Pesan tak terbalas

Rheana semakin disibukkan oleh skripsinya, namun ditengah kesibukannya ia tidak pernah lupa mengirimi Cakra pesan untuk sekedar bertanya soal skripsinya. Dan Cakra pun selalu membalasnya dengan cepat, meskipun pria itu sibuk juga.

Ketertarikan Rheana semakin besar, karena menurutnya Cakra adalah pria yang manis dan juga sangat sopan, tidak mau menyakiti hatinya dengan membalas pesan yang lama.

Malam ini seperti malam-malam sebelumnya, Rheana duduk di depan laptopnya dengan banyak ketikan naskah yang sudah ia kerjakan beberapa hari ini, bahkan beberapa bulan.

“Mau chat kak Cakra, tapi ini udah malem banget.” Gumam Rheana melihat jam dinding di kamarnya sudah menunjukkan pukul 12 malam.

Rheana meletakkan kembali ponselnya. Sebenarnya skripsi Rheana sudah mau selesai, tinggal bagian bab penutup saja, namun demi bisa chatting dengan Cakra, maka Rheana pura-pura bertanya.

Rheana menutup laptopnya, ia sudah cukup mengantuk dan ingin segera tidur. Baru saja Rheana naik ke atas ranjang, ponselnya mendapat notifikasi dari Cakra.

“Tumben sekali tidak bertanya pada saya, skripsi kamu sudah selesai?” tulis Cakra dalam pesannya.

Bagai mendapat jackpot puluhan juta, Rhena yang saat itu sudah mengantuk mendadak segar setelah menerima pesan dari sang pujaan hati. Bahkan gadis itu sampai melompat-lompat saking senangnya.

“Aaaaa … seneng banget, kak Cakra akhirnya hubungin gue, bukan gue terus yang chat duluan.” Celetuk Rheana memeluk ponselnya sendiri, membayangkan bahwa yang dipeluknya adalah Cakra.

Rheana merebahkan diri, wajahnya masih tampak berseri-seri hanya dengan membaca pesan yang Cakra kirimkan. Dengan Cepat Rheana membalasnya.

“Belum, Kak. Tapi saya nggak mau merepotkan anda terus,” jawab Rheana basa-basi.

Pesan Rheana tidak kunjung dibalas, hal itu membuat Rheana berpikir bahwa Cakra telah tertidur. Rheana mendesahh kecewa, ia kira bisa chatting dengan Cakra semalaman, apalagi ia tidak lama membalas pesan pria itu, tetapi Cakra sudah tidak membalas.

“Gue juga tidur deh, semoga besok pagi bisa dapat balasan dari mamas Cakra tersayang.” Celetuk Rheana senyum-senyum sendiri.

Sementara itu, Cakra sebenarnya tidak tidur, melainkan ia sedang melakukan panggilan video bersama Velia. Memang beberapa hari belakangan ini hubungan mereka semakin baik, bahkan mereka sering menghabiskan makan siang  bersama.

“Kenapa belum tidur?” tanya Cakra lembut.

Velia tersenyum diseberang sana. Gadis itu tidak langsung menjawab melainkan sempat terdiam sebentar.

“Kenapa cuma senyum-senyum?” tanya Cakra lagi.

Velia hanya geleng-geleng kepala. “Ngantuk.” Ucap Velia setelah beberapa saat.

Cakra terkekeh, gadis itu mengantuk tetapi tetap memaksakan untuk melakukan panggilan dengannya.

“Ya sudah, kita sampai sini dulu. Besok jangan lupa datang ke tempat biasa ya.” Ucap Calra lalu mengakhiri panggilan mereka.

Saat panggilan tertutup, barulah Cakra mengetahui bahwa Rheana tadi membalas pesannya. Cakra mengetik dan hendak mengirimnya, namun ia urungkan karena akan mengirim pesannya besok saja.

Cakra pun meletakkan ponselnya, ia berbaring sambil memeluk guling dan tertidur.

***

Siang hari yang panas ditemani oleh orang terkasih itu rasanya menyenangkan. Sambil menikmati makan siang bersama dan segelas jus membuat dahaga terbayarkan.

Tampak seorang wanita dan seorang pria sedang duduk menikmati makan siang mereka Hal yang sudah sering mereka lakukan selama beberapa hari belakangan ini.

“Bagaimana pekerjaanmu di kantor?” tanya Cakra sambil melahap makanannya.

Velia manggut-manggut. “Cukup baik, hanya saja sering rapat dan itu membuatku lelah.” Jawab Velia memelas.

Cakra tersenyum simpul. Pria itu memasang wajah misterius dengan sebuah rencana yang memenuhi otaknya.

“Jika nanti kita menikah, maka tidak akan aku biarkan kau bekerja.” Celetuk Cakra tiba-tiba.

Velia terkekeh, ia meletakkan garpu dan pisau di tangan nya lalu tertawa sambil menutup mulutnya sendiri.

“Jadi anda sedang melamar saya wahai Tuan Cakra Dharmawan?” tanya Velia mengangkat kedua alisnya.

Cakra ikut tertawa. “Ya, jika anda bersedia.” Jawab Cakra.

“Dasar tidak romantis.” Cibir Velia membuat seulas senyuman muncul di bibir Cakra.

Mereka menyudahi makan siang itu, dan seperti biasa mereka akan berpisah di parkiran dengan mobil masing-masing.

“Terima kasih untuk makan siang kesekian kalinya, Pak Cakra.” Ucap Velia dengan formal.

“Jangan terlalu formal, tidak enak didengarnya.” Sahut Cakra menggeleng pelan.

Velia manggut-manggut lalu segera masuk ke dalam mobil. Tingkah Velia itu seakan tidak tertarik kepada Cakra, padahal kenyataanya gadis itu sangat menginginkan Cakra.

Saat Velia hendak menjalankan mobil, tiba-tiba ponselnya mendapat pesan dari Cakra.

“Makan malam spesial di hotel X, aku harap kamu bisa datang.” Tulis Cakra dalam pesannya.

Velia bersorak dalam hati, ia tentu akan datang ke makan malam yang Cakra adakan.

Sementara itu di tempat lain, tampak seorang gadis sedang duduk termenung di bawah pohon yang rindang. Menatap ponselnya sejak pagi dengan harapan bahwa pujaan hatinya akan segera membalas pesannya, namun hasilnya nihil.

Rheana melihat bahwa pesannya hanya dibaca oleh Cakra, namun tidak kunjung dibalas dan itu tentu saja membuatnya sedih.

“Kak Cakra lupa atau lagi sibuk ya.” Gumam Rheina diakhiri helaan nafas pelan.

MBAK RHEA KESIAN YAAA!!!

Bersambung........................

Terpopuler

Comments

Mamah Kekey

Mamah Kekey

adik kk suka orang yang sama

2023-12-19

0

Neneng cinta

Neneng cinta

hadeuh hati2 tuh...cakra kamu deketin 22nya,,ksian Rhea kamu php in padahal kamu sukanya sm velia....

2023-06-19

0

septi 💎

septi 💎

adik kakak jatuh cinta di waktu yang sama dan pada orang yang sama..

2022-09-03

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama
2 Bertemu lagi
3 Bertukar nomor
4 Pesan tak terbalas
5 Ungkapan hati Cakra
6 Kenyataan pahit
7 Tangisan Rheana
8 Perubahan sikap
9 Jauhi dia!!
10 Ketidakpercayaan Velia
11 Menghibur diri
12 Sandiwara?
13 Pertemuan dua keluarga
14 Iri dengki
15 Obsesi Velia
16 Sakitnya perpisahan
17 Rencana Velia
18 Rencana Velia 2
19 Langkah Velia
20 Tuduhan besar
21 Pembelaan atau harapan?
22 Keputusan mengejutkan
23 Sahhhh
24 Tamparan pertama
25 Mengambil paksa
26 Selalu siksaan
27 Pemakaman Velia
28 Tidak akan diterima
29 Meminta keadilan
30 Hanya pemuas
31 Imbalan??
32 Menjadi pelayan?
33 Keputusan Rheana
34 Kepercayaan dan semangat Ryan
35 Dukungan penuh
36 Mencicipi masakan
37 Rutinitas yang menyiksa
38 Ada apa dengan Cakra?
39 Alasan Cakra
40 Kecupan hangat
41 Makan siang bersama
42 Pelukan di dapur
43 Sebuah rencana
44 Tipuan manis
45 Apa kau mencintaiku?
46 Cakra cemburu?
47 Hukuman
48 Pelaku dibalik rencana
49 Rindu keluarga
50 Rhea, aku mencintaimu
51 Kepercayaan Rheana
52 Mengenalinya
53 Kemana selama ini?
54 Mengingat kembali
55 Menyadari kesalahan
56 Rheana hancur
57 Terjatuh
58 Rheana keguguran
59 Velia menemui Rheana
60 Rheana pergi
61 Meninggalkan kenangannya
62 Merindukanmu
63 Sebulan sudah berlalu, Rhea ...
64 Aku melepasmu, Kak
65 Ingin sesuatu
66 Bertemu teman lama
67 Tekad mencari
68 Mencari seorang wanita
69 Menemukanmu
70 Kakak yang dirindukan
71 Pengaruh Rheana
72 Rheana kembali
73 Dia anakku!
74 Kata-kata pedas Rheana
75 Persyaratan dari Cakra
76 Pelukan yang kembali
77 Pagi yang indah
78 Ciuman di teras
79 Bibir semanis cherry
80 Kasih sayang Cakra
81 Cakra sakit
82 Aku juga mau
83 Obat paling enak
84 Periksa kandungan
85 Telepon menggemaskan
86 Ingin cepat nikah
87 Candaan di pagi hari
88 Mas Cakra
89 Nyaris tertabrak
90 Persiapan calon pengantin
91 Ryan patah hati
92 Hari pertunangan
93 Hari bahagia tapi sial
94 Peluk cium lebih
95 Villa nya berhantu tidak?
96 Biasa diselingkuhi
97 Berbagi pengalaman
98 Penderitaan Abel
99 Kepikiran Abel
100 Hari pernikahan
101 Malamnya pasutri baru
102 Pertolongan Ryan
103 Baby Peachyyy??
104 Ancaman Rizi
105 Pelukan nyaman dan aman
106 Interaksi baby Peachyyy
107 Menjenguk mama Abel
108 Mengenalkan Abel
109 Kok jadi pasrah??
110 Pengorbanan Ryan
111 Tatapan tajam dan menusuk
112 Menolak keras
113 Kabar duka
114 Pelaku kejahatan
115 Memberitahu Abel
116 Keadilan!!
117 Ingatan tentang permintaan
118 Syndrome couvade
119 Ada apa dengan Cakra?
120 Apapun untuk Rheana
121 Baby boy or girl?
122 Mikayla Zahra Dharmawan
123 Sikap manis di pagi hari
124 Surat perpisahan?
125 Pasangan manis-manis
126 Mau adu bibir, Sayang
127 Rencana Cakra
128 Tugas Abel
129 Menuju puncak keberhasilan
130 Rheana cantik, hanya milikku
131 Malam pertama?
132 Pagi indah untuk si cantik
133 Hadiah dari Cakra
134 Ketakutan Fikri
135 Mau susu kamu
136 Ayla, tolongin mama!!
137 Velia masuk rumah sakit
138 Kesadaran Velia
139 Gara-gara merokok
140 Waktu yang berlalu cepat
141 Tukar cincin
142 Keluarga kecil Cakra
143 Pengganggu
144 Pantai yang indah
145 Bakar-bakar atau ciuman?
146 Siap hamil lagi
147 Lewat mana?
148 Hari kelulusan
149 Cium aku
150 Bukan sakti, tapi ....
151 Hari Ryan dan Abel
152 First night
153 Ngidamnya papa Ca
154 Pagi penuh haru (End)
155 Ekstra part (Next)
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Pertemuan pertama
2
Bertemu lagi
3
Bertukar nomor
4
Pesan tak terbalas
5
Ungkapan hati Cakra
6
Kenyataan pahit
7
Tangisan Rheana
8
Perubahan sikap
9
Jauhi dia!!
10
Ketidakpercayaan Velia
11
Menghibur diri
12
Sandiwara?
13
Pertemuan dua keluarga
14
Iri dengki
15
Obsesi Velia
16
Sakitnya perpisahan
17
Rencana Velia
18
Rencana Velia 2
19
Langkah Velia
20
Tuduhan besar
21
Pembelaan atau harapan?
22
Keputusan mengejutkan
23
Sahhhh
24
Tamparan pertama
25
Mengambil paksa
26
Selalu siksaan
27
Pemakaman Velia
28
Tidak akan diterima
29
Meminta keadilan
30
Hanya pemuas
31
Imbalan??
32
Menjadi pelayan?
33
Keputusan Rheana
34
Kepercayaan dan semangat Ryan
35
Dukungan penuh
36
Mencicipi masakan
37
Rutinitas yang menyiksa
38
Ada apa dengan Cakra?
39
Alasan Cakra
40
Kecupan hangat
41
Makan siang bersama
42
Pelukan di dapur
43
Sebuah rencana
44
Tipuan manis
45
Apa kau mencintaiku?
46
Cakra cemburu?
47
Hukuman
48
Pelaku dibalik rencana
49
Rindu keluarga
50
Rhea, aku mencintaimu
51
Kepercayaan Rheana
52
Mengenalinya
53
Kemana selama ini?
54
Mengingat kembali
55
Menyadari kesalahan
56
Rheana hancur
57
Terjatuh
58
Rheana keguguran
59
Velia menemui Rheana
60
Rheana pergi
61
Meninggalkan kenangannya
62
Merindukanmu
63
Sebulan sudah berlalu, Rhea ...
64
Aku melepasmu, Kak
65
Ingin sesuatu
66
Bertemu teman lama
67
Tekad mencari
68
Mencari seorang wanita
69
Menemukanmu
70
Kakak yang dirindukan
71
Pengaruh Rheana
72
Rheana kembali
73
Dia anakku!
74
Kata-kata pedas Rheana
75
Persyaratan dari Cakra
76
Pelukan yang kembali
77
Pagi yang indah
78
Ciuman di teras
79
Bibir semanis cherry
80
Kasih sayang Cakra
81
Cakra sakit
82
Aku juga mau
83
Obat paling enak
84
Periksa kandungan
85
Telepon menggemaskan
86
Ingin cepat nikah
87
Candaan di pagi hari
88
Mas Cakra
89
Nyaris tertabrak
90
Persiapan calon pengantin
91
Ryan patah hati
92
Hari pertunangan
93
Hari bahagia tapi sial
94
Peluk cium lebih
95
Villa nya berhantu tidak?
96
Biasa diselingkuhi
97
Berbagi pengalaman
98
Penderitaan Abel
99
Kepikiran Abel
100
Hari pernikahan
101
Malamnya pasutri baru
102
Pertolongan Ryan
103
Baby Peachyyy??
104
Ancaman Rizi
105
Pelukan nyaman dan aman
106
Interaksi baby Peachyyy
107
Menjenguk mama Abel
108
Mengenalkan Abel
109
Kok jadi pasrah??
110
Pengorbanan Ryan
111
Tatapan tajam dan menusuk
112
Menolak keras
113
Kabar duka
114
Pelaku kejahatan
115
Memberitahu Abel
116
Keadilan!!
117
Ingatan tentang permintaan
118
Syndrome couvade
119
Ada apa dengan Cakra?
120
Apapun untuk Rheana
121
Baby boy or girl?
122
Mikayla Zahra Dharmawan
123
Sikap manis di pagi hari
124
Surat perpisahan?
125
Pasangan manis-manis
126
Mau adu bibir, Sayang
127
Rencana Cakra
128
Tugas Abel
129
Menuju puncak keberhasilan
130
Rheana cantik, hanya milikku
131
Malam pertama?
132
Pagi indah untuk si cantik
133
Hadiah dari Cakra
134
Ketakutan Fikri
135
Mau susu kamu
136
Ayla, tolongin mama!!
137
Velia masuk rumah sakit
138
Kesadaran Velia
139
Gara-gara merokok
140
Waktu yang berlalu cepat
141
Tukar cincin
142
Keluarga kecil Cakra
143
Pengganggu
144
Pantai yang indah
145
Bakar-bakar atau ciuman?
146
Siap hamil lagi
147
Lewat mana?
148
Hari kelulusan
149
Cium aku
150
Bukan sakti, tapi ....
151
Hari Ryan dan Abel
152
First night
153
Ngidamnya papa Ca
154
Pagi penuh haru (End)
155
Ekstra part (Next)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!