Humanoid Darah Murni

... Berdasarkan laporan dari Ernest profesor Harold menyatakan projek humanoid alpha telah gagal dan aset telah dilenyapkan seluruhnya. Sejak bertemu dengan Sudirman, Naga dibantu oleh Sudirman untuk memulai hidup baru selayaknya manusia normal pada umumnya. Sudirman meminta Naga untuk melupakan tentang Xerneas dan tidak mencari tahu tentang Xerneas kembali, tapi dibelakang Sudirman Naga selalu mencari tahu informasi tentang Xerneas bagaimanapun caranya. Satu tahun berlalu kehidupan Naga sudah seperti orang normal pada umumnya sekaligus membuktikan bahwa Xerneas mengira Naga sudah mati dan hubungan Naga dengan Sudirman ataupun Moa putri semata wayang Sudirman menjadi sangat dekat....

“Pak Sudirman aku tahu anda melarangku untuk mencari tahu tentang Xerneas, tapi aku tidak bisa melakukan hal itu karena aku memiliki janji kepada seseorang dan aku akan menepati janji tersebut.” kata Naga yang datang bertamu ketika Sudirman sedang sarapan.

“Aku mengerti Naga, kamu adalah pria yang berkomitmen dan menepati janjinya. Aku melarangmu mencari tahu tentang Xerneas bukan karena aku ingin kamu mengingkari janjimu, melainkan untuk memastikan bahwa Xerneas telah menganggapmu mati.” jawab Sudirman sambil menikmati sarapannya.

“Aku mengerti pak, lagipula aku tidak akan membahayakan nyawa bapak dan Moa dalam urusan pribadiku.” jawab Naga mantap penuh hormat.

“Lalu apa rencanamu?” tanya Sudirman penasaran.

“Aku mencari beberapa fasilitas penelitian Xerneas di seluruh Indonesia dan aku menemukan sesuatu yang mungkin bisa menjadi petunjuk di hutan Palangkaraya, Kalimantan Tengah pak.” jawab Naga ramah sambil menikmati sarapannya.

“Apakah ini akan menjadi ‘selamat tinggal’?” tanya Sudirman penasaran.

“Aku harap tidak pak, karena aku terlalu banyak berhutang budi kepada bapak dan Moa.” jawab Naga mantap sambil menatap Sudirman.

“Jangan berkata seperti itu Naga, bagiku kamu sudah seperti anaku sendiri dan senang rasanya dikunjungi olehmu seminggu atau dua minggu sekali seperti aku memiliki seorang putra yang sudah mandiri. Kehadiranmu juga membuat Moa semakin ceria, bahagia, dan bersemangat dalam menjalani kesehariannya. Aku sangat berterima kasih akan hal itu Naga.” kata Sudirman ramah sambil menatap Naga.

“Aku juga sangat berterima kasih kepada bapak dan Moa yang sudah menganggapku sebagai keluarga dan bagiku Moa juga sudah seperti adik perempuanku sendiri pak.” jawab Naga sambil tersenyum melihat Sudirman yang membuat Sudirman juga ikut tersenyum bahagia.

“Wah ada kak Naga, apa nih Moa, Moa kayaknya aku lagi diomongin?” tanya Moa sambil tersenyum yang baru tiba di meja makan untuk sarapan.

“Aku bilang kepada pak Sudirman bahwa aku senang karena kamu dan pak Sudirman mau menerimaku disini.” jawab Naga sambil melihat ke arah Moa.

“Aku juga senang mengenal kakak dan aku harap bisa terus hidup bersama kakak.” jawab Moa sambil tersenyum manis menatap Naga.

“Kamu ada kuliah pagi?” tanya Naga mengkonfirmasi.

“Iya kak, ada apa?” tanya Moa balik.

“Mau bareng? Aku ada perlu yang kebetulan searah dengan kampusmu.” jawab Naga ramah setelah menyelesaikan sarapannya.

“Benarkah? Mau, mau, mau!” jawab Moa sambil tersenyum kegirangan.

... Setelah Moa selesai sarapan, Naga langsung mengantarkan Moa menuju kampusnya. Diperjalanan Moa menceritakan tentang beberapa hal sambil memeluk Naga dengan erat dan menatap wajah Naga yang fokus berkendara. Saking bahagianya Moa berharap kampusnya berjarak sangat jauh dan memakan waktu lama untuktiba, namun itu hanyalah khayalan Moa semata....

“Yah kok udah sampai kampus sih kak!” protes Moa sambil turun dari motor Naga.

“Kenapa kakak gak lewat jalan muter biar aku bisa lebih lama ngobrol sama kakak?” tanya Moa sambil cemberut menatap Naga.

“Loh 15 menit lagi udah jam 8 Moa, kamu harus segera tiba di kampus dong!” jawab Naga sambil tersenyum melihat wajah Moa yang cemberut.

“Udah jangan cemberut, masuk kelas dan belajar dengan menyenangkan ya!” tambah Naga sambil tersenyum yang membuat Moa ikut tersenyum menatap Naga.

“Iya Kak, makasih ya hati - hati di jalan kak!” jawab Moa yang melambaikan tangan sambil tersenyum penuh kebahagiaan.

“Ehem pagi Moa!” sapa Kai yang langsung menghampiri Moa setelah Naga pergi.

“Pagi Kai!” balas Moa ramah.

“Tadi siapa? Pacar kamu?” tebak Kai penasaran canggung.

“Bukan, tapi aku berharap kak Naga akan jadi suami aku.” jawab Moa sambil tersenyum penuh kebahagiaan dan langsung berjalan meninggalkan Kai sendirian yang terdiam membisu mendengar ucapan Moa.

... Setelah mengantarkan Moa, Naga langsung pulang ke rumah untuk berkemas. Setelah semuanya selesai Naga langsung terbang menuju fasilitas penelitian Xerneas di hutan Palangkaraya. Ketika Naga tiba di fasilitas penelitian Palangkaraya pada malam hari dengan mobil yang disewanya, Naga bertemu dengan seorang wanita yang hendak pergi menggunakan mobil yang ada dengan penampilan berantakan dan terdapat noda darah di wajahnya....

“Aku sarankan kamu jangan main - main denganku!” ancam Alice yang berdiri di depan mobil yang hendak dia kendarai sambil tersenyum melihat ke arah Naga yang baru saja turun dari mobil.

“Ah rupanya kamu adalah si darah murni dari fasilitas ini ya! Aku tidak ada urusan denganmu, aku hanya perlu mengambil beberapa berkas dalam fasilitas ini.” jawab Naga ramah sambil menatap Alice dan tiba - tiba seluruh fasilitas penelitian Palangkaraya meledak dan membakar semua yang ada di dalam fasilitas tersebut.

“Ups sepertinya kamu terlambat, semoga kamu menemukan apa yang kamu cari diantara debu - debu gedung ini.” kata Alice meledek Naga sambil tersenyum menatap Naga.

“Tidak perlu khawatir kamu tidak ikut terbakar, jadi aku bisa bertanya kepadamu.” jawab Naga sambil tersenyum ramah melihat Alice.

“Kamu pikir aku akan menjawab pertanyaanmu sekalipun aku mengetahuinya?” tanya Alice sambil tersenyum meledek Naga.

“Tentu!” jawab Naga singkat sambil tersenyum.

“Bagaimana jika aku tidak menjawab pertanyaanmu?” tanya Alice penasaran.

“Aku akan terus mengikutimu sampai aku mendapatkan jawaban yang aku butuhkan.” jawab Naga sambil tersenyum yang membuat Alice langsung menatap Naga dingin.

“Akan aku pastikan kamu tidak bisa mengikutiku!” kata Alice yang langsung menggunakan kemampuan telekinesisnya untuk mengendalikan tubuh Naga.

“Apa kamu pikir hanya karena kamu seorang darah murni maka aku akan takut untuk menghadapimu?” tanya Naga meledek Alice yang tidak terjadi apapun pada tubuh Naga ketika Alice mencoba lebih dari tiga kali untuk mengontrol tubuh Naga dan membuat dirinya terkejut.

“Ayolah, kamu tidak perlu menampilkan wajah terkejut seperti itu hanya karena kamu tidak bisa mengendalikan tubuhku dengan kemampuanmu!” ledek Naga sambil tersenyum melihat ke arah Alice.

“Sepertinya kamu mulai menjadi sombong hanya karena tubuhmu tidak bisa aku kontrol. Meskipun aku tidak mengerti alasannya, bukan berarti aku tidak bisa membunuhmu!” jawab Alice dingin yang langsung menyerang Naga dengan cepat.

... Naga berhasil menangkis serangan Alice dan membalas serangan Alice yang membuat mereka saling menyerang, saling menangkis, dan saling menghindar dari serangan satu sama lain. Ketika tidak ada satupun serangan Alice yang mengenai target, Alice langsung menarik baju Naga dan melemparkan Naga ke arah hutan sebelah kanan. Namun sebelum terlempar Naga dengan cepat memegang tangan Alice yang membuat Alice ikut terhempas bersama Naga yang membuat beberapa pohon roboh. Setelah bangkit mereka kembali saling serang satu sama lain yang membuat pohon disekitar mereka semakin banyak yang roboh akibat pukulan dan tendangan dari mereka masing - masing....

... Melihat banyaknya pohon yang roboh Alice langsung menggunakan kekuatan telekinesisnya untuk mengubah pohon - pohon tersebut menjadi banyak batang kayu yang tajam melayang siap menyerang Naga. Ketika Alice mulai menyerang Naga dengan semua batang kayu tajam yang dia buat dengan mudahnya Naga mengalihkan beberapa batang kayu yang datang hingga menabrak batang kayu yang lain dan terjadi tumbukan yang mengakibatkan semua batang kayu hancur. Pertarungan sengit antara Naga dan Alice berlangsung lebih dari 30 menit tanpa ada satupun yang kalah dan terluka berarti karena kemampuan regenerasi mereka....

“Harus kuakui kamu memang tangguh, untuk pertama kalinya aku tidak bisa membunuh lawanku, apakah kamu darah murni juga?” tanya Alice sambil tersenyum kagum penasaran.

“Bukan, aku seorang humanoid generasi alpha, hanya saja disini sudah berevolusi.” jawab Naga ramah sambil menunjuk kepalanya sendiri.

“Berevolusi? Apa maksudnya?” tanya Alice penasaran sambil menatap Naga.

“Seorang dokter mengatakan bahwa hipotalamusku memiliki kelainan yang singkatnya membuatku tidak seperti manusia pada umumnya yang memiliki hasrat terhadap dunia ini dan hal itu membuat bagian otak yang lain berevolusi.” jawab Naga ramah sambil menatap Alice.

“Ah sebuah kemajuan kamu memiliki tujuan yang membuatmu datang kemari.” kata Alice yang paham apa maksud Naga.

“Begitulah kata dokter tadi saat aku menyampaikan keinginanku.” kata Naga ramah.

“Apa yang kamu cari disini?” tanya Alice penasaran.

“Informasi tentang keberadaan adikku, adik angkatku yang dipindahkan dari fasilitas gunung Pancar, Bogor karena aku tahu fasilitas hutan Palangkaraya terdapat seorang darah murni. Jadi aku berpikir jika adikku dipindahkan, besar kemungkinan dia dipindahkan kesini.” jawab Naga mantap sambil menatap Alice.

“Bisa sebutkan ciri - ciri adikmu?” tanya Alice kembali.

“Dia bernama Erika berusia 12 tahun, rambut panjang bergelombang berwarna hitam, dengan tinggi sekitar 120 cm.” jawab Naga sambil mengingat tentang Erika.

“Dia tidak ada disini, aku tidak menemukan seorang gadis kecil saat aku mengambil ini.” jawab Alice ramah sambil menunjukan sebuah serum yang dia ambil dari fasilitas Palangkaraya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!