PART 6
"Buk, aku mau main kerumah Yu Tari sore ini, kamu mau ikut?" Tanya pak Mangun keistrinya.
"Bapak aja ya..aku lagi mau bantuin mpok Tuti..kan lusa ada acara ngunduh mantu dirumahnya. Mpok Tuti minta bantuin masak gule ayam disana"
"Oh yo wes, ko gitu aku aja kesana nanti sore"
"Kangen tho pak sama Ranti? Baru beberapa hari pisah sama anak itu sudah mau kesana"
"Ya kasian aja..aku mau liat perkembangannya, sekaligus ngecek betah ga dia disana"
"Heeh silahkan pak, aku tak bantuin masak dirumah mpok Tuti"
Sore itu pak Mangun beranjak kerumah bu Tari, dia juga membawa oleh oleh 1 karung beras yang dia ikat diatas motor bebeknya. Hasil panel sawahnya minggu lalu.
●●●●
Setelah makan siang dan jalan jalan disekitar mal ahirnya jam 4 sore mereka Danang dan Ranti beranjak pulang. Ranti sangat senang dibawa jalan jalan sama Danang. Bahkan mereka saling janji besok sore setelah Danang selesai kerja akan mengajak lagi Ranti untuk jalan jalan.
Pada waktu itu pak Mangun sedang memasuki pekarangan rumah bu Tari, saat itu kebetulan bu Tari sedang membersihkan daun yang jatuh dari pohon didepan rumahnya.
"Ealah..aku baru mikir kemana ya mas Mangun..lha ini orangnya muncul hehe..walah bawa beras! panen ya? yuk masuk mas" ucap bu Tari sambil tersenyum.
"Masa sih..oo ada semacam perasaan gitu ya hehe..mana Ranti ko ga keliatan" balas pak Mangun sambil menurunkan beras.
"Dia sekarang sudah agak relax meskipun ingatan belum jelas..ini tetangga yang tinggal disana ajak jalan jalan ke mal biarlah, bagus untuk Ranti supaya dia ga stres"
"Oh sukurlah kalau gitu..gimana mba Sehat?"
"Alhamdulillah sehat..yuk masuk mas"
"Aku dari semalam mikirin Ranti, apa betah apa ngga disini dan apa ngerepotin Yu Tari atau gimana..makanya aku kesini"
"Loh..justru Ranti itu betah lho disini..apalagi sudah dapet kenalan baru kayanya tambah betah..kita yo seneng apalagi aku, kan jadi ada temennya"
Dua bersaudara itupun ngalor ngidul berbicara sambil ditemani kopi panas dan cemilan.
●●●●
Kurang dari setengah jam kemudian Danang dan Ranti sudah sampe rumah lagi.
"Lha itu mobilnya sudah kedengeran datang" ucap bu Tari.
Pak Mangun ikut berdiri ingin melihat Ranti, ia kangen sekali. Tiba tiba, langkahnya terhenti,ia tertegun menyaksikan mobil Avanza putih milik Danang.
Ia melihat postur tubuh Danang yang mirip dengan tubuh orang yang menguburkan Ranti dulu. Meskipun ia tidak bisa memastikan wajahnya tapi tubuhnya ia kenali dan mobil itu juga ia kenali.
Ia diam dan duduk kembali, hatinya gundah apakah betul itu dia sosok yang dulu ia liat..dan kenapa sekarang jalan sama Ranti?
"Masuk Danang silahkan kebelakang yuk" terdengar ajakan bu Tari.
"Ranti..ada pak Mangun dibelakang..kangen katanya"
"Oh ya..?!" Ranti langsung bergegas kebelakang rumah. Disana ia mendapatkan pak Mangun sedang ngroko sambil minum kopi.
"Ya ampun pak! kapan datangnya?!" ucap Ranti sambil memeluk tubuh orang tua itu.
"Hei Ranti! gimana kabarmu? bapak sama ibuk kangen banget..semoga sehat ya?" ucap pak Mangun.
"Alhamdulillah pak..Ranti suka banget disini! mana ibuk ko ga ikut?"
"Ibuk kebetulan ada acara masak memasak..tadi titip salam kangen saja"
"Ya ampun sayang sekali ibuk ga ikut"
Bu Tari terlihat berjalan kearah belakang bersama Danang yang membawa sebuah tas plastik.
"Ranti..ini jangan lupa" ucap Danang.
"Weleh belanja nih" ucap bu Tari ngledek.
"Iya buk..Ranti dibeliin baju cakep banget! Makasih ya Danang. Ranti bawa masuk dulu"
"Monggo Danang duduk sini..ini kenalkan pak Mangun, saudaraku juga"
Danang tersenyum dan menyalami pak Mangun.
●●●●
Bu Tari, Ranti dan Danang terlihat ramai saling bercerita diselingi senda gurau. Pak Mangun dilain pihak banyak memperhatikan gerak gerik Danang. Mulai dari cara bicara dan bahasa tubuhnya semua diperhatikan dengan serius.
Ia terus berpikir..bagaimana ia bisa sampai disini? Apakah aku harus beritahukan ke Yu Tari atau bagaimana..entah kini ia hanya bisa mengamati saja.
Kalau disini..tidak elok rasanya, nanti kalau pulang dia berinisiatip meminjam ponsel istrinya dan memberitahukan kepada Yu Tari.
"Pak Mangun tinggal dimana?" tiba tiba Danang menanyakan.
"Saya? Oh deket tol mas, didaerah Tegalan"
Jantung Danang langsung terasa berhenti. Ya Allah Tegalan? itu kan lokasi dia menguburkan Ranti beberapa minggu lalu.
"Oh ya Tegalan ya..yang menuju ke jalan Tol ya pak, sebelah kiri jalan"
"Betul sekali..sebelum masuk Tol ada kaya jalan kecil masuk kedalam..ga jauh dari tanah kosong disana ada desa Cirawa..disanalah saya tinggal..kapan kapan mampir"
"Ya pak terima kasih" Tubuh Danang gemetar mendengar nama desa Cirawa..karena itulah tanah penguburan dulu masuk kearea desa Cirawa. .Jangan Jangan pak Mangunlah yang menggali kuburan dulu. Apakah betul?
Dan malam itu ketika Danang pulang kerumah iya mengabarkan penemuannya sore ini kepadaku kakanya.
"Ah masa iya? Siapa tau hanya kebetulan saja dia tinggal disana" kataku meskipun demikian perasaanku jadi bimbang.
"Nah itu yang aku kurang jelas..masalahnya, Ranti tiba tiba muncul dirumah bu Tari dan hari ini aku berkenalan dengan seorang tua yang tinggal tepat didaerah tempat kita menguburkan korban"
"Hmm..aku jadi bingung. Tapi keliatannya dia curiga atau gimana? Kan bisa terasa dia curiga atau tidak"
"Keliatannya sih biasa saja..bahkan kita sempat ngobrol ngobrol tentang akan dibangunnya daerah itu untuk area SPBU..Aku liat dan kurasa ga ada yang aneh sih"
"Dia sempet melihat mobilmu ga?"
"Kalau melihat dari awal aku kurang tau..tapi aku kan ga lama disana, waktu aku pulang dan masukin mobil kerumah dia sibapak tua itu ga ikut anterin sampe luar rumah..jadi semoga dia ga liat mobilku"
"Sukurlah..lagian waktu kita kelokasi itupun sudah malam bahkan menjelang pagi, aku ingat bener suasananya gelap sekali..jadi mobil dan wajah kita pasti tidak terlihat"
"Oke semoga semuanya lancar dan aman..tapi aku ko jadi jatuh cinta lho sama cewe ini"
"Aah kamu ini..aku tau kamu, ini ya paling cinta monyet, kamu kan emang gitu kalau lagi naksir berat menggebu gebu awalnya tapi kalau sudah bosen ya paling putus..inget Sonya dulu?"
"Beda mas..ga tau ya, anak ini selain cantik, lucu tapi juga lugu..mas doakan dong semoga langgeng, dan jangan malah doakan biar cepet putus"
"Iya..oke aku doakan..ya udah aku mau Nonton bola dulu, semi final Indonesia sama Thailand lho malam ini"
"Sip mas..ngobrol lagi besok"
Pembicaraan ditutup, kemudian Danang duduk diruang tamu depan Televisi. Ia membuka ponsel dan langsung kebagian galeri. Sambil duduk ia memandangi foto Ranti yang ia ambil siang tadi di Mal.
》》》》》
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Ai Emy Ningrum
wah Danang malah falling in ♥️ sama Ranti jd nya....😃😃😃
2022-08-11
1