ucap Feng yin melirik ke arah Yin yi di belakangnya. Yiwen terus melihat Feng yin di sampingnya ia tidak memandangnya sama sekali entah kenapa perhatian tao tertuju pada Yin yi. Ia mencoba menghilangkan pikiran buruk tentang Feng yin dengan Yin yi, Yiwen mencoba bersikap profesional dalam bekerja kali ini.
"Apa hubunganmu dengan artis itu?bukannya dia adalah tunangan dari perusahaan Yin Group. Mana mungkin dia merebut kekasihmu" ucap Yiwen melirik sejenak ke arah Feng yin. Ia mencoba melihat ekspresi wajah Feng yin.
"Iya, dia rekan kerjaku, entah kenapa dia selalu ingin menghancurkan kehidupanku. Mulai dari karirku hingga kekasihku selalu ia rebut. Dia juga menghancurkan keluargaku. Dan dia berhasil membuatku merasa terpuruk seperti ini hingga aku berpikir untuk bunuh diri. Kalau Feng yin tidak menyelamatkanku entah bagai mana nasibku mungkin aku sudah tak ada di sini lagi" ucap Yin yi menatap ke arah Feng yin. Yin yi mulai curi pandang dengan Feng yin. Namun Feng yin terlihat biasa. Ia masih bersikap profesional dalam bekerja. Ia hanya menjalankan tugasnya.
Pandangan Yin yi pada Feng yin membuat Yiwen merasa risih menatapnya. Wanita itu seolah sengaja membuat Feng yin menatap dan memperdulikannya. Seperti ada motif lain di balik itu semua. Aku harus peringatkan Feng yin soal ini gumam Yiwen memutar mata ke arah Feng yin dan Yin yi bergantian.
"Udah! Aku berhenti di sini, terima kasih sudah antar aku" ucap Yin yi, ia mencoba menatap Yiwen yang masih memakai topeng wajah tidak melepasnya sama sekali. Yin yi penasaran dengan wanita yang ada di samping Feng yin itu secantik apa pacar Feng yin. Apa lebih cantik dia atau dirinya untuk bersaing mendapatkan hati Feng yin sepenuhnya.
Yiwen memalingkan wajahnya dari pandangan Yin yi. Yiwen bukan anak kecil yang terlihat bodoh. Ia dari awal sudah mulai curiga menatap wanita itu ada maksud di balik semua kejadian tadi. Ia melihat Feng yin melambaikan tangan pada Yin yi dan mulai menjalankan mobilnya perlahan pergi dari depan rumah Yin yi.
"Apa kamu gak curiga dengannya?" ucap yiwen tanpa memandang tao.
Feng yin terkekeh kecil. "Ckckck...kamu cemburu ya dengan Yin yi, tenang saja aku lebih fokus dan profesional dalam bekerja tidak sekalipun tertarik pada wanita lain" ucap Feng yin tersenyum melirik ke arah Yiwen.
"Bukan itu maksudku? Siapa juga yang cemburu denganmu?" Yiwen memukul jidat Feng yin.
"Aku cuma berpikir ada yang janggal dari kasus kamu. Bukannya kamu menyelidiki kasus Yhing yhi tapi seseorang menyuruhmu ke sebuah danau itu dan bertemu dengan Yin yi. Nama mereka hampir mirip,apa mereka saudara kembar? Tapi gak ada kemiripan di wajah mereka. Yang harus kita cari tahu adalah kasus Yhing yhi sebenarnya.
Kita gak usah mencari siapapun lagi kita harus mengikuti Yhing yhi terlebih dahulu. Soal Yin yi kita juga akan mendapatkan jawaban dari ying yhi. Karena aku tidak terlalu yakin dengan Yin yi. Sepertinya dia mempunyai maksud tersembunyi sebaiknya kamu harus lebih hati hati lagi dalam tugas ini" ucap Yiwen dengan wajah seriusnya. Memegang dagu seolah berpikir dalam.
Feng yin terdiam mendengar ucapan Yiwen ia seperti berpikir sesuatu tantang kasusnya itu. Ia merasa yang di ucapkan yiwen ada benarnya juga. "Benar katamu, kasus ini sangat rumit kita harus pecahkan kasus ini dari Yhing yhi terlebih dahulu. Karena fokus utama kita pada ying yhi" ucap Feng yin menutup mulut dengan tangan kirinya, ia mengusap mulutnya seperti berpikir sesuatu untuk mulai bertindak.
Pandangan mata Yiwen tertuju pada satu titik di depannya. Yiwen seperti melihat seorang yang mencurigakan di depannya "Hentikan mobilmu sebentar aku akan turun di seberang jalan, ada sesuatu yang mencurigakan di sana. Kamu tetap di sini aku akan pergi mencari tau" ucap Yiwen memegang pundak kiri Feng yin. kebranian Yiwen dalam bertindak sendiri tak bisa di kalahkan. Bahkan Feng yin tidak pernah membantunya dalam misi. Dia selalu menunggu di luar.
Rasa ingin tahu Yiwen tak bisa di tolak lagi. Entah seakan keingin tauhannya sudah mendarah daging di tubuhnya. Tanpa rasa ragu curiga maupun takut lagi. Wanita dengan keberanian tinggi dan tak pantang takut pada siapapun itu berniat segera turun
Feng yin mengentikan mobilnya tepat di kiri jalan, ia memegang tangan yiwen. "Aku ikut denganmu!!" ucap tao terlihat khawatir pada yiwen.
Yiwen melepaskan tangan Feng yin perlahan dan beranjak keluar dari mobil. "Aku bisa sendiri, nanti jika kita sama sama ketahuan akan lebih bahaya. Kamu tetap di mobil tunggu aku. Nanti kita bisa berkomunikasi saat aku butuh bantuan kamu datang bawa mobil kamu dan segera mencariku" ucap Yiwen berlari pergi mengejar seseorang itu di bakik ke gelapan malam.
Yiwen terus berlari hingga ia berhenti di sebuah gedung tua, yang sudah terlihat sangat usang banyak lumut menjalar kemana-mana, Bahkan ada ddinding yang sudah rontok. Kondisi gedung itu sudha mulai keropos, warnanya berubah kenjadi ijo lumut dengan banyak ranting menjalar kemana mana. Namun terlihat sangat menakutkan . Yiwen bersembunyi di balik bangunan gedung tinggi, melihat gerak gerik orang dengan jubah hitam itu. Ia terus mengintai orang itu melihat ada seseorang datang menghampiri orang berjubah itu dengan membawa satu tas berisi uang. Ia sontak terkejut melihat begitu banyak uang di tas itu. Saat dia mencuri tidak bisa mendapatkan uang sebanyak itu.
-----0o0----
"Kerjamu sangat bagus, kamu harus hancurkan hidup artis itu. Biarkan Yin yhi yang akan jadi korban" ucap seseorang yang membawa tas berisi uang itu.
Saat ia terfokus dengan pendengaranya untuk menguping pembicaraan mereka. Yiwen tak sadar di sampingnya ada seorang pria. Pria itu menyentuh pundak Yiwen pelan dan merentangkan tubuhnya di tembok gedung yang sudah usang tanpa curiga ada seseorang di sampingnya. "Kamu lihat apa?" Ucap pria itu dengan nada pelan ia mencoba melihat wajah yiwen yang masih mengingtip tiga orang pria di depannya.
"Kamu diam, jangan banyak bicara nanti kita bisa ketahuan" ucap Yiwen tanpa melihat orang di sampingnya. Dia mulai tersadar bahwa ia tadi pergi mencari informasi sendiri. Ia mencoba menoleh ke belakang, namun wajah pria itu tepat di sampingnya membuat yiwen meloncat terkejut " Aaaaaa...." ia reflek berteriak sangat kencang hingga tiga orang pria di depannya itu mendengar jelas teriakan Yiwen.
Dengan sigap pria menutup mulut yiwen dengan tangan kananya. Yiwen terus meronta untuk melepaskan tangannya dari mulut Yiwen. "Lepaskan tanganmu" ucap yiwen.
Terlihat tiga pria yang ia intai berjalan mengendap endap ke sumber suara. Pria di samping yiwen menarik tangan Yiwen pergi sebelum tiga pria itu datang menangkapnya. Ia bersembunyi di dalam mobil ronsokan dekat gedung. Tak sadar pria itu memeluk tubuh Yiwen membungkuk di kursi belakang mobil.
Kondisi gelap tak bisa menatap jelas wajah pria di depannya itu.
Yiwen hanya terdiam, wajah pria itu tepat di depannya. Pamdangan samar Yiwen terus menatap pria itu. Desiran nafas berat lelaki di depannya itu membuat jantung Yiwen seakan copot.
"Sepertinya mereka sudah kabur, lebih baik kita cepat pergi dari sini sebelum banyak yang tahu" ucap tiga pria misterius itu.
Perlahan tiga pria itu terlihat sudah pergi menjauh. Yiwen menorong tubuh pria itu dari atasnya. "Kamu siapa? Kenapa kamu mengikutiku" ucap Yiwen dengan tangan membersihkan bajunya dari debu mobil usang yabg ia tempati.
Ia terdiam berfikir sejenak cahaya lampu yang tak begitu terang tepat mengenai wajah tampan pria itu. "Sepertinya aku pernah melihatmu" ucap Yiwen menatap pria itu sangat jeli ia teringat saat ia ketangkap mencuri di perusahaan Yin group .
Pria itu hanya tersenyum memandang Yiwen ia mendekatkan wajahnya hingga tubuh Yiwen tersudut di ujung pintu mobil.
"Jangan mendekat!!" ucap Yiwen. Suara Yiwen terdengar dari chip yang Feng yin berikan.
"Yiwen kamu kenapa, apa ada masalah aku akan menjeputmu kamu tunggu di dekat gedung tua. Aku akan ke sana" ucap Feng yin
Yiwen menyentuh bajunya untuk menyalakan mic berbicara pada Feng yin. "Aku tunggu! Cepat datang kemari" ucap Yiwen terlihat sangat panik .
Lian yin pria yang di depan Yiwen mulai mendekatinya, terlihat wajahnya sangat dekat dengan wajah Yiwen. Desiran nafas berat terdengar jelas di telinga Yiwen.
Yiwen tak mau lama lama dekat dengan lelaki itu. Dia sontak mendenang keras perut Lian yin. Hingga terbentur ujung pintu kanan mobil usang itu.
Namun Lian yin berhasil mengambil topi Yiwen ke dua kalinya. Terlihat rambut hitam panjang Yiwen yang terurai menutupi punggungnya. Yiwen mencoba membuka pintu mobil bekas itu namun lian yin menarik baju yiwen sangat keras hingga baju lengan Yiwen sobek sangat panjang.
"Apa yang akan kamu lakukan, jangan berani macam macam dengan ku atau aku kan berteriak di sini" ucap Yiwen terus tersudut. Lian yin duduk di kaki Yiwen agar ia tidak bisa menendangnya lagi.
Lian yin tersenyum memandang yiwen ia menyentuh dagu Yiwen. "Di sini tidak ada orang sama sekali apalagi pagi seperti ini. Dan kamu pasti bukan cewek baik-baik. Kenapa jam segini belum di rumah tidur pasti kamu cari pelanggan. Aku bisa memuaskanmu disini dan membayarmu sesuka yang kamu minta" ucap Lian yin mendekatkan wajahnya pada Yiwen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 345 Episodes
Comments
Dewi Ayek DA
namanya bikin pusing,,
2021-03-13
1
Ennoel EAulie
ceritanya bagus cuman namanya hampir mirip semua ,dan harus berpikir menghafal nma
2021-03-09
1
Sandria Ana
namanya d ganti donk biar g ribet bacanya
2021-03-03
1