Diperhatikan

Pagi ini suasana di kantor dibuat heboh, dengan diangkatnya Nur sebagai sekretarisnya Idris. Sebenarnya bukan hal baru, jika ada bos baru. Maka struktur suatu jabatan di suatu instansi bisa berubah. Tapi, diangkatnya Nur jadi sekretaris, diyakini sebagian karyawan. Karena Nur berhasil menarik simpati bos kemarin. Begitulah penilaian orang orang syirik. Padahal Nur sebenarnya pintar.

"Bos aku merasa keputusan menjadikan Nona Nur sebagai sekretaris bukanlah keputusan yang tepat." Mark bicara sopan pada Bos nya itu. Mereka sedang duduk di sofa coklat yang ada di ruang kerjanya Idris.

"Dia pintar, aku Sudah evaluasi hasil kerjanya selama ini." Jawab Idris santai, tetap fokus memeriksa dokumen yang dibawakan Mark.

"Bos, aku manaruh kecurigaan pada nona muda. Kenapa ia menawarkan diri jadi istrinya bos."

"Mark, semua wanita pasti ingin jadi istri ku. Aku tahu itu, mungkin jadi istri ke seratus kian juga mereka gak nolak. Ya begitu juga dengan Nur." Sahut Idris tertawa tipis. "Itu hal yang wajar." Jelasnya lagi.

"Ini bahaya Bos. Jika Nyonya besar tahu gimana?" tanya Mark panik.

"Itu salah satu jadi tugasmu. Agar Anne tak tahu." Menatap lekat Mark, yang kini seperti terlihat ikut campur urusan pribadi nya.

Tok

Tok

Tok

"Assalamualaikum... !"

"Walaikum salam..!"

"Pak, ini aku Nur!"

"Buka pintu, dan kamu awasi di luar." Titah Idris paksa Mark.

Mark bangkit dari duduk nya, berjalan cepat membuka pintu untuk Nur dengan menunduk, sebagai tanda hormat.

"Ayo Nona, bos menunggu anda." Mark mempersilahkan Nur masuk dengan kode tangannya. Kalau dilihat wajah istri simpanan bos nya itu, sedikit pun tak terlihat ada kat buruk. Air mukanya tenang damai buat enak di pandang mata.

Terlihat Nur menenteng box makanan. Ia tersenyum menghampiri sang suami yang sudah berdiri menyambut Kedatangan nya. Nur harus bersikap manisnya dan lembut. Agar pria ini bisa cepat jatuh cinta padanya.

"Hubby apa kabar?" menyimpan makanan yang ia bawa si atas meja. Kemudian tangan menjulur untuk menyalim sang suami.

"Baik." Jawabnya menyambar tangan Nur, dan langsung Menarik Wanita itu dalam pelukannya. Nur tersenyum tipis, membalas Pelukan sang suami. Yang tubuhnya sangat wangi.

"Aku rindu kamu dan masakanmu!" Ujar nya lembut, melepas pelukan, menatap sendu Nur kemudian mencium kening Wanita itu.

Nur dibuat bertanya tanya dalam hati. Apa suaminya ini sudah jadi cinta dengan nya? atau sedang bernafsu padanya? ya biasa lah Pria rasa penasarannya tinggi. Tentu Idris sedang penasaran padanya. Karena mereka belum melakukan hubungan suami istri.

"Eemmm... Benar rindu masakanku? atau rindu denganku?" tanya nya mengedipkan sebelah mata nya pada Idris yang senyam senyum.

Sikap Nur yang manja tapi tegas serta perhatian itu, sangat disukainya. Sifat ini yang tak pernah didapatnya dari istri pertama nya Anne. Anne tipe wanita yang kurang memahami mau nya. Wanita itu mikirnya, suaminya bakal sayang padanya dengan kecantikannya saja.

"Iya." Memperhatikan Nur lekat, saat menyiapkan makanan untuk nya.

"Kirain kangen aku saja." Nur melenggokkan sedikit tubuhnya yang sexy dan memang terlihat menggoda itu.

Hahahhaa

"Lucu kamu, Asal Kamu tahu sayanh, kamu itu Sudah terlihat menggoda, tanpa harus bersikap genit seperti ini." Jelas Idris, membelai kepala Nur lembut. Ia gemes pada Nur. Yang dua hari ini sudah buat hidup nya berwarna.

"Entahlah, banyak yang bilang aku penggoda. Padahal aku gak pernah godain mereka." Jawabnya sedih, menyodorkan sendok berisi makanan ke mulut sang suami.

Idris jadi merasa terharu dengan per lakukan Nur. Ia disuap, ini momen tak pernah ia dapat dari sang istri. Kenapa ia merasa jadi seperti anak anak, yang ingin di manja dan diperhatikan.

TBC

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***