Riberia Grande

... Maria, Abbas dan orang - orang yang melihat pertarungan antar humanoid masih tidak percaya atas apa yang baru saja mereka lihat, terutama ketika Naga dengan mudahnya mengambil jantung seseorang dengan tangan kosong. Setelah Naga, Alice, dan Cynthia pergi beberapa dari mereka langsung menghubungi pihak berwajib untuk melaporkan kejadian yang baru saja terjadi. Beberapa dari mereka langsung pulang dan kedua mempelai hanya bisa pasrah meratapi pesta resepsi mereka yang hancur berantakan akibat pertarungan antar humanoid. Pasukan khusus anti humanoid yang mensabotase panggilan mereka langsung mengirimkan beberapa tenaga medis lengkap, petugas pembersih dan beberapa pasukan anti humanoid termasuk Bradley sang komandan pasukan khusus anti humanoid....

“Hampir saja aku mati.” kata Tom yang langsung bangkit dari posisinya setelah pura - pura mati saat Cynthia sedang menghadapi pada humanoid dari Shanghai dan membuat orang - orang yang berada di sana terkejut.

“Kapten mereka sudah pergi!” panggil Tom sambil melihat ke arah Yona yang masih dalam posisi rebahan.

“Kapten mereka sudah pergi!” lanjut Tom sambil berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri Yona yang masih pura - pura mati.

“Kapten, kapten, kapten!” panggil Tom sambil mencabut pisau yang masih menancap pada tubuh Yona dan menggoyang - goyangkan tubuh Yona.

“Kapten bangun!” lanjut Tom yang terus menggoyang - goyangkan tubuh Yona.

“Kapten apa kamu mendengarku? Apakah kamu benar - benar mati seperti ini?” lanjut Tom yang mulai panik sambil terus menggoyang - goyangkan tubuh Yona.

“Sialan kamu berisik sekali, jika kamu terus berteriak seperti itu mereka bisa kembalil karena mendengar suaramu.” kata Yona yang bangkit dari posisinya sambil melepaskan pisau yang masih menancap pada tubuhnya.

“Tunggu apa lagi, cepat bantu aku bangun!” pinta Yona yang membuat Tom langsung membantu Yona untuk berdiri dan langsung melihat ke arah mobil - mobil yang datang ke arah mereka.

“Terima kasih sudah melaporkan kejadian disini kepada pihak berwenang.” kata Yona sambil menunduk penuh hormat.

... Ketika pasukan khusus anti humanoid tiba, mereka langsung membungkus semua mayat yang ada dan membantu para warga sipil yang terluka dengan tim medis yang mereka bawa. Yona dan Tom langsung berjalan menghampiri Bradley yang baru saja turun dari mobilnya bersama beberapa pasukan anti humanoid....

“Pulanglah dan bersihkan diri kalian!” pinta Bradley tegas sambil menatap Yona dan Tom silih bergantian.

“Tapi pak ...” potong Yona yang langsung diberi kode lambaian tangan oleh Bradley untuk berhenti berbicara.

“Kita bukan tandingan Naga, Alice, dan Cynthia ketika mereka bertiga bersatu. Lagipula Alice dan Cynthia hanya mencari ibu mereka untuk mengobati efek samping yang mereka derita, sedangkan Naga hanya ingin menjemput adik angkatnya. Mereka akan membantu kita untuk menghilangkan para humanoid, bahkan mereka bisa melenyapkan Xerneas secara keseluruhan. Itu akan sangat mempermudah pekerjaan kita, jadi kalian pulanglah dan bersihkan diri kalian.” jelas Bradley tegas yang membuat Yona dan Tom paham akan kondisi mereka saat ini.

...

“Tok...tok...tok.” suara ketukan pintu yang membuat Sasha langsung membukanya.

“Naga, selamat datang.” sapa Sasha sambil tersenyum manis menatap Naga.

“Sha, hoo iya ini...” kata Naga sambil tersenyum lalu hendak menunjuk Alice.

“Alice, Cynthia.” potong Sasha ramah sambil menatap Alice dan Cynthia saling bergantian yang membuat Alice terkejut sambil menatap Naga.

“Dia salah satu dokter yang mengawasi adikmu?” tanya Alice memastikan.

“Iya, dokter terakhir yang berhasil kutemui tepat sebelum Xerneas yang menemukannya.” jawab Naga ramah.

“Silahkan masuk Alice, Cynthia!” ajak Sasha ramah sambil berjalan masuk ke dalam rumah diikuti oleh Naga, Alice, dan Cynthia.

“Sha kamu dan Gisel sudah masak untuk makan malam?” tanya Naga memastikan.

“Belum Ga, ada apa?” tanya balik Sasha ramah.

“Kalau begitu tidak perlu masak untuk makan malam, kita pesan saja.” jawab Naga.

“Bisakah kita memesan pizza?” tanya Cynthia antusias.

“Boleh.” jawab Naga sambil mengangguk melihat ke arah Cynthia.

“Spaghetti juga?” tanya Cynthia penuh harap.

“Tentu.” jawab Naga sambil mengangguk setuju.

“Bolehkah kita memesan pizza dengan tiga rasa berbeda?” tanya Cynthia kembali penuh harap dan antusias.

“Seberapa banyak yang ingin kamu makan Cynthia?” protes Alice yang terkejut mendengar permintaan Cynthia sedangkan Naga tertawa mendengar permintaan Cynthia yang begitu banyak.

“Harap dimaklum Alice dia baru lebih dari 1 minggu keluar dari fasilitas Xerneas.” kata Naga ramah yang langsung membuat Cynthia tersenyum bahagia menatap Naga.

“Tolong pesankan ya Sha!” pinta Naga ramah sambil menatap Sasha.

“Sebaiknya kalian membersihkan diri dulu sambil menunggu makanannya tiba!” saran Naga yang langsung pergi ke kamar mandi.

... Setelah Naga selesai membersihkan diri, gilira Alice yang membersihkan dirinya disusul oleh Cynthia secara bergantian. Setelah mereka semua selesai membersihkan diri makanan pesanan mereka tiba dan Cynthia terngangat menatap semua makanan yang ada sambil menelan air liurnya sendiri....

“Makanlah Cynthia, tidak perlu sungkan!” pinta Naga ramah yang membuat Cynthia langsung mengambil sepotong pizza dan menghabiskannya dengan cepat, lalu mengambil potongan pizza lain, dan juga mengambil semangkuk pasta dengan mangkok yang tersedia.

“Pelan - pelan Cynthia, nanti kamu tersedak.” kata Sasha sambil tersenyum ramah menatap Cynthia.

“Wah kamu seperti belum makan beberapa hari Cynthia.” kata Alice sambil menggelengkan kepalanya terkejut melihat Cynthia yang makan begitu banyak.

... Momen makan bersama ini juga menjadi momen untuk saling mengenal satu sama lain terutama bagi Naga dengan Cynthia, Alice dan Cynthia dengan Sasha dan Gisel. Setelah selesai makan, Cynthia memberikan koordinat yang ada diingatannya dan menunjukan letak fasilitas knowhere berada, yakni di Riberia Grande, Portugal....

“Apa kamu sudah memiliki rencana Naga?” tanya Alice memastikan.

“Sederhana, terjang dan ambil yang menjadi tujuan kita. Namun kita memerlukan persiapan yang matang untuk hal tersebut dan tampaknya kita baru bisa berangkat dua hari lagi karena ada beberapa hal yang perlu disiapkan.” jawab Naga mantap penuh percaya diri sambil menatap Alice.

“Aku akan mengikuti rencana mu.” kata Alice ramah.

“Baiklah, sebaiknya kita istirahat dulu dan besok baru kita mulai rencananya.” kata Naga ramah yang membuat mereka langsung pergi ke kamar mereka masing - masing.

... Keesokan paginya Naga mempersiapkan semua kebutuhan mereka untuk pergi menuju Portugal dan lusanya Naga, Cynthia, beserta Alice pergi ke Portugal dengan identitas palsu yang sudah Naga siapkan. Mereka melakukan transit beberapa kali sebelum akhirnya tiba di Portugal, lalu disambut oleh kenalan Naga yang berada disana. Mereka menginap semalam di Portugal dan keesokan harinya mereka terbang menggunakan pesawat pribadi menuju pulau Sao Miguel Azores tempat fasilitas Ribeira Grande berada....

“Sampai ketemu di bawah.” kata Naga sambil tersenyum ramah dan langsung terjun tanpa menggunakan parasut lalu diikuti oleh Alice dan Cynthia.

... Mereka menendang udara untuk menjadi pijakan yang membuat mereka seolah - olah terbang melesat menuju target mereka. Begitu mereka dekat dengan fasilitas Ribeira Grande, mereka meningkatkan kecepatan untuk melumpuhkan para penjaga yang berada di bagian luar hingga akhirnya mereka mendarat tepat di pintu masuk fasilitas tersebut....

“Tampaknya kita harus berpencar untuk menghemat waktu.” usul Alice sambil menatap fokus ke arah depan.

“Baiklah, aku akan mencari adikku dan kalian carilah ibu kalian.” jawab Naga sambil menatap Alice mantap.

... Alice dan Cynthia pergi mencari ibu mereka sedangkan Naga pergi mencari Erika. Mereka mulai memporak porandakan fasilitas tersebut tanpa belas kasih. Kekuatan mereka yang tidak ada tandingannya membuat mereka dengan mudah membunuh orang - orang Xerneas yang berada di fasilitas tersebut dan membebaskan para objek penelitian termasuk the mother dan Erika....

“Kak Naga!” panggil Erika sambil tersenyum bahagia ketika Naga membuka pintu ruangan tempat Erika berada dan langsung berlari memeluk Naga.

“Erika!” balas Naga sambil tersenyum bahagia membalas pelukan Erika.

“Kak Naga benar - benar menjemputku.” kata Erika sambil tersenyum bahagia menatap Naga dengan mendongak ke atas.

“Tentu, kakak akan selalu menepati janji kakak.” jawab Naga sambil tersenyum bahagia menatap Erika.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!