Mereka masuk ke dalam restauran itu betapa terkejutnya Yiwen menatap Feng yin makan bersama dengan Yhing yhi. Ia tanpa ragu memeluk erat tangan Lian yin berjalan lenggak lenggok melewati pacarnya Feng yin itu. Lian yin hanya terdiam menerima pelukan dari Yiwen di sampingnya itu.
"Yiwen...." teriak Feng yin. Ia menarik tangan Yiwen mencegah ia pergi bersama Feng yin.
"Ada apa ya..??" ucap Yiwen dengan nada juteknya.
"Kenapa kamu jalan dengan dia..." ucap Feng yin beranjak berdiri pelan.
"Lihat dulu apa yang kamu lakukan dengannya. Kamu juga jalan dengan dia di depan mataku..." tersenyum tipis bergegas pergi memeluk tangan kiri Lian yin. Ia sengaja memamerkan kemesraan palsu itu pada Feng yin yang membuat hatinya terluka.
"Tapi aku... " mulut Feng yin seakan diam tidak bisa membicarakan rencana yang sebenarnya pada Yiwen.
"Aahhhh... " Feng yin berdecak kesal melihat mereka pergi.
"Jadi dia pacar gadis itu, sepertinya aku akan membuat ia menyesal dengan apa yang ia lakukan pada lian yin.. aku akan membalasmu setimpal Yiwen sayang " batin Yhing yhi tersenyum tipis. Ia masih terdiam duduk menikmati makanan di mejanya.
Kini Feng yin merasa sudah tidak ingin berada di samping Yhing yhi moodnya merasa berkurang. Ia bergegas pergi meraih kunci mobil di meja dan jaket di atas kursi. Dengan langkah terburu buru meninggalkan restaurant dan Yhing yhi yang masih duduk.
Yiwen hanya menatap Feng yin dari kejauhan ia merasa sangat bersalah harus seperti ini pada Feng yin. Namun rasa kecewanya membuat ia harus melakukan semua. "Feng yin maafkan aku..." batin Yiwen.
Yhing yhi dengan segera mengejar Feng yin. Kini ia punya rencana busuk untuk mendekati Feng yin. dan membuat yiwen semakin cemburu serta patah hati. Ia ingin membalas apa yang, ia lakukan padanya telah mengambil hati tunangannya Lian yin. Dan dia juga tidak segan segan akan melakukannya pada Feng yin untuk membuat Yiwen semakin terpuruk.
"Feng yin... bolehkan aku pulang denganmu" teriak Yhing yhi berlari meraih tangan Feng yin.
"Ada apa lagi... bukannya kamu sudah bawa mobil. Kenapa aku harus mengantarmu pulang" ucap Feng yin menepis tangan Yhing yhi kasar,bergegas masuk ke dalam mobil sport hitamnya itu. Ia tidak perdulikan Yhing yhi lagi suasana hatinya mulai berubah gara-gara Yiwen yang membuat ia sakit.
Feng yin keluar dari parkiran melesat seperti pembalap internasional ke jalan raya dengan kecepatan tinggi.
"Arrgggh...... kenapa semua Yiwen... Yiwen... dan Yiwenn....apa bagusnya wanita sialan itu" teriak Yhing yhi mengacak acak rambutnya. Ia terus berdecak kesal melangkahkan kakinya menuju ke mobil silver yang tak jauh dari tempat ia berdiri.
Di sisi lain yiwen bersama Lian yin tak menghiraukan Feng yin dan Yhing yhi. Mereka terlihat sangat menikmati makanan yang ada tanpa ragu lagi. Kini Yiwen merasa sekarang Lian yin mulai berubah.
Tapi dia juga tidak tahu berubah selamanya tau hanya untuk sementara. Entah lah??
Tak lama dering ponsel Yiwen terdengar sangat keras membuat Yiwen menghentikan makannya.
Ia segera meraih ponsel di tas depannya.
"Hallo..."
"Kamu kemana saja aku susah susah mencari kamu. Kamu butuh bantuan tidak untuk melaksanakan misi" ucap seorang wanita mulai ngomel-ngomel di balik telfon itu.
Yiwen menjauhkan ponsel dari telinganya.
"Emangnya kamu siapa" ucap Yiwen
"Aku ini di tugaskan ketua kita untuk membantu kamu" ucap wanita itu
"Baiklah kamu cepat kemari, aku kirim alamanya lewat pesan. Aku tunggu kamu di rumah itu ya" ucap Yiwen finish ia segera menutup telfonnya dan kembali makan .
Yiwen segera mengetik pesan dengan jemari jemari lentiknya sangat lihai. Ia segera mengirim pesan dan memaskukan ponselnya kembali. Sebelum Lian yin curiga padanya.
"Siapa??" ucapan Lian yin kembali dingin.
"Bukan siapa-siapa cepat makan keburu dingin. Oya hari ini aku pulang duluan ya kepalaku agak pusing. Aku butuh istirahat." ucap Yiwen mencoba berbohong.
Namun sepertinya lian yin tidak bereaksi apa apa. Ia hanya terdiam dan melanjutkan makannya lagi. Yiwen nampak kesal ia mengerutkan bibirnya hingga membentuk O.
"Pelayan sini!!" teriak Lian yin memanggil salah satu pelayan.
"Ini uang untuk semua makanan ini. Kembaliannya kamu ambil" ucap Lian yin menarik tangan Yiwen pergi dari restaurant itu.
"Terima kasih, tuan" ucap pelayan.
Lian yin tak perdulikan kata itu ia terus menarik tangan Yiwen masuk ke dalam mobil tanpa berbicara sepatah kata pun pada Yiwen. ia menancap gas lebih keluar dari restaurant dengan kecepatan tinggi.
Entah kemana dia akan pergi Yiwen hanya terdiam tidak berani tanya pada Lian yin. Sepertinya ia terlihat marah. Entah apa alasan dia berubah seketika yang semula pria bengis jadi baik sekarang jadi bengis lagi dan lebih menjengkelkan.
"Kenapa aku harus terjebak dalam dunia iblisnya" batin Yiwen mendongakkan kepalanya ke atap mobil.
Suara hening mobil tanpa lagu klasik. Dan hanya hembusan angin yang menembus ke tubuhnya. Suasana itu membuat Yiwen bosan dan mulai mencoba memejamkan matanya perlahan hingga ia tidur pulas.
30 menit kemudian Lian yin membawanya ke rumah mewah miliknya. Tanpa membangunkan Yiwen ia menggendong Yiwen menuju ke kamar. Tubuh kekar Lian yin tak membuat ia merasa berat menggendong Yiwen yang tubuhnya hampir 50 kg.
Karena Yiwen kebanyakan makan jika di rumah. Namun jika di luar rumah ia hanya makan mie instan yang lebih praktis dan gak ribet.
Lian yin berjalan perlahan menaiki anak tangga yang terlihat panjang menuju ke kamar Yiwen. "Dia terlihat imut" bagin Lian yin menatap betapa imutnya Yiwen saat tidur.
Wajah polosnya mulai menarik perhatian Lian yin padanya. Lelaki itu membaringkan Yiwen ke ranjang putih berbalut selimut tebal bewarna merah terang. Ia mencoba memegang dahi Yiwen untuk memastikan jika Yiwen baik baik saja. "Apa mungkin dia kecapekan. Tidak ada tanda ia sakit" batin Lian yin
Lian yin membelai lembut pipi mulus yiwen dengan jemari jemari kekarnya.
"Hmmmmzz" Yiwen membalikan badannya miring ke kanan .
"Jangan pergi!" gumam Yiwen yang sepertinya mulai mengigau.
Ia menarik tangan lian yin dan memeluknya erat. Tak bisa berkutik lelaki itu hanya terdiam menatap Yiwen yang semakin tertidur pulas. Perlahan ia memarik tangannya. Namun Yiwen semakin menariknya erat.
"Yiwen kamu di dalam" teriak seorang wanita terdengar jelas hingga ke kamar Yiwen.
"Siapa wanita itu teriak teriak di rumah orang" gumam Lian yin.
"Siapa kamu kenapa kamu teriak teriak di sini" ucap Ley mencegah wanita itu masuk ke dalam rumahnya.
"Di mana Yiwen? Aku mau bertemu Yiwen" ucap wanita itu.
"Dia gak ada di sini" ucap Lie Wei yang berdiri di samping Ley
"Aku tahu dia di sini" ucap wanita itu yang sangat yakin Yiwen ada di dalam
"Yiwen cepat keluar ini aku sudah datang" teriak keras wanita itu membuat Ley dan Feng yin tutup telinga seketika.
"Nih wanita saraf ya" ucap Lie Wie yang masih menutup telinganya.
Lian yin berjalan perlahan turun dari tangga menghampiri mereka bertiga.
"Ada apa ribut-ribut di rumahku" ucap Lian yin berjalan tegap dengan tatapan dinginnya.
"Aku kesini cari Yiwen temanku" ucap wanita itu dengan tatapan tajam ke dua tangan di lipat setengah ke pinggang.
"Siapa kamu mencari Yiwen. Sepertinya dia tidak punya teman sepertimu" ucap Lian yin
"Aku temannya!" dengan anda menantang.
Ya, wanita itu terlihat cantik dengan rambut di ikat panjang warna pirang sepunggung. Bola mata bulat dan wajahnya sangat cantik dengan bibir seksi merah alami serta bulu mata lentik meneduhu mata bulatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 345 Episodes
Comments
Aam Sumiati
Babang Yin gak bisa lihat yg bahenol dikit langsung suka
2020-12-20
0
Renisajakekh NyonyahJabuth
plin plan
2020-07-06
1
Renisajakekh NyonyahJabuth
plin plan
2020-07-06
2