PART 14

Hari yang mendebarkan itu tibalah sudah, dengan pesawat Lion Air Danang terbang ke Semarang, sengaja ia mengambil penerbangan pagi agar bisa secepatnya bertemu dengan Rani.

Tepat jam 10 pagi pesawat Lion Air mendarat dengan selamat dibandara Achmad Yani. Dari Airport Danang menggunakan taxi Grab langsung menuju ke alamat rumah Rani didaerah Menoreh III sesuai alamat yang diberikan bu Tantri.

Sedikit agak hilang arah Danang menanyakan kepada beberapa anak muda yang sedang nongkrong disebuah warung.

"Selamat siang numpang tanya jalan Kusuma dimana?" tanya supir Grab.

"Oh lha itu mas, masuk dari jalan Andari terus belokan kiri pertama itu jalan Kusuma"

"Ealah nggeh terima kasih"

"GPS kadang kadang memang gitu pak, suka nyasarin orang..hehe ga apa apa"

Selang lima menit mereka sampai diJalan Kusuma. Oo ternyata itu rumahnya dipojok jalan. Wah teduh sekali dan ada satu pohon mangga didepannya.

"Wah ini tho rumahnya.." ujar supir Grab.

"Terima kasih pak, sampai jumpa.." Danang turun dan melangkah kearah pintu besi depan rumah Rani.

Danang menengok kekanan dan kekiri tidak ada satu orangpun, semoga mereka tidak pergi ucapnya dalam hati.

"Assalamualaikum.." kata Danang sambil mendehem.

Setelah dua kali ia beri salam dan mengetuk pintu rumah, ia mendengar seseorang datang, langkahnya terdengar santai.

Pintu terbuka dan disana berdiri Rani hanya dengan celana pendek dan kaos, tangannya terlihat kotor tapi kedua matanya terbelalak kaget melihat kehadiran Danang didepan pintu.

"Ya Allah! Gimana sih ko ga kasih kabar? Mama! Danang dateng!" teriak Rani begitu gembiranya.

"Haha..surprised! aku sengaja ga kasih tau jam kedatangan..aku ingin liat bagaimana reaksimu"

"Ya ampun sebel banget! sorry aku ditaman belakang bantuin mama dengan tanemannya..ayo masuk! ya ampun Danang!"

"Terima kasih!"

"Tunggu!" Rani menyetop Danang untuk masuk, ia mendekat dan sedikit mengangkat tubuhnya, sebuah ciuman mesra mendarat dipipi Danang.

"Tuh hadiah untuk yang nakal..hihi ayo sekarang boleh masuk"

"Wah..ada tiket masuk juga ya" jawab Danang.

"Kamu taro tas koper disini dulu ga apa apa..kita langsung kebelakang"

Dibelakang terlihat bu Tantri sibuk sedang menanam beberapa pohon cabe.

"Mama! ada tamu agung!"

"Ya Allah ko ga telepon kalau jam segini datengnya..maaf tangan ibuk kotor banget! Rani ajak Danang liat kamarnya ya"

"Oke..yuk masuk..aku cuci tangan dulu"

●●●●

"Nih..Kamu bobo disini ya..ini kamar tadinya kamarku..tapi sekarang aku tidur sama mama" Rani memperlihatkan kamarnya.

Danang menurunkan koper kecil dilantai dan membalikkan tubuh, jarak antara dirinya dan Rani begitu dekat. Tanpa basa basi Danang memeluk Rani ia dekatkan wajahnya. Secara pelan pelan ia mencium bibir Rani.

Tak disangka Rani yang memang sudah sangat kangen balas memeluk Danang. Dengan semangat ia membalas ciuman Danang. Bibir bibir mereka beradu, Danang mengulum dan menggigit bibir bawah Rani.

"Stop Danang..sisakan untuk nanti ya.." ucap Rani terengah engah.

"Aaah.." Danang yang masih kangen memeluk tambah erat tubuh Rani. Kini ia membenamkan wajahnya dileher Rani.

"Aau geli sayang..udah ah, ada mama lho" Rani melepaskan pelukan dan mendorong Danang.

"Aku kangen lagi.." ujar Danang memprotes.

"Iya nanti malam ya..waktumu kan panjang tenang..ayo tari napas...keluarkan..tarik napas, hahaha"

Danang ikut tertawa, keduanya tertawa bahagia.

Rani menggandeng tangan Danang pergi kearah dapur.

"Kamu mau kopi?aku buatkan ya.."

"Boleh..enak juga pagi pagi" jawab Danang.

"Oh ya nanti sebentar lagi ada mba Laksmi mau datang, sebetulnya dia guru senamnya mama tapi karena umur ga begitu jauh sama aku..jadi lebih deket ke aku" kata Rani sambil menyedu kopi.

"Oh gitu ya..oke"

"Dia mau ngajak kita makan siang..makanya aku tuh bingung, katanya kamu mau datang tapi ko ga ada berita kapan tibanya..Nah sekarang kamu dah disini kita bisa pergi sama dia"

"Wah..sekalian jalan jalan liat kota Semarang"

"DiSemarang tuh ada kira kira 50 tempat wisata tapi, nanti kita ke Kota lama dulu, lainnya menyusul.. disana ada Cafe yang enak untuk ngobrol"

"Kalau begitu..musti mengabadikan momen momen indah itu ya..Oya aku ada hadiah untuk kamu, ampir lupa..tunggu ya" Danang berlari kekamar tidurnya.

"Eh hadiah apaan? ko pake bawa hadiah segala?"

"Sst jangan komplen..tunggu deh"

Danang mengambil sebuah kotak yang dibungkus kertas kado indah diatasnya ia selipkan sebuah kartu kecil.

"Ini untuk kamu Rani..boleh kamu baca dan buka kadonya"

Rani terbelalak melihat sebuah kado berbentuk kotak itu. Ia menarik sepucuk kartu dan membacanya..

"Rani..meskipun jarak menjadi pemisah namun hatiku tidak akan terpisah, dan hanya satu keinginanku...yaitu mencintaimu, Love you always, Danang"

"Aaaaa.." Rani menutup kartu dan memeluk Danang, iapun berbisik..

"Aku ingin memiliki kamu karena itu adalah dambaanku..apabila aku telah tiada jangan kau lupakan aku" dan Rani mencium pipi Danang dengan mesra.

"Heh jangan ngomong yang tidak bagus..pamali Rani"

"Oh maaf..boleh aku buka kadonya didepan mama?"

"Boleh..yuk"

Rani menggandeng tangan Danang ketaman belakang.

"Buk..Danang kasih hadiah untuk aku,mau liat?"

Bu Tantri menoleh dan meletakkan gunting dan sekop kecil ditanah ia bangkit dan tersenyum kepada putrinya.

"Waduh Danang bawa hadiah ya? seneng ya Rani.. terima kasih Danang" kata bu Tantri.

Rani dengan semangat membuka kado itu dan sangat terkejut melihat kotak box baru Samsung Note 12.

"Ya Allah ma! Padahal dari kemarin aku lagi liatin ini diiklan televisi! Aku mikir..Kapan ya aku bisa beli handphone kaya gitu? Alhamdulillah ya Allah terima kasih! terima kasih Danang!"

"Cocok bukan? kameranya canggih lho ini, bagus untuk acara jalan jalan nanti" ujar Danang.

"Wah..pasti keren banget, aku mau buka sekarang ah.."

"Ya udah dibuka dan tes kameranya" kata sang mama ikut gembira.

●●●●

Sedang asik asiknya Rani bermain dengan handphone barunya terdengar ketukan dipintu dan salam dari luar.

Rani berdiri dan berjalan kearah pintu.

"Halo! masuk masuk..Danang kenalkan ini mbak Laksmi, mba Laksmi ini Danang dari Jakarta"

"Halo apa kabar mas?" ucap Laksmi.

Wah..Danang terkejut melihat mbak Laksmi meskipun usianya diatas Danang tapi ia nampak anggun dan cantik. Pikirannya langsung kepada mas Toni. Wanita ini cocok untuk mas Toni.

"Alhamdulillah baik mbak" jawab Danang.

"Ibu ada dibelakang..yuk kita semua kesana"

Bu Tantri gembira melihat temannya datang, memang dari semua temannya, Laksmilah yang selalu bertandang kerumah bu Tantri. Mereka bersahabatan sejak dulu, namun karena umurnya lebih dekat kepada Rani..justru Ranilah yang sering jalan bersama sama.

"Katanya kemarin sempet hilang diJakarta..aku liat ibu muncul ditelevisi lho..semua temen senam pada mendoakan tentang keselamatan kamu Rani" kata Laksmi.

"Ya ampun terima kasih..besok sabtu aku ikut senam deh..biar ucapkan terima kasih kesemua teman disana" ucap bu Tantri.

"Buk..kita mau makan siang dan jalan jalan..ikut ga?"

"Oh..pada mau kemana?"

"Makan dideket Kota lama sekalian mau denger ceritanya Rani" kata Laksmi.

"Boleh..1 jam lagi ya"

"Ya boleh..aku bawa mobil jadi gampang ga usah order Grab"

"Bentar aku foto dulu..ini bagus banget!"

"Waah..ada yang punya handphone baru kayanya" ucap Laksmi sambil bergaya.

》》》》》

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!