Laksmi akan dijodohkan.

PART 16

Tiada hari tanpa jalan jalan, Rani sangat bahagia Danang selalu disampingnya. Ketika hari sudah mulai gelap biasanya selepas magrib Rani akan mengajak Danang keliling kota Semarang.

Ada satu hal yang Danang kawatirkan ketika acara makan malam dengan Rani. Yaitu Rani sangat menyukai makan jeroan dan daging sapi. Bahkan kadang kadang ia mengajak membeli pizza.

"Rani sayang..jangan terlalu banyak makan Pizza sayang..kamu 'kan kata dokter jangan banyak makanan cepat saji atau jeroan..bahkan,aku juga sering kamu ajak makan sop buntut..bahaya lho"

"Ya sedikit aja boleh kan? aku suka banget sop kaki soalnya"

"Ya..jangan banyak banyaklah, aku ga mau kamu jatuh sakit"

"Heeh..makasih mas Danaaaang!" ucap Rani sambil tersenyum.

Danang hanya bisa geleng geleng kepala.

●●●●

Tidak terasa sudah memasuki hari sabtu, dan siang ini menurut kabarnya mas Toni akan tiba diSemarang.

"Yuk kita jemput mas Toni dibandara..kita pake Grab aja"

"Oke..sebentar aku book dulu" ujar Rani.

Pas Jam 10.30 pesawat mas Toni mendarat dan setengah jam kemudian merekapun bertemu.

"Hai Rani!" mereka berpelukan erat, Entah kenapa aku kangen sekali dengan Rani.

"Mas Ton apa kabarnya?"

"Alhamdulillah.."

Gantian aku memeluk adikku Danang yang sudah merentangkan kedua tangan terlebih dahulu.

"Ko keliatannya lesu amat..sakit mas?"

"Ga..aku ga sakit cuman...ntar aku ceritainlah..ada cerita menyebalkan terjadi 2 hari yang lalu" ucapku datar.

"Oo..baiklah, sekarang mas ada diSemarang..kita enjoy aja ya"

"Aku book Grab sebentar ya" ujar Rani.

Dalam perjalanan kerumah Rani, Danang nampak mesra mereka saling pegangan tangan. Aku jadi ngiri melihat mereka bahagia..

Tidak lama kendaraan sampai dirumah Rani. Gadis itu dengan bangga memberitahukan keibunya bahwa mas Toni sudah datang.

"Alhamdulillah..mas Toni tidur bareng Danang dikamar tamu ya?" tanya bu Tantri.

"Weeh..terima kasih sekali buk!"

"Ran..kalao sudah kamu kedapur ya bantu mama buat makanan"

"Oh siap mama..mau mulai masak sekarang?"

"Iya sayang"

"Mas Ton santai dulu ngobrol sama Danang ya..aku bantuin ibuk bikin malan malam"

"Baik Rani makasih" jawabku.

"Mas..yuk kekamar sebentar, sambil tunggu Rani masak..kita ngobrol, ceritain ada apa"

"Oke.."

Aku rebahan dikasur dan Danang duduk bersila dilantai. Napas kutarik dalam dalam dan kuhembuskan keras.

"2 hari yang lalu, kira kira jam 7 malam aku lagi belanja makanan disebuah toko deket daerah Bogor kebetulan aku ada job disana. Nah, disebelah toko itu ada cafe. Ga sengaja ketika aku keluar dari toko masuklah Sulis sama seorang cowo. Mereka baru turun dari sebuah mobil mewah"

"Loh..mungkin temennya mas?"

"Aku juga pikir gitu..Tapi karena penasaran..ketika mereka masuk kedalam Cafe, aku ikut nyelinep masuk dan duduk agak jauh dari mereka..karena suasana remang remang mereka ga liat aku duduk dipojok" Aku menarik napas dalam dalam sebelum aku lanjutkan cerita sedihku.

"Terus mas?" tanya Danang memburu.

"Aku perhatikan dari jauh..mereka terlihat sangat mesra, bahkan laki laki itu beberapa kali menaruh satu tangan dipundak Sulis. Tiba tiba jantungku terasa meledak ketika laki laki itu mencium pipi Sulis dan Sulis tersenyum manja..didetik itulah aku bangkit dan keluar..hatiku hancur melihat itu"

"Aah mas..dari dulu aku sudah punya perasaan apa iya dia serius sama mas Toni..aku juga kurang sreg gitu..terus bagaimana rencana mas Toni?"

"Ya..melanjutkan ceritaku..besoknya aku call dan tanyakan tentang hal semalam..dia ga ngaku ahirnya aku perlihatkan foto yang aku ambil dari jarak jauh..Eeh justru dua ngamuk..katanya aku cemburuan lah terus dia bilang kenapa ga datengin kemeja mereka sekalian..gila apa cewe ini? Aku bilang ya udah kita putus aja..tau ga apa yang terjadi? Dia malah ketawa katanya silahkan terserah..Oo jadi gitu..oke aku langsung tutup telepon dan that's it I broke up with her.."

"Alhamdulillah mas..aku setuju kalo mas Toni putus sama dia!"

"Kebanyakan orang sih cowonya yang selingkuh..lha ini si cewe yang ngawur"

"Udah mas lupain aja..gini mas, aku pingin mas Toni jadian sama mba Laksmi aja..dia orangnya sopan, sederhana cantik dan anggun..gimana mas?"

"Hmm..aku ga tau juga ya Dan..lagian aku belom kenal dia"

"Ya makanya deketin dulu dong!.besok kan kita mau jalan..nanti kemana mas Toni pergi silahkan, kita ya kemana gitu...Sip?"

"Kamu tuh kalo soal cewe paling hebat..ga kaya aku sama mas Lukman..Haha ngomong ngomong mas Lukman dia nanyain, kalian tuh berdua keJawa ada apa sih? Haha..lucu mas kita satu itu"

Tak lama kemudian sebuah ketukan mengganggu pembicaraan kita..

"Halo boleh masuk?" terdengar suara Rani.

"Eh Ran sini masuk deh ada sesuatu.."

"Huush jangan kasih tau Rani malu ah!" kataku mencegah Danang cerita ke Rani.

"Ga apa apa..tenang aja"

Rani masuk kekamar sambil menyibakkan rambutnya yang tebal.

"Ada apa sih seru amat kalian"

"Ran..aku mau jodohin mas Toni sama mbak Laksmi..kamu setuju ga?"

Mata Rani terbelalak sambil tersenyum lebar dan ia mengacungkan jempolnya keatas.

"Yes! aku setuju banget! Mas Ton..mba Laksmi tuh orangnya baik banget lho aku dah kenal dia sudah lama banget..Mas Toni orangnya ganteng dan mba Laksmi cantik sekali..aku setuju deh pokonya!"

"Aah kalian..belum tentu dia suka sama aku..jangan pada ngelamun aah.."

"Siap besok kita double date ya..yipiii! ucap Danang senang sekali. Angan angannya hampir terwujudkan.

"Oh ya aku lupa..makan malam sudah kita siapkan..yuk makan dulu..mama sudah tungguin dimeja"

●●●●

"Mas..kita mau jalan jalan sebentar keluar..mas Toni mau ikut atau dikamar aja nonton televisi?" tanya Danang setelah acara makan malam selesai.

"Silahkan jalan jalan..aku mau ngobrol sama bu Tantri"

Danang menggandeng tangan Rani keluar rumah menikmati malam Semarang.

"Dan..kita jalan keluar komplek yuk..didepan jalan Ampera ada warung kopi..enak deh aku suka beli kopi disana..tempatnya tenang ga rame dan bagus untuk santai"

"Jalan Ampera dimana sih?"

"Itu didepan..belok kanan pas dipinggir jalan raya depan itu"

"Wah boleh..semoga mereka ada pisang goreng"

"Kota Semarang memang enak ya apalagi malam malam gini"

"Danang mau ga pindah kesini temenin aku..atau gimana kalau kita patungan terus buka bengkel motor dan mobil pasti laku kayanya"

"Gitu ya..hmm menarik juga, hanya lokasinya harus yang tepat Rani.."

"Kira kira mahal ya biaya pembukaannya?"

"Lumayan besar Ran..selain karyawannya harus bagus, harga peralatannya cukup mahal belom lagi biaya listrik pasti menyedot cukup banyak listrik."

"Yuk kita ngobrol sambil nyruput kopi panas" kata Rani.

》》》》》

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!