PART 5

Sebetulnya ini baru pertama kali Danang masuk kedalam rumah bu Tari apalagi bagian belakangnya. Namun selain ia penasaran dengan gadis ini Danang agak agak naksir juga. Itulah Danang, ia tidak bisa liat cewe cakep.

"Sini duduk sama ibuk enak lho kalo sore menjelang malam duduk disini. Selain sejuk tempat ini sangat menenangkan pikiran" ucap bu Tari mempromosikan rumahnya.

"Wuih ternyata bu Tari suka dengan tanaman ya.." Danang berkata sambil memperhatikan sekeliling taman belakang yang ditumbuhi bunga neraneka ragam.

"Ya..namanya juga orang tua, mau apa lagi selain berkebun" ucap bu Tari sambil tersenyum.

"Kemana ya Ranti..ko lama amat"

Baru saja bu Tari bilang begitu, dari dalam kamar keluar Ranti. Dengan sedikit berdehem iao datang menemui bu Tari dan Danang dibelakang.

Danang kaget ketika melihat penampilan Ranti, ia begitu cantik dan menarik dengan kaos hitam ketat dan celana jeans. Rambutnya yang panjang sebahu ia biarkan lepas, hitam dan tebal. Danang heran, waktu malam itu sosok gadis yang tertabrak bukan seperti ini, lho kenapa sekarang jadi keren?

"Tuh liat siDanang sampe bengong liatin kamu Ranti" ucap bu Tari membuyarkan pikiran Danang. Laki laki muda itu jadi malu dan ia tertunduk salah tingkah.

"Ah ibu bisa saja..saya hanya mengagumi kaos dan celananya keren sekali" Serba salah Danang mengomentari.

Ranti yang menjadi topik pembicaraan tersenyum geli.

Ponsel Danang tiba tiba nyala, ia liat..ternyata dari kakanya, mas Toni. Ia tidak hiraukan bahkan ia pencet tombol tolak.

"Ayuk Ranti minum teh panas yuk" ucap bu Tari.

Ranti duduk berhadapan dengan Danang, lama kelamaan ia jadi salah tingkah sebab Danang sering melirik kearahnya sambil bicara ke bu Tari.

"Eh..aku mau beres beres bekas shopping tadi..kalian saling ngobrol aja ya..santai aja"

Waah pikir Danang ini kesempatanku..

●●●●

Aku sendiri bingung ketika aku mengontak Danang tiba tiba teleponku ditolak. Ee kurang asem ini anak..ko ditolak sih? Terus gimana cerita tentang cewe yang katanya hidup lagi?? Hadeeh emang gitu siDanang..kalau sudah masalah yang dia hadapi dia pikir beres, langsung ga fokus.

Oke kalau sampe nanti jam 8 malam ga dijawab aku kerumahnya..biar kujitak jidatnya Ni anak.

Saat itu padahal Danang sedang ngobrol dengan eratnya bersama Ranti..ternyata cewe ini lucu juga kalau sudah mulai cerita.

"Jadi sebetulnya kamu aslinya mana sih?" tanya Danang.

"Aku Jogja mas Danang, tapi dibesarkan diSemarang..tapi jangan tanya dimana alamatnya ya..soalnya anjingku galak galak" jawabnya dengan manja.

Duuh..ini anak ko so cute amat..pikir Danang, ia gemes liat bibirnya yang menyunggingkan senyuman yang mematikan.

"Waah banyak anjing?! aku ga berani kesana ah..tapi..macan mungkin ada, kalo ada macan aku berani"

"Haha..ada, bapakku"

"Heeits.."

"Aah ngomong ngomong sudah jam 7 malam, ga enak sama bu Tari..aku pamit dulu ya. Besok aku ingin ajak kamu makan diluar mau?"

"Hmm boleh mas..tapi aku rakus makannya mas, ga apa apa?"

"Waduh rakus ya..ya entar alu bawain duit yang banyak supaya kamu ga kelaperan"

"Haha..idiih ga lagi, aku ga rakus..cuman doyan! boleh mas makan siang gitu?"

"Siap..jam 11 aku jemput kesini ya"

"Ranti siap disini mas"

"Oke aku mau pamit bu Tari dulu"

●●●●

Aku baru saja memasuki area rumahnya dari jauh aku melijat adikku sibego Danang sedang melakahkan kakinya dengan santai memasuki pekarangan rumah. Aduuh tu anak santai amat!

"Asik ya..yang baru dapet cewe! abangnya call ga dijawab!" ucapku rada gondok.

"Haha sorry mas..jangan ngambek dong, maklum baru kenalan sama cewe mayat misterius"

Aku parkirkan mobil didepan rumah Danang dan mengajaknya masuk.

"Dan..betul itu orang yang kamu tabrak? atau hanya mirip saja?"

"Bener mas..aku tau ko, bedanya sekarang dia sudah sehat dan aku juga inget ko wajahnya, ukuran tubuhnya..kan mas Toni bilang sendiri..waktu ketabrak dia seperti sudah mati. Nah, yang belom aku tau bagaimana bisa dia sampai selamat dan sekarang berada disini"

"Ya okelah kalao emang itu benar dia..terus kamu sekarang kesengsem sama dia? "

"Ga tau ya..tapi anak ini cakep dan lucu..aku rasa dia ga tau siapa aku, tenang aja"

"Waduh ga tau deh..riskan sekali, tapi kamu tuh mbok ya dijawab kalau aku call..jadi ga buat aku bingung. Jawab aja, sorry mas nanti aku kontak lagi atau apa gitu lho, jangan direjek anggilan callku"

"Ya ya maaf mas, lain kali aku angkat. Ini kesini hanya mau marah atau ada lagi mungkin?"

"Selain marah aku mau tanya mobil mas Lukman kapan selesainya?"

"Oh besok dah aku anterin kerumahnya..udah hampir selesai ko servicenya"

"Oke sip.. mana kopiku?"

"Oh ya bentar..abis dari tadi ngomel kaya nenek hehe"

●●●●

Setelah Danang pulang, Ranti membantu bu Tari bereskan piring kueh dan cangkir, selanjutnya ia mengatakan pamit kepada bu Tari akan istirahat dikamar dan tidak ikut makan malam bersama.

Didalam kamar Ranti duduk diatas tempat tidurnya dan ketika itu pikirannya melayang kepada mimpinya kemaren malam.

Aneh sekali..priya ini keren dan lucu tapi ada sesuatu yang membuatku mempunyai oerasaan aneh tentang dia..apa ya?

Malam itu Ranti tidak bisa tidur antara memikirkan sosok priya tadi dan acaranya untuk makan siang besok bersamanya. Jujur..aku suka sama dia, hmm kita liat selanjutnya aja gimana jadinya.

Padahal dimalam itu Danang mempunyai perasaan yang sama..ia sangat senang sama Ranti, entah kenapa malam kejadian tabrakan itu ia melakukan hal yang tak terpuji..andai saja malam itu ia menolongnya mungkin semua akan menjadi indah..Aah kita liat selanjutnya toh dia tidak mengenali aku.

●●●●

Keesokan harinya sebelum jam 12 Danang sudah memarkirkan kendaraan Avanza putihnya didepan rumah bu Tari. Dengan semangat ia mengetuk rumah itu.

"Ooh Danang..ciie mau ngajak Ranti jalan jalan ya? ati ati ya Danang..be tar ibuk oanggil anaknya dulu"

"Terima kasih buk..Danang tunggu disini"

Tidak lama Ranti keluar, ia mengenakan celanan jeans dan kali ini kaos putih rambutnya ia ikat kebelakang.

"Wowo cantik sekali!" ucap Danang tanpa disengaja.

"Hihihi ngaco! ayo aku dah siap"

Danang membukakan pintu penumpang dan mempersilahkan Ranti masuk. Bak seorang gentlemen ia menutup daun pintu dengan pelan tapi mantap.

Ranti memperhatikan perlakuan Danang dengan dengan penuh senyum bahagia.

"Apa kabar hari ini Ranti?"

"Gembira mau ditraktir makan..hihihi, awas ya aku dah bilang aku rakus, dan saat ini aku lapar!"

"Oh siap! sama aku juga lapar Haha let's go!"

》》》》》

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!