Jauhi dia!!

Rheana kembali menjalankan kehidupannya seperti sebelumnya, sebagai gadis sederhana yang tidak terlalu memperdulikan masalah percintaan.

Ia telah berdamai dengan hatinya dan bertekad untuk melupakan Cakra. Rheana tidak mau sampai menyakiti kakaknya, apalagi sampai berimbas pada hubungan saudara antara dirinya dan Velia.

Hari ini Rheana datang ke kampus untuk memeriksa skripsinya yang sudah selesai disusun. 

Bab demi bab telah Rheana revisi sesuai dengan perintah dosen, dan hari ini merupakan pemeriksaan di bab terakhir. Jika ada kesalahan, maka Rheana harus merevisinya lagi.

"Rhe, skripsi lo aman?" tanya teman satu prodi dengan Rheana, bahkan satu pembimbing.

"Iya, lo gimana?" tanya Rheana balik.

Gadis bernama Tia itu tampak menghela nafas. Ia sudah beberapa kali melakukan revisi, namun tetap saja ada yang salah.

"Gue paham, jadi sabarin aja daripada lo nggak lulus," ucap Rheana paham dengan kondisi hati teman seperjuangannya.

Tia mengangguk saja. Gadis itu pun beranjak dari tempatnya dan meninggalkan Rheana.

Kini Rheana duduk seorang diri di koridor kampus, melihat pemandangan pasangan muda-mudi yang saling bergandengan tangan dan menebar kemesraan di kampus.

Rheana iri? bahkan dulu ia tidak pernah peduli dengan hal itu, namun semenjak hatinya melabuh pada Cakra, sejak saat itulah Rheana berkeinginan seperti gadis lain yang bisa jalan bersama.

Rheana dulu sempat berkhayal, suatu saat ia bisa berjalan di sebelah Cakra sebagai pasangan sah yang diakui oleh pria itu.

Namun semua benar-benar khayalan semata, karena kenyataanya Cakra justru jadian dengan kakak kandungnya.

Saat sedang melamun, tiba-tiba saja ponselnya mendapatkan notifikasi pesan dari aplikasi hijau.

"Rhea, bagaimana skripsimu. Saya harap lancar," tulis Cakra dalam pesannya.

Rheana hanya membaca, ia tidak berniat untuk membalasnya. Bukan karena Rheana merasa kecewa dengan Cakra, justru ia tidak mau jika hatinya sampai terus menempel pada pria yang merupakan kekasih kakaknya.

Rheana menghela nafas, ia sedikit menyipitkan matanya karena silau matahari di siang hari.

Sudah tidak ada kepentingan di kampus usai memeriksa skripsi, sehingga Rheana memutuskan untuk langsung pulang saja ke rumahnya.

Rheana hari ini bawa mobil, entah mengapa, menurutnya hal yang paling menyenangkan saat sedih adalah, mengendarai mobil sendiri, sambil menangis.

Namun kali ini Rhea tidak menangis. Gadis itu sudah cukup lelah karena beberapa hari lalu terus saja mengeluarkan air mata patah hati yang dialaminya.

"Oke, Rhea. Semangat, hidupmu masih panjang!" ucap Rheana menyemangati dirinya sendiri.

Rheana pun segera tancap gas meninggalkan area kampusnya, ia harus sampai di rumah dan tidur.

Sementara itu ditempat lain, tampak seorang gadis memasuki gedung mewah dengan belasan lantai.

Wanita yang berpakaian rapi ala orang kantoran itu masuk ke dalam lift dan menekan lantai tujuannya.

"Cakra pasti kaget lihat aku." Gumam Velia terkekeh.

Ya, gadis itu adalah Velia. Kedatangan Velia yang tiba-tiba dikantor Cakra tentu saja memiliki sebuah tujuan.

Setelah berpikir tadi pagi, Velia memutuskan untuk memberitahu Cakra tentang perasaan adiknya kepada sang kekasih, dengan harapan Cakra bisa mencoba sedikit menjauhi adiknya.

"Apa pak Cakranya ada?" tanya Velia kepada sekretaris Cakra.

"Sudah buat janji sebelumnya, Bu?" tanya sekretaris itu.

Velia mengangguk. "katakan saja, Velia yang datang." Sahut Velia.

Sekretaris Cakra pun menghubungi atasannya, dan setelah beberapa saat barulah ia mempersilahkan Velia untuk masuk ke ruangan bos.

"Sayang!!" panggil Velia dengan bahagia.

Gadis cantik berbaju putih itu langsung berlari memeluk kekasihnya yang menyambut nya dengan tangan terbuka.

"Ada apa nih tiba-tiba datang ke kantor aku?" tanya Cakra lembut.

Cakra menggenggam tangan kekasihnya lalu mengajaknya untuk duduk di sofa.

"Aku bawakan kamu makan siang, kamu pasti belum makan 'kan?" tanya Velia lalu mengambil tentengan yang ia bawa.

Cakra memperhatikan Velia yang sedang menyiapkan makan siang. Sepertinya Velia beli jadi, sebab tidak mungkin Velia bisa memasak di tengah kesibukannya.

"Oh ya, Sayang. Sebenarnya aku ada yang harus disampaikan makanya datang ke kantor kamu." Ucap Velia seraya menyuapi Cakra.

Cakra mengerutkan keningnya, namun ia tetap melahap suapan kekasihnya.

"Ada apa, Sayang. Semua baik-baik saja?" Tanya Cakra dan Velia menjawabnya dengan anggukan kepala.

"Sebenarnya …" Velia menggantung ucapannya, gadis itu tampak ragu-ragu untuk bicara dengan kekasihnya.

"Ada apa?" Tanya Cakra lagi.

"Bisakah kamu jangan terlalu dekat dengan

Rheana?" tanya Velia ragu-ragu.

Awalnya Velia ingin langsung memberitahu perasaan Rheana pada Cakra, namun entah mengapa ia merasa takut mengatakannya.

"Kenapa kamu bicara begitu?" tanya Cakra tampak terkejut.

Velia menggigit bibirnya, ia harus memikirkan alasan yang jelas atas ucapannya barusan.

"Ya … ya aku cemburu dong, Sayang." Jawab Velia terbata.

"Pokoknya aku mau kamu jauhi adikku, aku cemburu lihat kedekatan kalian." Lanjut Velia.

Cakra tergelak, ia mengacak rambut kekasihnya sambil geleng-geleng kepala.

"Kamu aneh banget sih, masa sama adik kandung aja cemburu. Aku sama Rhea itu tidak ada hubungan apa-apa selain aku menganggapnya sebagai adik." Jelas Cakra.

"Tidak tahu saja kamu, bahwa Rhea mencintai kamu." Batin Velia tersenyum remeh.

"Jadi kamu nggak mau jauhin Rheana?" Tanya Velia menekuk wajahnya.

"Dia sudah aku anggap adik, Sayang." Sahut Cakra lembut.

Velia menghela nafas, penolakan kekasihnya semakin membuat ia ketakutan. Takut jika nantinya Cakra akan memiliki rasa yang sama seperti Rheana.

Cinta hadir karena terbiasa, dan itulah yang mengganggu pikiran Velia.

Jika mereka saling bertemu, maka kemungkinan Cakra jatuh cinta pada Rheana itu besar.

Velia semakin waspada kepada adiknya.

Terpopuler

Comments

zizi.

zizi.

velia jangan berpikir negatif sebelum memastikan kebenarannya, sama adik sendiri lagi😌

2022-08-23

2

Joan Glarysilvia

Joan Glarysilvia

lanjut lg dnk

2022-08-21

0

Nova Yuliati

Nova Yuliati

makin seru

2022-08-21

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama
2 Bertemu lagi
3 Bertukar nomor
4 Pesan tak terbalas
5 Ungkapan hati Cakra
6 Kenyataan pahit
7 Tangisan Rheana
8 Perubahan sikap
9 Jauhi dia!!
10 Ketidakpercayaan Velia
11 Menghibur diri
12 Sandiwara?
13 Pertemuan dua keluarga
14 Iri dengki
15 Obsesi Velia
16 Sakitnya perpisahan
17 Rencana Velia
18 Rencana Velia 2
19 Langkah Velia
20 Tuduhan besar
21 Pembelaan atau harapan?
22 Keputusan mengejutkan
23 Sahhhh
24 Tamparan pertama
25 Mengambil paksa
26 Selalu siksaan
27 Pemakaman Velia
28 Tidak akan diterima
29 Meminta keadilan
30 Hanya pemuas
31 Imbalan??
32 Menjadi pelayan?
33 Keputusan Rheana
34 Kepercayaan dan semangat Ryan
35 Dukungan penuh
36 Mencicipi masakan
37 Rutinitas yang menyiksa
38 Ada apa dengan Cakra?
39 Alasan Cakra
40 Kecupan hangat
41 Makan siang bersama
42 Pelukan di dapur
43 Sebuah rencana
44 Tipuan manis
45 Apa kau mencintaiku?
46 Cakra cemburu?
47 Hukuman
48 Pelaku dibalik rencana
49 Rindu keluarga
50 Rhea, aku mencintaimu
51 Kepercayaan Rheana
52 Mengenalinya
53 Kemana selama ini?
54 Mengingat kembali
55 Menyadari kesalahan
56 Rheana hancur
57 Terjatuh
58 Rheana keguguran
59 Velia menemui Rheana
60 Rheana pergi
61 Meninggalkan kenangannya
62 Merindukanmu
63 Sebulan sudah berlalu, Rhea ...
64 Aku melepasmu, Kak
65 Ingin sesuatu
66 Bertemu teman lama
67 Tekad mencari
68 Mencari seorang wanita
69 Menemukanmu
70 Kakak yang dirindukan
71 Pengaruh Rheana
72 Rheana kembali
73 Dia anakku!
74 Kata-kata pedas Rheana
75 Persyaratan dari Cakra
76 Pelukan yang kembali
77 Pagi yang indah
78 Ciuman di teras
79 Bibir semanis cherry
80 Kasih sayang Cakra
81 Cakra sakit
82 Aku juga mau
83 Obat paling enak
84 Periksa kandungan
85 Telepon menggemaskan
86 Ingin cepat nikah
87 Candaan di pagi hari
88 Mas Cakra
89 Nyaris tertabrak
90 Persiapan calon pengantin
91 Ryan patah hati
92 Hari pertunangan
93 Hari bahagia tapi sial
94 Peluk cium lebih
95 Villa nya berhantu tidak?
96 Biasa diselingkuhi
97 Berbagi pengalaman
98 Penderitaan Abel
99 Kepikiran Abel
100 Hari pernikahan
101 Malamnya pasutri baru
102 Pertolongan Ryan
103 Baby Peachyyy??
104 Ancaman Rizi
105 Pelukan nyaman dan aman
106 Interaksi baby Peachyyy
107 Menjenguk mama Abel
108 Mengenalkan Abel
109 Kok jadi pasrah??
110 Pengorbanan Ryan
111 Tatapan tajam dan menusuk
112 Menolak keras
113 Kabar duka
114 Pelaku kejahatan
115 Memberitahu Abel
116 Keadilan!!
117 Ingatan tentang permintaan
118 Syndrome couvade
119 Ada apa dengan Cakra?
120 Apapun untuk Rheana
121 Baby boy or girl?
122 Mikayla Zahra Dharmawan
123 Sikap manis di pagi hari
124 Surat perpisahan?
125 Pasangan manis-manis
126 Mau adu bibir, Sayang
127 Rencana Cakra
128 Tugas Abel
129 Menuju puncak keberhasilan
130 Rheana cantik, hanya milikku
131 Malam pertama?
132 Pagi indah untuk si cantik
133 Hadiah dari Cakra
134 Ketakutan Fikri
135 Mau susu kamu
136 Ayla, tolongin mama!!
137 Velia masuk rumah sakit
138 Kesadaran Velia
139 Gara-gara merokok
140 Waktu yang berlalu cepat
141 Tukar cincin
142 Keluarga kecil Cakra
143 Pengganggu
144 Pantai yang indah
145 Bakar-bakar atau ciuman?
146 Siap hamil lagi
147 Lewat mana?
148 Hari kelulusan
149 Cium aku
150 Bukan sakti, tapi ....
151 Hari Ryan dan Abel
152 First night
153 Ngidamnya papa Ca
154 Pagi penuh haru (End)
155 Ekstra part (Next)
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Pertemuan pertama
2
Bertemu lagi
3
Bertukar nomor
4
Pesan tak terbalas
5
Ungkapan hati Cakra
6
Kenyataan pahit
7
Tangisan Rheana
8
Perubahan sikap
9
Jauhi dia!!
10
Ketidakpercayaan Velia
11
Menghibur diri
12
Sandiwara?
13
Pertemuan dua keluarga
14
Iri dengki
15
Obsesi Velia
16
Sakitnya perpisahan
17
Rencana Velia
18
Rencana Velia 2
19
Langkah Velia
20
Tuduhan besar
21
Pembelaan atau harapan?
22
Keputusan mengejutkan
23
Sahhhh
24
Tamparan pertama
25
Mengambil paksa
26
Selalu siksaan
27
Pemakaman Velia
28
Tidak akan diterima
29
Meminta keadilan
30
Hanya pemuas
31
Imbalan??
32
Menjadi pelayan?
33
Keputusan Rheana
34
Kepercayaan dan semangat Ryan
35
Dukungan penuh
36
Mencicipi masakan
37
Rutinitas yang menyiksa
38
Ada apa dengan Cakra?
39
Alasan Cakra
40
Kecupan hangat
41
Makan siang bersama
42
Pelukan di dapur
43
Sebuah rencana
44
Tipuan manis
45
Apa kau mencintaiku?
46
Cakra cemburu?
47
Hukuman
48
Pelaku dibalik rencana
49
Rindu keluarga
50
Rhea, aku mencintaimu
51
Kepercayaan Rheana
52
Mengenalinya
53
Kemana selama ini?
54
Mengingat kembali
55
Menyadari kesalahan
56
Rheana hancur
57
Terjatuh
58
Rheana keguguran
59
Velia menemui Rheana
60
Rheana pergi
61
Meninggalkan kenangannya
62
Merindukanmu
63
Sebulan sudah berlalu, Rhea ...
64
Aku melepasmu, Kak
65
Ingin sesuatu
66
Bertemu teman lama
67
Tekad mencari
68
Mencari seorang wanita
69
Menemukanmu
70
Kakak yang dirindukan
71
Pengaruh Rheana
72
Rheana kembali
73
Dia anakku!
74
Kata-kata pedas Rheana
75
Persyaratan dari Cakra
76
Pelukan yang kembali
77
Pagi yang indah
78
Ciuman di teras
79
Bibir semanis cherry
80
Kasih sayang Cakra
81
Cakra sakit
82
Aku juga mau
83
Obat paling enak
84
Periksa kandungan
85
Telepon menggemaskan
86
Ingin cepat nikah
87
Candaan di pagi hari
88
Mas Cakra
89
Nyaris tertabrak
90
Persiapan calon pengantin
91
Ryan patah hati
92
Hari pertunangan
93
Hari bahagia tapi sial
94
Peluk cium lebih
95
Villa nya berhantu tidak?
96
Biasa diselingkuhi
97
Berbagi pengalaman
98
Penderitaan Abel
99
Kepikiran Abel
100
Hari pernikahan
101
Malamnya pasutri baru
102
Pertolongan Ryan
103
Baby Peachyyy??
104
Ancaman Rizi
105
Pelukan nyaman dan aman
106
Interaksi baby Peachyyy
107
Menjenguk mama Abel
108
Mengenalkan Abel
109
Kok jadi pasrah??
110
Pengorbanan Ryan
111
Tatapan tajam dan menusuk
112
Menolak keras
113
Kabar duka
114
Pelaku kejahatan
115
Memberitahu Abel
116
Keadilan!!
117
Ingatan tentang permintaan
118
Syndrome couvade
119
Ada apa dengan Cakra?
120
Apapun untuk Rheana
121
Baby boy or girl?
122
Mikayla Zahra Dharmawan
123
Sikap manis di pagi hari
124
Surat perpisahan?
125
Pasangan manis-manis
126
Mau adu bibir, Sayang
127
Rencana Cakra
128
Tugas Abel
129
Menuju puncak keberhasilan
130
Rheana cantik, hanya milikku
131
Malam pertama?
132
Pagi indah untuk si cantik
133
Hadiah dari Cakra
134
Ketakutan Fikri
135
Mau susu kamu
136
Ayla, tolongin mama!!
137
Velia masuk rumah sakit
138
Kesadaran Velia
139
Gara-gara merokok
140
Waktu yang berlalu cepat
141
Tukar cincin
142
Keluarga kecil Cakra
143
Pengganggu
144
Pantai yang indah
145
Bakar-bakar atau ciuman?
146
Siap hamil lagi
147
Lewat mana?
148
Hari kelulusan
149
Cium aku
150
Bukan sakti, tapi ....
151
Hari Ryan dan Abel
152
First night
153
Ngidamnya papa Ca
154
Pagi penuh haru (End)
155
Ekstra part (Next)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!