Bab 4

Tring

Suara telpon meja kerja Alexa berbunyi tanda panggilan masuk. Alexa yang memang mencoba menyibukkan dirinya mengerjakan pekerjaannya tanpa curiga langsung mengangkatnya.

"Dengan sekretaris tuan muda Alensio, ada yang bisa dibantu?" Tanya Alexa langsung seolah sudah terprogram untuk menjawab seperti itu sebagai seorang sekretaris yang profesional.

"Temui saya di dalam ruanganku!" Titah yang di seberang tanpa mendapat persetujuan dari Alexa yang sudah bisa ditebaknya siapa yang menghubunginya itu. Alexa menghela nafas panjang melirik jam tangannya masih satu jam lagi waktu makan siang. Alexa pun sudah bisa menebak dan tak mungkin dia menghindar lagi. Dia memang harus bicara dengan atasannya itu sekaligus kekasihnya.

Kau bisa Alexa? Semangat. Batin Alexa berdiri dari kursinya menuju ruang kerja sang CEO tak jauh dari tempatnya bekerja.

Tok tok tok

"Masuk!" Titah John langsung menjawab singkat.

Cklek

"Tuan memanggil saya?" Ucap Alexa sopan.

"Kemarilah!" Titah John untuk mendekati mejanya bahkan kursinya kerja tempat yang sekarang didudukinya.

Pasalnya Alexa membuat jarak dari tempatnya duduk. Dan itu baru sekali itu kekasihnya menjaga jarak sejauh itu hampir dekat dengan pintu masuk membuat John harus bersabar untuk mengetahui apa yang terjadi dengan kekasihnya itu. Seolah sedang menjauhinya.

Alexa masih diam tidak beranjak dari tempatnya berdiri, bukan tidak mau mendekat. Tapi, entah kenapa kakinya terasa kaku hanya untuk melangkah lebih dekat ke meja kekasihnya. Mungkin rasa bersalah itulah yang membuatnya enggan mendekat.

John yang masih sibuk dengan berkasnya yang tinggal beberapa tak mendengar suara sepatu melangkah mendekatinya membuat lagi-lagi mengernyit. Dia pun kembali mendongak menatap tajam kekasihnya yang malah terdiam kaku di tempatnya berdiri.

"Kau ada masalah?" Tanya John menatap tidak terima kekasihnya terlihat mengacuhkannya.

"Ya?" Alexa tersentak dari kebekuannya berusaha menetralkan perasaannya.

"Ini masih di kantor tuan." Jawab Alexa akhirnya. Tanpa pikir panjang John berdiri dari tempat duduknya menghampiri Alexa. Dan seketika itu pula Alexa tak bisa mencegah lagi saat kekasihnya itu mendekap erat tubuhnya.

"Aku merindukanmu beb." Bisik John diantara ceruk leher Alexa yang tubuhnya tiba-tiba menegang karena perlakuan spontan kekasihnya. Meski mereka sering berinteraksi di dalam ruang kerja John, namun John mampu mengendalikan dirinya. Tapi sekarang tanpa memikirkan apapun, John mendekapnya erat seolah dia akan lari jika tidak didekap seerat itu.

"John." Bisik Alexa lirih tanpa sadar air matanya menetes. Rasa bersalahnya semakin besar namun rasa cintanya juga sama besarnya. Antara ingin egois tetap mempertahankan kekasihnya itu atau memilih mengakhirinya.

"Kau seperti menghindariiku sejak kemarin. Kau baik-baik saja? Kau tak apa? Bagian mana yang sakit?" Tanya John memberondong banyak pertanyaan sambil meneliti seluruh lekuk tubuh kekasihnya hingga memutar-mutar di hadapannya.

"Maaf. Kemarin aku ada urusan mendadak yang tidak bisa ditinggalkan. Jadi..."

"Sst... asalkan kau baik-baik saja, aku tidak akan menanyakan apapun padamu. Aku hanya berharap padamu. Jangan abaikan aku lagi!" Ucap John lembut menatap penuh cinta pada Alexa sang kekasih.

Alexa sendiri merasa bersalah kembali karena terpaksa harus berbohong.

"Maaf." John kembali mendekap erat tubuh kekasihnya. Menghirup aroma yang perlahan menjadi candunya itu.

"Bisakah kau tidak mengabaikan pesanku?" Pinta John terlihat seperti permohonan dengan wajah memelasnya. Alexa hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum manis.

"Terima kasih baby." Bisiknya lagi sambil memeluk tubuh kekasihnya.

Bolehkah aku egois Tuhan? Aku mencintainya, sangat mencintainya. Biarkan urusan itu aku pikirkan nanti. Batin Alexa.

.

.

"Ada yang anda butuhkan lagi dok?" Tanya staf rumah sakit yang membantu pekerjaannya Josh itu.

"Tidak terima kasih. Kau pesankan aku makan siang ringan seperti biasanya saja!" Titah Josh yang diiyakan staf itu.

Josh meneliti berkas rekam medis milik pasien VVIP tadi yang dibahas di ruang meeting. Kali ini dia akan ikut berpartisipasi untuk operasi kali ini. Karena kebanyakan dokter spesialis jantung masih baru dan belum pernah melakukannya selain dirinya sendiri. Sementara dokter spesialis tersebut sebagai pendamping dan sekaligus ingin melihat pengalaman langsung operasi itu dilakukan.

Namun otak Josh sepertinya sedikit menyimpang, saat melihat gambar tubuh seorang pasien membuat otak Josh teringat dengan kekasih kakaknya semalam sedang dibawah kungkungannya. Dan hal itu tiba-tiba membuat wajah Josh tampak memerah hingga telinganya.

"****." Umpat Josh menutup lembaran berkas itu sambil mengusap wajahnya kasar.

Bagaimana mungkin hal itu kembali teringat lagi? Batin Josh merasa malu namun entah kenapa dia menginginkannya lagi.

"Sial, dia kekasih kakakmu Josh." Guman Josh gusar.

Tok tok tok

Josh tersentak pintu ruangannya diketuk sontak dia pun berdehem mengendalikan degup jantungnya.

"Masuk!" Titah Josh.

Cklek

"Ini makan siang pesanan anda dok." Beri tahu staf itu sambil membawa nampan berisi makanan ringan. Sandwich isi daging dan teh hijau.

"Terima kasih, letakkan saja di meja!" Titah Josh mengalihkan pandangannya karena tak mau dipergoki aneh oleh stafnya.

"Baik dok. Permisi." Pamit staf itu langsung meninggalkan ruangan setelah meletakkan nampan di meja.

"Ah, sial. Kenapa harus teringat sekarang. Bukannya pagi tadi masih samar?" Guman Josh meraih makan siangnya.

.

.

"Mbak Alexa?" Panggil Hana saat melihat kekasih kakaknya itu ada di starbucks dekat kampusnya.

"Oh hai Hana." Sapa balik Alexa tersenyum.

"Mbak jauh banget beli kopinya?" Tanya Hana ikut mengantri.

"Sedang istirahat?" Bukannya menjawab Alexa malah balik bertanya pada adik kekasihnya itu.

"Iya mbak, setelah ini masih ada mata kuliah lagi." Jawab Hana lembut sambil membenahi hijabnya yang tertiup AC cafe. Alexa tertegun sejenak menatap Hana yang terlihat anggun dan menawan, apalagi dengan balutan busana syar'i membuat semakin mempesona membuat Alexa merasakan tiba-tiba nyeri di dadanya.

"Mbak...mbak Alexa?" Panggil Hana berkali-kali membuat Hana mengernyit dan Alexa sontak tersentak kaget.

"Ya?"

"Giliran mbak kayaknya. Itu nomernya." Tunjuk Hana pada kartu antrian Alexa.

"Oh tentu." Alexa segera menghampiri meja kasih dan membayar pesanannya.

"Mbak duluan ya Hana!" Pamit Alexa yang langsung diangguki Hana dengan senyum manisnya.

Ya, John kekasih Alexa sudah memperkenalkan adik dan kakaknya padanya. John yang memiliki tiga adik juga satu kakak perempuan beda ayah yang sekarang sudah menikah dan tinggal tak jauh dari mansion besar keluarga Alensio.

Awalnya dia juga mau dikenalkan pada papa John, namun Alexa menolak karena belum siap. Dan hal itu dimaklumi oleh John dan tak memaksa lagi. Alexa merasa insecure saat John serius berhubungan dengannya. Hingga akhirnya Alexa pun luluh dengan ketulusan John. Apalagi John ternyata adalah sosok yang pernah dia temui saat mereka kecil dulu meski John sepertinya lupa.

Namun Alexa ingat betul pada masa kecil mereka hingga mereka berencana untuk menikah jika sudah dewasa nanti. Dan Alexa berusaha untuk mengingatkan hal itu sedikit demi sedikit pada janji kekasihnya itu. Namun setelah dia sudah kotor dan menjijikkan, Alexa ragu dapat melanjutkan janji mereka dulu.

"Kenapa aku merasa hubungan kami salah beberapa hari ini setelah kejadian saat itu?" Guman Alexa dalam taksi online yang dipesannya saat menuju ke kantor tempatnya bekerja.

Tadi Alexa terpaksa keluar dari kantor untuk bertemu dengan klien mewakili John. Karena saat ini John juga sedang menemani klien penting lainnya. Apalagi klien yang ditemuinya tadi adalah seorang wanita. Jadi John menyerahkannya padanya. Alexa pun mengiyakan dan ternyata disambut ramah oleh Klein wanita itu dan kerja sama itu pun berhasil tanpa kendala satu apapun.

.

.

TBC

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!