Pulang

... Setelah selesai sarapan Naga dan Sasha memilih - milih oleh - oleh yang akan mereka bawa pulang. Naga membeli kopi Banyuwangi, bolu kuwuk, savana cake Banyuwangi, dan ladrang sabrang. Sedangkan Sasha membeli savana cake Banyuwangi, sale pisang, pia glenmore, dan kue untir - untir. Setelah selesai membeli oleh - oleh mereka langsung kembali melanjutkan perjalanan pulang menuju Jakarta....

... Meskipun perjalanan ini merupakan perjalanan mencari keberadaan Erika, tapi Naga membuat suasana perjalanan ini penuh kehangatan selayaknya liburan. Walaupun suasananya berubah drastis ketika tiba di fasilitas Xerneas yang mereka tuju. Hal itu membuat Sasha yang pada awalnya berpikir perjalanan ini akan penuh kecanggungan dan ketegangan, justru malah membuat mereka berdua menjadi semakin dekat satu sama lain. Mereka kembali beristirahat satu kali untuk makan siang saat di tengah perjalanan pulang....

“Kamu sudah memberitahu Gisel bahwa kita pulang hari ini Sha?” tanya Naga memastikan sambil menikmati makan siangnya.

“Sudah Ga.” jawab Sasha sambil tersenyum ramah.

“Hoo iya, kata Gisel jam 4 sore nanti tolong kabari posisi kita sudah sampai mana, kalau keburu makan malam di rumah Gisel akan masak untuk makan malam bersama.” tambah Sasha sambil menatap Naga.

“Ok, tidak masalah.” jawab Naga santai sambil mengangguk setuju.

“Ada apa Sha? Setelah kita mulai perjalanan pulang, aku perhatikan kamu sesekali tersenyum sendiri. Apa kamu begitu merindukan Gisel?” tebak Naga sambil melihat ke arah Sasha penasaran.

“Iya dan aku tidak menduga perjalanan mencari Erika akan seperti ini.” jawab Sasha sambil tersenyum manis menatap Naga.

“Maksudnya, kamu berpikir aku akan bersikap dingin dan kasar kepadamu selama perjalanan dan membuat suasana perjalanan penuh kecanggungan dan ketegangan?” tebak Naga sambil tersenyum jahil.

“Iya awalnya aku berpikir perjalanan ini akan seperti itu, tapi nyatanya justru sebaliknya.” jawab Sasha sambil tersenyum gembira.

“Apa kamu ingin aku bersikap dingin dan kasar kepadamu?” tanya Naga sambil tersenyum jahil.

“Tidak, tidak sama sekali.” jawab Sasha kikuk.

“Sejak di pesawat dari Medan menuju Jakarta aku memikirkan bagaimana cara mencairkan suasana agar perjalanan mencari Erika nanti tidak terlalu serius dan menegangkan karena aku tidak suka perjalanan seperti itu. Aku menyukai perjalanan yang santai, tapi tetap fokus pada tujuannya dan tidak lupa untuk menikmatinya juga. Syukurlah kalau ternyata kamu menikmati perjalanannya juga.” jawab Naga sambil tersenyum lega.

“Apakah hanya karena itu Ga?” tanya Sasha penuh harap.

“Tentu, tidak ada alasan lain lagi.” jawab Naga santai yang membuat Sasha mengangguk mengerti menutupi perasaannya sendiri.

“Kita lanjut pulang?” tanya Naga memastikan.

“Ayo Ga.” jawab Sasha mantap sambil tersenyum.

... Naga dan Sasha kembali melanjutkan perjalanan pulang menuju Jakarta dan mereka tiba di rumah sekitar jam 7 malam tepat waktu untuk makan malam bersama. Gisel yang sudah menyiapkan makan malam untuk pertama kalinya makan malam bersama Naga dan hal itu membuat Gisel merasa canggung....

“Wah masakanmu enak Gisel!” puji Naga sambil menikmati masakan Gisel.

“Terima kasih kak.” jawab Gisel sambil tersenyum canggung.

“Wah beneran enak Gisel!” puji Sasha setelah mencicipi masakan buatan Gisel.

“Kenapa kakak tiba - tiba memuji masakanku? Kakak kan sudah biasa makan masakan buatanku.” tanya Gisel keheranan.

“Hmm mungkin karena beberapa hari terakhir kakak makan diluar jadi rindu masakan buatan kamu dan rasanya ternyata seenak ini.” jawab Sasha sambil tersenyum ramah menatap Gisel.

“Ayo kamu makan juga!” ajak Sasha ramah.

“Iya kak.” jawab Gisel sambil tersenyum yang langsung makan malam bersama dengan Naga dan Sasha.

“Makasih udah masak untuk makan malam ya Gisel.” kata Naga yang telah selesai makan malam dan langsung pergi untuk mencuci piring.

“Biar aku aja yang cuci kak!” pinta Gisel sambil melihat ke arah Naga.

“Kamu sudah masak untuk makan malam, setidaknya biar aku yang cuci piring dan perlengkapan kotornya Gisel.” jawab Naga ramah sambil melihat ke arah Gisel.

“Biar aku bantu Ga.” kata Sasha yang baru selesai makan dan langsung membantu Naga mencuri piring dan perlengkapan kotor bekas masak.

“Hoo iya Gisel kakak bawa oleh - oleh untuk kamu di meja.” kata Sasha yang sedang mencuci piring sambil melihat ke arah Gisel.

“Tolong yang punya aku juga masukin ke dalam kulkas Gisel!” pinta Naga sambil melihat ke arah Gisel yang membuat Gisel membawa oleh - oleh yang dibeli Naga dan Sasha secara bersamaan.

“Kenapa kak Naga dan kak Sasha membeli oleh - oleh banyak sekali?” tanya Gisel keheranan sambil melihat ke arah Naga dan Sasha.

“Hoo aku beli untuk keluarga angkatku, tapi kalau kamu mau ambil aja Gisel.” jawab Naga yang fokus mencuci piring.

“Ah tidak kak, yang dibawa kak Sasha sudah lebih dari cukup.” kata Gisel yang langsung memasukan oleh - oleh ke dalam kulkas.

“Ok sudah selesai, aku mandi dulu ya!” kata Naga yang langsung pergi mandi.

“Kak Sasha, kak Naga memang orangnya seperti itu ya?” tanya Gisel penasaran yang sedikit berbisik.

“Seperti itu gimana maksudnya Gisel?” tanya Sasha balik.

“Ya ramah, hangat, baik, apakah selama diperjalanan mencari adiknya kak Naga, kak Naga juga bersikap seperti itu ke kakak?” tanya Gisel kembali penasaran.

“Iya, Naga memang seperti itu orangnya.” jawab Sasha ramah.

“Hmm sepertinya ada sesuatu yang direncanakan kak Naga kepada kita kak.” tebak Gisel sambil memikirkan berbagai kemungkinan.

“Kamu gak boleh berburuk sangka, Naga gak ada niat macem - macem kok sama kita.” tegur Sasha ramah yang langsung duduk di ruang keluarga.

“Tapi kita gak boleh lengah kak, coba kakak bayangin kak Naga adalah seorang humanoid, dia mencari adiknya yang jadi objek penelitian kakak, terus kak Naga bisa bersikap sebaik itu kepada kita, masa iya gak ada tujuannya kak?” kata Gisel yang ikut duduk menemani Sasha.

“Percaya sama kakak, Naga gak ada niat buruk ke kita. Daripada kamu terus berburuk sangka ke Naga lebih baik kita nonton tv udah lama juga kan kita gak nonton bersama.” jawab Sasha ramah sambil tersenyum yang langsung menyalakan tv.

“Sayang ini sudah pagi, kamu harus segera bersiap - siap untuk berangkat kerja!” pinta seorang gadis penuh kelembutan sambil membelai pipi seorang pria yang sedang tidur bersamanya di layar tv.

“Bisakah hari ini aku libur, agar aku bisa terus bersamamu?” tanya seorang pria manja sambil tersenyum manis menatap gadis dihadapannya.

“Kita harus kerja dulu, agar kita bisa berlibur dan menghabiskan waktu bersama lebih lama.” jawab seorang gadis sambil tersenyum manis yang membuat seorang pria di hadapannya ikut tersenyum juga.

... Adegan tersebut membuat Sasha teringat setiap momen kebersamaanya bersama Naga ketika mencari Erika. Keramah tamahan Naga, kelemah lembutan Naga, perhatiannya Naga, sampai momen Naga memanggil Sasha dengan panggilan sayang membuat Sasha melamun tersenyum sendiri penuh kebahagiaan....

“Kalian sedang menonton film apa?” tanya Naga yang tiba - tiba datang dan langsung membuat Sasha salah tingkah hingga mematikan tvnya yang membuat Naga dan Gisel keheranan melihat tingkah laku Sasha.

“Kenapa kamu matiin tv nya Sha? Kalau kamu mau nonton ya silahkan tonton aja.” kata Naga yang masih keheranan.

“Eh, engga Ga, aku lagi gak mau nonton tv.” jawab Sasha yang masih salah tingkah.

“Ada yang mau kamu omongin?” tebak Sasha berusaha menutupi kecanggungannya.

“Hmm iya, Gisel saat ini kamu kan sedang cuti kuliah dan kebetulan kamu kuliah di jurusan kedokteran, gimana untuk mengisi waktu cuti kamu belajar sama dokter Sudirman?” tanya Naga sambil melihat ke arah Gisel.

“Dokter Sudirman Cokroaminoto Ga?” tanya Sasha memastikan.

“Iya, kamu kenal sama dokter Sudirman?” tanya Naga balik sambil melihat ke arah Sasha.

“Kenal secara personal sih engga, tapi aku pernah baca beberapa artikel dan paper beliau.” jawab Sasha mantap.

“Aku juga, kak Naga kenal sama dokter Sudriman?” tanya Gisel memastikan.

“Dia ayah angkatku.” jawab Naga ramah yang membuat Gisel dan Sasha terkejut.

“Mau kak, aku mau banget belajar dari salah satu dokter terbaik di Indonesia.” kata Gisel penuh semangat.

“Baiklah, besok sekalian aku mau ngasih oleh - oleh untuk pak Sudirman dan Moa, kalian berdua juga ikut untuk bertemu mereka ya!” pinta Naga ramah.

“Iya kak, makasih kak Naga.” jawab Gisel mantap sambil tersenyum gembira.

“Kalau kamu gimana Sha? Apa kamu sudah punya rencana untuk kedepannya?” tanya Naga sambil melihat ke arah Sasha.

“Rencana? Rencana apa maksudnya Ga?” tanya Sasha yang salah tingkah membuat pikirannya teringat kembali momen kebersamaannya dengan Naga, adegan film yang belum lama dia tonton, hingga berpikir untuk menikah dengan Naga.

“Aku cukup yakin Xerneas tidak akan memburu kamu dan Gisel lagi yang artinya kamu bisa kembali hidup normal seperti sedia kala sebelum mengenal Xerneas. Jadi apakah kamu sudah punya rencana untuk menjalani kehidupanmu kembali?” tanya Naga memastikan sambil menatap Sasha.

“Hoo begitu, aku belum memikirkannya, tapi aku akan segera memikirkannya Ga.” jawab Sasha ramah sambil tersenyum.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!