Episode 15: Turned bad

...🍁🍁🍁🍁...

Ara memasuki mansion itu lalu duduk disebuah kursi dipinggir kolam renang itu. Ia benar-benar lelah.

Saat Ara memejamkan matanya. Tiba-tiba ada yang memercikkan air padanya. Ara membuka matanya dan melihat Xavier dengan senyum jahil nya berada di kolam renang itu.

Ara yang kesal pun hanya memutar bola matanya. Ia kembali memejamkan matanya.

"Dari mana saja kau? dan dengan siapa kau tadi bertemu." tanya Xavier.

Ara tidak tau harus menjawab apa. Jika ia menjawab jika ia bertemu dengan Elias. Xavier pasti sangat marah kepadanya.

"Aku hanya pergi ke taman dekat sini. Dan tidak bertemu siapapun." Ucap Ara. Berusaha setenang mungkin. Tidak mungkin kan jika Xavier curiga ia berbohong.

Xavier naik ke atas. Ia lalu berjalan kearah Ara. Wanita itu masih memejamkan matanya. Senyum Xavier muncul. Ia tiba-tiba mendapat ide.

Xavier menggendong tubuh Ara. Dan membawanya kedalam kolam renang itu.

Ara yang masih memejamkan matanya terkejut. Xavier lalu melepaskan tangannya dan berenang menjauh darinya.

Ara yang tidak bisa berenang pun panik. Ia memberontak. Berusaha naik dan mencari oksigen.

Xavier yang melihat Ara sepertinya tidak bisa berenang pun ikut panik. Xavier menarik tubuh itu agar berpegangan padanya.

"Apa kau ingin membunuhku." Ucap Ara dengan marah. Xavier benar-benar keterlaluan.

"Maaf kan aku. Aku tidak tau jika kau tidak bisa berenang honey. Aku tidak akan mengulanginya lagi." Ucap Xavier. Ia benar-benar tidak tahu jika Ara tidak bisa berenang. Jika ia jauh dari jangkauan Ara. Ia tidak tau bagaimana kedepannya.

Xavier membawa Ara naik. Mereka membersihkan diri bersama agar menghemat waktu.

Bel pintu mansion itu berbunyi. Pelayan datang dan membukakan pintu itu.

Nampak lah dua orang wanita paruh baya namun masih terlihat sangat cantik. Ia adalah Marga dan Vaniola.

"Dimana Xavier dan Ara? Apa mereka masih tidur?" Tanya Ola. melihat sekeliling mansion.

"Tuan dan nona sedang bersiap nyonya. Saya akan memanggil mereka untuk turun." Pelayan itu pun menunduk dan pergi dari sana.

Tidak lama Xavier dan Ara turun. Mereka melihat nyonya-nyonya dua buah keluarga itu sedang duduk di sofa tengah mansion itu. Sambil menatap kearah mereka.

"Mom. Untuk kau kemari?" tanya Xavier pada ibunya.

"Apa kami boleh mengunjungi mansion anak kami?" jawab Ola dengan raut wajah seolah sedih.

"Bukan begitu mom. Maksudku kenapa pagi-pagi kalian sudah di sini. Bahkan kalian tidak memberitahu kami jika kalian akan datang."ucap Xavier memberi alasan.

"Kami kesini ingin mengajak Ara untuk memilih gaun yang akan ia gunakan untuk pertunangan kalian." jawab Marga menatap putrinya.

"Memangnya kapan pertunangan itu akan dilaksanakan mom?" tanya Ara.

"Kau ini! Kalian yang akan bertunangan tapi kalian bahkan tidak tau kapan waktunya." cecar ibunya Xavier.

"Pertunangan itu akan dilaksanakan 3 Minggu lagi sayang. Semua sudah siap. Hanya perlu memilih gaun dan tuksedo yang akan kalian gunakan. Dan juga memilih sepasang cincin." Jawab Marga dengan lembut.

"Baik mom. Aku akan mengambil tasku sebentar." Ara segera berlari ke atas mengambil tasnya.

*****

Mereka berempat telah sampai disebuah butik langganan dua keluarga itu.

Marga dan Ola dari tadi sibuk memilih mana yang akan Ara coba terlebih dahulu. Ara hanya melihat kedua orang tua itu dengan malas. Sudah satu jam mereka memilih. Dan belum ada yang ia coba satu pun. Sedangkan Xavier hanya duduk di kursi yang disediakan. Bahkan Xavier masih sempat bermain ponsel.

Tidak lama Marga memanggil Ara agar datang. Mereka menyuruh Ara mencoba gaun yang mereka pilih.

Gaun pertama berwarna putih. Dengan kain brukat lembut. Panjangnya melebihi mata kaki. Dan terdapat ikat pinggang di area pinggang. Lengannya juga hanya hanya diatas Siku sedikit. Ia terlihat cantik memakai itu. Tapi Marga dan Ola menggeleng. Mereka tidak puas dengan gaun itu.

Gaun kedua berwarna gold bermotif bunga dengan lengan pendek. Tapi hasilnya tetap sama. Marga dan Ola tidak puas.

Dan gaun yang ketiga berwarna peach dengan lengan off shoulder akan membuat bahu mulus nya kelihatan. Juga panjang gaun yang menutup mata kaki. Gaun itu sangat cantik. Ara benar-benar terlihat cantik mengenakannya. Marga dan Ola pun mengangguk setuju.

Xavier yang sudah bosan pun berjalan menuju tempat ganti pakaian itu. Xavier melihat Ara mengenakan Gaun ketiga. Ara sangat cantik. Ia memang tidak salah memilih calon istri.

"Itu sempurna. wanita ku benar-benar terlihat sangat cantik." puji Xavier.

Pipi Ara sudah bersemu merah. Ia jadi malu dipuji di depan semua orang.

Xavier sendiri sudah selesai memilih tuksedo nya. Ia tidak ambil pusing. Tuksedo manapun pasti akan terlihat pas ditubuhnya.

"Apa kalian akan langsung pulang sayang?" Tanya Marga.

"Tidak mom. Kami akan pergi kekantor ku sebentar. Ada hal penting yang harus ku urus." Jawab Xavier.

Mereka pun berpisah di sana.

*****

Ara dan Xavier telah sampai didepan Perusahaan Baxy Company itu.

Xavier menggenggam tangan Ara. Tidak melepaskannya. Semua pasang mata melihat kearah mereka.

Ara melihat tangannya yang digenggam Xavier. Bahkan Xavier tidak malu memiliki pasangan sepertinya.

Mereka memasuki lift khusus itu. Lalu berhenti dilantai ruangan Xavier berada. Xavier menarik tangan Ara lembut dan memasuki ruangannya.

"Kau bisa duduk di sana dulu. Aku akan menyelesaikan pekerjaanku sebentar." Ucap Xavier menunjuk sebuah sofa didekat meja kerja itu.

Ara hanya mengangguk dan berjalan kearah sofa itu. Xavier memulai kegiatannya. Matanya fokus membaca setiap huruf yang tertulis di sana.

Ara melihat itu terlena. Xavier sangat tampan jika sedang serius seperti sekarang.

Sudah satu jam Ara hanya duduk berdiam diri. Ia sangat bosan sekarang. Ara melihat Xavier yang masih sibuk dengan dokumen-dokumen itu. Ara lalu menghampiri Xavier dan berdiri di samping laki-laki itu.

"Kenapa apa kau sudah mulai bosan honey." Tanya Xavier tapi tidak mengalihkan perhatian dari dokumen itu

"Apa aku boleh berkeliling Xavier? aku bosan jika hanya disini." Tanya Ara dengan hati-hati.

"Baiklah. Pergilah. Tapi ingat Aril akan menemanimu." ucap Xavier lalu menghubungi asisten sekaligus sekretaris nya itu.

Aril sudah menunggu didepan ruangan tuannya itu.

Ara keluar dan langsung berjalan mendahului Aril. Ia akan pergi mencari makan terlebih dahulu. Ia lalu meminta Aril menunjukkan jalannya padanya.

Ara Telah sampai di kantin kantor itu. Ia sudah memesan makanan dan menunggu makanan itu datang.

Aril barusan pergi karena ada urusan penting. Tapi ia berjanji akan segera kembali.

Tiba-tiba seseorang berjalan dan menumpahkan semangkuk sup panas kearah nya. Ara yang tidak sadar pun terlonjak kaget.

Kulitnya seperti terbakar. Sangat perih. Ditambah kuah sup itu sepertinya mengandung cabai.

"Apa kau tidak bisa melihat jalan hah?" Tanya Ara dengan kesal.

"Seperti nya kaki ku tersandung tadi. Jadi aku tidak sengaja menumpahkan sup itu kearah mu." jawab wanita itu.

Ara melihat penampilan wanita didepannya ini. Apa wanita ini memang berniat bekerja disini? Lihat lah pakaian ketat itu. Ara bahkan berpikir jika wanita didepannya ini sedikit membungkuk ****** ***** nya akan terlihat. Benar-benar memalukan.

"Kau pikir aku akan percaya padamu." ucap Ara sinis.

"Nona kau bisa bertanya pada orang-orang disini. Lihatlah kau membuat kekacauan." ucap wanita menyebalkan itu.

Ara melihat ke sekeliling kantin itu dan benar. Banyak yang memperhatikan mereka.

Ara pergi dari sana. Ia tidak ingin orang-orang itu mengoloknya hanya karena ingin wanita itu mengaku dan meminta maaf.

Tanpa Ara sadari wanita itu tersenyum sinis. Ia akan membuat wanita Xavier itu tertekan. Dan menjauh dari Xavier.

...T.B.N.T.S...

Terpopuler

Comments

Aaaa

Aaaa

lanjut

2022-08-11

2

ayang taehyung

ayang taehyung

jangan kasi kendor

2022-08-11

4

ayang taehyung

ayang taehyung

lanjuttttt

2022-08-11

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!