Part 2.

"Halo Danang lagi apa?" aku mengontak adikku siang ini.

"Hei mas..aku santai ga kerja hari ini..gimana mas?"

"Nanti abis makan siang kita ketempat kuburan itu yuk..kita cek gimana kondisinya"

"Gitu ya..oke aku jemput mas jam 2 ya"

"Eh jangan siang..sore menjelang malam aja..abis magrib aku lupa hari ini mas Lukman minta dianter keluar"

"Ya boleh..oya mas Lukman tau mas tentang hal kemarin?"

"Aku ga kasih ta dan mending mas Lukman jangan tau..dia akan panik dan marah besar ke kamu..ini rahasia kita aja"

"Siap siap..oke mas aku kesana jam 6.30"

Aku berkata demikian mengingat dulu mas Lukman pernah ngamuk gara gara, Danang pernah tabrakan naik motor dan masuk rumah sakit. Kebetulan saking sibuknya aku ngurusin Danang sampe aku lupa kontak mas Lukman. Baru malam harinya aku kontak dia setelah Danang selesai dioperasi. Mas Lukman marah marah dan ngamuk di rumah sakit. Jadi aku pikir, ini peristiwa besar biar nanti akan ada waktu yang tepat untuk pemberitahuan..

Ayah dan ibupun tidak kita kasih info, mereka akan sangat shock mengetahui kejadian ini.

●●●●

Jam 6 lewat 5 menit Danang sudah datang, ia datang lebih awal dari rencananya.

"Mas..aku semalam mimpi ga bagus lho" katanya sambil membuat kopi.

"Mimpi apa kamu?"

"Itu sikorban dateng terus bilang kenapa aku dikubur..aku belom mati ko dikubur"

"Wah..masa sih itu ngimpimu? serem amat"

"Tapi itu mimpi mas..semoga tidak bener..nih kopinya mas"

"Makasih..abis ngopi kita langsung aja kelokasi..aku jadi penasaran"

Tiba tiba aku kaget..ponselku berdering ternyata mas Lukman.

"Halo mas" kataku.

"Hei Ton..aku coba kontak Danang ko ga dijawab..kemana ya tuh anak?"

"Oh..ini lagi main kesini..kenapa mas?"

Danang melotot mendengar mas Lukman mencarinya.

"Oh ga apa apa..mana dia aku mau ngomong..aku mau minta tolong service mobilku"

"Oh oke bentar mas..dia lagi buat kopi"

Aku serahkan ponsel sambil mengerdipkan satu mata.

"Halo mas..sorry, aku dari kemarin sibuk kerja ada apa mas?"

"Dan..seperti biasa, besok ambil mobil dirumah tolong service ditempat kerjamu bisa?"

"Oh boleh..kalau gitu pagi aja sebelum aku berangkat kerja mas..kira kira jam 8 ya"

"Oke siap..aku mungkin sudah berangkat kerja tapi Rini ada dirumah..ya udah makasih ya"

"Sip..besok jam 8 aku disana..yuk mas"

Ponsel dimatikan dan Danang menatap ke aku sambil menarik napas dalam. Aku tau pasti jantungnya berdetak keras, soalnya akupun demikian.

Ketika jam menunjukkan pukul 6.30 kita mulai berangkat kearah lokasi.

"Nanti kalau disana ada banyak orang kita ga usah masuk..lewat aja ya"

"Oke mas..semoga sepi kaya kemarin" jawab Danang.

●●●●

Sukurlah, ternyata daerah itu sepi..aku celingak celinguk mencari gubuk tua, karena memang disitulah posisi kuburan kemarin.

"Tuh..gubuknya, ati ati kalau ada orang jangan berhenti, ini dah gelap kita musti ekstra hati hati"

"Oh iya tuh..bentar kita stop disini sambil memantau sekeliling..aku matiin lampu dulu"

"Gimana kalo kita parkir aja deket pohon disana terus kita jalan kaki"

"Oke mas..aku setuju"

Setelah mobil diparkir, mesin dan lampu dimatikan. Kita bergerak keluar mobil. Aku masih melihat kekanan dan kekiri jangan sampai ada yang liat.

"Eh..loh kenapa ini?!" aku twrpeanjat melihat bekas area yang kita kubur sikorban sekarang terbuka.

"Loh..ko kebuka? apa ini betul mas?"

"Iya ini..itu gubuknya..coba senter aku mau liat"

Danang menyalakan lampu dari ponsel dan mengarahkan kelobang. Ternyata benar! lobang itu sudah terbuka! Aku mengambil ponsel dan kunyalakan juga lampunya. Aku kaget melihat ada beberapa jejak kaki disekitar itu.

"Mas..kaya ada yang bongkar dan keluarkan mayat itu!" Danang panik.

Aku terus menyenter dan mempelajari sekeliling lobang itu. Banyak sekali jejak kaki disitu.

"Waduh beneran! ini ada jejak kaki lagi disini! coba kita ikuti kemana perginya"

Dengan 2 senter aku mengikuti jejak jejak otu uang seakan berjalan meninggalkan kuburan tadi.

Aku berhenti karena jejak itu menghilang, rerumputan yang agak tinggi menghilangkan sisa jejak kaki mereka.

"Waduh mas! gimana ini??!"

"Sst tenang..aku lagi mikir..siapa dan ko bisa mereka tau disini ada kuburan?"

"Seingetku waktu kita selesai penguburan..disini ga ada orang..kenapa sekarang kuburan terbongkar? Gawat ini!"

Akupun ikut panik, apakah pada waktu itu ada yang mengintip? Wuih bagaimana jadinya kalau ada yang ngintip dan setelah kota pergi dia yang gali? Bagaimana kalau..kalau..Aah banyak sekali kalau dan apabila yang menyerang keotakku.

"Ayok..kita tinggalkan tempat ini..jangan disini kita pulang aja! Toh mereka tidak akan tau siapa yang menguburkan korban" kataku.

"Iya..semoga orang yang membongkar tidak mengambil foto kendaraan kita..tapi ga mungkin soalnya malam siapapun tidak bisa foto nomor plat mobil karena gelap"

"Ya udah..yuk cepetan kembali kemobil"

Lima menit kemudian kita sudah berada ditol balik arah pulang.

●●●●

"Ko aneh ya mas..kemana mayat itu?"

"Aku juga bingung..tapi aku liat banyak jejak kaki disana..entah apa yang terjadi. Dan kayanya ada empat jejak kaki yang berasal dari kuburan dan berjalan lalu hilang karena adanya rerumputan."

Sekilas aku menoleh kearah Danang..ia sedang memutar mutar bibirnya..itu jelakuan Danang dari kecil kalau sedang ketakutan. Aku inget dulu waktu dia tidak naik kelas 5 ayah sangat marah..dikamar tidur malam itu Danang melakukan hal yang sama..memutar mutar bibirnya.

"Heh..tenang, aku ada disini bersamamu..apapun yang terjadi aku disampingmu.." aku mencoba menenangkan dirinya.

"Heeh..makasih mas, aku bingung..dan salah besar mustinya aku langsung jalan dan tidka menghiraukan orang yang ketabrak itu"

"Lho bukan salahmu..dia yang nabrak mobilmu..udah tenang oke..kita cari mi goreng yuk"

Danang tidak tau bahwa sebetulnya akupun merasa ketakutan..tapi demi ketenangan aku berpura pura santai dan dapat mengatasi problema ini.

●●●●●

Lokasi penjual mi goreng terletak dipusat penjualan makanan malam di Bintaro walk. Banyak sekali makanan lezat dijual disana. Dan pasti ada cewe cewe cantik yang belanja. Aku bawa Danang kesana supaya ia tenang, Danang boleh dikatakan playboy. Koleksi cewenya lumayan keren keren..Semoga Bintaro walk membantu mencairkan pikirannya.

Aku mengambil tempat sengaja dipojok salah satu lapak mi goreng. Ternyata disana ada beberapa gadis muda.

"Sst Dan, jam 2" itu biasanya kodeku untuk beritau arah yang harus diliat.

"Eh..bagus bagus disini mas"

Nah..kan aku bilang apa..kamu pasti suka disini"

Hehe lumayan bisa mencairkan ketegangan adikku. Kasian juga dia agak stres dengan semua ini.

》》》》》

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!