Sesampainya pak Mangun dirumah, ia meletakkan semua barang bawaan dan bergegas langsung kearah rumah mpok Tuti yang jaraknya tidak begitu jauh. Ia mencari istrinya yang sedang memasak dirumah mpok Tuti.
"Mba Tin mana istriku?" tanya pak Mangun kepada seorang ibu rumah tangga yang juga sedang membantu menyiapkan masakan.
"Weleh bojo lagi sibuk dicariin..kangen Ni ye haha..itu didapur sebelah" Canda mba Titin.
Pak Mangun tidak menggubris candaan mba Tin langsung kedapur sebelah..ia liat istrinya lagi sibuk masak sambil ngobrol sama mpok Tuti.
"Mpok..boleh saya bicara sama istri sebentar" tanyanya kepada mpok Tuti.
"Boleh..jangan dibawa pulang ya pak, masaknya 'lom selesai hehe"
"Eh bapak..ada apa pak?" istrinyapun bingung, ko mendadak suaminya datengin dia ditempat masak.
"Buk sebentar ada yang penting" katanya sambil menarik tangan kiri istrinya.
"Ada apa pak?"
"Tadi aku kan kerumah Yu Tari, kira kira menuju magrib Ranti pulang dari bepergian..dia diajak oleh seorang tetangga Yu Tari..tapi, aku terkejut! Lha wong yang ngajak Ranti pergi itu aku yakin salah satu dari yang kuburin Ranti dulu dan juga aku liat mobilnya ya sama..warna putih tipe Avanza!"
"Ah masa pak? Lagian darimana bapak bisa tau dia yang nguburin? Jangan ngawur lho pak..waktu bapak gali keluar siRanti dulu kan gelap suasananya, emang bapak liat wajahnya?"
"Aku ya ga liat tapi, dari cara dia jalan dan bahasa badannya aku inget itu orangnya dan juga mobilnya ya itu Avanza putih. Aku kaget lho ko orang itu yang muncul..hiih aku jadi merinding, liat buku tanganku berdiri!..piye buk? apa aku beritau Yu Tari?"
"Piye yo pak? aku yo 'ra ngerti..takutnya salah gitu lho..kalau salah info dan kita sudah nuduh kan bahaya, kita bisa dilaporkan polisi lho"
"Hmm ah aku sih kasian sama Ranti aja buk, dia anak baik..aku sayang sama dia"
"Lha aku yo sayang banget..tapi mending ga usah aja pak..takutnya nanti salah orang malah repot"
"Gitu ya..Yo wes lah aku pulang..maaf ya, aku ingin ngobrol aja"
"Aku sebentar lagi selesai..nanti malam aku bawain makanan enak dari sini, terus kita bahas lagi nanti..yo?"
"Baik..aku muleh sek yo..salam ke mpok Tuti"
Pak Mangun balik badan dan pulang, namun sepanjang perjalanan ia masih terbayang sosok Danang yang dulu muncul dipagi buta itu.
●●●●
"Duh..yang lagi seneng! kamu dibeliin apa tadi sama Danang?" tanya bu Tari.
Ranti jadi malu, ia tersenyum sambil mengeluarkan pakaian dari dalam kantong plastik.
"Ini buk, kaos sama 1 celana..padahal aku tuh ga mau dibeliin..aku hanya bilang iih lucu amat kaos itu. Eh dia langsung bilang ayok kita coba kalau pas aku beliin kamu.."
"Alhamdulillah Ranti..cakep banget warnanya"
"Buk besok Danang mau ajak jalan jalan lagi, apa boleh?"
"Boleh dong..silahkan kamu jalan jalan asal jangan pulang malam malam"
"Terima kasih ibuk.."
Setelah sedikit bincang bincang Ranti pamit mau kekamar dulu.
Didalam kamar ia membuka kaos atas dan mencoba kaos berwarna coklat muda yang tadi dibelikan Danang. Ternyata benar kata Danang, kaos itu pas dan enak dipakai.
Besok aku pakai kaos ini untuk jalan jalan sama Danang. Namun didepan kaca ia tertegun..ia penasaran dengan dirinya. Pandangannya tajam lurus kewajahnya..Ia bergerak mendekati kaca besar dikamarnya itu. Hai..siapakah kamu ini? Kenapa aku tidak bisa mengenalimu?...
●●●●
Seperti yang telah terjadi kemarin Danang hari ini datang dengan baju biru tipis dipadu blue Jean nampak relax tapi gagah. Ia telah mencukur semua bulu rambut rambut kecil yang tumbuh seakan membentuk jenggot tipis, kelimis pokoknya.
"Hai Ranti wah bajunya pas banget dan jeans itu pas dipinggangmu!" kata Danang.
"Makasih mas..yuk pamit keibuk dulu"
Setelah pamitan mereka berjalan masuk kemobil.
"Ranti..kita siang ini jalan jalan kepasar seni Ancol yuk..kamu suka lukisan ga?"
"Ayuk..aku pokonya ikut aja kemana kamu pergi"
"Bener nih..kejurang mau?"
"Ya ampun masa kejurang..ngawur kamu!"
Dua muda mudi yang sedang kasmaran itu berangkat menuju utara kota Jakarta.
●●●●
Selesai membersihkan rumah, bu Tari membawa teh panasnya dan duduk disofa, remote Televisi yang ada disamping sofa ia pencet tombol On.
Setelah memilih beberapa Chanel ahirnya ia berhenti di SCTV sebuah berita menarik perhatiannya.
Nampak seorang ibu yang seumuran dengan bu Tari sedang diinterview seorang crew berita. Dibagian paling bawah ada judulnya bertuliskan, Hilangnya seorang gadis.
Jantungnya serasa terhenti, kedua matanya melotot. Disana terpampang foto setengah badan Ranti.
Bu Tari menaikkan volume dan konsentrasi mendengarkan..
"Jadi..mulai kapan anak ibu hilang?" tanya crew Televisi.
"Sudah 5 hari yang lalu, ia katanya mau berangkat nengokin budenya di Tanah Abang..tapi sampai sekarang dia hilang..dan dia juga tidak sampai kerumah budenya"
"Apakah dia membawa ponsel mungkin?"
"Bawa pak..dan saya sudah menghubungi tapi tidak ada jawaban..saya takut ada apa apa dengan dia. Masalahnya dia keJakarta selain kerumah budenya juga akan menjalani pemeriksaan dirumah sakit pak"
Ya Allah!..bu Tari terkesiap kaget..jadi Ranti sedang sakit? Ko tidak keliatan kalau sakit. Jantungnya berdetak dengan cepat. Kasian sekali..apakah hilang ingatan itu penyakitnya??
"Apabila ada yang tau hal ihwal Rani..betul itu namanya bu, Rani Pujiastuti tentang keberadaannya..harus menghubungi ibu dimana?"
"Mohon hubungi di nomor telepon genggam saya segera..ini penting pak, Rani kalau kau mendengar ini..mohon ibuk dikontak ya nak"
Bu Tari langsung mencatat no telepon ibu itu, tiba tiba ia tersontak. Ketika sedang mencatat ponselnya berdering keras.
Ia liat mas Mangun dilayar..bu Tari tidak indahkan dan dengan cepat mengetik nomor telepon yang terpampang dilayar televisi.
Nampaknya dering telepon mas Mangun tidak berhenti. Ia pencet tombol jawab.
"Halo mas!"
"Yu! liat cepet ditelevisi ada berita di SCTV!"
"Ya aku lagi nonton juga..jadi namanya Rani Pujiastuti dan ibunya bernama ibu Tantri Pujiastuti..aku sudah mencatat nomor teleponnya!"
"Alhamdulillah! rupanya Rani nama anak ini..gimana? mau kita hubungi sekarang?"
"Aku kontak Danang dulu biar pada pulang terus aku mau kontak ibu itu..kasian ternyata anak ini sakit..dia harus berobat secepatnya!"
"Oh lagi pada pergi?"
"Iya mau diajak ke Ancol kata Danang"
"Suruh cepet pulang Yu..sebentar lagi saya kesana..kita ajak omong pelan pelan biar dia sadar dulu..yo wes pokonya aku kesana sekarang. Ya Allah..Alhamdulillah!"
●●●●
Aku yang sedang minum kopi dan nonton televisi sampe muncratkan kopi hangat dari dalam mulutku..disana didalam sebuah acara berita SCTV terpampang foto seorang gadis bernama Rani Pujiastuti yang telah hilang 5 hari yang lalu..
Aku ambil teleponku dan langsung kontak Danang. Ayo Danang angkat teleponmu! Jangan macem macem kamu! Please please....
》》》》》
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments