Tak lama seorang datang membuka pintu itu. Yiwen masih tertidur pulas di sofa.
"Kenapa kamu tidak bilang ke dia jika kamu bisa membukanya dengan mudah" ucap Ley berjalan mendekati lian yin.
"Aku hanya ingin bisa berdua dengannya, sekarang kamu kunci pintu ini aku akan bawa dia tidur di kamarnya" ucap Lian yin mengangkat Yiwen di sofa.
"Besok malam kita ada jamuan pesta untuk para investor kita , dan tak lupa juga berbagai bos mafia juga akan datang. Apa kita juga akan datang ke sana" tanya Ley membalikkan badannya menatap Lian yin.
"Kita datang saja, dan carikan gaun yang paling bagus untuk dia. Besok semua harus sudah beres" ucap Lian yin bergegas pergi menuju ke kamar perlahan menaiki tangga berjalan menuju kamarnya. Ia tidak menuju kamar Yiwen karena ia tahu pasti temannya tidur di dalam kamar Yiwen.
"Yin, kamu dari mana saja" ucap Lie Wei berjalan terburu-buru.
"Buka pintunya dulu, baru cerita ada apa kamu mencariku" ucap Lian yin .
"Baiklah!!" Lie Wei segera membuka pintu ia perlahan. Ia menatap Yiwen yang masih tertidur pulas. Ia terlihat sangat cantik. Namun Lie Wei tidak berani berkata pada Lian yin. Ia tahu jika Lian yin sangat menginginkan wanita di dekapannya itu.
Lian yin bergegas membaringkan Yiwen di ranjangnya. Ia melangkahkan kakinya pergi dan perlahan menutup pintu kayu kamarnya itu.
"Ada apa?" ucap Lian yin menatap Lie Wei sangat serius.
"Aku ada kabar jika besok para bos mafia akan datang dan ada beberapa agen intelejen yang akan berencana untuk mencuri dokumenmu itu" ucap Lie Wei.
"Baiklah perketat pengamanan kita. Minta Ley untuk mempercepat pembaruan sistem pengamanan pada dokumen itu" ucap Lian yin bergegas masuk ke dalam kamarnya tanpa menunggu jawaban dari Lie Wei.
-------------------
Keesokan harinya Yiwen terbangun dari tidurnya ia mengusap berkali kali ke dua matanya. Matanya berputar melihat sekeliling ruangan itu. Nampak hari sudah terlihat siang. Matahari sudah nampak tepat di depan pandangannya di balik sela-sela kecil selambu putih panjang di sampingnya. Semua nampak sepi, tidam ada tanda-tanda kehidupan di dalam kamar itu. Ia berbaring sendiri di ranjang yang terlihat besar dan mewah. Ia hanya di temani detak jam yang terus berbunyi mengiringi setiap pandangannya.
"Apa ini kamar Lian yin" ucap Yiwen terbelalak seketika menatap indahnya desain kamarnya yang begitu luas. Lengkap dengan tv di depannya dan ada sofa kamar mandi di dalam dan kaca yang menjulang tinggi sebagai pintu menuju balkon kamarnya.
Kini ia tersadar tidak nampak lian yin di pandangan matanya.
"Dimana lian yin?" Batin Yiwen ia mencoba duduk di ranjang dan menatap sekelilingnya.
"Tak nampak ada seseorang sama sekali" Yiwen beranjak berdiri menuju ke balkon kamar lian yin. Ia meraskan sejuknya hebusan angin yang menghebuskan tubuhnya dan dedaunan. Nampak jelas dari tempat ia berdiri. Burung-burung pagi berkicauan di atas pohon. Hanya nampak taman yang begitu luas dengan deretan bunga warna-warni yang begitu indah di dampingi beberapa kupu-kupu yang berterbangan melintasi deretan bunga itu.
"Ternyata kamu disini" suara serak, berat itu terdengar jelas di telinga yiwen.
"Kamu," ucap Yiwen terkejut.
Lin yin berjalan mendekati Yiwen berdiri di sampingnya. "Kamu bisa merasakan desiran angin sepoi-sepoi ini kan sangat sejuk.
Namun jika suatu hari kamu tidak bisa merasakan nya lagi apa yang akan kamu perbuat" ucap Lian yin mengangkat tangannya sedikit bersandar di pegangan pinggir balkon kamarnya.
"Tidak akan berbuwat apa apa, karena itu sudah takdir. Aku bisa meraskan angin ini karena aku masih di takdirkan berdiri di sini meraskan lagi indahnya pagi hari. Namun jika suatu saat keindahan itu musnah mungkin sudah saatnya aku harus pergi dari keindahan itu" ucap Yiwen melirik ke arah Lian yin di sampingnya.
Lian yin memegang ke dua bahu yiwen menarik menghadap pandanganya.
"Yiwen kamu tetaplah di sini jangan pernah pergi dari sini, aku akan memberikan mu apapun yang kamu mau termasuk berlian itu. Ataupun dikumen yang kamu mau" Lian yin mulai memasang wajah seriusnya.
"Apa aku tidak salah dengar??" tanya Yiwen membuka matanya lebar lebar menatap Lian yin yang tak menyangka akan berbicara seperti itu.
"Ya, sudah kalau tidak mau, jangan lupa nanti kamu harus pertaruhkan nyawa kamu untuk datang ke pesta besar di sana. Pasti banyak mata-mata. Kamu harus berada di sisiku bersamaku melindungiku dengan nyawamu sendiri" jelas Lian yin beranjak pergi tanpa memandang yiwen yang masih tetap berdiri di tempatnya.
"Apa itu pria lagi halangan ya, kenapa tiba-tiba dia baik dan hanya beberapaa detik sudah berubah jadi pria dingin lagi, dasar pria aneh otak mesum" ucap Lian yin lirih.
Tak lama lay membawa beberapa gaun ke dalam kamar lian yin. Mulai dari sepatu high heels hingga bermacam macam model gaun yang tertata rapi.
"Buat apa itu semua" ucap Yiwen berjalan mendekati Ley.
"Kamu pilih salah satu untuk gaun kamu untuk pergi ke pesta. 3 jam lagi kita akan berangkat. Siapkan diri kamu segera dan kita juga sudah memanggil perias untuk make up wajah kamu agar tida terlihat memalukan nantinya" ucap lay bergegas pergi dari kamar Lian yin.
Yiwen berdiam tak menyangka mereka semua menyiapkan semua ini untuknya.
Ia berpikir sejenak untuk memilih begitu banyak gaun.
Lama berdiam memilih Lian yin datang membuka perlahan pintu menatap Yiwen yang terlihat berbaring di ranjang dengan tumpukan gaun di sampingnya.
"Aku gak tau, harus pilih gaun yang mana." gumam Yiwen mengacak-acak rambutnya kasar. Ia tidak menyadari jika Lian yin sudah berdiri di depannya melemparkan sebuah gaun biru muda tepat di wajah Yiwen.
"Pakai itu!" ucap Lian yin
Yiwen beranjak berdiri "Aku tidak mau" ucap Yiwen mengembalikan gaunya tepat di dekapan Lian yin.
"Kalau kamu tidak mau aku akan buang semua gaun ini" ucap Lian yin .
"Haa.. jangan gaun sebagus ini mau di huang. Baiklah aku akan pakai, tapi slesai aku mandi. Dan Mei juga harus ikut denganku" ucap Yiwen bergegas pergi masuk ke kemar mandi.
"Ingat kamu harus tampil cantik bersamaku jika tidak kamu akan tahu akibatnya" ucap Lian yin beranjak pergi.
-------------
Hari ini adalah hari yang akan menentukan nasibnya. Lian yin akan membawanya ke sebuah pesta besar dengan para tamu perusahaan dan pasti banyak agen intelejen di sana. entah apa yang terjadi jika mereka semua tahu aku di sana bersama dengan Lian yin.
Meskipun Yiwen tidak berangkat berdua saja dengan Lian yin. Mei rekannya serta Lie Wei dan Ley, juga ikut serta ke pesta itu. Ini adalah pesta terbesar yang di adakan di pinggir pantai dengan hiasan dekorasi yang mewah dan berbagai makanan lezat di sana.
Tak hanya itu kita juga akan di sajikan derasnya ombak laut yang akan menemani malam pesta kita. Kali ini Yiwen berpenampilan sangat berbeda ia memakai gaun yang terlihat sangat cantik dengan riasan make up yang begitu natural namun membuat ia semakin tambah cantik dan seksi dengan balutan gaun bewarna biru yang melihatkan lekuk tubuhnya yang terekpose bebas.
"Kamu sudah siap" ucap Lian yin membuka pintu kamar Yiwen.
Yiwen masih terlihat memandang dirinya sendiri di balik kaca kamarnya.
"Ternyata aku terlihat cantik " batin Lian yin mengibaskan gaunya ke kanan dan ke kiri.
"Kamu terlihat sangat cantik, sekarang ayo turun semua sudah menunggu kita. Dan ingan nanti jangan bicarakan suatu hal yang kamu lihat di rumahku kemarin. Jika kamu berani membocorkan, tak segan-segan aku akan melukaimu" ucap Lian yin mengulurkan tangannya.
Yiwen mengerutkan bibir merah nya menatap. Ia terpaksa menerima uluran tangan Lian yin yang mulai melangkahkan kakinya turun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 345 Episodes
Comments
Aam Sumiati
Semangat thor
2020-12-20
0
Alby Upy
kayaknya yiwen bekerja pada orang yg salah....
2020-08-27
1
Tiyara Azura
thor namanya jgn kebalik balik, susah baca nya .
2020-08-24
4