Yiwen nampak sudah mulai bosan terus di dalam ruangan senjata. Sedangakan Lian yin tertidur pulas di sofa. Padahal banyak yang ia ingin tanyakan pada lian yin. Melihat dia sepertinya sudah tidur, ia tidak berani mengganggunya.
Yiwen berdiam diri duduk di lantai, ia berpikir ingin segera keluar dari ruangan itu namun entah bagaimana cara dia untuk keluar. Kini semua tertutup rapat tidak ada cara lagi untuk keluar. Hanya bisa menunggu Lian yin bangun agar ia bisa keluar dari ruangan itu.
Menghilangkan rasa bosan ia melihat ada pintu lagi sana rasa penasarannya mulai timbul. Ia melirik ke arah Lian yin yang masih tertidur pulas di sofa. Dengan segera ia membuka pintu perlahan masuk ke dalam rungan yang sangat gelap. Yiwen mencoba meraba-raba tembok sampingnya mencoba mencari tombol, untuk menyalakan lampunya.
Ia menyalakan lampunya menatap begitu banyak dokumen di dalam sisi kanan ruangan itu. Dan sisi kiri banyak berlian yang tertata rapi di dalam kaca belapis sangat tebal. Dan sepertinya kaca itu tidak bisa di pecahkan dengan cara apapun.
"Amazing... ini benar-benar gila baru kali ini aku melihat berlian sebanyak ini" ucap Yiwen terkagum-kagum manatap berlian di depanku. Mataku seakan mengkilat berbinar binar. Melihat indahnya berlian itu.
"Apa aku bisa memiliki satu saja dari semua berlian ini" ucap Yiwen mencoba mengambil salah satu berlian yang terbungkus lapisan kaca. Ada sebuah kode di balik kaca itu untuk membukannya.
"Sepertinya ini sangat susah, aku harus berfikir keras" batin Yiwen mencoba memikirkan cara untuk membuka. Hingga lima menit ia terus mencoba akhirnya berhasil juga ia pecahkan kode itu. Perlahan kaca itu terbuka ia segera meraih sebuah berlian di dalamnya dan memasukkan di balik bajunya di antara bra.
Jika menyimpannya di situ Lian yin pasti tidak akan curiga padanya. Yiwen bergegas pergi dari ruangan itu. Namun rasa senangnya berubah jadi rasa takut. Lian yin manarik tangan Yiwen memepetkan tubuhnya ke tembok.
"Sedang apa kamu di dalam" ucap Lian yin dengan tangan meraba mencari berlian yang di ambil Yiwen.
"Paakkkkk....." sebuah tamparan melayang tepat di pipi kanan Lian yin.
"Dasar pria mesum apa yang ingin kamu lakukan." ucap Yiwen melindungi bagian dadanya.
Lian yin hanya tersenyum ia terus mendekatkan tubuhnya hingga Yiwen semakin terpojok dan tak bisa berkutik lagi.
"Aku akan memberikanmu secara cuma cuma, tapi pasti kamu tahu, kan. Apa yang aku mau" ucap Lian yin manarik tangan Yiwen ke atas.
"Apa maksudmu?" ucap Yiwen mencoba meronta. Namun pegangan Lian yin semakin kuat membuat Yiwen tak bisa berkutik. Ia juga mengunci ke dua kakinya hanya menggunakan kaki kirinya.
"Dasar otak mesum" ucap Yiwen terus meronta .
"Aku sudah bilang akan memberikan itu cuma cuma" ucap Lian yin tersenyum tipis menatap Yiwen yang hanya diam memejamkan mata bulatnya.
"Lepaskan aku, aku akan mengembalikan padamu" ucap Yiwen.
Lian yin melepaskan tangan Yiwen,
"Kamu tutup mata aku akan ambil berlian mu" ucap Yiwen membalikkan badannya mengambil berlian di dalam bajunya.
"Ini, udah jangan ganggu aku lagi. Sekarang aku mau keluar dari sini. Lama lama aku muak lihat otak mesum kamu" ucap Yiwen beranjak pergi. Ia terlihat sangat kesal mengerutkan bibirnya bejalan menhentakkan kaki menuju ke sofa.
"Kita tidak akan bisa keluar dari sini, kamu meninggalkan kalung itu di pintu depan. Kita bisa keluar kalau ada seseorang yang masuk" ucap Lian yin dengan nada datarnya. Ia bersandar ke tembok melipat ke dua tangannya ke dada. Dengan kaki kanan dilipat sedikit ke belakang tembok.
"Apaaaaa? Mati aku? Kenapa aku harus terjebak disini bersama pria mesum ini... mimpi apa aku semalam" ucap Yiwen merengek memukul pelan kepalanya berkali kali.
Lian yin hanya tersenyum memandang Yiwen. Di balik sifatnya yang kasar, dingin dan bengis. Di sisi lain, ia sangat baik jika dia jatuh cinta pada seseorang tidak akan pernah ia lepaskan selamanya. Meskipun harus nyawanya sendiri taruhannya.
Dulu Lian yin pernah terpuruk karena cinta. Orang yang, ia cintai pergi begitu saja meninggalkan dia saat dia masih hidup susah belum mempunyai apa-apa. Dan semenjak dia tahu orang tua kandungnya adalah seorang mafia besar dunianya berbalik ia belajar mengenai bisnis dan dunia mafia.
Ilmu bisnisnya semakin berkembamg dengan bantuan orang tuanya. Tak tanggung ia mempunyai banyak perusahaan dan anak perusahaan di mana mana. Dia juga terkenal sebagai bos mafia paling sadis. Sejak ia di sakiti oleh wanita ia berkali kali meluapkan amarahnya untuk membunuh para musuhnya dengan hanya menggunakan satu tembakan.
--------------
"Hai mesum! Apa gak ada cara lain untuk keluar dari sini" ucap Yiwen memandang Lian yin yang masih tetap berdiri bersandar di tembok.
"Gak ada" ucap Lian yin dengan santainya.
"Kamu coba hubungi lay dan changmin untuk buka pintu nya sekarang" ucap Yiwen beranjak berdiri melangkahkan kakinya cepat menarik narik baju Lian yin.
"Aku tidak membawa ponsel"
Lian yin melepaskan cengkraman Yiwen di bajunya perlahan.
"Ahhh aku gak mau lama lama di sini, apa lagi berdua dengan pria mesum sepertimu" ucap Yiwen beranjak duduk kembali. Ia terlihat sangat panik. Mencoba menenangkan pikirannya untuk berpikir sejenak cara untuk keluar dari ruangan yang terasa semakin pengap.
Yiwen duduk menyangga dagunya, dengan duduk bersila di atas sofa berdiam sendiri dengan tatapan ke depan. Ia berpikir dan terus berpikir cara untuk keluar. Yiwen mencoba menatap ruangan sekelilingnya. Tak ada satu kaca pun di sana untuk mentap pemandangan luar.
Ruangan itu sangat tertutup tidak ada cahaya sama sekali dari luar membuat ruangan itu semakin pengap, dan gelap. Hanya deretan senjata dan ada beberapa ruangan dinsana yang belum ia ketahui. Namun rasa penasarannya sudah berkurang. Yiwen hanya memikirkan cara untuk keluar dari rungan itu.
Ia bergegas berdiri meraba raba tembok di depannya di apit beberapa rak senjata. Ke dua tangannya terlentang meraba raba tembok dari atas sampai bawah.
"Apa yang kamu lakukan" ucap lian yin beranjak mendekati Yiwen.
"Aku mau coba cari sesuatu yang tersembunyi di sini" ucap Yiwen masih fokus dengan kerjaannya.
"Apa kamu sudah gila. Gak ada apa pun di tembok itu" ucap Lian yin menarik tangan yiwen meleparkan tubuh wanita itu ke sofa di belakangnya.
"Apa kamu gak bisa lembut sedikit perlakukan seorang wanita cantik sepertiku" ucap Yiwen memegang tangannya yang terasa sangat sakit.
"Wanita sepertimu gak bisa di lembutin" ucap lian yin menyentuh dahi yiwen mendorongnya ke belakang.
Yiwen berdecak kesal mengerutkan bibir seksinya. Memegang dahi bekas sentuhan Lian yin. Ia melemparkan wajah berlawanan arah.
Hingga berjam-jam suasana sangat sunyi mereka saling diam tidak ada satu kata pun terucap dari mulut mereka. Hingga Yiwen merasa sudah sangat ngantuk terus berdiam tanpa berbincang pada lian yin mesum itu. " huaaaaahhh... aku ngantuk" ucap Yiwen membaringkan tubuhnya ke sofa.
"Tidurlah, aku akan menunggumu di sini" ucap Lian yin duduk di lantai samping sofa. Ia menatap Yiwen yang sudah tertidur pulas miring ke kanan. Ia menatap wajah lian yin dan sesekali menyentuh bibir Lian yin yang terlihat menggoda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 345 Episodes
Comments
Aam Sumiati
Karena bosan akhirnya tidur juga Yiwen
2020-12-20
0
Setyowti Puji Rahayu
kerenn Thor
2020-08-21
2
Anita Yoshie
banyak tipo nya
2020-02-18
12