Yiwen memutar mata nya malas. Ia berjalan di belakang pria yang ia kenal sebagai pria psiko. Di lubuk hatinya Yiwen pernah berpikir ingin kabur dari sana itu hal yang begitu mudah bagi nya. Namun, ia berpikir dua kali, ini kesempatan emas baginya untuk melaksanakan misinya. Jika dia berasa di rumahnya, apa lagi jika lian yin sudah percaya padaku. Yiwen akan dengan mudah mendapatkan dokumen itu.
Kalau bukan karena ingin misinya berjalan mulus ia tidak akan mau tetap berada di sekitar pria psiko itu. "Sepertinya Aku harus hubungi Feng yin lebih dulu. Agar dia nanti tidak terlalu khawatir padaku." gumam Yiwen dalam hatinya menoleh ke belakang.
Ia segera merai ponsel di tasnya Jemari jemari lentiknya sangat lihai mengetik pesan dengan cepat. Lian yin yang sibuk dengan kerjaannya tidak memperhatikan Yiwen itu kesempatan baginya untuk menghubungi Feng yin
Isi pesan:
"Feng yin. Jangan khawatir padaku. Sekarang aku akan melaksanakan misi ku sendiri. Aku punya rencana bagus untuk dapat menyelesaikan misi ini dengan mudah. Kamu jangan khawatir padaku. Tenang saja aku akan baik-baik saja. Dan jika ada waktu senggang kita bisa bertemu dan ngobrol berdua tanpa sepengetahuan Lian yin"
Yiwen segera menoleh ke arah lian yin yang masih sibuk dengan laptop dan berkas berserakan di mejanya. Sepertinya dia sibuk tidak perhatikanku dari tadi batin Yiwen.
Namun tebakan yiwen ternyata salah lian yin selalu mengawasinya meskipun matanya tidak tertuju pada yiwen langsung. Dia melirik setiap aktifitas Yiwen dari tadi.
"Apa yang kamu lakukan?" nada serak berat pria di belakangnya itu membuat yiwen terkejut ia segera malemasukan ponsel nya ke dalam tas.
"Aku hanya mencari sesuatu," ucap Yiwen melempar senyum terpaksa menatap lian yin, ia memutar mata nya malas melihat pria itu di depan nya. Seakan ia ingin mendenang jauh pria itu dari hadapan nya.
krekkk.....
Suara pintu terbuka membuat mata mereka tertuju pada pintu.
Yiwen menarik napas lega ada Ley yang membuat Lian yin tidak bertanya macam-macam lagi.
Untung saja ada lay aku bisa aman batin Yiwen.
"Ley kamu persiapkan kamar tidur buwat dia, sediakan semua baju dan gaun untuk nya dari beberapa merk terkenal." Ucap tao melirik ke arah yiwen.
"Baiklah!" Ley beranjak pergi.
Yiwen terbelalak seketika mendengar ucapan Lian yin. Ia mengedipkan mata berkali kali tak percaya. Kini dia Harus tinggal di penjara ini bersama pria psiko. "Arrggg.. tidak mungkin aku harus terjerumus dalam dunia pria ini. Bisa mati mengenaskan aku di sini. Tuhan tolong lah aku yang cantik ini" gumam yiwen mengacak rambutnya kasar ia merengek pelan mendongakkan kepalanya ke atas.
"Ada apa kamu tidak suka" ucap Lian yin menatap tajam mata Yiwen.
"Ahh... aku suka aja" ucap Yiwen menggarukkan kepala belakangnya melempar senyum terpaksa .
Kini dia Harus masuk ke dalam rumah besar Lian yin namun terlihat seperti kuburan di hadapan nya. beberapa pelayan juga terlihat sangat dingin tak pernah bertanya atau menyapanya. Dan pria di depan nya ini pasti akan selalu menyiksa nya nanti.
Lay segera pergi menyiapkan semuanya, Yiwen masih terdiam duduk di sofa memegang ke dua pipinya. bola mata membesar tak percaya dengan apa yang ia dengar tadi.
"Jika dia berani melecehkan ku lagi aku jitak kepalnya, atau aku tendang jauh jauh dari hadapanku" ucap Yiwen berdiri tak sengaja memukul kepala Lian yin.
Lian yin menatap ke belakang dengan tatapan tajam api menjalar di matanya membuat ia takut seakan mau menerkam dia. Atsmofer di ruangan itu nampak sangat panas meskipun semua AC menyala.
"Bodoh!! Kenapa aku begitu bodoh" batin Yiwen mencoba tersenyum tipis, ia berjalan mundur menghindari pandangan lian yin yang semakin mendekat.
"Beraninya kamu memukul ku, apa kamu sudah bosan hidup" ucap Lian yin berjalan mendekati Yiwen ia merengkuh pinggang Yiwen menariknya masuk dalam pelukannya erat. Kehangatan tubuh lian yin membuat Yiwen tak bisa berbuwat apa-apa.
Deg..
"Perasaan apa ini" batin Yiwen menatap mata tajam Lian yin. Tubuhnya seakan mengikuti tubuh Lian yin.
Pria itu memebelai lembut wajah cantik yiwen tanpa polesan make up mahal dengan jemari nya. Ia manarik kasar dagu Yiwen mendekat ke wajah nya.
"Kamu sekarang milik ku, jika kamu ingin dokumen itu tetaplah di sini dan jadilah milik ku. Turuti apa yang aku mau jangan pernah membantah perintah ku jika kamu ingin keluar dari sini hidup-hidup" ucap Lian yin melempar kasar dagu Yiwen.
Yiwen spontan menendang perut Lian yin menjauh darinya. "Dasar psiko !!" ucap Yiwen mengerutkan bibirnya memutar menatap tajam pria itu.
Kenapa kadang dia baik kadang dia kasar sangat menjengkelkan batin yiwe
Lian yin hanya terdiam mengernyitkan matanya menatap Yiwen yang semakin berani padanya. Memang gadis yang aku cari, tidak mudah mendapatkannya atau menyentuhnya. Aku suka itu, tapi sering kamu berbuwat kasar maka sering juga aku akan terus mendekatimu Yiwen batin lian yin dengan mata saling menatap tajam .
"Jangan diam di situ , sekarang ikut aku pergi kita akan pulang memilih semua pakaian yang di siapkan Ley" ucap Lian yin bergegas pergi.
Yiwen hanya terdiam ia berdecak kesal berjalan di belakang mengikuti Lian yin.
Mereka segera naik ke mobil.
Di dalam terasa sangat hening tak ada satu suara pun terdengar hanya hembusan Ac yang membuat suasana menjadi dingin.
Yiwen dan Lian yin nampak saling diam tanpa menatap satu sama lian.
30 menit perjalanan Lian yin sampai di depan rumah megah miliknya. Terlihat di luar para pelayan sudah berbaris menyambutnya dan pengawal pribadi Lian yin segera membuka pintu untuk Yiwen.
Lian yin menarik jasnya yang terlihat agak berantakan. Dengan wajah dingin pria itu menarik kasar tangan Yiwen masuk ke dalam rumah yang begitu mewah. mata yiwen terbelalak seketika melihat rumah yang begitu luas dengan ukiran yang berkelas Desain interior yang sangat bagus seperti berada dalam istana negeri dongeng.
Lian yin menarik kasar tangan yiwen menaiki tangga dengan langkah terburu buru masuk ke dalam kamar yang sudah di persiapkan Ley untuk Yiwen. Lian yin mendorong kasar tubuh Yiwen ke ranjang putih yang begitu luas dindepannya dengan pemandangan luar yang terlihat jelas di depannya.
"Apa yang akan kamu lakukan" ucap Yiwen mencoba beranjak dari ranjang itu.
kamar yang terlihat sangat luas dengan ranjang berwarna purih lengkap dengan sofa kecil dan pemandangan luar nampak jelas.
Lian yin manarik kasar tangan Yiwen dan melempar tubuhnya lagi ke atas ranjang. Lian yin melonggarkan kerahnya membuka dua kancing atas kemejanya. Tatapannya seolah ingin menerkam habis mangsa di denapnya. Ia naik ke atas ranjang mulai menindih tubuh Yiwen. Lian yin mengunci rapat kaki Yiwen agar ia tidak menendangnya lagi. Tangan Yiwen di kunci diatas kepala.
Lian yin mendengus mencium rambut panjang Yiwen. Ia Memainkan rambut panjang Yiwen, tersenyum menatap mata indah gadis mungil itu di depan. Wajahnya yang tampan Yiwen yang terus meronta akhirnya pasrah dengan apa yang ia lakukan.
"Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yiwen was-was.
"Nikmati saja, nanti kamu juga akan tahu,"
"Kalau kamu berani mava-macam aku tendang kamu," ancamnya.
Lian yin tersenyum tipis menerkam Yiwen penuh gairah.
Napas berat Lian yin terdengar jelas ia mengendus ke leher Yiwen mulai mencium nya dari leher ke atas menuju dagu dan mulumat kasar bibir Yiwen. Tak berhenti disitu tangan Lian yin turun membuka baju Yiwen perlahan dan menjilatinya ia meninggalkan kiss mark di dada Yiwen. Yiwen terbawa masuk dalam kehangatan tubuh lian yin. Ia tak sadar berdesah menikmati alunan tubuh lian yin. Lian yin semakin menjadi ia meremas kasar milik Yiwen membuat Yiwen semakin berdesah sangat keras. Desahan keras membuat lian yin tersenyum dan semakin keras meremas milik Yiwen.
Tubuh Yiwen yang semula meronta-ronta, sekarang seakan sudah menerima apa yang di lakukan Lian yin. Yiwen memejamkan matanya menimati. Lian yin berhenti sejenak ia melepaskan kemeja putih yang membalut tubuhnya, melanjutkan ******* kasar dan ganas bibir yiwen. Membuat yiwen semakim silulit tuk bernafas namun ia tidak melawan lian yin tubuhnya tak bisa melawannya.
Lian yin membuka satu persatu baju yang menempel di tubuh Yiwen dengan jemari jemarinya sangat lihai. Ia segera menindih Yiwen dan memeluknya erat menciumi tubuh Yiwen. Pemandangan indah itu tak terlewatkan oleh Lian yin . Dia terus menatap tubuh seksi Yiwen di depannya.
Yiwen yang masih terbawa dalam kenikmatan ia masih memejamkan mata tak sadar tubuhnya di pandang Lian yin.
Thing.. seolah Lian yin sadar ia beranjak berdiri dan segera memakai kemejanya.
"Buka matamu" pinta Lian yin.
Yiwen perlahan membuka matanya dengan segera ia menutupi tubuhnya yang terbuka dengan selimut tebal.
"Apa yang kamu lakukan beraninya kamu melihat tubuhku" ucap yiwen menutup rapat tubuhnya.
"Aku sudah melihat jelas semuanya. bahkan kamu begitu mudahnya menerima tanganku di tubuhmu," ucap Lian yin..
"Tidak perlu di tutupi lagi aku sudah melihat semuanya, aku membuat kamu jadi bedesah sangat keras menikmati semua. Dan nanti jika kamu ingin lagi pergilah ke kamarku" ucap lian yin beranjak pergi.
"Dasar mesum, aku akan balas kamu nanti" teriak Yiwen tak percaya dirinya sudah ternoda oleh Lian yin meskipun Lian yin tidak melakukan lebih.
Yiwen terdiam ia mengerutkan bibirnya bedecak kesal menatap Lian yin.
"Dasar pria psiko! Nyebelin! Awas aku akan balas semuanya," Yiwen melemparkan tas ke arah Lian yin namun hanya mengenai pintu yang terlihat tertutup.
"Yiwen bodoh kenapa kamu tadi mau.. arggghh.. Dasar bodoh.. Kenapa dalam satu detik aku jadi wanita murahan." teriak Yiwen kesal pada dirinya sendiri. mengacak acak rambutnya ia menatap tubuhnya di kaca penuh dengan bekas merah ke abuan dada dan lehernya. Bibir yang semula merah alami berubah keabuan bekas gigitan lian yin.
Dengan segera Yiwen pergi ke kamar mandi unyuk berndam membersihkan bekas sentuhan lian yin yang melekat di tubuhnya.
"Apa aku harus merelakan diriku untuk dia seperti ini,, ahh shit..." gumam Yiwen mengacak rambutnya kasar
"Kenapa aku harus masuk ke dalam penjara ini penuh dengan berbagai hal di luar nalar. Lebih baik aku pikirkan cara gimana aku bisa pergi dari sini dan ambil dokumen itu dengan mudah" gumam Yiwen berjalan keluar dari kamar mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 345 Episodes
Comments
🏵🌸Blooming flower🌹🌷
bibir menolak tapi tubuh menerima. Yiwen 😀😀😀
2021-01-23
1
Aam Sumiati
Tidak cerdas dalam ber aksi, duuuhhh tuh gadis.
2020-12-19
1
Ganis Aprilia
katanya gadis pinter...ko faktanya terkesan bodoh n ceroboh
2020-12-05
4