Bab 2

"Silahkan masuk tuan!" Ucap sekuriti itu membuka gerbang tanpa menunggu ucapan Josh.

Josh pun terpaksa melajukan mobilnya masuk ke dalam halaman mansion itu. Dia pun keluar dari dalam mobil setelah memarkir mobilnya sedemikian rupa.

Namun sebelum dirinya sempat menutup pintu mobilnya, suara benda jatuh dari dalam mansion membuat Josh terkejut. Dia bisa menebaknya kalau itu bukan benda jatuh melainkan suara tubuh jatuh tersungkur, entah karena didorong, jatuh ataupun terbentur. Menjadi dokter hampir lima tahun membuat Josh sensitif dengan suara.

Josh segera melangkah cepat menuju mansion besar itu. Dan secepat itu pula dia mendengar suara teriakan seseorang yang sedang memarahi seseorang.

"Mau jadi apa kamu pagi hari baru pulang?" Teriak wanita paruh baya itu yang ternyata adalah ibu tiri Alexa. Ayahnya hanya bisa diam menatap kecewa pada putri sulungnya. Apalagi saat melihat begitu banyak tanda merah di sekitar lehernya yang tidak hanya sedikit.

"Maaf ibu." Lirih Alexa terduduk lemas sambil memegangi pipinya yang terasa ngilu akibat tamparan ibu tirinya. Tidak hanya baru ini dia mengalami kekerasan mental dari ibu tirinya. Bahkan dia sudah kenyang dengan sindiran, ejekan dan olokan dari ibu tiri dan saudari beda ibu itu.

"Siapa yang melakukan padamu nak?" Tanya ayah Alexa lirih sarat akan kekecewaan yang sebenarnya tak tega melihat putrinya ditampar oleh istrinya. Namun dia tak menyalahkan karena perbuatan putrinya memang sudah diluar batas.

"I-itu..."

Cklek

"Saya yang akan bertanggung jawab." Ucap seseorang dari luar pintu membuat semua orang yang ada di ruang tamu itu serentak menoleh ke arah suara. Begitu juga Alexa yang langsung menggelengkan kepalanya menatap Josh yang saat itu juga menatap nanar wajah Alexa yang sembab karena tangisan.

"Tuan muda Alensio!" Seru Leonardo Ramirez ayah Alexa. Ibu tiri Alexa, Maria Farah Ramirez juga terkejut saat melihat siapa yang berani masuk tanpa permisi.

Leonardo segera menghampiri Josh yang saat itu mendekati Alexa membantunya berdiri.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Josh tanpa memperdulikan protes Alexa lewat tatapan matanya yang dingin saat dia mengatakan akan bertanggung jawab.

Alexa berdiri dengan bantuan Josh, saat melihat pipi Alexa yang memerah mencetak lima jari, entah kenapa membuat Josh emosi. Namun karena dirinya sedari kecil sudah pandai mengendalikan diri, dia pun mencoba untuk tidak berteriak melampiaskan emosi.

"Apa maksud anda tuan muda Alensio?" Tanya Leonardo yang masih belum mengetahui kalau putrinya telah menjalin hubungan kekasih dengan John kakak Josh. Dia hanya tahu kalau putrinya memang bekerja sebagai sekretaris CEO di perusahaan keluarga Alensio sebelum dia siap mengurus perusahaan miliknya yang masih diurus ayahnya.

Namun karena Maria diam-diam sudah menyelidiki putri tirinya itu dia tahu kalau mereka memiliki hubungan sepasang kekasih. Hingga dia semakin benci dan marah. Padahal dia berharap kalau putri kandungnya yang akan menjadi kekasih atau bahkan calon istri CEO Alensio grup. Dan dia pun juga tak memberi tahu suaminya karena suaminya sibuk mengurus perusahaannya.

"Semalam tuan muda meminta bantuan untuk menyelesaikan pekerjaan yang mendesak. Jadi saya baru pulang pagi." Sela Alexa tanpa memberi kesempatan pada Josh untuk mengatakan yang sebenarnya. Dan Josh pun menelan semua perkataannya karena bisikan Alexa tentang janji bahwa dia tidak akan mengatakan pada siapapun tentang apa yang terjadi pada mereka semalam.

Meski Josh kesal dengan keteguhan wanita itu namun dia tak bisa berkata lagi. Dia pun juga memang sudah berjanji dan lelaki sejati tidak akan mengingkari janjinya. Josh pun hanya mengiyakan apa yang dikatakan Alexa.

"Begitukah tuan muda?" Tanya Leonardo.

"Itu benar tuan." Jawab Josh berbohong karena ingin menepati janjinya.

"Lalu? Leher itu?" Tanya Maria mendekati keduanya karena sepertinya suaminya akan terperdaya oleh putrinya. Padahal Maria tahu betul hubungan keduanya. Namun tak ada yang tahu diantara mereka selain Alexa kalau tuan muda itu adalah Josh adik dari John. Karena Josh tak pernah diekspos di media.

Dia memilih menyembunyikan dirinya dari publik. Yang publik tahu hanya keluarga Alensio memiliki putra kembar yang entah sekarang dimana putra kembar bungsunya. Semua itu juga atas permintaan Josh sendiri. Josh pun mengikuti permainan Alexa meski tidak setuju untuk berbohong.

"Ah, i-ini... tadi.."

"Tadi dia tidak enak badan, jadi aku menyuruh seorang OB untuk mengurusnya. Yang katanya itu adalah kerikan, entahlah. Dan dia pun tertidur pulas karena tak tega membangunkannya, akhirnya saya membiarkannya tidur di kantor saya." Jelas Josh menyela Maria.

Leonardo pun mengangguk setuju, saat mendiang istri pertamanya masih hidup, ibunya sering memberikan pengobatan seperti itu pada istrinya. Jadi Leonardo tahu betul hal itu meski Maria sebenarnya tidak terima dengan penjelasan itu. Namun dia tak berani protes karena tak mau membuat masalah dengan tuan muda Alensio.

Alexa hanya melongo tak percaya mendengar penjelasan Josh yang terdengar tidak masuk akal menurutnya. Namun entah kenapa dia merasa lega dan kedua orang tuanya bisa menerima penjelasan itu.

"Mari masuk ke dalam tuan!" Ajak Leonardo merasa bersalah karena sesaat sebelumnya menyalahkan putrinya.

"Maaf tuan, saya sudah terlambat bekerja, jadi saya langsung pamit. Saya kembali karena mengantar ponsel nona Alexa yang tertinggal di mobil saya." Jelas Josh yang diangguki Leonardo. Dia terpaksa merelakan kepergian tuan muda Alensio itu karena dia tahu betul kalau pria itu sangat sibuk.

"Baiklah tuan, maaf telah menahanmu. Dan berpikir buruk tentangmu juga." Jawab Leonardo merendah. Josh hanya menganggukkan kepalanya dan pergi meninggalkan mansion itu dengan diantar Leonardo, tak lupa dia menatap sekejap pada Alexa yang juga sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

.

.

'Kau dimana sayang?' Isi pesan John pada Alexa pagi itu karena tak mendapatkan kekasihnya berada di meja kerjanya yang tak jauh dari ruangannya. Biasanya dia akan melihat kekasihnya itu sudah di meja sekretaris menyambutnya datang.

'Kau sakit?' Tak ada jawaban bahkan tidak ada tanda-tanda ponsel kekasihnya aktif. Karena sudah dua kali dia menghubungi ponsel kekasihnya namun tidak aktif.

'Hubungi aku jika sudah membaca pesanku! Aku mencemaskanmu... juga... merindukanmu.' John senyum-senyum sendiri membaca pesannya.

Tok tok tok

"Masuk!" Titah John setelah meletakkan ponselnya di mejanya.

"Meeting segera dimulai sepuluh menit lagi tuan." Beri tahu Evan asisten pribadi John.

"Oh ya, Van!" Tanya Johan saat berdiri dia mengingat sesuatu.

"Ya tuan."

"Kau tahu dimana Alexa?" Tanya John sambil merapikan jasnya yang masih rapi.

"Nona Alexa?" Evan sendiri bingung kenapa tuan mudanya bertanya karena setahunya selain sekretaris Alexa adalah kekasih tuannya. Jadi, bukannya seharusnya John lebih tahu tentang kekasihnya itu? Batin Evan bertanya-tanya.

"Kau tak tahu dia belum datang hari ini? Mungkin kau tahu kalau dia izin sakit atau ada keperluan mungkin?" Tanya John sambil melangkah keluar ruangannya diikuti Evan.

"Maaf tuan, saya akan mengeceknya di pihak HRD.

"Tidak perlu." Jawab John yang langsung tahu kalau asistennya itu pasti tidak dimintai izin cuti dari kekasihnya membuat John kembali bertanya-tanya apa yang terjadi dengan kekasihnya.

Setelah merayakan anniversary mereka semalam, kekasihnya izin pulang lebih dulu. Itulah yang dikatakan sahabat kekasihnya Camila. Dan John langsung percaya karena mereka sangat akrab. Namun John tak bisa menghubungi ponsel kekasihnya dan berniat menghubunginya lagi saat tiba di mansionnya nanti. Namun dia lupa karena langsung tertidur pulas entah kenapa semalam dia merasa mengantuk.

.

.

TBC

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!