... Senin paginya Naga pergi untuk mengambil berkas - berkas yang dia perlukan untuk pergi ke Korea ilegal mengingat Naga sedang terburu - buru. Setelah selesai Naga memiliki firasat akan terjadi sesuatu hal yang buruk kepada Moa, sehingga Naga langsung pergi untuk menemui Moa di kampusnya. Sedangkan Moa pergi kuliah seperti biasa penuh semangat dan keceriaan tapi kali ini dia melakukan itu untuk menutupi rasa patah hatinya. Pada siang harinya Moa hendak menghadiri kuliah umum yang di adakan di auditorium fakultasnya, lalu dua orang bersetelah rapih masuk dan menginterupsi sebelum kuliah umum dimulai....
“Permisi, maaf mengganggu apakah ada mahasiswa yang bernama Moa Kikuchi?” tanya Charlie 1 yang seorang humanoid ramah.
“Saya pak.” jawab Moa sambil mengangkat tangannya yang membuat dua humanoid ini langsung berjalan menghampiri Moa.
“Moa tidak ada hubungannya dengan apapun yang aku lakukan.” kata Naga lantang yang membuat semua orang langsung melihat ke arah Naga termasuk Moa dan membuat dia terkejut.
“Jika kalian mencari aku, seharusnya kalian datang kepadaku bukan kepada Moa karena Moa tidak ada hubungannya dengan apa yang aku lakukan.” lanjut Naga sambil menatap Charlie 1 dan 2 dengan tatapan tajam yang membuat Moa sadar bahwa dua orang yang hendak menghampiri mungkin akan melakukan sesuatu yang buruk kepadanya.
“Pinta Moa untuk ikut bersama kita!” kata Charlie 1 kepada Charlie 2 yang dijawab dengan anggukan.
“Bukankah pria disana bilang kalau kalian punya urusan dengannya maka temui dia bukan temui Moa. Apa yang hendak kalian lakukan kepada Moa?” tanya Kai seorang teman Moa yang langsung berdiri dihadapan Charlie 2 berusaha melindungi Moa.
“Mingggir!” kata Charlie 2 sambil mendorong Kai ke samping kiri dan membuat Kai terpental sejauh beberapa meter yang membuat semua orang terkejut dan mulai panik ketakutan.
“Aku tidak akan mengulangi perkataanku lagi.” kata Naga sambil tersenyum mengerikan yang tiba - tiba berada disamping Charlie 2 dan langsung mendorong Charlie 2 hingga terpental membentur dinding podium auditorium.
... Melihat hal itu Charlie 1 langsung mencoba menyerang Naga, tapi berhasil Naga hindari dan Naga langsung mendorongnya hingga membentur dengan Charlie 2....
“Ayo kita pergi Moa!” ajak Naga yang mengulurkan tangannya kepada Moa sambil tersenyum ramah.
“Terima kasih sudah berusaha melindungi adikku.” kata Naga ramah sambil melihat ke arah Kai yang baru bangkit dari terjatuh dan langsung berjalan ke arah pintu keluar bersama dengan Moa.
“Aku tidak ingin membuat keributan di kampus adikku, jadi pulanglah.” kata Naga ketika Naga dan Moa berjalan melewati para humanoid.
“Hoo iya, kalian tidak perlu repot - repot mencari aku karena aku yang akan menemui kalian segera.” lanjut Naga yang tersenyum mengerikan sambil melihat ke arah para humanoid lalu lanjut berjalan keluar sambil menggandeng tangan Moa.
“Apa kamu masih ada kelas setelah ini Moa?” tanya Naga lemah lembut setelah tiba di samping mobilnya.
“Tidak ada kak.” jawab Moa sambil tersenyum menatap Naga.
“Kalau begitu kakak antar pulang?” tanya Naga memastikan.
“Hmm apa kakak mau menemani aku pergi ke suatu tempat?” tanya Moa penuh harap.
“Memangnya kamu mau kemana Moa?” tanya Naga penasaran.
“Hmm ke toko buku kak, aku mau beli buku.” jawab Moa asal demi bisa menghabiskan hari bersama Naga.
“Boleh, ayo!” ajak Naga yang langsung masuk ke dalam mobil.
“Ayo kak!” jawab Moa sambil tersenyum bahagia penuh semangat yang juga langsung masuk ke dalam mobil.
“Buku apa yang ingin kamu beli Moa?” tanya Naga penasaran sambil berjalan di samping Moa yang sedang melihat - lihat buku yang dijual.
“Aku ingin lihat - lihat dulu kak.” jawab Moa ramah sambil fokus melihat - lihat buku yang ada.
“Berapa lama kakak akan berada di Korea?” tanya Moa penasaran.
“Tergantung pekerjaan Moa. Apa yang sebenarnya ingin kamu tanyakan?” tebak Naga yang mengetahui Moa sedang berpikir untuk menanyakan sesuatu kepada Naga sambil menatap mata Moa.
“Bagaimana kakak tahu mereka akan mencari aku? Bagaimana kakak bisa berada di samping salah satu dari mereka padahal sebelumnya kakak berbicara di dekat pintu auditorium?” tanya Moa sambil menatap mata Naga.
“Mereka sama seperti kakak seorang humanoid, manusia hasil modifikasi dari laboratorium dan itu juga alasan kakak bisa bergerak cepat hingga tiba di samping salah satu dari mereka padahal sebelumnya kakak berada dekat pintu masuk. Kakak merasa hari ini kamu dalam bahaya makanya kakak langsung ke kampus kamu dan setelah bertanya ke beberapa orang kakak tahu kamu sedang ada di auditoirum, beruntung kakak datang tidak terlambat.” jelas Naga lemah lembut sambil tersenyum.
“Memang kenapa kalau kakak terlambat?” tanya Moa kembali dengan mata yang mulai berkaca - kaca.
“Kamu pasti sudah tahu alasannya, mereka pasti akan membawa kamu ke suatu tempat dan itu bisa membahayakan kamu. Kakak tidak ingin kehilangan kamu sebagai adik, jadi kakak akan lakukan apapun demi membuat kamu tetap aman.” jawab Naga ramah sambil menatap Moa.
“Dan aku juga tidak keberatan jika kakak seorang humanoid.” jawab Moa yang mulai meneteskan air mata dan langsung dia hapus.
“Hari ini saja kamu sudah hampir berada dalam bahaya dan itu tidak sesuai dengan apa yang kakak ingin lakukan kepada kamu yakni menjauhkan kamu dan melindungi kamu dari bahaya.” jawab Naga lemah lembut.
“Ayo kita bermain game kak!” ajak Moa yang menghapus air matanya dan berusaha berhenti menangis sambil mengalihkan pembicaraan.
“Main game apa?” tanya Naga memastikan.
“Itu!” tunjuk Moa kepada sebuah permainan tembak menembak.
“Ayo!” jawab Naga mantap.
“Yang kalah traktir beli es krim!” pinta Moa penuh percaya diri sambil berusaha tersenyum menutupi kesedihannya.
“Boleh.” jawab Naga sambil mengangguk setuju yang membuat mereka langsung memilih senjata masing - masing.
“Aku sudah memilih senjataku kak!” kata Moa mantap sambil menunjukan replika glock yang dia pegang.
“Kakak juga sudah.” jawab Naga sambil memegang replika AR-15.
“Ayo kita mulai kak!” kata Moa yang sudah bersiap diposisi untuk menembak targetnya begitupun dengan Naga.
... Moa mulai membidik dan menembak targetnya dengan baik untuk mengumpulkan poin. Naga yang sudah berpengalaman tentu dapat menembak jauh lebih baik daripada Moa, tapi setelah mendapatkan beberapa poin Naga mengubah targetnya. Dia menembak botol kaleng bekas minuman kaleng yang ada di dekat sasaran untuk mengalah kepada Moa....
“Yeay aku menang!” kata Moa sambil tersenyum kegirangan ketika melihat hasil skor masing - masing.
“Kakak harus traktir aku es krim!” pinta Moa manja.
“Tentu, ayo!” ajak Naga sambil tersenyum yang langsung berjalan ke toko es krim tidak jauh dari tempat mereka bermain.
“Mmm rasanya enak!” puji Moa sambil menikmati es krimnya.
“Inikan salah satu makanan favorit kamu.” jawab Naga disamping Moa yang juga menikmati es krimnya.
“Iya kak.” jawab Moa sambil tersenyum.
“Setelah ini kemana?” tanya Naga memastikan.
“Kita pulang kak!” jawab Moa sambil menatap Naga.
... Setelah mereka berdua menghabiskan es krim masing - masing, mereka langsung masuk ke dalam mobil....
“Moa, jika kamu ingin menangis, menangislah!” pinta Naga yang tahu sejak di toko buku Moa ingin menangis namun dia tahan sambil menatap Moa penuh kelembutan.
... Seketika Moa langsung menangis dan Naga langsung menarik tubuh Moa untuk memeluknya....
“Kakak mengerti perasaan kamu saat ini, tapi kamu tidak bisa menumbuhkan perasaan itu untuk kakak Moa. Meskipun kita tidak ada hubungan darah, bagi kakak kamu sudah seperti adik kandung kakak Moa.” kata Naga yang memeluk Moa sambil membelai lembut kepala Moa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments