Ranti agak terkejut ketika tanagn kanannya dipegang oleh Danang. Memang ia sengaja ketika mengubah gigi mesin dari 3 ke 4 Danang sengaja menyenggol sisi tangan Ranti dan ia langsung menggenggamnya.
Danang melirik kekiri dan tersenyum, Ranti yang kaget hanya menunduk, matanya menatap kepada tangan Dangan yang memegang dan kini mengelus tangannya.
Ranti membiarkan Danang melakukan itu bahkan iapun menyambut dengan meremas tangan Danang memberi tanda bahwa iapun suka. Ranti tersenyum malu.
Baru saja mereka sampai didekat daerah Senayan, earbuds dikupingnya berdering. Danang langsung menekan tombol terima.
"Danang!"
"Oh ya mas?"
"Ini di speaker atau tidak?"
"Ngga mas..kenapa?"
"Gawat! ditelevisi ada berita bahwa ibunya cewemu si mayat misterius sedang mencarinya! Anak ini bernama Rani Pujiastuti!"
"Oh ya?"
"Mending kamu jangan kemana mana..sebab sekarang semua orang sedang mencari dia..kamu kembali aja kerumahnya kalau sekarang sedang bepergian"
"Gitu ya..apa polisi juga sudah ikut mencari?"
"Ibunya tadi tampil di televisi..aku yakin sebentar lagi dia akan kontak dengan polisi dan juga ibu tetanggamu itu oasti akan saling kontak..supaya ga nimbulkan kecurigaan mending pulang kerumahnya..aku akan kerumahmu dan tunggu dimobil"
"Baik..baik, ada bagus tapi ada juga jeleknya yang keluar dari semua ini..oke aku putar arah"
Klik sambungan telepon mereka matikan.
●●●●
Aku terus melihat kearah berita yang sedang berlangsung ditelevisi. Kasian juga anak ini, ternyata dia keJakarta untuk pemeriksaan medis.
Waktu itu dia sampai ketabrak berarti memang sedang kumat sakitnya sampai tidak liat mobil yang lewat..Aduuh kita berdosa! bukan dibawa ke rumah sakit malah dikubur hidup hidup!
Kumatikan televisi, ambil kunci mobil aku beranjak pergi kerumah Danang.
Semoga mereka tidak tau apa yang sebenarnya terjadi..dan pada ahirnya semua baik baik saja.
●●●●
Tidak lama setelah pembicaraan di telepon Pak Mangun dan ibuk Ijah sudah sampai dirumah bu Tari.
"Eh Alhamdulillah ayok masuk masuk, duduk yuk dibelakang aku baru mau telepon Danang"
"Mboten usah dulu..ayo kita ngobrolin tentang anak ini dulu"
Bertiga mereka duduk dibelakang menghadap kearah kebun. Bu Tari sudah menyedu air panas dicampur teh.
"Jadi seperti yang panjenengan tau kan bahwa kita dulu menemukan Ranti terkubur ditanah, aku yang gali dan menemukan anak ini. Aku ajak pulang dan kurawat dirumah, selanjutnya oada hari ke 2 aku bawa kesini agar Yu Tari bisa bantu ngurusin dan ternyata benar anak ini menjadi sehat kembali"
"Alhamdulillah memang ko setelah 3 hari disini banyak sekali perubahan hanya saja ingatannya belum pulih"
"Nah..masalahnya begini..Aku kan yang menyaksikan bahwa anak ini dikuburkan oleh 2 orang laki laki..meskipun pada waktu itu suasana gelap gulita tapi aku masih bisa melihat postur tubuh orang itu"
"Oh bisa tho mas?" tanya bu Tari.
"Insya Allah bisa Yu..Nah jangan kaget ya, semoga aku salah..tapi salah satu dari kedua orang yang menguburkan itu sepertinya tetanggamu yang bertamu kemarin dan sekarang pergi sama Ranti itu!"
"Haah! Aah masa sih? salah kali pak..masa bisa gitu, ha rumah njenengan sama rumah sini kan jauh, ko bisanya dia sampe sana?"
"Lha itu yang aku masih bingung..dan juga kendaraannya juga mirip, Avanza putih"
"Hmm..piye yo, aku ko agak susah menyatukan 2 cerita ini"
"Lha..aku juga ngomongnya gitu ke bapak iki..mungkin beda orang, masalahnya kalao kita salah menuduh dia bisa marah kekita" ucap bu Ijah.
"Yo wes ngene wae..sing pertama yang harus kita lakukan yaitu menghubungi ibunya..itu yang pertama agar mereka bisa saling bertemu..Selanjutnya, saya akan tanyakan secara privat one on one atau antar aku dan Danang saja, apakah dia pernah bertemu dengan Ranti sebelumnya"
"Njjih itu yang terbaik..mending sekarang kontak ibu itu dan setelah itu kontak Ranti agar pulang dan batalkan acara jalan jalannya"
"Njjih..bentar aku cek no ponsel ibu itu dulu"
●●●●
"Ranti..maaf ada sesuatu yang terjadi dirumahmu..maaf ya sebaiknya kita putar arah dan kembali pulang saja dulu" ucap Danang dipertengahan jalan.
"Ooh ada apa Danang?"
"Tidak ada apa apa..tapi mending kita kembali pulang dulu ya"..aku tak cari puteran kita balik arah"
Ranti jadi bingung dan memikirkan ada apa yang terjadi dirumah..tapi baru saja ia mikirkan keadaan bu Tari, tiba tiba ia merasakan sakit didada kanannya. Seperti sebuah sengatan tajam menusuk.
"Aduuh!"
"Eh Ranti kamu kenapa?" kaget Danang mendengar tiba tiba Ranti kesakitan.
Ranti mencoba menarik napas tapi sepertinya agak susah..perasaannya agak pusing dan mual.
"Bentar ya..aku ko tiba tiba pusing dan mual..ga apa apa..kita pulang saja"
Danang jadi senewen, baru saja ada berita mengagetkan dari mas Toni tiba tiba Rantipun meringis kesakitan.
"Santai Ranti..tarik napasmu pelan pelan, relax..kita pulang ya kerumah" ucap Danang mencoba menenangkan suasana.
●●●●
Jarak perjalanan pulang kerumah sudah tidak jauh lagi, tiba tiba teleponnya berdering.
"Halo..iya buk ini Danang..gimana?"
"Danang, posisi kalian dimana? soalnya ada berita penting..kalian sebaiknya putar arah dan pulang ya"
Danang yang sudah mengetahui lebih dulu dengan santai ia menjawab.
"Oh baik buk kita kebetulan sudah tidak jauh dari rumah..jalan jalan kita batalkan..ini Ranti kayanya juga agak sakit"
"Loh sakit? ya udah cepet dibawa pulang ya"
"Baik buk"
●●●●
Sebelum bu Tari mengontak Danang ia sudah mengadakan kontak dengan bu Tantri lebih dahulu.
"Halo Assalamualaikum dengan bu Tantri?"
"Waalaikumsalam iya betul saya sendiri..dengan siapa saya bicara?"
"Alhamdulillah..buk, nama saya Tari..barusan tadi melihat berita di SCTV tentang putri ibuk yang hilang"
"Oh ya..bagaimana?"
"Alhamdulillah putri ibuk ada sama kita dalam keadaan sehat..hanya saja ia hilang ingatan tidak kenal dirinya baik nama atau dari mana asalnya..untung kami sedang melihat televisi dan melihat laporan ibuk tadi"
"Hah..! ya Allah! Alhamdulillah!! alamat ibuk dimana?"
"Kami di Radio dalam buk, jalan Yado 3 No 11 Jakarta Selatan..apa kita ketempat ibuk atau ibuk yang akan kesini?"
"Ya Allah buk..kami akan kesana sekarang, kebetulan adik saya ada kemdaraan..mungkin 1 setengah jam lagi kita sampai dirumah ibuk ya" terdengar suara bu Tantri terburu buru karena mungkin saking girangnya.
"Baik buk..kami tunggu dirumah..jangan kaget kalau putri ibuk tidak mengenali ibuk..kita akan coba membangunkan ingatannya lagi nanti kalau ibuk sudah disini"
"Terima kasih buk! kami meluncur kesana secepatnya"
●●●●
Tidak lama kemudian mobil Avanza putih Danang sudah terlihat memasuki area perumahan bu Tari.
"Keliatannya ada tamu dirumah bu Tari..yuk kita masuk..kamu is oke Ranti? ko agak pucat?"
"Oke Danang..aku rada pusing aja"
Danang cepat turun dan berlari kearah pintu Ranti. Ia membukakan puntu dan sambil memegang satu tangan Ranti ia membantunya turun dari mobil.
"Gimana bisa jalan sendiri?"
"Bisa..makasih Danang, kamu baik sekali..yuk masuk rumah"
》》》》》
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Ai Emy Ningrum
sakit apakah Ranti eeh Rani ,syukurlah bilamana sudh ada titik terang siapa Rani sbnr nya 🙂
2022-08-13
0