Didalam mobil menuju kearah klinik dokter Raharjo, Rani merebahkan kepalanya disisi jendela kaca. Kedua matanya menerawang kearah jalanan. Pusing ini mendadak menyerangnya kembali.
"Gimana perasaanmu Rani?" tanya Lkasmi yang terdengar kawatir.
"Lemes mbak..agak pusing sedikit..mungkin, terlalu banyak hal yang terjadi..semuanya menumpuk..tapi bukan hal yang menyedihkan justru aku terlalu bahagia..nanti sampai dokter tolong call mama ya mbak"
"Ya nanti aku kabarkan..sekarang santai dulu, ga lama kok aku tau jalan pintas kesana"
Rani menghela napas dalam dalam..
●●●●
Sesampainya Aku dan Danang diJakarta langsung aku kontak Laksmi. Tapi sudah 4 dering ponsel belum dijawab..hmm mungkin masih perjalanan pulang.
Lewat 5 menit kemudian aku menerima panggilan telepon dari Laksmi, gerak cepat kutekan tombol jawab..
"Hai..kita sudah sampai, ini baru akan masuk kedaerah rumah Danang.."
"Oh sukurlah mas..ini, aku mau bilang setelah kalian masuk kebandara tadi, kita langsung kedokter karena tiba tiba Rani sakit..ini lagi tunggu dipanggil masuk mas dipraktek dokter yang biasa keluarga bu Tantri datang" kata Laksmi.
"Ya Allah..semoga Rani ga apa apa"
"Ya udah semoga oke mas..tolong bilang Danang kasih waktu sekitar 1 jam Rani ga usah dikontak dulu..biar dia istirahat..nanti kalo sudah selesai pemeriksaan baru bisa Danang call ya"
"Oh oke siap..kamu tolong jagain Rani ya"
"Iya mas..nanti call aku lagi oke?"
"Siap.."
Klik telepon dimatikan..aku memandang kearah Danang. Iapun memandang bingung kearahku.
"Ada apa mas? tadi mbak Laksmi bilang apa?"
"Rani sakit sekarang mau diperiksa didokter"
"Haah?! ya ampun.." Danang langsung mencabut ponsel dari saku jaketnya.
"Tunggu..jangan call dulu..biar Rani istirahat setelah pemeriksaan baru kamu call dia..itu tadi yang dipesankan Laksmi kepadaku"
"Aduuh..kasian sekali! oke deh kita masuk rumah dulu, ya Allah kasian Rani.."
Terlihat jelas perubahan diwajah Danang..
●●●●
"Halo buk..mas Ton dan Danang sudah berangkat pulang tapi kita sekarang berada diklinik dokter Raharjo..Rani sakit buk" kata Laksmi di telepon mengontak ibunya Rani.
"Aduh! kapan akan diperiksa? coba ibu mau ngomong dulu sama anaknya"
"Sebentar lagi dipanggil tinggal 1 orang lagi buk..bentar ya aku kasihkan ke Rani"
"Ran..mama mau ngomong"
Rani mengangkat kepalanya yang dari tadi direbahkan dipundak Laksmi.
"Halo mama" ucap Rani lemas.
"Sakit Ran? ya udah abis dari dokter pulang..mama buatkan bubur ayam panas kesenanganmu nak"
"Iya mama makasih..aku hanya pusing aja ko mam..should be okay"
"Iya sayang..secepatnya pulang ya"
Selepas pembicaraan dengan Rani, mama langsung ke dapur menyiapkan bubur ayam panas. Pikirannya kembali kacau..Ya Allah jangan sampe Rani kumat lagi sakitnya.
●●●●
Ahirnya tiba waktunya Rani masuk kekamar periksa. Dokter Raharjo adalah dokter keluarga, sudah hampir 5 tahun terahir ia merawat Rani. Dokter Raharjo tau sekali seluk beluk keadaan Rani.
"Hai Rani! waduh sakit ya? oke saya periksa dulu detak jantungnya..nanti dokter diceritain singkat saja pengalamanmu selama diJakarta kemarin..kata mama kamu sempet hilang ingatan"
"Iya dok terima kasih"
Dokter mulai melakukan pemeriksaan..ternyata detak jantung Rani bergerak cukup kencang, tapi ia juga mengalami dehidrasi.
"Oke saya tidak akan berikan obat apapun karena ini menyangkut jantungmu..setelah ini pulang dan istirahat ditempat tidur saja..minum air hangat yang banyak malam ini supaya dehidrasimu berkurang..sekarang ceritakan dengan cepat pengalaman supaya saya bisa taro dilaporan..oya kemarin mama sudah kirimkan screenshot hasil rumah sakit Fatmawati.."
Rani mulai bercerita secara singkat dan padat..tapi setelah pengobatan dirumah sakit waktu diJakarta itu, kembali Rani sembuh dan normal..hari ini adalah pertama kali ia merasakan pusing dikepalanya.
"Hmm..kasian kamu Rani..pasti sesuatu yang sangat berat mengganggu otakmu..sehingga kamu kehilangan ingatan..Dari hasil CT Scan saya tidak melihat gejala aneh diotak begitu juga yang dikatakan ahli kepala dan otak rumah sakit..jadi kondisi otakmu bagus..hanya saja kamu sering merasa pusing ini reaksi dari jantungmu..coba kita biarkan tubuhmu istirahat, minggu depan kamu kesini lagi dan saya akan periksa kembali"
"Baik dokter..wah dokter canggih ya..setelah ketemu dokter pusingku hilang. Rupanya ia takut sama dokter hehe"
"Ya semoga seterusnya tidak kembali" ucap dokter.
Tidak lama Rani dan Laksmi kembali pulang.
Turutut turutut..
Terdengar suara panggilan diponsel Rani, Alhamdulillah wajah Danang dilayar.
"Halo Danang.."
"Hai gimana? katanya sakit lagi?"
"Iya tadi tiba tiba aku pusing banget..terus kedokter, ga apa apa sekarang..aman, kamu kawatir ya?"
"Iyalah..terlalu banyak kenangan indah mungkin Rani sampe kamu jadinya pusing hehe..sekarang menuju pulang?"
"Iya sayang..nanti malam aku dicall ya, aku udah kangen"
"Ya ampun batu setengah hari dah kangen..eh aku juga kok..apalagi waktu denger kamu sakit..waduh ada apa gitu..ya sukurlah kalo gitu..oke nanti malam Danang call"
●●●●
Semenjak itu setiap waktu siang atau malam Danang pasti mengontak Rani, mengecek keadaannya dan saling kangen kangenan.
Begitu juga dengan Laksmi dan diriku..tiada hari tak terlewatkan kita pasti saling kontak.
Kini sudah hampir 3 bulan semenjak aku menjalin hubungan mesra dengan Laksmi..Ia memang seorang wanita yang cocok untuk diriku. Bahkan kita sering melakukan pembahasan mengenai keadaan ekonomi Indonesia dan kemajuan negara ini, Namun dilain sisi, pada bulan ke 4 sesuatu terjadi pada Rani...
●●●●
Kondisi Rani secara perlahan lahan menurun..entah apa pemicunya, tapi belakangan ini sering sakit..meskipun sakitnya tidak fatal tapi cukup merepotkan dirinya..Kadang dalam 1 minggu flu berat seperti flu Covid, sekujur tubuhnya lemas tak berdaya..Bu Tantri memberikan peraturan agar Rani diam dikamar dan tidak keluar, makanan dan minuman diantarkan kedepan kamar saja..setelah sembuh itu minggu kemudian Rani mengalami hal lainnya..depresi yang berat, seakan semuanya sia sia..
Danang dengan sangat sabar dan telaten bolak balik Jakarta Semarang. Seluruh hidupnya ia tumpahkan untuk merawat Rani yang sering sakit itu.
Rumahnya dibilangan Jakarta Selatan sudah ia masukan diiklan Ray White real estate..Rupanya ia sudah yakin akan pindah keSemarang. Saat ini ia juga sudah berhenti dari pekerjaannya sebagai manager bengkel mobil dan motor Honda.
"Dan..temenku si Ramdani kemarin ini sedang cari rumah di selatan..besok dia mau liat rumahmu kalau cocok..mungkin akan diambil..kamu taro berapa harganya?" kata mas Lukman satu hari.
"Oh sukurlah mas..aku kemarin taro 2M tapi kalau ada yang nawar dan cocok aku lepas mas"
"Baik..besok jangan kemana mana ya, dia akan datang sama aku jam 10 pagi"
"Makasih mas Lukman saya akan dirumah menunggu"
"Terus kapan rencana mau pindah Semarang?"
"Secepatnya rumah laku aku langsung kesana mas..ada 1 rumah yang kusuka..seller juga mau tunggu kedatanganku"
"Oke bagus! tunggu kita besok ya"
Alhamdulillah pikir Danang, apabila rumah ini laku aku bisa pindah keSemarang dan urus Rani. Itu yang diutarakan Danang keaku kemarin.
"Mas Ton..Semoga Rani lekas sembuh, Insya Allah bulan bulan depan ini aku akan melamarnya..bagaimana dengan mas Toni dan mbak Laksmi?"
"Kita sebetulnya juga sudah memikirkan kesana..paling tidak bulan bulan depan ini aku juga mau melamar Laksmi"
"Kalau gitu mas Toni duluan Lamar dan nikah supaya aku bisa juga melamarnya setelah mas Toni beres"
"Oke..aku juga sudah siap ko masuk kejenjang perkawinan..sabar sedikit"
》》》》》
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments