Alice dan Cynthia

... Sadar dia bukan tandingannya Cynthia, Shanghai04 duduk mundur perlahan sambil melihat kearah Cynthia dengan penuh ketakutan. Baru beberapa meter Shanghai04 duduk mundur tiba - tiba dia menabrak bemper mobil yang baru tiba. Keluar seorang wanita dari mobil tersebut dan berjalan ke depan mobil hingga dapat melihat Shanghai04 yang sedang terduduk dengan penampilan berantakan....

“Kamu akhirnya datang juga!(dalam bahasa Mandarin)” panggil Shanghai04 yang terkejut sambil tersenyum lega.

“Lama tidak bertemu.” sapa Alice sambil tersenyum melihat ke arah Cynthia.

“Jangan main - main dengaku!” ancam Alice sambil tersenyum melihat Cynthia.

“Apa kalian sudah saling mengenal?” tanya Shanghai04 penasaran yang langsung bangkit dari duduknya.

“Aku sangat mengenalnya.” jawab Alice sambil tertawa tipis.

“Bagaimana bisa? Dia lahir dan tinggal di fasilitas rahasia dan baru dipindahkan ke fasilitas gunung Pancar beberapa minggu yang lalu.” tanya Shanghai04 penasaran.

“Dia adikku, aku meminta kalian untuk membebaskannya, siapa yang menyuruh kalian untuk membunuhnya?” tanya Alice yang tersenyum sambil menatap Shanghai04.

“Alice!” kata Shanghai04 yang mencoba menjelaskan namun dengan cepat Alice mematahkan leher Shanghai04 hingga terlempar jauh dari tubuhnya.

“Naga!” sapa Alice ramah yang tersenyum sambil berjalan menghampiri Cynthia.

“Alice sudah kubilang harusnya kamu mempercayakan pencarian adikmu kepadaku. Aku hanya butuh waktu satu minggu untuk menemukan adikmu tanpa berusaha melukainya sedikitpun.” kata Naga yang langsung bangkit dari duduknya dan membuat Cynthia melihat ke arahnya.

“Sudah kubilang aku melakukan kesalahan dan aku berusaha memperbaiknya.” jawab Alice sambil tersenyum jahil.

“Sama - sama.” kata Naga sambil tersenyum ramah yang membuat Maria berjalan menghampiri Cynthia dan Cynthia yang kebingungan kembali menatap Alice yang sudah berdiri di hadapannya.

“Ah mereka? Aku meminta mereka untuk mencarimu dan membebaskanmu, mereka adalah orang - orang dari Shanghai, China. Aku sedikit terluka saat sedang mencarimu dan aku tidak bisa mengendalikanmu jika saat bertemu denganmu kamu mengacau, jadi aku mengandalkan mereka.” jelas Alice ramah.

“Tapi pada awalnya aku tidak yakin itu kamu, karena kamu bisa diganggu oleh mereka sedangkan adikku seharusnya tidak seperti itu. Jadi ketika mendengar kabar bahwa kamu masih hidup dan kabur dari fasilitas gunung Pancar, Bogor aku ingin memastikan sendiri apakah kamu benar - benar adikku atau bukan.” tambah Alice sambil tersenyum ramah.

“Apa kamu baru saja membebaskanku?” tanya Cynthia memastiakan.

“Iya.” jawab Alice yang mengangguk sambil tersenyum.

“Kenapa?” tanya Cynthia kebingungan.

“Sama dengan Naga aku membutuhkanmu dan kamu juga membutuhkanku.” jawab Alice sambil tersenyum ramah menatap Cynthia.

“Lalu kenapa?” tanya Cynthia yang belum puas akan jawaban Alice.

“Yang aku tahu pikiranmu masih terhubungan dengan pikiran ibu kita dan ibu kita mengirimkan koordinat keberadaannya ke dalam ingatanmu, sedangkan aku tidak. Kita memang bersama hanya dalam kandungan, tapi dipisahkan ketika kita lahir. Jadi aku dan Naga membutuhkanmu untuk menemukan ibu kita.” jawab Alice sambil tersenyum ramah yang membuat Cynthia melihat ke arah Naga.

“Aku sedang mencari adikku dan adikku dikirim ke fasilitas yang sama dengan ibumu oleh Xerneas.” jawab Naga ramah.

“Kenapa kamu ingin bertemu dengan ibu?” tanya Cynthia penasaran sambil menatap Alice kebingungan.

“Meskipun kemampuan kita memiliki level diatas yang lainnya, tapi efek samping dari kemampuan kita membuat otak kita seperti bom waktu yang bisa meledak kapanpun. Aku berhasil menemukan serum untuk mencegahnya, tapi bersifat sementara dan kita harus menyuntikannya setiap satu bulan satu kali. Kita memerlukan yang lebih permanen dan ibu kita adalah jawabannya agar kita bisa menjalani kehidupan ini.” jelas Alice sambil tersenyum ramah menatap Cynthia yang membuat Cynthia langsung melihat ke arah Maria yang berdiri disamping Naga.

“Kamu bisa kembali bertemu dengan Maria setelah otakmu sembuh dari efek samping. Tentunya kamu bisa kembali tanpa harus membuat Maria khawatir dengan rasa sakit dan darah yang mengalir dari hidungmu.” jelas Naga yang paham akan tatapan Cynthia kepada Maria.

“Aku percaya dengan apa yang dikatakan Naga, Cynthia. Awalnya aku pikir mimisanmu hanya karena kamu kelelahan, tapi jika memang itu adalah masalah serius yang ada pada otakmu sepertinya kamu perlu mengikuti saran kakakmu.” kata Maria sambil tersenyum ramah menatap Cynthia.

“Baiklah, ayo kita pergi ke tempat ibu.” jawab Cynthia sambil menatap Alice.

“Ayo!” jawab Alice sambil tersenyum ramah yang langsung berjalan ke mobilnya diikuti oleh Cynthia dan Naga.

“Naga!” panggil Maria yang membuat Naga, Cynthia, dan Alice berhenti lalu melihat kearah Maria secara bersamaan.

“Tolong lindungi Cynthia!” pinta Maria penuh harap.

“Kamu ingin aku melindungi Cynthia setelah apa yang kamu lihat barusan?” tanya Naga memastikan sambil menunjuk dirinya sendiri dan Cynthia bergiliran.

“Saat kamu bangkit setelah diserang oleh mereka, kamu berjalan dan berdiri di depan kami para warga sipil yang sedang bersembunyi dan aku rasa kamu juga sudah tahu bahwa Cynthia sedang berjalan menuju kemari. Kamu berdiri disini agar Cynthia bisa bertarung tanpa menahan diri dan tanpa mengkhawatirkan kami bukan? Bahkan saat Cynthia melemparkan salah satu dari mereka, kamu menciptakan suatu medan energi agar orang itu memantul dan kembali ke arah kalian bukan ke arah kami bukan?” jawab Maria penuh percaya diri sambil menatap Naga.

“Wah rupanya menyenangkan ketika kita berusaha melindungi seseorang tanpa berbicara tapi orang yang kita lindungi paham apa yang kita lakukan. Namun aku tidak bisa menjanjikan sesuatu yang tidak bisa aku tepati, karena faktanya kami hendak pergi ke medan perang dan tidak ada satupun orang yang tahu hasil dari peperangan sebelum peperangan itu sendiri dimulai.” kata Naga sambil tersenyum ramah menatap Maria.

“Kalau begitu kalian harus saling melindungi!” usul Mari sambil tersenyum penuh percaya diri menatap Naga.

“Ide yang bagus.” jawab Naga sambil tertawa tipis diikuti Maria yang tersenyum ramah saling bertukar pandangan dengan Maria.

“Duarr!” suata tembakan ketika seorang tentara bayaran yang masih hidup mencoba menembak Alice tapi meleset yang membuat Cynthia langsung menginjak tangan tentara bayaran yang memegang pistol hingga patah.

“Aaarrrggghhh!” teriak tentara bayaran kesakitan yang langsung diangkat Cynthia dengan cara menarik kerah baju tentara bayaran lalu melemparkannya ke arah Naga.

... Naga yang melihat hal itu dengan sigap langsung menusukan tangannya ke dada sebelah kiri sang tentara bayaran hingga menembus tubuh tentara bayaran tersebut. Setelah Naga menggenggam jantung sang tentara bayaran, Naga langsung menarik tangannya dan meletakan sang tentara bayaran di kursi terdekat....

“Sebaiknya kamu duduk tenang saja disini.” kata Naga yang memegang pundak sang tentara bayaran menggunakan tangan kirinya sambil tersenyum ramah.

“Ah iya hampir lupa, ini jantungmu sebaiknya kamu pegang baik - baik.” kata Naga yang kembali menghampiri sang tentara bayaran ketika dia mengingat jantungnya masih dia pegang sambil memberikan jantungnya kembali ke kedua tangan sang tentara bayaran dengan tersenyum ramah.

“Tampaknya kamu senang sekali mengambil jantung orang lain Naga.” kata Alice sambil tersenyum melihat Naga yang sedang membersihkan darah ditangannya dengan taplak meja disamping dari tempat Naga mendudukan sang tentara bayaran.

“Aku hanya mengikuti ucapan orang pada umumnya, kamu mencuri hatiku, hatiku hanya untukmu.” jawab Naga sambil memegang dada kirinya sendiri.

“Tapi kamu melakukannya secara harfiah.” kata Alice yang tersenyum tipis melihat ke arah Naga ketika Naga sudah mulai berjalan menghampiri Cynthia dan dirinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!