Ting tong ting tong
Bel pintu apartemen Alexa berbunyi, maid segera berlari untuk membukanya sebelum kekasih tuan mudanya memaksa untuk membuka sendiri. Terbukti setelah majikannya pergi sang nona juga ikut bangkit dari ranjangnya enggan untuk istirahat sesuai yang diamanahkan oleh majikannya. Dengan alasan sang nona sudah lelah berbaring terus.
Cklek
"Tuan muda?" Ucap maid itu mengernyit melihat tuan mudanya muncul lagi di depan pintu apartemen yang baru satu jam lalu ditinggalkan. Karena mereka memang kember identik, bahkan maid yang bekerja di mansion keluarga Alensio tak mampu membedakan antara tuan muda kembar Alensio itu.
Josh yang tampak mengernyitkan dahi itu langsung paham apa maksud maid yang juga bekerja di mansion keluarga Alensio itu. Dia pun langsung menyelonong masuk merasa disalah pahami kalau dirinya adalah sang kakak tak protes apapun. Karena dia yakin pasti Alexa akan melarangnya masuk.
Tap
Tap
Tap
"Ah, John? Ka-kau kembali? A-aku..." Alexa merasa salah tingkah dan bersalah karena merasa terpergok sedang tidak istirahat di kamarnya. Tapi dia malah berkeliaran di dapur untuk mengambil sesuatu. Namun Alexa langsung sadar begitu melihat respon pria di hadapannya itu sedikit berbeda membuat Josh langsung menarik pergelangan tangan Alexa membawanya masuk ke dalam kamar pribadi Alexa.
Maid yang juga ikut merasa bersalah karena tak mampu mencegah sang nona untuk istirahat hanya terdiam melihat sang nona diseret ke kamar oleh tuan mudanya.
Cklek
Blam
Cklek... cklek ..
Suara pintu kamar Alexa dikunci dari dalam oleh Josh begitu merasa mereka perlu waktu untuk bicara.
"A-apa yang kau inginkan Josh?" Guman Alexa ketakutan karena Josh mengunci pintu kamarnya dengan kunci dimasukkan ke dalam saku kemeja dalam Josh. Alexa terpundur melihat Josh mulai maju perlahan mendekatinya membuat Alexa terantuk ranjangnya dan langsung terduduk.
"Apa kau akan menikah dengannya?" Pertanyaan Josh membuat Alexa terdiam menatap lekat wajah Josh yang terlihat khawatir. Hingga keduanya kini saling bertatapan cukup lama. Namun dengan segera Alexa mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Ya." Jawab Alexa yang membuat dada Josh merasa sesak padahal dia belum mengiyakan ajakan John.
"Apa kau bahagia?" Tanya Josh dengan penuh rasa kecewa.
"Dia... pria yang kucintai." Jawab Alexa masih tetap melihat ke sembarang arah menghindari tatapan penuh harap Josh.
"Dan anakku?" Tanya Josh sendu.
"Dia anakku." Tegas Alexa sontak menatap Josh tajam.
"Kau tahu akulah yang ikut andil menanam benih itu." Tegas Josh balik membuat Alexa tersentak kaget dengan ucapan vulgar Josh.
"Dia tumbuh di rahimku, tentu saja hanya anakku." Tegas Alexa lagi.
"Huff... apa kau yakin dengan keputusanmu untuk menikah dengannya? Bukan denganku yang jelas-jelas ayah kandung dari bayi itu?" Tanya Josh tegas.
"Aku yakin. Dia juga berjanji akan menyayanginya seperti bayinya sendiri." Ucap Alexa masih membuang pandangannya.
"Kau tak akan jujur padanya siapa ayah kandungnya?" Tanya Josh.
"Tidak. Dan kau tidak berhak mengatakannya. Hanya kita yang perlu tahu tentang hal itu." Tegas Alexa menatap Josh.
"Kau yakin dia tak akan mengetahuinya? Kau tahu sesuatu akan terbongkar sebaik apapun kita merahasiakannya. Suatu saat nanti dia pasti akan tahu. Dan saat dia tahu hal itu, apa kau yakin dia bisa memaafkan kita dan juga masih menyayanginya? Dia pasti akan merasa menjadi orang bodoh yang kita bohongi." Ucap Josh panjang lebar membuat Alexa tertohok dengan kata-kata Josh.
"Ja-jangan sampai... dia tahu..." Jawab Alexa kembali membuang pandangannya.
"Sampai kapan? Kenapa kita tidak memberi tahukan dia saja yang sebenarnya. Setelah itu biarkan keputusan ada di tangannya." Putus Josh yang langsung saja Alexa menarik pergelangan tangan Josh.
"Jangan Josh kumohon! Aku mencintainya. Aku sangat mencintainya. Aku tak bisa hidup tanpanya. Biarkan kami bahagia, aku berjanji... aku akan merawat anak kita seperti anak kami nanti." Pinta Alexa membuat hati Josh mencelos melihat tatapan sendu penuh harap dari Alexa, bahkan matanya mulai berkaca-kaca penuh permohonan.
"Aku... aku tak bisa membohongi kakakku Alexa." Josh membuang pandangannya ke arah lain mencoba tak berbelas kasih pada raut wajah penuh permohonan Alexa.
"Kumohon Josh! Apapun akan kulakukan, tapi satu hal yang kupinta, jangan katakan apapun padanya. Aku mohon. Aku mohon." Ucap Alexa penuh permohonan. Bahkan kini dia berlutut sambil memegangi sebelah kaki Josh yang hendak pergi meninggalkannya. Josh memejamkan matanya sejenak menghindari raut wajah permohonan Alexa yang sudah mulai menangis sambil terus memegangi sebelah kakinya erat.
"Lakukan untuk anak kita! Aku mohon. Kalau kau tidak bisa melakukannya demi aku, lakukan untuk anak kita! Kalau... kalau kita tetap melanjutkan untuk menikah demi anak kita, apa ada jaminan kita akan bahagia sementara aku tak mencintaimu?" Ucap Alexa membuat Josh kembali mencelos ditolak beberapa kali oleh ibu dari bayinya.
"Berdirilah Alexa! Jangan seperti ini." Ucap Josh.
"Tidak. Sebelum ku berjanji, aku tidak akan berdiri." Ucap Alexa penuh permohonan sambil mendongakkan kepalanya berusaha menatap Josh yang menghindari tatapannya.
"Alexa, please."
"Tidak. Tidak Josh. Tidak." Ucap Alexa berulang kali sambil menggeleng-gelengkan kepalanya terus memegang erat sebelah kaki Josh.
Josh terdiam sambil memejamkan matanya rapat, menghela nafas panjang dan berat kembali membuka matanya mencoba merenung secepat kilat.
"Oke. Baiklah." Jawab Josh dengan berat hati membuat Alexa membelalakkan matanya bahagia.
"Benarkah? Sungguh?" Ucap Alexa penuh harap mendongak lagi menatap Josh yang juga menatapnya sambil menganggukkan kepalanya mengiyakan masih dengan posisi yang sama Alexa berlutut.
"Terima kasih Josh. Terima kasih." Ucap Alexa berdiri dengan dibantu Josh yang sontak dipeluknya karena merasa bahagia.
Josh tersentak kaget dengan pelukan spontan Alexa yang berbahagia tentang persetujuannya untuk menikah dengan kakaknya dengan membawa darah dagingnya. Josh mengepalkan tangannya mencegah untuk tidak membalas atau mungkin mengelus punggung tangan Alexa. Hingga akhirnya dia membiarkan Alexa memeluknya tanpa membalasnya.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments