Sensasi berbeda

Kemolekan tubuh Nur yang sedang memakai lingerie berwarna merah menyala itu, membuat Idris sampai kesusahan menelan ludahnya sendiri. Entah magic apa yang dimiliki istrinya itu, sehingga ia bisa cepat tergoda pada wanita itu secepat ini. Padahal diawal awal ia sudah memberi batasan pada Nur. Agar tak terlalu mengharapkan keseriusan dari pernikahan mereka ini. Tapi, seperti nya sekarang ia yang harus ingat batasan yang ia buat. Ia sungguh tertarik pada Nur. Bukan hanya ingin memuaskan di ranjang. Tapi, sikap Nur sangat ia sukai. Hidupnya terasa lebih berwarna. Nur tipe wanita yang manja, penurut dan pintar. Bukan seperti sang istri Anne, yang suka mengatur dan lebih mendominasi.

"Hubby... Koq matanya seperti itu?"

Ujar Nur tersipu malu. Ia menutupi gunung kembarnya dengan tangan kanan, dan tangan kiri menutupi petakan lahan gambut yang lembut miliknya. Tatapan Idris sudah seperti predator yang siap memangsa

Hahahha..

Tentu saja sikap Nur yang terlihat polos itu membuat Idris tergelak tawanya.

Huuffttt..

Pria itu menghela napas panjang. Ia perlu cadangan oksigen yang banyak di paru parunya. Karena kecantikan Nur, bisa membuat lupa menghela napas

"Kamu kenapa gemesin sih sayang? buat penasaran tahu." Meraih Nur dalam pelukannya. "Wangi.!" memperhatikan lekat wajah Nur yang kini memerah seperti tomat matang. Entahlah Nur merasa suka pada Bos nya ini. Kenapa secepat itu dia merasakan jatuh cinta pada pria ini. Padahal dia sudah mewanti wanti hatinya, agar tak jatuh cinta pada Idris.

Cup

Satu kecupan mendarat di kening nya. Ciuman itu lama dan penuh penghayatan.

"Aku mandi dulu ya?" Jarinya dengan cepat menjepit gemesh hidung mancungnya Nur. Yang membuat Nur, menjauhkan tangan Idris dari hidung mancung nya. "Kamu sangat indah sayang " Menatap takjub tubuhnya Nur yang sangat menggoda iman itu. Nur tersipu malu, tatapan Idris penuh dengan gairah. Yang membuatnya jadi percaya diri saat ini. Padahal tadi ia malu melihat dirinya yang memakai lingerie itu.

Idris berjalan cepat menuju kamar mandi. Sedangkan Nur mendudukkan tubuhnya di tepi ranjang yang dihiasi banyaknya bunga mawar itu. Ia mer emas tangan nya, gugup melanda dirinya. Ia takut Idris tak menyukai cara ia nantinya memuaskan suaminya itu. Walau ia pernah melakukan itu, tapi ia ragu apakah bisa memuaskan fantasi sang suami.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka lebar. Nur tersenyum kikuk, saat Idris menghampirinya dengan senyum penuh maksud. Sungguh pria yang berjalan ke arahnya penuh dengan kharisma. Dada yang bidang terlihat indah dengan bintik air yang masih tertinggal di sana. Dada bidang itu juga semakin terlihat menggiurkan, karena dihiasi oleh bulu bulu halus yang tersusun rapi dan bermuara ke pusat inti pria itu. Sungguh pesona Idris membuat pertahanan hari Nur cepat goyah. Jujur ia sudah mulai jatuh cinta pada pria di hadapannya ini. Nur dibuat semakin gugup.

Idris sudah mendarat bokong nya di sebelah sang istri. "Kamu kenapa?" Idris membelai wajah Nur dengan tatapan takjub. "Kamu kan sudah pernah melakukan ini, kenapa masih tegang gitu?" kini tangan kekar pria itu sudah turun ke leher jenjangnya Nur. Meninggalkan sensasi geli di sana.

"I..ya, aku sedikit malu. Ini masih siang. Pencahayaan masih sangat terang." Ujar Nur gugup, tapi bahasa tubuh terlihat menikmati sentuhan dari sang suami. Yang kini tangannya sudah bergerilya menjelajahi tubuhnya Nur, yang ditutupi oleh kain tipis itu.

"Kenapa malu, baru ini pertama kali aku melihat tubuh seindah ini. Tubuh istriku yang sudah buat aku mabuk kepayang." Idris melepas tali lingerie tipis dan kecil itu, sehingga lingerie itu melorot. Kemudian pria itu mengecup lembut bahunya Nur sebelah kanan.

Sentuhan lembut dan penuh ketakjuban dari tatapan Idris, membuat Nur terbuai. Mata indahnya terpejam menikmati sentuhan sang suami di bagian dadanya. Permainan Idris sangat lembut tapi penuh penekanan yang membuat Nur merasakan nikmat yang tiada Tara. Jujur ia suka cara Idris memperlakukan nya. Sangat beda dengan cara sang mantan kekasih, yang sedikit kasar. Sehingga Nur kurang menikmati.

Pelan dan pasti, kini Nur sudah membaringkan tubuh nya sendiri. Karena ingin sentuhan lebih dari sang suami. Nur dilanda kegugupan yang hakiki. Denyut jantung berdebar hebat. Yang membuat Idris merasakannya. Karena kini pria itu sudah menimpa tubuh sang istri.

Percumbuan panas dan penuh gairah berlangsung cukup lama. Idris ingin mengetahui di mana titik sensitif yang membuat Nur mabuk kepayang.

Kedua pasangan itu terhanyut dalam pergumulan panas itu. Suara ******* dan erangan memenuhi setiap sudut kamar, keringat membanjiri tubuh keduanya. Dan ini untuk kedua kalinya Nur menghentakkan pinggulnya. Ia telah mencapai puncak kenikmatan itu. Begitu juga dengan Idris. Tubuh atletis pria itu ambruk di atas tubuh sang istri. Keduanya ter engah engah, lelah seperti habis lari Marathon saja.

Wajah pria itu tenggelam di perpotongan lehernya Nur. Menghirup dalam aroma tubuh sang istri yang menurutnya sangat wangi.

Huuufftt..

Nur menarik napas dalam. Ia masih merasakan milik sang suami berdenyut denyut di dalam miliknya.

"Hubby, turun dong. Berat!" keluhnya tak bisa menahan tubuh sang suami yang dari tadi menimpanya setelah keduanya pelepasan bersama.

Idris mengangkat wajah nya yang dari tadi tenggelam di ceruk lehernya yang sudah terdapat banyak bercak merah. Ia tersenyum penuh kepuasan menatap wajah sang istri yang terlihat semakin cantik.

Cup

Cup

Cup

Kening, hidung dan bibirnya Nur di kecilnya kilat.

"Kamu bahagia?" tanyanya lembut, miliknya yang masih keras di dalam gua kenikmatan, di sempatkan nya menyodok gua yang kini sudah berlendir itu. Karena cairan mereka berdua.

Nur mengangguk pelan dan tersenyum tipis. Tapi tangannya bergerak meminta Idris turun dari atas tubuh nya.

Huuufftt...

Idris menghela napas panjang. Ia pun menggulingkan tubuhnya di sebelah Nur. Setelah pria itu mencabut miliknya dengan penuh penghayatan.

Nur yang malu dengan cepat menutup tubuhnya dengan selimut. Ranjang mereka sudah tak jelas lagi bentuknya. Bunga mawar berserak di lantai.

Melihat tingkah Nur yang malu malu, membuat Idris semakin gemesh. Ia menggoda Nur dengan menarik selimut itu. Tapi Nur menahannya.

"Iihh... Hubby... Jangan dong! malu...!" ujarnya menatap Idris dengan senyum tipis.

"Sama suami sendiri koq malu?" kini Idris malah menempatkan tangannya di bawah bokong dan punggungnya Nur. "Ayo kita lanjut kan di kamar mandi." Dalam satu gerakan, Nur sudah ada dalam gendongan Idris. Membawa wanita itu ke kamar mandi dengan ceria nya.

Pasangan pengantin baru itu kembali melanjutkan aktivitas yang membuat ketagihan itu di dalam kamar mandi. Nur merasa sangat puas atas pergumulan panas mereka di sore hari ini. Begitu juga dengan Idris. Ia merasakan kepuasan yang tak bisa diungkapkan. Miliknya Nur sangat berbeda rasanya dengan milik sang istri. Miliknya Nur lebih menggigit dan cengkraman nya kuat. Bahkan Nur pandai sekali menggoyangkan pinggulnya.

TBC

Terpopuler

Comments

Nur cahaya

Nur cahaya

NUR gtuh looh.... 😍
smgt kak othorrr🥰

2023-05-22

0

Tri Soen

Tri Soen

Yuuuuupz kamu menang diranjang juga Nur ...si Anne udah gak menggairahkan Idris lagi gak nggigit lagi....uuups 🤭

2023-03-05

0

Lia Wildan

Lia Wildan

akhirnya berhasil🤭

2022-10-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!