Mas Toni menemukan pasangannya.

PART 18

Inilah yang Danang kehendaki nampaknya sudah mulai mewujud. Demikian yang dipikirkan Danang..Sebelum kita duduk disebuah meja panjang Danang berinisiatip untuk berpisah. Aku berjalan dengan Laksmi dan Danang dengan Rani.

Udara segar dan sejuk dikaki gunung Ungaran membuat perasaan siapapun yang ada disana tenang dan relax.

Danang menarik tangan Rani dan menggenggamnya erat. Disebuah pojokan dengan latar belakang gunung Ungaran mereka berselfie.

"Danang..aku ingin kamu bersumpah disini..mau?" tanya Rani.

"Iya Rani aku akan bersumpah apapun itu"

"Sumpah kamu mencintaiku selamanya..dan sumpah akan menjaga ibuku sampai ahir hayatmu" ucap Rani sambil memegang kedua tangan Danang.

Danang mendekat kearah Rani dan mencium keningnya..

"Aku akan selalu mencintaimu apapun yang akan terjadi begitu juga dengan mamamu..ia adalah ibuku sekarang"

Tiba tiba...

"Mas! Jangan bergerak! tetap diposisi itu!"

Seorang pemuda berdiri tidak jauh dari mereka membidikan ponsel camera kearah dimana Randi dan Rani berjanji.

Danang bingung..kenapa? ada apa ini?

Ternyata ketika Danang dan Rani saling berhadapan dan Danang memeluk Rani. Posisi itu pas membelakangi gunung Ungaran dan kilau cahaya yang memantul dari laut Jawa benar benar eksotik. Seorang pemuda yang melihat kejadian itu langsung minta Danang berhenti pada posisinya.

"Waduh cakep sekali hasilnya makasih mas..maaf ya!" teriak pemuda itu.

"Hei tunggu! aku mau liat!" Danang melepaskan pelukannya dan berlari kearah pemuda itu.

"Eh bagus ya..mas tolong kirim ke ponselku, nomornya catet mas.."

"Oke sudah kukirim..semoga senang dengan hasil jepretanku" kata pemuda itu dan berlalu sambil melepaskan salam tangan kearah Rani.

"Danang..aku mau liat!" teriak rani.

"Kirim keaku..mau aku buat profilku. kenang kenangan yang indah"

●●●●

Ditempat lain aku dan Laksmi sudah memilih sebuah meja kayu panjang yang menghadap kearah gunung Ungaran. Pemandangannya memang indah dan menyejukan.

"Kamu tau aja tempat yang indah Laksmi..aku senang sekali disini bisa duduk sama kamu"

"Sukurlah mas kalau suka..dulu aku suka dibawa sama ayahku waktu ia masih hidup..waktu itu aku baru saja lulus SMA, jadi memorinya dalam buatku"

"Semoga kali ini juga akan membuat satu memori yang indah untukmu Laksmi"

"Mas Toni kapan mau main keSemarang lagi?"

"Sekarang aku sudah melihat kota Semarang dan sudah mempunyai teman baru yang secantik tempat ini..kemungkinan aku akan sering kesini"

"Alhamdulillah..semoga aku kenal sama temanmu yang katanya cantik itu mas" ucap Laksmi sambil tersenyum.

"Oh mau kenal ya..Alhamdulillah orangnya sedang duduk didepanku sekarang"

Laksmi menunduk malu tapi ia menyunggingkan senyumnya yang menawan.

"Awas lho mas nanti ada yang marah diJakarta"

"Ga ada Laksmi..ga ada yang marah kok..kecuali kalau orang yang duduk didepanku ga suka aku kesini..ya apa boleh buat aku ga akan balik keSemarang lagi.."

"Orangnya suka mas..aku suka sekali mas, sering kesini ya nengokin aku" ucap Laksmi.

Aku menarik tangan Laksmi dan menggenggamnya dengan penuh kasih sayang.

"Terima kasih Laksmi..kamu telah menjadi penyejuk dihatiku.."

Tidak lama terdengar suara orang berjalan, aku menoleh ternyata Danang dan Rani sudah kembali. Aku secara reflek melepaskan genggamanku tapi Laksmi menahannya. Aku panik.

"Biarkan mas..biar mereka melihat" katanya sambil tersenyum.

"Wow! Alhamdulillah!" teriak Rani..Bentar aku ambil foto dulu!" Rani langsung membuka tombol kamera San mengabadikan posisiku memegang tangan Laksmi.

"Asik mas! keren! aku sangat bahagia melihat ini!"Giliran Danang berteriak.

"Oke..aku mau pesen kopi diatas..mbak Laksmi kopi atau teh?"

"Kopi panas boleh Danang makasih!"

"Siap! oke sayang kita order minuman yuk"

Perjalanan yang indah dan penuh memori..sebelum adzan magrib berkumandang kitapun beranjak pulang.

Rani yang letih menyenderkan tubuhnya didada Danang. Tidak lama ia tertidur.

Kira kira sepuluh menit kita berjalan aku memegang pundak mas Toni dari arah belakang.

"Kenapa?"

"Sst..janagan berisik mas..Rani ko ngorok ya?"

Aku memutar tubuhku kebelakang..memang benar terdengar dengkuran kecil keluar dari hidung Rani. Hmm aneh juga.

"Biarkan..kasian capek dia" bisiknya

●●●●

Setelah sampai rumah, kita langsung mandi dan bereskan pakaian dalam koper. Tepat jam 6.30 kita berpamitan kepada bu Tantri, sebaiknya berangkat sekarang..kata Laksmi. Takutnya agak macet arah menuju bandara.

"Buk..terima kasih untuk semuanya, kami merasa bahagia disini..Rani juga sudah sembuh, saya akan sering kesini nengokin Rani ya bu" ucap Danang sambil mencium tangan bu Tantri.

"Buk..saya pamit dulu" Ucapku kepada bu Tantri.

Nampak bu Tantri sedih sekali, kedua matanya basah. Ia memeluk Danang dan juga melepaskan senyuman kepadaku.

"Kalian berdua anak yang baik..terima kasih selamat jalan ya semoga selamat sampai dirumah..Danang..kamu sering kontak Rani ya"

"Baik buk akan saya lakukan"

"Monggo silahkan..ibu doakan dari sini"

Berempat kami bergegas masuk mobil dan berangkat menuju bandara mengejar pesawat jam 8.45 menuju Jakarta.

"Danang..sampai diJakarta aku dicall ya" ucap Rani.

"Baik sayang..nanti bicarakan tentang lokasi yang kemarin kita bicarakan ya"

"Ya nanti malam pasti aku tanyakan"

●●●●

Perpisahan dengan Rani terasa sedih seakan mereka tidak akan ketemu lagi. Rani memeluk erat tubuh Danang, bahkan ia tidak mau melepaskan untuk beberapa saat.

Laksmi ku peluk dan kubisiki ditelinganya..

"Jangan bilang sama Rani tapi minggu depan aku mau singgah kesini lagi..oke Laksmi?"

"Oh ya? beneran mas? aku jemput ya..aku diinfokan jam kedatangannya..aku jadi ga sabar menunggumu"

"Terima kasih untuk semuanya..semoga ini menjadi awal yang indah untuk kita berdua"

"Aamiin mas..aku doakan kita langgeng..nanti aku dicall ya kalau sudah mendarat"

"Pasti..pasti aku call..yuk kita lepaskan mereka..nanti kita terlambat take off"

Aku mendatangi Danang dan Rani, dengan sedikit mendehem aku mendekat.

"Dan..kita mending masuk sekarang, takut ketinggalan pesawat"

Danang melepaskan pelukan dan memberikan ciuman dipipi Rani..

"Jaga dirimu..jangan sakit ya, Love you"

"Makasih Danang..makasih mas Toni sudah mampir ke Semarang, datang lagi ya jangan kapok"

"Oh tidak akan kapok! apalagi sekarang ada yang nungguin mas Toni di Semarang ini" kataku sambil tersenyum kearah Laksmi.

"Oke..kita masuk dulu..sampai ketemu lain waktu.."

Aku dan Danang melambaikan tangan dan masuk kedalam ruang cek in.

Laksmi memeluk Rani dan berbisik..

"Kita dua orang berbahagia..sekarang sudah mempunyai pasangan yang pas"

Rani menoleh kearah Laksmi dan menganggukan kepala.

"Mbak..kita mampir di dokter Raharjo yuk, kayanya dia tutup jam 9.30 malam"

"Lho kenapa Rani?"

"Sebetulnya dari pulang tamasya kepalaku pusing sekali..tapi aku ga mau perlihatkan keDanang"

"Ya Allah! ayo cepet kita kesana! Kamu ko ga ngomong?"

"Kasian Danang mbak..biar dia pulang keJakarta dengan tenang"

"Hmm..ayo Rani kita kedokter"

》》》》》

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!