“Boleh aku tahu serum apa itu? Serum itu bisa menentukan bagaimana nasib adikku.” tanya Naga yang terkejut melihat serum yang dibawa oleh Alice.
“Ini serum untuk meminimalisir efek samping darah murni pada otaku. Meskipun kekuatan darah murni hebat, tapi otakku tidak bisa mengimbangi kekuatannya. Sehingga tanpa serum ini otaku bisa meledak jika aku menggunakan kekuatanku secara berlebihan. Apa maksudmu serum ini bisa menentukan nasib adikmu?” tanya Alice penasaran.
“DNA adikku bisa digunakan sebagai senjata untuk membuat para humanoid menjadi manusia normal kembali.” jawab Naga sambil menghela napas lega.
“Waw adikmu memiliki kekuatan yang sangat luar biasa, bagaimana kalau kita mencari adikmu?” tanya Alice sambil tersenyum ramah.
“Kamu ingin membantu mencari adikku secara percuma?” tanya Naga memastikan.
“Tidak, aku mendapatkan informasi bahwa serum ini tidak permanen dan sebulan sekali aku harus menyuntikannya dimana semakin lama efeknya akan semakin menghilang sehingga aku membutuhkan serum yang lebih permanen. Jadi kita bisa bekerja sama, kamu mencari informasi tentang adikmu dan aku mencari serum penyembuh otaku, bagaimana?” tawar Alice sambil tersenyum ramah.
“Ide yang bagus, apakah kamu sudah memiliki rencana?” tanya Naga mengkonfirmasi.
“Aku berpikir untuk mulai mencari dari fasilitas terdekat dari sini.” jawab Alice ramah sambil melihat ke arah langit.
“Fasilitas Suwawa, Gorontalo?” tanya Naga mengkonfirmasi.
“Iya, bagaimana menurutmu?” tanya Alice balik sambil tersenyum ramah melihat ke arah Naga.
“Sebaiknya kita segera berangkat!” jawab Naga mantap.
“Aku setuju!” kata Alice yang membuat mereka berdua langsung mengendarai mobil mereka masing - masing menju bandara untuk terbang ke Gorontalo mengambil jadwal penerbangan pagi hari.
...Setelah tiba di Gorontalo mereka menyewa mobil dan Naga yang menjadi supir membawa mereka menuju fasilitas Suwawa. Tanpa basa - basi mereka langsung menerjang fasilitas Suwawa dan membunuh semua orang Xerneas yang ada di fasilitas tersebut tanpa belas kasihan. Setelah tidak ada satupun orang Xerneas yang tersisa mereka baru mencari apa yang mereka cari dengan seksama....
“Apa kamu menemukan sesuatu Naga?” tanya Alice yang sibuk mencari - cari berkas dan serum - serum yang terdapat di sebuah ruangan.
“Aku tidak yakin, tapi mungkin ini bisa menjadi petunjuk untukmu.” jawab Naga mantap sambil fokus membaca sebuah file yang dia pegang.
“Coba aku lihat!” pinta Alice yang langsung menghampiri Naga dan membuat Naga memberikan file dokumen yang sedang dia pegang.
“Pada kolom catatan tertulis serum yang paling kuat berasal dari ‘the mother’ dan pastikan ‘the girl’ tidak bertemu dengannya sebelum kita bisa mengontrolnya. Apa kamu mengerti maksudnya Alice?” tanya Naga penasaran.
“The mother adalah ibu yang mengandungku, sedangkan the girl adalah Cintya adikku yang bersama dalam kandungan tapi dipisahkan ketika lahir. Sepertinya adikku memiliki ingatan tentang keberadaan ibuku atau semacam petunjuk untuk mencari ibuku.” jawab Alice setelah selesai membaca dokumen yang diberikan Naga.
“Ah aku mengerti, apa kita lanjut?” tanya Naga memastikan.
“Ya aku harus menemukan adikku untuk membuat serum yang permanen. Apakah kamu tidak menemukan petunjuk tentang adikmu?” tanya Alice memastikan sambil melihat ke arah Naga.
“Tidak ada informasi apapun tentang keberadaan adikku disini.” jawab Naga mantap sambil melihat ke arah Alice.
“Kita pergi ke fasilitas Gamalama, Ternate?” tanya Alice sambil menunjukan sebuah kertas yang dia temukan.
“Ya!” jawab Naga mantap setelah membaca keterangan bahwa semua pengiriman Xerneas untuk daerha Sulawesi, Maluku, dan Maluku Utara akan transit dan dilakukan pemeriksaan di fasilitas Gamalama Ternate.
...Giliran Alice yang menyetir membawa mereka kembali ke bandara dan langsung terbang ke Ternate dengan penerbangan sore. Setelah tiba di ternate mereka kembali menyewa mobil dan Naga langsung menyetir membawa mereka ke fasilitas Gamalama. Meskipun kejadian di Suwawa berhasil diketahui oleh fasilitas Gamalama, namun mereka belum siap untuk menghadapi Naga dan Alice secara bersamaan. Seperti yang mereka lakukan di fasilitas Suwawa, Naga dan Alice langsung menerjang dan memporak porandakan fasilitas Gamalam tanpa belas kasihan sambil mencari informasi yang mereka perlukan....
“Naga sepertinya aku mendapatkan informasi yang kamu cari.” kata Alice ketika membaca sebuah file dokumen yang langsung melihat ke arah Naga.
“Dan sepertinya aku mendapatkan petunjuk untukmu.” kata Naga sambil menjulurkan sebuah file dokumen kepada Alice.
“Tampaknya DNA adikku bisa menghilangkan kekuatan the girl.” kata Naga sambil membaca file dokumen yang diberikan Alice.
“Sepertinya begitu.” kata Alice setuju setelah membaca laporan hasil analisa adiknya dengan DNA Erika.
“Sekarang aku perlu mencari tahu tentang 5 peneliti ini.” kata Naga yang langsung kembali mencari dokumen tentang 5 peneliti yang bertanggung jawab mengawasi dan meneliti Erika di fasilitas Gamalama.
“Berkas kelima peneliti itu ada disebelah sana dan sepertinya dua diantara mereka sudah mati.” kata Alice sambil menunjuk ke sebuah tumpukan dokumen.
“Sepertinya kekuatan adikmu sangat membantu mereka sampai membuat mereka harus melenyapkan kelima peneliti yang bertanggung jawab atas adikmu.” lanjut Alice sambil melihat ke arah Naga yang membaca berkas tentang kelima peneliti yang mengawasi Erika.
“Kamu harus segera menemukan salah satu dari tiga peneliti yang tersisa sebelum mereka semua mati di bunuh Xerneas Naga.” tambah Alice santai.
“Ya benar, apakah ini akan jadi selamat tinggal?” tanya Naga sambil melihat ke arah Alice memastikan.
“Sepertinya begitu, karena aku harus pergi ke Jeju, Korea Selatan.” jawab Alice mantap sambil tersenyum melihat ke arah Naga.
“Baiklah, semoga kamu berhasil menemukan apa yang kamu cari.” kata Naga ramah.
“Iya, kamu juga Naga.” balas Alice ramah.
“Mari kita berpisah di bandara!” ajak Alice sambil tersenyum yang dijawab anggukan oleh Naga.
...Mereka berdua langsung menju sebuah hotel yang tidak jauh dari bandara setelah mereka mengembalikan mobil yang mereka sewa. Mereka langsung beristirahat di kamar mereka masing - masing setelah tiba di hotel karena mereka tiba sudah larut malam. Paginya mereka sarapan bersama sambil mengobrol santai mencoba membicarakan hal - hal yang tidak berhubungan dengan Xerneas....
“Aku penasaran ketika kamu berkata hipotalamusmu memiliki kelainan, apakah kelainan itu efek samping dari penelitian ini atau kamu sudah memilikinya sebelum menjadi objek penelitian ini?” tanya Alice setelah menyelesaikan sarapannya.
“Sepertinya sejak sebelum aku menjadi objek penelitian ini.” jawab Naga mantap sambil melihat ke arah Alice.
“Bagaimana kamu yakin dengan hal itu?” tanya Alice kembali yang keheranan.
“Hipotalamus adalah bagian otak yang menghasilkan hormon keseluruh tubuh yang artinya hipotalamus merupakan sumber hasrat manusia pada otak terhadap dunia ini. Sedangkan aku rela menjadi objek penelitian ini karena aku sudah tidak memiliki hasrat apapun terhadap dunia ini.” jawab Naga mantap.
“Bagaimana mungkin kamu sama sekali tidak memiliki hasrat terhadap dunia ini?” tanya Alice penasaran.
“Apa yang aku alami setelah aku lulus kuliah sampai sebelum aku menjadi kelinci percobaan membuatku kehilangan hasrat terhadap dunia ini. Bahkan aku tidak bisa berpikir untuk mati yang membuatku seperti zombie hidup tanpa arah dan menunggu ajal menjemput.” jawab Naga ramah.
“Quarter life crisis?” tanya Alice memastikan sambil tersenyum bercanda.
“Iya quarter life crisis dan aku gagal melaluinya.” jawab Naga sambil tersenyum tipis yang membuat Alice ikut tertawa.
“Baiklah, ini waktunya aku untuk pergi.” kata Alice setelah selesai tertawa.
“Ok, aku harap kita bisa bertemu kembali.” kata Naga sambil menjulurkan tangannya.
“Ya, semoga!” jawab Alice yang langsung menjabat tangan Naga sambil tersenyum.
“Senang bekerja sama dengan kamu Naga.” pamit Alice sambil tersenyum ramah.
“Aku juga, selamat jalan Alice.” balas Naga ramah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments