Episode 7 : Bad night

...🍁🍁🍁🍁...

Malam ini kedua orang tuanya berkata jika tamu penting akan datang. Ara disuruh berdandan secantik mungkin. Ketika Ara bertanya siapa yang akan datang. Mereka hanya berkata jika ia akan tahu sendiri nanti.

"Mom. Aku sudah letih. Berapa banyak lagi dress yang harus kucoba?" Adu Ara dengan lesu. Ia sudah hampir mencoba semua dress yang dia punya. Namun belum ada satu pun yang mommy nya rasa cocok dengannya.

"Kau harus sabar sayang. Ini demi kebaikanmu. Kau harus terlihat cantik malam ini. Apa kau mengerti? Sekarang coba dress yang ini." Perintah mommy nya memberi sebuah dress padanya.

Marga hanya ingin putri nya terlihat sempurna didepan tamu penting mereka malam ini. Mereka akan makan malam bersama untuk membahas hal penting.

Ara menatap dress yang diberikan Ibunya. Dress itu berwarna biru, dengan lengan off shoulder. Panjang sampai lutut di bagian depan. Lalu panjang sampai mata kaki di bagian belakang. Ara rasa ibunya memang tidak salah pilih.

"Lihatlah sayang. Kau benar-benar cantik mengenakannya. Sekarang duduk lah disini. Mommy akan merias mu." Ibunya berseru dengan riang. Marga akan membuat Ara menjadi pusat perhatian malam ini.

"Ayolah mom. Ini hanya makan malam dirumah. Untuk apa semua ini. Aku bahkan tidak tahu siapa tamu penting yang kalian sebutkan." Ucap Ara dengan menggerutu. Ibunya menyuruhnya agar terlihat sempurna, lihatlah semua makeup ini. Sangat menyebalkan.

"Kau tidak boleh berkata seperti itu sayang. Makan malam ini sangat penting. Jadi kita tidak boleh mengecewakan mereka. Nah. Selesai. Lihatlah putri mommy sangat cantik. Kau memang putri kesayangan ku." Ucap marga dengan bangga.

"Ya, aku memang cantik mom. Dan aku juga memang putri kesayanganmu. Karena kau hanya memiliki satu orang putri." Ucap Ara dengan malas. Lihatlah ibunya berlagak seperti mempunyai banyak putri dan ia yang paling disayang.

"Baik baik sekarang kau tunggu disini. Mommy akan memanggil mu jika tamu nya sudah datang." Setelah mengatakan itu ibunya berlalu pergi meninggalkan Ara dengan banyak pertanyaan di kepalanya.

"Sebenarnya siapa yang akan datang. Mengapa aku merasa gugup. Lebih baik aku menghubungi Paola. Aku sudah lama tidak bertemu dengannya." Ara mengambil ponselnya dan langsung menghubungi Paola

Terdengar dering pertama kedua kemudian disusul dengan sarkas seseorang diseberang sana.

"Apa kau masih ingat jika kau mempunyai sahabat Ara?" Paola benar-benar tidak habis pikir. Setelah Ara yang kabur saat di kampus hari itu. Ara tidak pernah memberinya kabar lagi.

"Aku minta maaf Paola. Kau tau aku sangat sibuk." Ucap Ara dengan suara menyesal.

"Ya. Aku tau kau sibuk dengan kekasihmu itu. Kenapa? Apa kau sudah putus dengan kekasih mu jadi kau menghubungi ku?" Cecar Paola sambil terkekeh.

"Aku ingin begitu. Tapi kau tau jika Xavier sangat pemarah. Aku tidak ingin dia berbuat masalah." Ara terpaksa berbohong kepada Paola. Ia tidak ingin siapapun tau permasalahannya.

"Kau benar kekasihmu itu orang gila. Tapi jika kau ingin melarikan diri dari nya. Aku akan membantumu, tenang saja." Paola mengatakan itu dengan sungguh-sungguh. Ia merasa kasian dengan sahabatnya. Menghabiskan setiap hari hanya dengan kekasihmu adalah hal yang membosankan. Kau juga harus mampu melakukan hal yang lain tanpa nya.

Terdengar ketukan pintu, disusul suara ibuunya yang menyuruhnya untuk turun kebawah, karena tamu mereka sudah tiba.

"Paola aku harus pergi sekarang. Mommy menyuruhku turun. Aku akan menghubungi mu lagi nanti. Sampai jumpa." Ara mematikan sambungan telepon itu, lalu bergegas turun kebawah. Ia penasaran siapa tamu penting yang dikatakan kedua orangtuanya.

*****

Ara menuruni tangga itu dengan gugup. Ia kurang percaya diri. Namun saat keberaniannya datang. Ia mengangkat pandangannya dan melihat siapa yang datang. Tapi ternyata Ia tidak menyangka tamu yang penting itu adalah Xavier dan kedua orang tuanya. Mereka tengah berkumpul dimeja makan itu. Berbincang sesuatu yang tidak dapat didengar Ara dengan jelas. Tapi perbincangan itu harus berhenti saat Marga memberitahu jika Ara sudah datang.

"Sayang kemari lah. Ayo duduk di samping Xavier."

Bisa-bisanya ibunya menyuruhnya duduk di samping orang yang dia benci. Apa yang harus Ara lakukan sekarang. Ia masih sedikit takut dengan Xavier. Tapi ia tidak mungkin pergi dari sini.

"Honey. Aku tidak tau jika tamu penting yang dikatakan orang tua ku adalah keluargamu." Ara hanya bisa bersandiwara jika ia dan Xavier baik-baik saja.

"Sayang, mommy merindukanmu. Kenapa kau tidak pernah lagi datang ke mansion kami ha. Apa kau sudah tidak menyayangi mommy lagi?" Tanya ibunya Xavier.

Ara bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin ia mengatakan jika ia dan Xavier sedang ada masalah. Ia tak ingin kedua keluarga itu cemas nantinya.

"Aku hanya sedang sibuk kuliah mom. Dosen memberikan kami banyak tugas. Jadi aku tidak sempat berkunjung." Ibunya Xavier hanya mengangguk sebagai jawaban. Ia memaklumi keadaan Ara.

"Baiklah karena semua sudah berkumpul ayo kita mulai makan malamnya." Anthony menginterupsi agar para pelayan membawa makan makan mereka. Namun tiba-tiba Xavier berdiri

"Jika kalian tidak keberatan. Aku ingin berbicara berdua dengan Ara sebentar mom."

"Pergilah sayang. Tidak papa. kami akan menunggu kalian kembali."

Setelah Marga mengatakan itu Xavier menarik tangan Ara pergi dari ruangan itu. Ia lalu melangkah menuju taman.

Xavier melihat ke sekeliling taman apakah ada orang yang akan mendengar percakapan mereka atau tidak. Setelah memastikan tidak ada orang.

Xavier maju dan memeluk Ara. Kemudian berbisik "Jika kau mengatakan semua nya pada keluarga kita. Kau akan tau akibatnya sayang. Ingat kau sudah menandatangani kontrak itu." Setelah mengatakan itu Xavier menarik tangan Ara kembali menuju tempat dimana keluarga mereka sudah menunggu.

Mereka memulai kegiatan makan itu dengan tenang, namun sesekali terdengar gurauan atau pun perdebatan antara Anthony dan Revanio.

*****

Acara makan malam itu pun telah selesai. Sekarang mereka tengah duduk diruang keluarga itu.

"Jadi maksud kedatangan kami kesini tidak hanya untuk makan malam biasa. Namun kami juga ingin mengusulkan pertunangan antara Xavier dan Ara. Jika kalian bersedia." Ucap Revanio.

Ara mendengar itu terkejut. Ya Tuhan. Apa yang sebenarnya direncanakan Xavier. Ara benar-benar tidak habis pikir.

"Kurasa itu ide yang bagus. Mereka sudah lama bersama. Saat nya mereka melangkah kejenjang yang lebih serius." Ucap Anthony lalu melirik Xavier sebentar. Ia sangat senang jika putrinya akan menikah dengan pewaris satu-satunya keluarga Baxy.

"Bagaimana menurut mu Ara. Apa kau setuju sayang?" Tanya Marga. Ia sangat senang sekarang. Putrinya akan menjadi menantu keluarga yang sangat terpandang.

Ara tidak tahu harus menjawab apa. Ia sangat bingung sekarang. Namun saat ia melihat Xavier. Ia melihat jika Xavier bergumam tapi tidak terdengar siapapun "Jika kau menolaknya. Aku akan menghancurkan keluargamu." Ancam Xavier.

Ara sangat sangat terpaksa mengatakan "Aku setuju ayah. Lagi pula aku dan Xavier saling mencintai. Terserah kalian saja kapan acaranya akan diadakan." Ucap Ara dengan senyum palsunya.

Setelah mereka mendengar persetujuan Ara. Perbincangan itu dilanjutkan dengan pemilihan lokasi dan sebagainya. Ara tidak terlalu memikirkannya. Biar lah mereka yang menentukannya. Yang ia pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya agar ia bisa pergi dari jangkauan Xavier. Tanpa membuat keluarga nya menderita.

*****

Perbincangan itu selesai dengan hasil yang memuaskan kedua belah pihak. Keluarga Baxy pun pamit pulang. Setelah mereka pergi. Ara langsung menuju kamarnya. Ia ingin menenangkan diri sejenak. Malam ini seharusnya menjadi malam yang paling membuatnya bahagia, Karena sedikit lagi ia akan bersama dengan orang yang ia cintai selamanya. Namun mengapa rasanya sangat sakit. Ara merasa tidak bahagia dengan pertunangan itu. Andai ia menolak bantuan laki-laki itu hidupnya tidak akan berubah seperti ini. Xavier akan tetap memperlakukannya dengan penuh cinta. Bukan dengan paksaan seperti ini.

Setelah lelah menangis Ara memilih untuk tidur. Biarlah malam ini ia beristirahat dengan tenang sejenak. Karena ia tahu jika besok pasti menjadi hari yang menguras tenaga. Ia harus bersiap-siap jika sewaktu-waktu Xavier berubah pikiran. Dan malah bertindak diluar nalar lagi.

...T.B.N.T.S...

Terpopuler

Comments

ayang taehyung

ayang taehyung

Xavier lu tu sebenernya apa sih

2022-08-09

8

Khairul Afwan

Khairul Afwan

good

2022-08-08

11

Khairul Afwan

Khairul Afwan

keren banget

2022-08-08

11

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!