Di sebuah perusahaan raksasa yang bergerak di bidang kontruksi. Para karyawan terlihat Sibuk dalam mempersiapkan segala sesuatunya dalam penyambutan pimpinan baru mereka.
"Ya Allah Nur, kamu kenapa berpakaian seperti ini? apa kamu gak buka Wa group?" tanya teman sekantornya yang bernama Dinda dengan herannya menatap Nur.
Nur yang sedang berkabung karena gagal menikah, ditambah sang ibu meninggal. Membuatnya tidak semangat untuk mengaktifkan ponselnya. Dia mengambil cuti dua minggu, alasannya bukanlah cuti untuk menikah. Jadi orang kantor tidak tahu kalau Nur cuti dalam kepentingan pernikahan, kecuali teman dekatnya yang bernama Dinda Ini. Ia tak memberi kabar baik itu, karena ia takut kembali malu. Karena sebelumnya ia mengundang teman kerjanya dalam pernikahan. Dan Ternyata pernikahan nya gagal.
"Kamu tahu sendiri aku gak aktifkan hape, ya saat Kita ngobrol terakhir itu. Terakhir kalinya aku aktifkan hape." Nur terlihat cemas. Waktu untuk ganti kostum mana ada lagi. Walau kos dia tak jauh dari tempatnya bekerja.
Hari ini dia berangkat ke kantor dari rumahnya idris. Bukan dari kost an nya.
"Tau ahhkk.. Siap siap aja nanti, kamu bakal jadi pusat perhatian. Karena bajumu beda sendiri." Dinda memperhatikan lekat penampilan Nur, yang sangat berubah outfit yang dikenakannya barang bagus. Mukai dari baju, rok, sepatu dan tas. Bahkan cicncin yang ada di jari manisnya Nur sangat menarik perhatian dinda.
"Suami loh orang kaya ya Nur?" menatap Nur penuh selidik. "Loe buat penasaran saja. Masak loe nikah, teman kerja loe gak boleh tahu."
Nur terdiam, karena sedang berfikir keras. Apakah ia katakan apa yang terjadi padanya saat Cuti. Bahwa ia gagal juga menikah, ibunya meninggal dan semalam ia menikah dengan suami orang.
"Tidak...!" Nur menggeleng penuh ke frustasian. Ia tak akan menceritakan pada siapapun, Kalau ia sudah jadi istri simpanan.
"Gak kaya? tapi baju, sepatu dan tas loe barang branded semua. Ini juga cincin kawinmu mahal ini. Ratusan juta ini." Menarik tangan Nur dan memperhatikan cincin yang melingkar di jari manisnya Nur.
Nur menarik tangannya cepat, dari gengaman dinda. Ia membuang muka, tak sanggup menatap mata Dinda yang sedang menginterogasinya.
"Direktur baru sudah di parkiran. Kita disuruh menyambut, buat pagar betis.!" Seorang pria mendatangi ruang kerja mereka, menyampaikan berita itu. Semuanya pun lari ngacir ke lobby.
Nur yang berpakaian beda sendiri. Takut untuk ikut meyambut atasan baru mereka.
"Ayo cepat Nur!" desak pria yang meminta para semua karyawan berkumpul.
Dengan perasaan yang takut, Nur ikut juga menyambut direktur baru. Ia yang beda kostumnya. Memilih di jejeran paling akhir. Bahkan ia yang takut akan kena marahi. Selalu menundukkan kepalanya. Berharap sang direktur baru, tidak melihat keberadaanya.
"Oh My God.... Ini direktur kita lebih tampan aslinya di banding foto yang ada di group!" ujar beberapa karyawati heboh.
Nur bisa mendengar dengan jelas bisik bisik karyawan wanita lainnya. Yang juga ikut membuat jejeran pagar betis, untuk menyambut direktur baru.
"Aku maulah dijadikan istri kesepuluh, kalau modelnya beginian...!"
Iihhh... Dasar gak ada etika. Bos sendiri mau diembat. Dan mau jadi istri kesepuluh. Dasar wanita murahan semua...
Nur membathin, sangat menyayangkan prinsip teman sekantornya yang beda divisi dengannya itu.
"Si bos sudah dekat ke arah kita. Senyum.... Ayo berikan senyum manis..!"
Mereka pun tersenyum manis dengan sedikit menunduk kan kepala sebagai tanda hormat dengan tangan menjulur. Sang direktur baru dengan sikap berwibawanya dengan ramah menyambut tangan para karyawan yang ingin berjabat tangan.
Tak heran, setelah mereka menjabat tangan direktur baru. Maka mereka akan mencium tangan sendiri. Karena wangi parfum sang direktur tertinggal di tangan mereka.
Tap
Tap
Tap
Suara sepatu pentofel milik sang majikan semakin jelas terdengar. Itu tandanya sang direktur sudah dekat ke arah Nur.
Nur dibuat semakin tidak tenang. Dan kini ia bisa melihat sepatu mengkilap bos nya itu. Tinggal dua karyawan lagi. Maka gilirannya yang akan menjabat tangan si bos baru. Ia pun menjulurkan tangannya dengan bergetar. Karena teman di sebelah sudah selesai menyalam direktur baru itu.
Deg
Jantung tiba tiba saja berdetak keras. Entah kenapa saat tangannya disambut bos baru mereka. Ia merasa tak asing dengan pria dihadapannya. Nur yang penasaran, akhirnya mengangkat wajahnya.
Dag
Dig
Dug
Ia terkejut, sangat terkejut, setelah mengetahui siapa sebenarnya bos mereka. Saking terkejutnya. Nur sampai terjungkal ke belakang, hendak terjatuh. Karena kakinya saling sandung.
"Aaa.. aaakk..!" Nur menarik kuat tangan sang direktur Baru. Karena tubuh nya Refleks mempertahankan diri, ia takut terjungkal kebelakang.
Dan
Syur..
Terjadilah adegan romantis di akhir jejeran pagar betis. Direktur baru itu yang tak lain adalah Idris, sang suami. Menahan pinggangnya dan tangan satunya lagi memegang tangan Nur. Yang hendak terjatuh.
Adegan itu membuat suasana sedikit riwuh sejenak. Sebelum sang asisten Mark, menegur para karyawan, dengan gerakan tangan dan mata
"Kamu sakit?" tanya Idris, menatap lekat sang istri yang masih terkejut itu.
"Gak, gak pak!" Nur membenarkan posisi tubuhnya jadi tegak. Mencoba lepas dari rengkuhan Idris, ia langsung menunduk, karena malu. Tentu saja kini semua mata tertuju padanya. Dengan tatapan jijik, terutama kaum hawa. Mereka beranggapan Nur cari perhatian.
"Lain kali kamu harus lebih hati hati dan pusatkan konsentrasi. Aku tak ingin punya pegawai, yang teledor." Tegas Idris. Wajah ramah kini berubah jadi tegas. Yang lain auto menunduk, takut kena marahi. Karena memang sudah beredar rumor, bos mereka orangnya tegas.
"Iya pak, maaf!" jawab Nur masih menunduk. Dalam hati ia akan buat pembalasan pada suaminya itu Nanti di rumah. Ternyata suaminya itu adalah atasannya. Kenapa semalam ia tak menanyakan suaminya itu kerja di mana?
"Dan satu lagi, aku tak ingin punya pegawai yang tak disiplin. Kostum mu kenapa beda dengan yang lain?" Masih menatap lekat sang istri yang terlihat tegang.
"Siap salah pak!" jawab Nur gugup dan tentu saja malu. Apa yang ditakuti dan dihindarinya terjadi sudah. Ia akan jadi bahan gunjingan di kantor hari ini. Itu sudah sangat pasti. Ia memang selalu bahan gunjingan. Karena kisah Nur yang terbilang tragis. Ia sudah dicap wanita malang. Karena sudah dua kali gagal menikah. Teman sekantor nya tahunya baru dua kali. Yang ketiga kali gagal ini, belum diketahui banyak karyawan. Kecuali nanti sepupu nya Nur yang kasih bocoran.
Karena di kantor ini ada sepupu Nur, juga bekerja.
Idris melanjutkan langkahnya menuju podium dengan langkah yang tegas, yang memang disiapkan untuknya. Ia pun mulai melakukan pidatonya.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Nur cahaya
makanya Nur aktif donk di HP biar g ketinggalan dresscode sma tmn" nyaaa,,
udh g sbr nih nunggu pembalasan Nur ke hubby... pst bakalan HOT.... 🤣
2023-05-22
0
Lia Wildan
nur kaget nih direkturnya suaminya
2022-10-09
0
Iis Sulis
lanjut adegan romantisnya di rumah yaa...biar ga ada yang kepo
2022-10-01
0