Rani sengaja membawa Danang duduk dipojokan warung Cafe yang nuansanya agak remang remang. Disana ada sebuah meja dan 2 kursi yang dikhususkan untuk 2 orang saja. Pojokan itu hanya diterangi sebuah lilin yang ditaroh didalam vas kaca berbentuk bulat.
"Sebentar Rani mau order kopi panas dan cemilan ya..Danang duduk santai aja disini"
Tidak berapa lama kemudian Rani kembali hanya membawa sepiring kacang kacangan.
"Kamu order apa tadi?" tanya Danang.
"Kamu suka kopi hitam kan? dah aku pesankan"
"Sini Ran, dah duduk disini jangan pergi lagi" Danang menarik tangan kanan Rani untuk duduk didekatnya. Kursi Rani didekatkan ke kursi Danang.
"Hmm..aku disini Danang jangan takut..Dan, coba panjangkan kumismu deh"
"Oya? Kamu suka gitu..bukannya jadi geli?"
"Aku suka Danang..aku suka yang agak tebal biarin geli aku suka"
Danang melirik kekiri dan kekanan..kebetulan Cafe sedang tidak penuh..lewat 3 meja ada sepasang yang juga sedang jatuh cinta..selain mereka tempat itu sepi.
Danang mendekatkan wajahnya dan mencium bibir tipis Rani. Ia bergeser kearah kuping sebelah kiri dan menggigit pelan pelan ujung kuping Rani. Gadis itu menggeliat kegelian.
"Dan..jangan ah aku geli tau..eh masnya datang bawa kopi tuh"
Betul saja seorang pelayan Cafe membawa baki berisi 2 cangkir kopi panas.
"Terima kasih mas.."
"Ada lagi yang mau diorder mba?"
"Sementara ini dulu mas..makasih"
Setelah pelayan itu pergi Danang kembali mencium bibir Rani seraya membelai rambut Rani yang hitam pekat dan tebal berombak itu.
"Rani..Aku kayanya jatuh cinta bener sama kamu..pusing aku" ucap Danang sambil menciumi pipi Rani.
"Beneran Danang? Tapi aku sakitan Danang..aku ga mau kamu repot ngurusin aku"
"Justru itu sayang..aku mau bersamamu selamanya..biar lah aku yang merawatmu apapun sakitmu.."
"Ya Allah Danang Danang..hmm" ia menjambak rambut Danang dan mengulum bibir Danang yang basah.
"Jangan lama lama dicafe ini..aku mau pelukan malam ini yang lama..apalagi kamu besok ke Jakarta..kapan aku bisa ketemu lagi?" ucap Rani.
"Dirumah ada mas Toni sayang..kita ga bisa macem macem..kayanya langkah kedepan,aku akan pindah keSemarang, biar aku cari kos disini..atau mungkin rumah Jakarta mau aku jual terus cari rumah disini..gimana menurutmu?"
"Kalau kamu sudah yakin ga apa apa, hanya kamu kalo pindah kesini musti cari kerjaan baru atau buka usaha..mungkin buka bengkel motor dulu..sambil mempelajari keadaan kota Semarang kalo kamu sudah yakin mungkin selanjutnya baru buka bengkel mobil"
"Iya ide yang bagus.."
"Mama kayanya punya tempat kosong, dulu dipake papah untuk buat toko baju..tapi semenjak papa meninggal tempat itu disewakan keorang..kalau ga salah 2 bulan lagi selesai kontraknya..kayanya bisa dipakai untuk buka bengkel disana..mau aku tanyakan mama?"
"Oh gitu ya..boleh, bahkan kalo harganya miring aku aja yang beli..hasil dari jual rumah diJakarta setengah aku bayarkan itu setengah lagi aku cari rumah yang ukuran kecil"
"Wuuih aku seneng dengernya..semoga mamah setuju ya..yuk minum kopinya kayanya sudah anget"
Mereka berbincang bincang dan sekali kali saling mencium dengan mesranya.
"Yang..kita pulang aja deh kasian mas Toni sendirian dirumah" ucap Danang.
"Oh iya ya..oke deh..wah besok acaranya seru ya, kita akan liat apakah ada kemistri diantara mereka..aku sih support banget supaya mereka jadian"
"Ya itulah yang aku harapkan..semoga jadi, siapa tau bisa married bareng" ucap Danang sambil berdiri.
Rani mendengar itu menarik tangan kanan Danang hingga ia terduduk lagi disamping Rani.
"Apa? aku ga jelas dengernya..ulangin sayang"
"Aku bilang..siapa tau bisa married barengan..aku married sama kamu dan mas Toni married sama mba Laksmi..gicuu"
"Aaw! sini kamu!" Rani menarik wajah Danang dan menciumnya.
"Swear?!"
"Yup swear!" ucap Danang mantap.
"Ayok pulang kerumah kasian abangku"
"Let's go.." Rani berdiri sambil memeluk pinggang Danang mereka jalan keluar dari warung Cafe itu.
●●●●
"Lho..mana mama dan mas Toni?" kata Rani ketika melihat ruang depan kosong.
Ternyata Mereka menemukanku sedang ada dikamar tidur. Pikirianku masih emosi memikirkan Sulis..kenapa dia membohong diriku? Aku pikir dia serius selama ini aku liat dia seorang gadis yang lugu dan tulus ternyata ia telah mengelabui aku selama ini..
"Ini mas Toni lagi ngelamun ditempat tidur..katanya mau ngobrol sama ibuk mas?"
"Sudah..tapi kasian ibu kecapean biarkan ia istirahat..gimana enak jalan jalannya?"
"Asik..disana ada warung Cafe, sepi tapi enak untuk nongkrong"
"Ya udah aku juga mau temenin mama..besok kita jalan jalan ya..selamat malam semuanya" ucap Rani.
"Oke..malam juga sampai besok Ran.."
●●●●
Ternyata Laksmi menepati janji dan datang jam 11 pagi. Ia nampak begitu menarik..rambutnya ia ikat satu dibelakang dan sepasang kaca mata hitam ditaroh diatas rambutnya. Make upnya tidak terlalu tebal tapi justru terlihat asli dan ayu.
"Wuih cantiknya mbakku ini!" ucap Rani ketika melihat Laksmi masuk kerumah.
"Wah iya..guru senamku memang keren!" kata bu Tantri.
"Rencana mau kemana nih?"
"Belum tau buk..mungkin kita akan jalan jalan kebukit Ungaran, disana ada Cafe Umbul Sidomukti mungkin mas Toni suka" jawab Laksmi.
"Wow tempatnya keren banget! aku kesana setahun yang lalu sama temen temen..view nya keren..oke setuju aku..mama mau ikut?" kata Rani.
"Kali ini mama dirumah saja..kalian yang muda silahkan enjoy..lagian mama mau ngecek toko"
"Oh iya bicara tentang toko nanti malam Rani mau ngobrol"
"Silahkan kalau mau berangkat..sebelum siang" kata bu Tantri tersenyum.
"Oke..mas Toni siap? kalau sudah yuk kita jalan"
"Buk..pamit dulu" kata Danang.
"Ya ati ati ya pelan pelan aja jalannya..yang penting happy dan pulang selamat"
"Bye mama" Rani mencium pipi dan tangan mamanya.
Aku sengaja memberikan Laksmi dan Rani jalan duluan..hmm Laksmi Laksmi..kemana aja kamu selama ini? Bener kata Danang, dia cantik dan ayu.
Ternyata Semarang menyimpan beberapa tempat wisata yang tidak kalah menarik, setelah melewati Universitas Negeri Semarang kita juga melewati salah satu tempat wisata yang tidak kalah menarik yaitu, Pagoda Avalatokiswara sebelum kita memasuki area kaki gunung Ungaran yang indah itu.
Laksmi yang kukira agak pendiam ternyata mempunyai wawasan luas dan ahirnya aku mengetahui bahwa ia lulusan Universitas GajahMada Jogjakarta dengan title Sarjana Hukum, selain ngajar senam karena kegemarannya dalam hal kebugaran tubuh ia juga seorang asisten advokat ternama diSemarang. Waah tidak kusangka!
"Kayanya sudah cair pembicaraannya" bisikku dikuping Rani..posisi kita dimobil duduk dibagian belakang. Rani tersenyum dan menganggukan kepalanya tanda setuju..
》》》》》
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Rani Lee
Makin asyik dan seru critanya..ditunggu update nya thor👍
2022-08-18
1