Mendapat pesan dari Rheana yang memintanya untuk tidak membantunya lagi tentu menjadi pertanyaan bagi Cakra.
Rheana tiba-tiba mengirim pesan tersebut kepadanya di malam hari, dan pikirannya langsung tertuju kepada kekasihnya, Velia.
Ia ingat Velia datang ke kantornya dan langsung memintanya untuk menjauhi Rheana, dan mungkin karena ia menolak, Velia pun bicara kepada adiknya.
"Kenapa jadi begini." Gumam Cakra seraya memijat pelipisnya.
Ia khawatir hubungan kakak dan adik itu tidak baik-baik saja karena dirinya. Namun Cakra juga bingung harus memilih siapa.
Velia adalah kekasihnya, sementara Rheana adalah gadis yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri.
Semua ini karena kecemburuan Velia yang tidak beralasan, dan ia heran mengapa tiba-tiba sikap kekasihnya itu berubah, seakan tidak senang jika Rheana tahu hubungan mereka.
"Aku harus memperbaiki hubungan kakak dan adik itu." Gumam Cakra.
Cakra meraih ponsel yang ada di meja kerjanya, ia lalu mengetik sebuah pesan dan mengirimkannya kepada Velia maupun Rheana.
Mereka harus bertemu dan meluruskan kesalahpahaman yang ada, Cakra tidak mau jika sampai Velia bermusuhan sebuah adiknya sendiri.
Sementara itu Rheana, gadis itu tengah berada di kampus bersama teman-temannya yang sudah janjian akan jalan-jalan bersama.
Ia heran melihat pesan Cakra yang memintanya datang ke mall, dan mall itu juga yang akan Rheana datangi bersama teman-temannya.
"Rheana, temui saya di restoran X pukul dua siang." Tulis pesan Cakra yang dibaca oleh Rheana dalam hati.
Tiba-tiba bahu Rheana ditepuk, rupanya semua temannya sudah keluar dari fakultas, sementara dirinya masih asik melamun.
"Mikirin apa sih, Rhe. Ayo berangkat sebelum telat!" ajak Aina, teman Rheana.
Rheana hanya manggut-manggut, ia duduk di kursi belakang seorang diri, sementara Aina di depan dengan Bayu, kekasih Aina sekaligus teman Rheana.
Di tempat lain, di ruangan manager. Tampak seorang gadis sedang duduk di kursi kerjanya. Gadis itu terlihat beberapa kali tersenyum saat membaca pesan dari kekasihnya yang mengajaknya untuk bertemu siang ini.
Velia, gadis itu menganggap bahwa alasan Cakra mengajaknya bertemu adalah untuk meminta maaf atas penolakan kemarin, dan tentu saja ia akan datang.
Siang hari pun datang, waktu yang telah Cakra buat kini mempertemukan kakak dan adik yang sedang tidak baik-baik saja. Dalam satu meja telah terisi 3 orang yang tidak saling menatap.
Rheana dan Velia juga tidak membuka suara, ia hanya tidak mau jika Cakra sampai mengetahui bahwa hubungannya dengan Velia sedang tidak baik-baik saja.
Benar, Rheana tidak tahu bahwa sebenarnya Cakra telah mengetahui suasana kakak dan adik itu.
“Kamu minta dia kesini juga?” tanya Velia, melirik adiknya sebentar.
Cakra tersenyum manis, ia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
“Sepertinya Kak Cakra telah salah kirim pesan, lebih baik aku pergi saja.” Ucap Rheana seraya bangkit dari duduknya.
Rheana seharusnya tahu bahwa Cakra tidak mungkin salah kirim pesan, sebab pria itu menyebut nama nya dalam pesan tersebut. Namun karena ia tidak enak pada Velia, Rheana memutuskan untuk pergi saja.
Baru beberapa langkah Rheana berjalan, Cakra sudah memanggilnya.
“Rheana, tunggu.” Cegah Cakra membuat gadis yang dipanggil menghentikan langkahnya dan membalik badan.
Velia juga ikut menatap kekasihnya, entah mengapa ia kesal karena Cakra menghentikan langkah Rheana yang ingin pergi.
“Kemarilah, ada yang ingin saya bicarakan!” pinta Cakra menjentikkan jarinya.
“Tapi saya tidak mungkin mengganggu kalian, saya lebih baik–” ucapan Rheana terhenti karena Velia memotongnya.
“Tidak usah mengulur waktu.” Potong Velia ketus.
Rheana langsung bungkam mendengar suara dan nada bicara kakaknya yang selama ini tidak pernah ia dengar dari mulut Velia.
“Duduklah,” tambah Cakra pelan.
Rheana akhirnya duduk kembali di tempatnya. Ada rasa sesak di hatinya saat ini, bukan karena Cakra, tapi karena pertama kalinya Velia bicara ketus kepadanya, sementara selama ini kakaknya itu sangat lembut.
Rasa canggung kembali menyerang Rheana, ia menundukkan kepalanya untuk menghindari tatapan tajam Velia.
“Tidak perlu basa-basi lagi, sekarang kalian harus saling memaafkan.” Ucap Cakra tiba-tiba.
Rheana dan Velia spontan menatap Cakra secara bersamaan. Keterkejutan kedua gadis itu tentu saja dengan alasan yang berbeda.
Velia terkejut karena ternyata kekasihnya masih membela Rheana, sementara Rheana terkejut karena Cakra mengetahui bahwa hubungannya dan Velia tidak baik-baik saja.
“Kenapa kalian menatapku, minta maaflah untuk satu sama lain.” Tutur Cakra kepada Velia dan Rheana.
“Sayang, maksud kamu melakukan ini apa?” tanya Velia pelan, bahkan berbisik ditelinga kekasihnya.
“Kecemburuanmu tanpa alasan, Sayang. Sekarang minta maaflah kepada Rheana, aku tahu kamu kakak yang baik.” Bukannya menjawab, Cakra malah bicara hal lain.
“Tapi wajar kan jika aku cemburu melihat kedekatan kalian, apalagi Rheana memiliki–” Velia menggantung ucapannya.
“Lupakan saja.” Tambah Velia kesal seraya melipat tangannya di dada.
Rheana menghela nafas, ia tahu apa yang Velia rasakan saat ini. Ia pasti tidak mau untuk memaafkan apalagi meminta maaf kepadanya.
“Kakak, aku minta maaf jika sudah membuatmu cemburu. Tapi sungguh aku dan kak Cakra hanya sebatas teman saja.” Ucap Rheana meminta maaf duluan.
“Kau yakin?” tanya Velia, tercetak senyum meremehkan di wajahnya.
Rheana terdiam, ia paham maksud pertanyaan kakaknya itu.
Tunggu!
Rheana beralih menatap Cakra, ratusan pertanyaan mulai muncul di kepalanya saat ini. Apakah Velia telah memberitahu Cakra tentang perasaan nya, apa ini alasan Cakra memanggilnya kesini??
Kepala Rheana terasa pusing memikirkan itu semua, ia tidak tahu harus melakukan apa jika nantinya Cakra bertanya, karena Rheana sudah benar-benar tidak ingin mengungkitnya lagi.
“Sayang, aku dan Rheana hanya berteman, bahkan Rheana sudah aku anggap sebagai adikku.” Ucap Cakra mencoba menjelaskan kepada kekasihnya.
Mata Rheana terpejam mendengar Cakra hanya menganggapnya sebagai adik, namun ia berusaha tersenyum untuk menunjukkan pada Velia bahwa dirinya telah benar-benar melupakan Cakra.
Velia menghela nafas, ia memalingkan wajahnya sebentar untuk menyembunyikan kekesalannya kepada Rheana. Ia tidak mau jika Cakra akan menilainya sebagai kakak yang buruk.
“Aku minta maaf jika sudah salah paham padamu.” Ucap Velia, terlihat senyuman di wajahnya, namun pengucapannya tidak ikhlas sama sekali.
Rheana tersenyum senang mendengar Velia meminta maaf, yang mana hal itu menandakan bahwa dirinya juga telah dimaafkan.
Rheana tidak tahu bahwa ada sesuatu dibalik ucapan maaf dari Velia.
PADAHAL RHEANA TULUS :(
Bersambung.......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Juan Sastra
ggak suka sama sikap candra kayaknya plin plan,, pakai bingung segala pilih siapa,, preeettt
2024-05-24
0
Neneng cinta
emg jd ribet tuh gara2 suka sm kamu...tp aneh sih kamu cak..bingung millih siapa?🤔.....kan hati kamu sm velia.....
2023-06-19
2
zizi.
perlu diwaspadai si velia, gak percayaan bgt sama adik sendiri, apalagi udah diperjelas kalo rhea bakal lupain cakra
2022-08-28
2