Terjebak Cinta Dunia Mafia (Dalam Tahap Revisi Nama)

Khilaf sebentar

Yiwen sangat marah mendengar ucapan Lian yin, ia menapar sangat keras pipi kanan Lian yin membuat Lian yin tersenyum menahan sakit. Ia memegang pipi kanan bekas tamparan Yiwen yang sudah terlihat memerah dan membekas. Lian yin tersenyum tipis memandangi Yiwen yang terlihat sangat Lucu saat marah.

"Baiklah kamu boleh pergi, lagian siapa juga yang mau berbuat sesuatu dengan wanita aneh sepertimu. Masih banyak wanita cantik dan seksi yang bisa ku permainkan sesuka hatiku" ucap Lian yin beranjak keluar dari dalam mobil bekas dan usang itu.

Yiwen masih terdiam duduk di mobil itu, wajah yiwen terlihat datar ia merasa di permainkan oleh Lian yin.

"Bos besar seperti dia bisa bermain wanita sesuka hatinya. Jika aku jadi kekasihnya aku gak akan kasih ampun padanya. Akan ku injak ijak tu tubuh pria seperti itu. Sudah punya tunganan tapi masih mata keranjang" ucap Yiwen mengerutkan bibirnya dan beranjak keluar dari mobil dan menutup keras pintu mobil usang itu membuat debu kecil berterbangan dari atasnya. Yiwen segera kembali menuju ke gedung tua ia teringat Feng yin akan menjemputnya di sana.

Namun langkahnya terhenti yiwen sudah melihat Feng yin sudah berlari menghampirinya. "Kamu kenapa, Yiwen? Siapa yang berbuat seperti ini padamu?" tanya Feng yin. Ia semakin khawatir melihat rambut Yiwen yang acak acakan dengan lengan baju kiri sobek.

Feng yi segera menuntun Yiwen masuk ke dalam mobil. Dia mengambil jaket yang ia simpan di tas kursi belakang mobil dan memakaikan pada Yiwen.

"Kamu punya jaket dua di mobil" ucap Yiwen yang sudah semakin curiga.

"Jaket itu selalu di mobil bukannya itu pemberian darimu makanya aku selalu bawa jaket itu kemanapun aku pergi" ucapan Feng yin membuat Yiwen terkesima seketika.

"Oya jangan tunjukan bentuk tubuhmu pada orang lain lagi, aku harap hari ini yang terakhir kalinya. Saat kamu di club malam tadi dengan tubuh terbuka aku sangat tidak suka. Biarkan hanya aku nanti saat menikah yang bisa melihat tubuhmu." ucap Feng yin membuat Yiwen terdiam. Dia merasa Feng yin sangat menjaga dirinya ia tidak pernah sekalipun menyentuh Yiwen meskipun ia tidur di satu ruangan yang sama berkali kali tidak pernah dia menyentuh tubuh Yiwen sekalipun.

Feng yin selalu bilang jika dia ingin menyentuh Yiwen saat menikah nanti dan memuaskan hasrat yang sudah ia tahan sebelumnya.

"Terima kasih Feng yin. Aku sangat menyayangimu" ucap Yiwen ia memeluk erat tubuh Feng yin, sambil menangis terharu dengan sikap kekasihnya itu. Beda dengan lelaki lain yang selalu kurang ajar terhadap wanita dan tidak pernah menghargai wanita.

"Kenapa kamu bisa seperti itu tadi? Siapa yang melakukan semua ini padamu" ucap Feng yin mencoba bertanya kembali.

Yiwen tersenyum dan memeluk tangan Feng yin dengan kepala bersandar di pundaknya." Ada yang mengikutiku, tapi dia juga melindungiku dari kejaran orang yang aku temui tadi" ucap Yiwen yang masih bersandar di bahunya.

"Ya, sudah lain kali kamu jangan bertindak gegabah lagi, biarkan aku ikut denganmu menjagamu karena itu sudah menjadi tugasku untuk selalu menjagamu" ucap Feng yin lembut, mengusap rambut panjang Yiwen.

Telihat dari kejauhan Lian yin tersenyum tipis melihat Yiwen dan Feng yin bermesraan di dalam mobil dengan kaca mobil yang masih terbuka. Dia mengetahui fakta sebenarnya. " pria itu bukannya yang bersama gadis di bar tadi malam, sekarang aku melihat dia bersama wanita" ucap Lian yin ia pertama mengira Feng yin punya wanita lain.

"Yin, bukannya rambut dia sama dengan wanita yang kamu temui di bar tadi, tapi dia tadi mabuk berat kenapa sekarang dia sudah ada di sini jam 2 malam" ucap Ley melihat ke arah mobil itu.

Lian yin tersenyum tipis.

"Aku semakin penasaran dengan gadis di club malam itu, entah kenapa aku merasa pernah melihatnya. Kamu cari tahu informasi tentang pria dan wanita itu dalam satu hari kamu harus mendapatkan informasi mereka" ucap Lian yin pada Ley yang berdiri di sampingnya.

###

Yiwen yang mulai mengantuk, ia tertidur di bahu Feng yin. Perlahan dia menjalankan mobilnya pergi dari gedung tua itu. Ia tahu jika ada yang melihatnya dengan Yiwen. Namun ia hanya terdiam tidak memberi tahu Yiwen dia akan semakin curiga dan mengejar dia. Feng yin berhenti tepat di sebuah rumah mewah dengan pengawalan sangat ketat.

"Yiwen bangun! Kita sudah ada di dekat rumah Yhing yhi" ucap Feng yin membelai rambutnya perlahan mencoba membangunkan wanita pujaan hatinya itu. Yiwen membuka matanya perlahan, mengusap ke dua mata bulatnya mencoba melihat Feng yin di depannya.

"Apa kita sudah sampai?" tanya Yiwen dengan mata masih setengah terbuka. Ia mencoba melihat ke luar jendela mobil terlihat banyak orang di depan rumah Yhing yi. Dia mengusap ke dua matanya ia menarik alisnya ke atas dan tersenyum lebar memandang tao di depannya.

"Aku punya cara agar kamu bisa masuk ke dalam, kamu cepat turun jika ada kesempatan cepat masuk ke dalam biar aku yang mengalihkan perhatian mereka" ucap Yiwen beranjak turun dari mobil. Ia menghampiri para pengawal di depan rumah Yhing yi.

Dia berlari minta tolong tepat di depan rumah Yhing yi membuat para pengawal keluar dan mengampiri Yiwen. "Hai gadis cantik! Kamu kenapa? Apa ada yang mengejarmu" ucap salah satu pengawal itu. Semua pengawal sudah mulai terfokus pada Yiwen. Ia memberi kode pada Feng yin agar segera masuk ke dalam rumah Yhing yhi.

"Iya, tadi ada yang mengejarku, dia mau memperkosa ku. Bolehkan aku di sini sebentar agar pria itu tidak berani lagi mengejarku" ucap Yiwen. Yiwen sudah melihat Feng yin berhasil masuk ke dalam rumah itu. Ia segera mencari cara agar pergi dari para pengawal itu.

"Kamu di sini sebentar sama kita pasti kanu akan aman" ucap salah satu penjaga.

"Tapi sepertinya dia sudah pergi, bolehkan aku minta izin numpang ke toilet sebentar" ucap Yiwen .

"Baiklah!" salah satu pengawal itu mengantar dia masuk ke dalam untuk menunjukkan jalan ke toilet.

"Di sini toilet pembantu kamu bisa pakai, aku akan tunggu di depan" ucap pengawal itu. Yiwen berhasil masuk ke dalam rumah dengan mudah namun ia berpikir cara untuk keluar dari toilet itu. dengan rasa gelisah Yiwen berjalan mondar mandir memutar matanya ke kanan ke kiri mencari jalan keluar.

Ia mencoba melihat sekeliling toilet itu. Ia menemukan jalan keluar dari toilet ada jedela kecil di atasnya tubuh Yiwen yang mungil pasti sangat mudah keluar dari balik jendela itu. Segera ia naik ke atas atap toilet. Dan berteriak minta tolong agar pengawal itu mendobrak pintunya.

Di tendangnya pintu itu oleh pengawal. Yiwen melompat ke bawah dari atas ke belakang pengawal itu tanpa sepengetahuannya. Ia memukul pengawal itu dengan balok besar hingga pingsan. Dengan segera Yiwen memasukan tubuh pengawal itu dalam kamar mandi. Agar tidak di ketahui rekannya.

###

Sementara Feng yin, berhasil masuk ke dalam rumah besar Yhing yhi ia segera menyelinap ke dalam kamar Yhing yhi di lantai dua , ia berjalan mengendap endap naik ke atas lantai dua masuk dari jendela kamar Yhing yhi yang sudah terbuka lebar.

namun bukan Yhing yin yang ia dapati hanya ruangan kosong tanpa melihat Yhing yhi di kamarnya.

"Di mana dia? Apa dia pergi?" gumam Feng yin, memutar mata ke kanan dan ke kiri mencoba mencari Yhing Yhi di kamarnya.

tiba-tiba Yhing yhi keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang menutupi tubuh mulus seksi nya. Feng yin sebagai lelaki normal ia tidak melewatkan pemandangan indah itu. Ia menatap Yhing yhi dari atas sampai bawah tubuh yhing yhi membuat Feng yin khilaf sebentar terus menatap seksinya tubuh artis cantik itu. pantas saja dia terkenal bodynya sangat menggoda dan seakan ingin mendekapnya erat tak ingin di lepaskan gumam Feng yin terus menatap tubuh Yhing yhi.

Yhing yhi yang barus sadar ada Feng yin ia berteriak sangat keras." Aaaaaaaaa......??? Siapa kamu?"

Suara teriakan Yhing yhi membuat tao beranjak dari duduknya menutup rapat bibir seksi Yhing yhi yang merekah. ia menatap begitu indahnya mata Yhing yhi dari dekat. maaf Yiwen, aku khilaf sebentar aku tak bisa menahan godaan wanita seksi dan sangat cantik di depanku.