... Naga dan Sasha kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju fasilitas Patuha, Bandung. Jalanan yang macet membuat mereka baru tiba di fasilitas Patuha, Bandung pada pukul 4 sore. Naga memarkirkan mobilnya 500 meter dari fasilitas Patuha, Bandung dan meminta Sasha untuk menunggu di mobil sebentar sementara Naga akan mengamankan jalur masuk menuju fasilitas tersebut. Tanpa basa basi dengan kecepatan dan kekuatannya Naga langsung menerjang masuk fasilitas Patuha, Bandung dan membunuh semua orang - orang Xerneas tanpa belas kasihan lalu kembali ke mobil unutk memarkirkan mobil tepat di depan fasilitas tersebut....
“Apakah kamu masih ingat lokasi untuk mencari keberadaan Erika, Sha?” tanya Naga ramah sambil melihat ke arah Sasha.
“Masih Naga.” jawab Sasha mantap sambil mengangguk.
“Kalau begitu, silahkan kamu yang berjalan di depan Sasha!” pinta Naga sambil tersenyum ramah memberikan kode untuk berjalan terlebih dahulu.
... Sasha langsung berjalan masuk ke dalam fasilitas Patuha diikuti oleh Naga dari belakang. Alangkah terkejutnya Sasha melihat semua orang - orang Xerneas telah terbujur kaku tak bernyawa di sepanjang lorong - lorong fasilitas tersebut. Namun Sasha mencoba untuk tidak memikirkan hal tersebut dan fokus berjalan dengan mantap menuju tempat yang dia tuju....
“Ini tempatnya Ga!” kata Sasha sambil menunjuk sebuah ruangan yang sudah terbuka dan di dalamnya terdapat beberapa komputer.
“Ok, apa kamu perlu bantuan?” tanya Naga memastikan.
“Kamu bisa menunggu Ga sampai aku menemukan jejak Erika!” jawab Sasha mantap yang langsung menyalakan sebuah komputer khusus.
“Ketemu Ga!” kata Sasha penuh semangat setelah melalui beberapa proses pencarian keberadaan Erika berdasarkan gps yang ada pada tubuh Erika yang membuat Naga langsung menghampiri Sasha dan melihat ke arah komputer.
“Dimana keberadaan Erika?” tanya Naga sambil membaca informasi yang ada di layar komputer.
“Disini tertulis 2 bulan lalu Erika telah dipindahkan ke fasilitas Raung, Banyuwangi dan DNA Erika dapat menetralkan kekuatan the girl?” kata Sasha membaca laporan harian yang berhubungan dengan Erika.
“Apa kamu tahu tentang the girl?” tanya Sasha penasaran.
“Dia adalah salah satu humanoid darah murni dan kakaknya sedang mencari keberadaannya.” jawab Naga mantap.
“Hoo begitu, kita akan berangkat sekarang?” tanya Sasha memastikan.
“Ya melihat bahwa DNA Erika dapat menetralkan kekuatan the girl membuat Erika semakin berharga untuk Xerneas. Aku harus segera menemukannya sebelum mereka memindahkannya kembali ke fasilitas lain.” jawab Naga mantap.
“Ayo Ga!” ajak Sasha yang langsung bangkit dari duduknya dan langsung berjalan keluar diikuti oleh Naga.
“Sepertinya kamu tidak menemukan apa yang kamu cari?” tebak Ernest yang sudah menunggu di depan fasilitas Patuha.
“Sasha tolong tunggu di dalam sebentar!” pinta Naga ramah yang dijawab anggukan oleh Sasha dan Sasha langsung masuk ke dalam fasilitas Patuha untuk berlindung sementara Naga akan menghadapi Ernest dan dua humanoid yang bersamanya.
“Sepertinya kamu ditugaskan kembali hanya untuk menebus kesalahanmu yang pasti gagal kembali!” jawab Naga dengan penuh percaya diri.
“Dasar kurang ajar, kamu pikir hanya karena kamu pernah membunuh timku maka aku tidak bisa membunuhmu?” tanya Ernest kesal sambil memberikan kode kepada dua humanoid yang bersamanya untuk menyerang Naga.
... Masing - masing dari kedua humanoid tersebut langsung mengeluarkan sebilah pisau yang mereka bawa dan langsung menerjang Naga. Dengan tenang Naga langsung menghempaskan humanoid 1 dengan tamparan punggung telapak tangannya hingga terpental ke arah hutan sebelah kanan dari tempatnya berdiri. Kemudia Naga berhasil menghindari 3 serangan pisau dari humanoid 2 dan menghajar perutnya hingga terpental membentur menara pengawas fasilitas Patuha yang berada di belakang Ernest. Melihat hal itu Ernest bersiap menembak Naga dengan senjata api yang dia bawa, tetapi humanoid 1 dengan cepat kembali dan mencoba memenggal kepala Naga....
... Naga dengan santai menghindari serangan humanoid 1 sambil menatap humanoid 1 dengan dingin, lalu mematahkan kepalanya dengan tangan kosong. Ernest langsung menembaki Naga dengan senjata api yang dia bawa dan Naga reflek menggunakan tubuh humanoid 1 sebagai tameng sambil berjalan maju ke arah Ernest. Naga dengan cepat mengambil pisau milik humanoid 1 lalu menghempaskan tubuhnya yang sudah tanpa kepala hingga mengenai Ernest dan membuatnya terpental hingga membentur mobil yang mereka kendarai. Humanoid 2 dengan cepat kembali menerjang Naga, tapi kali ini Naga juga ikut menerjang sang humanoid 2 dan langsung menusukan pisau yang dia dapat tepat ke kepala sang humanoid 2 hingga menembus kepalanya....
... Naga berjalan santai menghampiri Ernest sambil mengambil pistol yang terjatuh saat tubuh Ernest terpental. Tubuh Ernest terjebak dalam mobil yang penyok akibat benturan yang diakibatkan oleh Naga menggunakan tubuh humanoid 1 dan tubuh Ernest sendiri. Ernest sudah terluka parah dan hanya tinggal menunggu waktu sebelum ajal menjemputnya, tapi Naga tetap menghampirinya sambil memegang pistol yang sudah siap ditembakan....
“Aku tidak akan mengulangi kesalahanku lagi. Jadi akan kupastikan kamu mati disini.” kata Naga sambil menatap Ernest dingin yang langsung menghajar rahang Ernest hingga remuk dan membuat mulut Ernest dipenuhi oleh darahnya sendiri.
“Tampaknya itu belum cukup untuk membunuhmu.” lanjut Naga ketika melihat Ernest yang belum mati dang menghajar wajah Ernest hingga membuat wajahnya remuk dan dipenuhi oleh darahnya sendiri.
“Aish darahmu mengotori tanganku!” kata Naga kesal sambil membersihkan tangannya dengan mengelapkan tangannya ke pakaian yang dikenakan Ernest.
“Sebaiknya aku menggunakan ini untuk tidak mengotori tanganku!” lanjut Naga sambil menunjukan pistol yang dia ambil.
“Duaarrr ... duaarr ... duarrr!” suara tembakan ketika Naga menembak Ernest dari bawah daguna hingga menembus kepala Ernest sebanyak tiga kali.
... Meskipun ini kedua kalinya Sasha melihat Naga bertarung dengan para humanoid secara langsung, tapi Sasha tetap terkejut melihat Naga yang dengan mudah mengalahkan para humanoid. Sasha merasa ada kejanggalan pada diri Naga karena humanoid generasi setelah generasi alpha telah ditingkatkan sehingga kemampuan mereka seharusnya lebih baik daripada generasi alpha. Namun fakta lapangan tampaknya Naga jauh lebih kuat daripada humanoid generasi setelahnya....
“Kamu tidak apa - apa Sasha?” tanya Naga ramah sambil melihat ke arah Sasha yang dijawab anggukan oleh Sasha sambil menatap Naga.
“Naga, apa kamu tahu humanoid generasi setelah generasi alpha sudah sampai mana?” tanya Sasha penasaran.
“Tidak, aku tidak pernah mencari tahu tentang hal itu dan tidak penasaran tentang hal itu.” jawab Naga mantap.
“Saat aku masih terjebak di Xerneas mereka telah membuat humanoid generasi beta dan generasi charlie. Generasi beta menyempurnakan generasi alpha sehingga mereka benar - benar menjadi senajta pembunuh Xerneas yang tidak memiliki efek samping hasil penelitian. Generasi charlie merupakan generasi lanjutan beta yang telah dimodifikasi dan ditingkatkan segala aspek yang terkait di dalamnya. Secara teknis generasi beta dan charlie lebih unggul daripada generasi alpha secara data, tapi bagaimana kamu bisa mengalahkan humanoid generasi setelah kamu dengan begitu mudahnya? Apakah kamu benar - benar humanoid generasi alpha?” tanya Sasha penasaran sambil menatap Naga penuh harap.
“Aku telah menceritakan tentang kekuatan Erika yang dapat meningkatkan kekuatan himanoid dan aku juga telah menceritakan tentang keputus asaanku sebelum aku menjadi humanoid.” jawab Naga santai.
“Ya?” kata Sasha menyimak dengan fokus.
“Aku mencari semua informasi tentang humanoid alpha yang bisa kudapatkan dan aku juga melakukan beberapa tes pada diriku sendiri. Aku mengetahui bahwa dasar dari kekutan humanoid adalah nafsu dan keinginan manusia yang bersumber dari otak. Hipotesisku karena keputus asaan yang aku alami dan bantuan dari kekuatan Erika membuat otaku seolah - olah berjalan di antara garis hidup dan mati. Dimana setiap kali otaku mati dia akan beregenerasi kembali dan meningkatkan kekuatanku yang sudah ada. Hal itu terus berlanjut selama aku menggunakan kekuatanku sejak aku masih menjadi budak Xerneas dan perlahan membuat kekuatanku meningkat terus menerus. Oleh karena itu analisa kondisi otaku sama seperti otak generasi alpha yang mengalami gangguan fungsi, tapi fungsi otaku sudah meningkat melebihi apa yang seharusnya di capai.” jawab Naga ramah.
“Artinya keputus asaanmu yang membuatmu pasrah akan keadaan dan siap untuk mati dalam hal ini karena Xerneas atau efek samping dari penelitian justru membuatmu tetap hidup dan bertambah kuat dengan bantuan kekuatan Erika?” tanya Sasha mengkonfirmasi sambil menatap Naga.
“Ya, itu hipotesisku.” jawab Naga mantap.
“Mungkin keputus asaan yang aku alami memang berdampak baik untukmu Naga.” kata Sasha sambil tersenyum ramah.
“Sekarang akupun berpikir demikian jika memang hal itu benar.” jawab Naga yang langsung berjaan menuju mobil diikuti oleh Sasha.
“Karena hari sudah mulai malam, kita akan menginap di hotel dekat sini ya Sha.” ajak Naga setelah mengenakan sabuk pengaman yang membuat Sasha terkejut.
“Dua kamar terpisahkan?” tanya Sasha memastikan sambil menatap Naga.
“Tentu, meskipun aku sudah bukan manusia normal, tapi aku masih punya rasa hormat kepada wanita.” jawab Naga sambil tersenyum melihat ke arah Sasha.
“Bagiku kamu masih tetap manusia normal kok Ga, karena kamu akan jadi monster jika kamu berperilaku seperti monster.” kata Sasha sambil tersenyum manis yang membuat Naga terdiam kagum menatap Sasha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments