Episode 11 : Hot night

...🍁🍁🍁🍁...

"Apa kita akan langsung pergi shopping Ara?", tanya Paola.

"Ku rasa begitu. Xavier menyuruh ku untuk tidak pulang malam. Jadi kita harus pergi sekarang. Ayo berdiri." Ucap Ara sambil menarik tangan Paola.

Paola hanya memutar matanya. Mereka berjalan kearah parkiran dan melihat jika supir yang Xavier perintahkan sudah datang menjemput mereka.

Ara dan Paola pun masuk kedalam mobil itu. Mobil itu melaju di jalanan yang padat itu. Dan berhenti didepan mall besar di kota itu.

"Nona saya akan menunggu nona disini. Jika nona sudah selesai nona bisa menghubungi saya." ucap supir itu.

"Tidak perlu menunggu. Kau pergilah. Aku akan menghubungi mu jika sudah selesai."

Ara dan Paola berlalu dari sana. Mereka berjalan dengan tatapan binar melihat toko-toko yang menjual bermacam-macam barang itu.

"Pertama kita akan membeli pakaian dan dress-dress yang cantik dulu. Baru pergi ke toko yang lain." Ajak Paola menarik tangan Ara kesebuah toko pakaian terkenal.

Mereka melihat-melihat mana yang akan dicoba terlebih dahulu.

"Ara coba kau pakai ini. Sepertinya ini akan sangat cocok di tubuhmu." Suruh Paola memberikan sebuah dress padanya.

Ara mengenakan dress itu lalu berjalan kearah Paola.

"Lihatlah kau sangat cantik mengenakan itu. Kami ambil yang ini." Ucap Paola ke penjaga toko itu.

Ara melihat-lihat semua pakaian mahal itu. Mata nya terpaku pada satu buah dress yang sangat cantik.

Dress itu berwarna ungu dengan panjang menutup mata kaki, dress itu bergaya A-line. Pasti ia akan terlihat sangat cantik mengenakannya.

"Aku mengambil ini juga." ucap Ara dengan menunjuk dress itu.

Mata Paola melihat sesuatu. Ia mempunyai sebuah ide. "Hei. Aku juga mengambil yang itu. Masukkan pada tas belanjaan nya mengerti." ucap Paola berbisik dengan penjaga toko itu. Menunjuk Ara yang sedang asyik melihat dres-dres keluaran terbaru. Ia tidak ingin Ara mendengarnya.

Setelah itu mereka mengunjungi berbagai toko. Mulai dari toko pakaian, sepatu, Perhiasan dan yang lainnya.

Dan disinilah mereka sekarang. Setelah asyik mengelilingi mall itu. Mereka pergi mengisi perut terlebih dahulu. Ara dan Paola duduk disebuah restoran yang tidak terlalu ramai.

"Apa kau akan langsung pulang Ara?" tanya Paola.

Ara melihat jam tangannya hari sudah mulai sore. Ia harus segera pulang sebelum Xavier pulang.

"Sepertinya begitu. Aku tidak ingin Xavier pulang dan tidak melihatku berada di mansion nya." ucap Ara. Memakan habis makanannya.

"Tunggu. Kau tinggal bersama Xavier sekarang??" Tanya Paola dengan mata membulat.

Astaga Ara keceplosan. Bagaimana ini. Ia harus segera pergi sebelum Paola mencecar nya dengan banyak pertanyaan.

"Aku akan menjelaskannya padamu tapi tidak sekarang Paola. Oh astaga. Aku harus segera pulang. Supir pasti sudah menungguku. Bye Paola. Hati-hati dijalan." Ucap Ara berlari dari sana.

"Hei. Kau berhutang penjelasan padaku. Ara lari lagi. Kenapa dia selalu begitu. Lebih baik aku habiskan makananku kemudian pulang. Aku harus segera mencoba semua barang-barang itu." Ucap Paola dengan gembira. Ia sudah tidak sabar.

Ara melihat mobil yang membawa mereka ke mall ini diparkiran. Ia lalu masuk.

"Jalan pak." Perintah Ara.

Supir itu menjalankan mobil. Pergi menuju mansion Xavier.

*****

Ara sampai di mansion dan langsung menyuruh pelayan agar mengambil semua belanjaannya dan menaruhnya di kamarnya.

"Tolong antar semua belanjaan ku ke kamar. Aku ingin membersihkan diri terlebih dahulu." Ujar Ara lalu pergi ke kamar mandi. Ia sangat lelah sekarang.

Ara berendam didalam bathtub itu. Memejamkan mata. Sampai ia rasa ia sudah terlalu lama berendam. Ara membilas tubuhnya dibawah shower. Mengambil kimono dan keluar dari kamar mandi itu. Ara melihat belanjaannya sudah ada di atas ranjang itu.

Ara melihat satu-satu barang yang ia beli. Tapi matanya tertuju pada sebuah kotak.

"Aku rasa aku tidak membeli ini. Apa ini belanjaan Paola yang terbawa olehku?" tanya Ara heran. Yang ia ingat ia tidak membeli barang dengan kotak ini.

Ara membuka kotak itu dan melihat isinya. Mata nya sontak membulat. Astaga kenapa barang ini bisa berada disini. Pasti Paola yang sudah mengerjainya. Lihat saja ia akan membalas perbuatan sahabatnya itu.

Paola memberikannya sebuah lingerie berwarna merah muda. Lihatnya bahan tipis ini. Astaga jika ia mengenakannya ia sama saja dengan telanjang.

"Tapi aku penasaran bagaimana jika aku memakai ini." ucap Ara mempertimbangkan.

"Tidak-tidak apa yang aku pikirkan. Bagaimana jika Xavier tiba-tiba datang ke kamar ini." Ara berfikir sejenak.

"Tapi ini masih jam 7 malam. Xavier biasanya pulang agak larut. Jadi aku bisa mencobanya tanpa keliatan olehnya." Ara berjalan menuju walk in closet dan memakai lingerie itu.

Ara berjalan kearah cermin dan memutar-mutar tubuhnya. Ia terlihat sangat menggairahkan dan nakal. Ara menggulung rambutnya keatas. Ia benar-benar seperti penggoda sekarang.

Namun tanpa sepengetahuan Ara, Xavier sudah tiba dikamar itu. Ia melihat Ara dari pintu dan menelan ludahnya.

Apa Ara berusaha menggodanya dengan berpakaian seperti itu. Jika benar maka Ara sudah benar-benar berhasil menggodanya.

Xavier berjalan kebelakang Ara lalu memeluk pinggang ramping itu. Ara yang tiba-tiba dipeluk itu pun terlonjak kaget. Ya Tuhan kenapa Xavier bisa berada disini. Ia sungguh malu sekarang.

"Apa kau sedang menggoda ku baby?" tanya Xavier dengan suara serak.

Ara hanya diam. Pipinya sudah berubah warna sekarang. Ia sangat malu. Xavier bisa saja berfikir jika ia sedang berusaha menggoda Xavier sekarang.

Xavier mengecup leher dan telinga Ara. Nafasnya sudah tersengal-sengal.

Darah Ara berdesir. Tiba-tiba tubuhnya panas. Ini bukan seperti yang ia rencanakan. Mengapa tiba-tiba Xavier ada dikamar ini.

Xavier pun menaikkan tangannya. Mengusap perut rata itu.

"Kau sudah berhasil menggodaku baby. Dan aku menginginkanmu sekarang." ucap Xavier menggendong Ara dan meletakkannya di atas ranjang itu.

Xavier memangut bibir merah muda itu. Ara yang masih terdiam pun tersadar. Ini salah. Ia tidak mau. Ara memalingkan wajahnya.

Xavier yang mendapat penolakan pun tidak tinggal diam. Ia kembali mencium Ara tapi lebih menggebu.

Ara terlena. Ia lalu memejamkan matanya. Dan membalas pangutan Xavier. Meremas lembut rambut laki-laki itu.

Xavier lalu memperdalam ciuman itu. Meraba bagian tubuh Ara.

"Aku sudah tidak tahan lagi." ucap Xavier dengan suara serak. Nafas kedua nya beradu.

Xavier merobek kain tipis itu. Ia tidak peduli. Yang ia inginkan sekarang hanya berada dalam tubuh Ara. Ia harus melepaskan hasratnya. Dan hanya Ara yang mampu membuatnya puas.

Mereka memulai kegiatan panas itu. Saling menyalurkan hasrat. Saling mendamba.

Ara tidak peduli. Ia menginginkan Xavier berada dalam tubuhnya.

Pergulatan panas itu pun berakhir. Ara sudah tertidur. Mungkin kelelahan. Xavier menatap wajah wanita di dekapannya itu. Ia hanya berharap semoga Ara tidak pergi dan membencinya suatu saat nanti.

Xavier menarik selimut menutupi sampai dada Ara. Ia harus membersihkan diri terlebih dahulu. Xavier melangkah menuju kamar mandi.

Setelah Xavier selesai membersihkan tubuhnya. Ia kembali masuk kedalam selimut itu. Ia memeluk Ara dari belakang. Mengecup pipi dan kening lalu turun ke bibir yang sedikit terbuka itu. Ia kemudian juga ikut menyusul Ara ke alam mimpi.

Biarlah malam ini mereka saling menyalurkan kasih sayang. Karena kedepannya permasalahan akan datang silih berganti.

Apakah mereka akan mampu bertahan atau tidak.

...T.B.N.T.S...

Terpopuler

Comments

Aaaa

Aaaa

Sama-saam mau ternyata

2022-08-10

3

Adeknya Mingyu

Adeknya Mingyu

Xavier nafsu kuda

2022-08-10

5

Fathia

Fathia

lanjut author

2022-08-10

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!