Nur menangis sepanjang malam. Ingin rasanya menelpon Dinda. Dan menceritakan semuanya. Tapi, jika ia melakukan itu. Dinda belum tentu bisa memegang rahasianya.
"Ya Allah... Malang benar nasibku? kenapa aku harus menjalani kisah rumit ini?" Nur hanya bisa mencurahkan isi hatinya pada sang Khalik. Punya suami juga hanya bisa untuk senang senang menjemput surga dunia. Tiba ia sedih seperti ini, sang suami tak bisa diganggu, karena sedang dengan istri sah.
Idris sudah memberi wanti wanti. Dirinya tak boleh terlebih dahulu menghubungi suaminya itu. Ia yang harus menungu di telepon.
Hu hu hu
"Bu, putrimu hancur lagi. Aku pikir aku akan kuat dan tak akan jatuh cinta padanya. Bu, aku terjebak dalam permainanku sendiri. Bu.... Maafkan putrimu ini. Karena telah buat malu keluarga kita." Nur bicara sendiri, air mata tak henti hentinya mengucur deras membasahi pipinya. Bahkan kini air mata itu sudah membasahi bantal yang ia peluk.
Nur yang sudah tertidur setelah menangisi perjalanan hidupnya yang menyedihkan, dikejutkan dengan kecupan mesra di seluruh wajahnya. Ia juga merasakan pelukan hangat dari belakang.
Kedua matanya langsung terbuka lebar. Ia membalik tubuhnya. Ternyata sang suamilah yang mencumbuinya.
"Hubby.. Kamu datang..!" ujarnya dengan mata berkaca-kaca. Ia langsung menghujani ciuman penuh cinta di wajah tampan sang kekasih. Mereka pun akhirnya melakukan hubungan suami istri yang sangat hot. Permainan di dominasi oleh Nur.
"Aku, jadikan aku satu satunya milikmu. Aku, aku akan setia padamu Hubby." Ujarnya lantang penuh semangat. Ia terus saja menggoyang panggul nya di atas tubuh sang suami.
"Sayang ... Sayang... Nur .. Kamu kenapa..? Nur...!"
Idris yang baru sampai di rumah itu, dikejutkan dengan sang istri yang mengingat dan menggerakkan gerakkan panggulnya.
"Sayang... Nur .!"
Idris menggoyang kuat lengan Nur. Ia pun terbangun. Dalam keadaan lemas, dan kehausan. Ia memperhatikan Idris yang duduk di tepi ranjang dengan pakaian lengkap. Ia juga memeriksa dirinya yang masih berpakaian lengkap.
"Kamu bermimpi? mimpi apa sayang?" tanya Idris penuh kekhawatiran.
Idris tak tenang di rumah utama. Ia selalu kepikiran Nur. Setelah acara ulang tahun pernikahan mereka yang ke tujuh. Ia memutuskan datang ke rumah tempat Nur berada. Tentu saja, setelah ia memastikan Anne tertidur.
Nur terdiam, tak mungkin kan dia menceritakan mimpinya yang jorok itu. Masak ia bermimpi main dengan sang suami. Segitu pengennya dia hingga terbawa ke alam mimpi.
"Astaghfirullah..!" Nur merasa dirinya perlu di rukiyah. Pasti tadi sebelum tidur ia lupa berdoa. Dan setan mengganggu tidurnya.
"Kamu kenapa sayang?" Idris masih mengkhawatirkan Nur.
Pria itu tadi berulang kali menghubungi ponselnya Nur. Tapi gak aktif. Ia pun menelpon asisten rumah tangga nya. Ingin tahu keadaan Nur. Dan saat itu, Bi Sekar mengatakan Nur mengurung di kamar dan menangis terus. Laporan itu membuat nya semakin tak tenang. Ia pun melakukan kesalahan keluar dari rumah utama.
Nur menatap sendu Idris. Ia pun memeluk pria itu erat.
"Aku, aku mau jadi milikmu seutuhnya. Jikalau hubungan kita ini terbongkar. Jangan pernah tinggalkan aku." Ujarnya dengan berurai air mata. Dan rengkuhannya semakin erat, seolah tak mau melepas kan Idris.
"Iya, iya sayang. Aku tak akan melepaskanmu." Idris menenangkan Nur, mengusap lembut punggung sang istri. Ia juga mengecup sekilas bibirnya Nur.
"Aku merindukan mu." Kecupan itu malah disambutnya dengan ganas. Mimpi liar itu membuatnya bergairah. Ini yang disukai Idris dari Nur. Serangannya selalu tak terduga.
Melihat Nur begitu menginginkannya ia pun, membaringkan sang istri.
"Tadi di kantor aku kena interogasi istrimu Honey. Ia sudah curiga." Ujar Nur, di sela sela ciuman mereka dengan was was nya.
Idris menghentikan sejenak aktivitasnya. Ia sudah yakin itu. Anne pasti sudah menata matai dia. Baru juga seminggu sudah ketahuan.
"Benar kan Honey, kamu akan memilihku?" tanya Nur dengan tak tenang nya. Karena Idris terlihat gamang saat ini.
Brakkkk
Tin.....
Tin.
Suara ribut terdengar di luar. Idris bangkit dari ranjang bergegas menuju balkon. Ia ingin tahu apa yang terjadi di luar.
"Astaga... Anne.... Kenapa ia tahu rumah ini?"
Idris panik dan tentu saja takut. Yang ditakutkan terjadi juga. Kenapa Mark, tidak mengabarinya. Apa asistennya itu ketiduran seperti kerbau. Ya wajar Mark tak tahu, ini sudah pukul dua dini hari. Tentu asistennya itu sedang tidur.
Tin
Tin
Tin
Idris sudah memperingatkan securyty agar tak membuka gerbang pintu rumah itu, jika tidak atas izinnya.
Brakk..
Brakk .
Sepertinya Istrinya Anne sudah gila. Kalau tak dihentikan orang orang di kompleks itu akan keberatan dan masalah ini akan jadi sorotan.
"Hubby... Apakah kita sudah ketahuan?" tanya Nur dengan ekspresi wajah senang sekaligus sedih. Entahlah, ia senang jika Anne meradang. Tapi, ia sedih dan takut, jika Idris tak memilih nya. Karena ia sudah mulai jatuh cinta pada pria ini.
"Iya." Sahut pria itu merangkul Nur kembali masuk ke kamarnya.
Idris terlihat tegang. Pantas tadi ia merasa seperti ada yang membuntutinya. Ternyata itu orang suruhan istrinya. Ia telah kecolongan. Tapi, ia bersyukur juga, jika ketahuan. Karena bagaimanapun cepat atau lambat skandalnya akan terbongkar juga.
Ngeng....
Ngeng....
Suara alat pemotong besi, terdengar bising, mana saat ini tengah malam. Anne sungguh gila, tak di izinkan masuk, langsung panggil para pelayan untuk bawah alat berat, menggerinda pagar besi itu. Agar ia bisa masuk ke dalam rumah, yang di dalamnya ada istri simpanan sang suami
"Astaga Hubby... Segitunya. Main gerinda segala. Ya sudah Hubby. Suruh saja pak security. membuka gerbang itu. Jangan sampai rumah kita dikepung penghuni kompleks ini Hubby." Ujar Nur panik
Ia tak mau wajahnya nanti nongol di Metro Tv, atau TV swasta lainnya. Dengan judul berita.
Istri simpanan digrebek Istri sah, membawa alat berat, berupa Gerinda.
"Kamu ini mikirnya kejauhan." Ucapan Nur malah membuat Idris tertawa terbahak bahak. Ia merasa lucu, dengan judul berita yang dikhayalkan sang istri.
"Koq kejauhan, Apa Hubby gak lihat itu. Sudah ada tiga tukang yang merusak pagar rumah." Mereka kini kembali ke balkon, menyaksikan pagar rumah dihancurkan orang suruhan sang istri sah.
"Aku akan hubungi pihak berwajib. Ia harus pergi dari rumah ini. Kalau kita keluar dan menjumpai dia. Bisa bisa hingga esok ia tak akan bisa ditenangkan." Ujar Idris, melakukan panggilan pada pihak berwajib.
Nur terdiam, ia merasa situasi ini sangat mengerikan. Memang Anne wanita yang berbahaya. Nur jadi kasihan lihat sang suami. Gara gara ingin balas dendam pada Anne, pria itu jadi ikut hancur.
"Honey.... Tega kamu...!" Anne menjulurkan tangannya ke arah Idris yang dilihatnya di balkon. "Ini balasanmu padaku, dulu kamu gembel. Usaha ayahmu bangkrut. Kamu nikah denganku, dan sukses. Sekarang kamu khianati aku..!" Teriaknya histeris dengan berderai air mata.
Satu persatu penghuni kompleks berkeluaran dari rumah mereka. Menyaksikan adegan konyol itu. Idris sah, menggerinda pagar besi rumah istri simpanan.
"Ayo, kita masuk!" Idris merangkul Nur masuk kembali ke dalam kamar.
"Astaga Hubby, aku tak menyangka istri nya Hubby senekat itu " Ujar Nur mulai mensugesti Idris. Ia harus kelihatan sempurna di mata pria itu. Agar ia dipilih oleh Idris nantinya. Mau nanti Idris jadi gembel, ia akan menerimanya. Yang penting Idris setia padanya. Biarlah mereka memulai lagi dari nol.
Idris tersenyum tipis menanggapi ucapan Nur.
"Inikah alasannya Hubby mau menikah denganku? sikap arogan Nyonya besar itu?" Nur meraih tangan sang suami. Memberinya penguatan.
Idris lagi lagi hanya menjawab pertanyaan Nur dengan senyum tipis. Tak perlu rasanya ia menjelek jelekkan Anne kepada Nur. Toh didepan mata sudah kelihatan sifat aslinya. Yang arogan dan tak punya otak itu.
Mesti kali membobol pagar, agar bisa masuk untuk melabrak mereka. Apa tak bisa dibicarakan dengan baik baik, sikap dingin dan tenang. Lagian apa salahnya yang ia lakukan. Seorang pria berhak punya istri satu hingga empat. Asal si pria sanggup dan bertanggung jawab. Idris merasa, tetap bertanggung jawab pada Anne. Ia masih memberi nafkah lahir batin pada Anne.
"Hubby kenapa diam saja?" tanya Nur heran. Dari tadi ia terus yang ngoceh.
Huufftt..
"Kita lebih baik tidur. Dan besok siap siaplah berita ini akan viral di sosmed."
Idris malah membaringkan Nur di atas ranjang. Memeluknya erat dan menciuminya gemesh
"Pusing, di luar ribut. Kita main saja, cetak anak! aku suka bercinta denganmu yang tak banyak aturan."
Puukk
Satu pukulan mendarat di dada bidangnya Idris, setelah Nur melonggar kan pelukan sang suami. Sempat sempatnya minta main, padahal di luar sedang ada perang penjebolan tembok Cina.
"Huubby... Gak lagi korslet kan? itu di luar Nyonya besar ribut dan menggila, kita di sini malah mau cetak anak. Situ waras ..?!' ujar Nur menjitak pelan kening nya Idris. Ia geram pada suaminya itu, yang menurut nya sudah ikut eror seperti Anne.
"Apa lagi mau dipusingkan. Aku sudah minta pihak berwajib menyelesaikannya. Kita lihat saja besok ia mau buat apa pada ku. Kalau ia mau cerai, ya sudah kita bisa nikah resmi." Jawab Idris dengan tenang nya.
Benar saja ia memang ingin bercinta dengan Nur. Ia melepas semua pakaian mereka. Dan pergumulan panas terjadi di kamar itu. Nur sebenarnya merasa tak nyaman. Tapi, mau giman lagi, suaminya itu sangat menginginkan nya. Alasannya agar ia bis tidur nyenyak.
Erangan kuat Idris selaras dengan teriakan Anne di luar. Wanita itu terus teriak penuh umpatan kekecewaan pada sang suami yang sedang sibuk mencari kenikmatan dengan Nur, istri simpanan. Anne tak henti hentinya berontak Karena tak mau dibawa pihak berwajib ke kantor polisi. Tindakan Anne memang salah. Ia terbukti buat keributan dan merusak harta benda orang lain. Tapi, mau gimana lagi. Ia sedang kesal. Sang suami punya istri lagi. Ia merasa dikhianati.
"Hubby.. Hubby.." Nur menggoyang pelan tubuh sang suami. Memang benar, setelah bersih bersih suaminya itu langsung tertidur.
"Astaga.... Ada ya pria seperti ini. Kamu koq lucu sih sayang..!" Nur malah gemes lihat sikap suaminya itu. Ia mencium lembut bibirnya Idris, memeluk sang suami erat. Ia tak menyangka bisa secepat ini jatuh cinta pada pria itu.
Nur pun akhirnya bisa tidur. Dan di luar juga sudah sepi. Karena Anne sudah dibawa pihak berwajib ke kantor polisi.
TBC
Yuk dukung novel ini say, seru gak ceritanya. Tinggalkan komentar positifnya say.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Crystal
Ngakak😂😂😂
2023-10-04
0
Arsyil Roesen Suseno
melok tegang melok ngguyu dewe
2023-09-10
0
💞Nia Kurnaen💞
🤣🤣🤣🤣🤣 yang penting cetak ank dulu ya urusan
2023-05-23
0