PINGSAN BERUJUNG DUNIA GAME
Lima tahun yang lalu game Deep Dive lahir. Game petualang online PC yang sekejap menjadi game terpopuler dan terbaik setelah perilisannya. Game bertema pemburu monster dan dragon dipadukan dengan pertarungan melawan pemain lain yang sangat dinanti. Tak hanya memiliki pergerakan karakter yang mulus, tetapi pergerakan benda apapun di Deep Dive sangat sempurna tanpa cacat. Bahkan gerakan karakternya dapat dibandingkan dengan manusia asli.
Kyalowng adalah nama dunia yang ada dalam game Deep Dive. Tak hanya memiliki nama, tetapi dunia tersebut memang pantas dinamai sebab memiliki map seluas bumi. Dipadukan dengan genre open world, maka game tersebut menjawab keinginan bagi setiap orang yang memiliki teman bermain.
Tak hanya grafik dari teknologi super canggih dan misterius yang menjadi daya tarik utama. Hampir semua aspek dalam game Deep Dive jauh lebih mengungguli semua game yang pernah ada. Bahkan setiap NPC memiliki wajah yang berbeda, pekerjaan yang berbeda, watak yang berbeda, cerita yang berbeda, bahkan yang dilakukan untuk keseharian mereka benar-benar berbeda. Seperti manusia asli, mereka mengerjakan pekerjaan demi makan atau bahkan untuk menjadi kaya.
Sebab game Deep Dive bergenre open world, maka story-nya akan mempengaruhi semua pemain. Hal yang sangat dinantikan oleh para pemain yaitu adalah perubahan era. Setelah era pengenalan dunia telah usai, era kedua muncul, yaitu invasi Dragon Sunguungu. Dimana pada era ini, para pemain diharuskan ikut serta dalam memberantas dragon yang menyerang benua hunian para manusia. Mereka telah berhasil mempertahankan benua, namun sayangnya karena suatu kendala, Kyalowng belum juga berganti era lagi.
Setahun yang lalu, era sebenarnya bisa saja berubah. Era pemberangkatan bahtera-bahtera raksasa legendaris untuk berbalik menyerang benua monster dan dragon itu tertunda hanya karena persoalan kecil.
Pihak developer pada awalnya mengisi semua peringkat petualang menggunakan data para NPC yang berprofesi sebagai petualang. Akan tetapi, penetapan 10 NPC legendaris yang menduduki peringkat teratas justru menjadi biang masalah era tak kunjung maju.
Bila orang-orang memanjat peringkat demi menjadi petualang nomor satu untuk mendapatkan kunci pelayaran bahtera-bahtera tersebut, namun tidak dengan akun bernama Natural Higenis Bis. Setelah berhasil mengungguli peringkat NPC legendaris, ia tidak mau menjalankan bahtera dan justru mengaku sebagai petualang legendaris lainnya. Orang-orang disuruh untuk merebut gelar petualang nomor satu bila ingin mengubah era.
Sampai invasi Dragon Sunguungu kedua hadir, bahkan sampai pihak developer menyiasati dengan menghadirkan item over power berharga sangat mahal, namun nyatanya akun tersebut masih saja bertengger di urutan paling atas. Hanya beberapa jam saja peringkat itu tergeser, akan tetapi yang terjadi selanjutnya yaitu, dia memiliki poin yang sangat berjarak dari nomor dua.
Tak seperti yang orang-orang sangka, akun bernama Natural Higenis Bis ternyata adalah milik seorang remaja 17 tahun. Nama aslinya bahkan hampir sama dengan nama akun game-nya, yaitu Natura. Banyaknya wadah bekas mie instan adalah alasannya dapat mengembalikan peringkat petualang nomor satunya yang hampir terlampaui. Jika 3 wadah adalah jumlah yang ia habiskan per hari, maka tumpukan wadah mie tersebut mengatakan bahwa Natura telah memainkan game Deep Dive selama tiga hari.
Wajah tampannya bagai menggunakan kacamata panda. Rambutnya acak-acakan. Dari dua bukti tersebut, menggambarkan dengan pasti apa yang telah lama dia lakukan di depan PC pada kamar yang kini gelap dan tertutup. Ponsel di meja yang menunjukkan banyaknya panggilan tak terjawab serta chat dari Akulah Ouji dan Kiyut Tasya adalah bukti lain jika dia bahkan sampai bolos sekolah.
Natura segera membalas chat dari mereka berdua setelah melihat ancaman penggerebekan rumahnya. Jemari mengetik, namun fokusnya berkata lain. "Aku rasa perbedaan poinku saat ini sudah tak bisa terkejar oleh para orang kaya tak ber-skill. Saatnya merapikan hasil jarahan. " Dia kesal karena pada update-an terakhir, game Deep Dive menjadi pay to win. Banyak orang yang tiba-tiba jago, sebab membeli item Over Power. Hal itulah yang membuat Natura begadang. Padahal kenyataannya, pihak developer memang melakukan hal itu untuk melengserkan peringkatnya.
Tak lama setelah itu, Ouji yang baru pulang sekolah menyempatkan diri untuk datang ke rumah Natura. Remaja itu justru mendapat chat dari si pemilik rumah yang mengabarkan sebentar lagi dirinya akan istirahat. "Sial! Percuma aku datang ke sini. Suaranya saja tak terdengar ... Cih, aku merasa dia kini menganggapku bagi sampah. Semoga saja doa Tasya terkabul, walau lucu juga jika ada gamer terkena azab." Ouji beranjak pergi dari tempat tinggal Natura dengan menahan tawa walau sedikit merasa kecewa.
Saat mencoba berdiri, Natura merasa tak bertenaga, kepalanya pusing, dan penglihatannya berkunang-kunang. Dia memaksakan diri untuk tetap mencoba berjalan menuju peristirahatan.
Entah dari mana, suara gadis pembawa pesan pada game terdengar belulang kali mengatakan notifikasi menyebalkan yang sulit diketahui maknanya. "Notifikesiong! Kode — Nama — Status Karakter — Kemampuan — Ultimate — Lokasi spawn — All data objects were successfully synchronized! The 'deep dive project' was ready to activate!"
Wajahnya terlihat ketakutan. "Apa-apaan ini? Mengapa seolah nyawaku keluar dari raga?" Dia tak tahu harus bersikap seperti apa. Pada pikirannya, dunia nyata dan game seolah menjadi satu kesatuan. Tak dapat mengelak dari rasa pusing yang seakan membuatnya mual, dia diam, dan pasrah. Apapun, bahkan kini jemari telah lepas dari kendali pikiran. Pada akhirnya Natura tergeletak pingsan sebelum menggapai ranjang.
Pandangan Natura yang awalnya hitam pekat, kini menjadi berkunang-kunang. Secara perlahan kunang-kunang itu semakin membesar dan menyilaukan. Natura merasakan tubuhnya bergetar dan seperti terasa keringat dingin muncul beberapa saat. Seperti merasakan kejang namun tak begitu parah. Perlahan, punggung Natura merasa hangat seolah tersentuh sinar matahari.
Sang remaja tampan berusia 17 tahun itu mencoba mengambil posisi duduk. Dia menyipitkan mata sambil melihat ke kanan dan ke kiri, berharap usahanya dapat membuahkan hasil supaya mengerti dengan apa yang terjadi. Namun silau masih saja mengganggu pandangan, menggagalkan satu-satunya usaha untuk mengetahui keadaan.
Suara imut gadis pembawa pesan game petualangan kini terdengar di kepalanya kembali. "Notifikesiong! Wahai petualang baru Natural Higenis Bis, selamat datang di Deep Dive Project! Selamat atas keberaniannya datang ke tempat berbahaya ini. Sebagai hadiah permulaan, petualang Natura dapat memilih salah satu dari tiga box harta."
Natura tak menggubris suara itu, dan memilih untuk diam memikirkan kenyataan yang terasa membingungkan. Namun, suara imut itu kembali terdengar. "Notifikesiong! Pilih salah satu dari tiga box harta tersebut."
Pada pandangannya yang putih, muncul tiga box harta yang seolah mengambang. Tanpa begitu peduli, Natura berpikir untuk membuka box paling kiri, dan box itu pun terbuka.
Natura tak begitu paham dengan apa yang terjadi. Namun yang jelas, suara dan apa yang dia rasakan seperti mimpi yang sangat nyata. Selain merasakan sinar matahari menyentuh kulit, hembusan angin lembut juga dapat dirasakan.
Suara gadis sistem game terdengar lagi. "Notifikesiong! Selamat kepada petualang Natura atas hadiah pertamanya! Berjuanglah!"
Natura bisa membayangkan dengan tepat, sebilah pedang yang terbuat dari besi pondasi rumah, dan pelindung tangannya pun terbuat dari besi sejenis itu yang dibengkokkan. Apapun, itu adalah hadiah yang dimaksud si suara imut.
Natura tersentak ketika merasakan benda yang cukup berat dan dingin, tiba-tiba muncul di pangkuannya. Dia pun melotot dan memegangnya, guna mencari tahu benda tersebut. Pandangan mulai pulih. Benda yang dipegangnya ternyata adalah hadiah yang dimaksud oleh pembawa notifikasi.
Bukan takjub, namun takut. Rasa yang cukup wajar mengingat apa yang dialaminya seperti khayalan semata. Pohon, rumput, tanah yang dipijak, semua ciri-ciri itu dia tahu dari sebuah game petualangan yaitu Deep Dive.
Bahkan, di hadapannya juga terdapat monster batu seukuran domba yang berjalan pelan tanpa menyerangnya. "Persis seperti dalam game yang hanya akan menyerang jika pemain melukainya terlebih dahulu. ... Ini terlalu menakutkan! Siapakah yang membawaku ke sini? Semua yang ada di sini tak mungkin hanyalah mimpi. Aku harus waspada!"
Natura teringat akan bar darah, dan seketika dipikirannya seperti tergambar bar darah berwarna hijau; stamina berwarna kuning; dan 'mana' berwarna biru. "Woi! Apa-apaan semua ini?!" Pikirannya masih tidak mau berdamai dengan kenyataan. Sebagus apapun tempat itu, manusia tak seharusnya dapat berpindah tempat.
Asing. Dia teringat kembali akan berita yang beredar sebulan ini. Terdengar konyol sebab banyak remaja mengaku mendapatkan mimpi buruk, terjebak pada dunia monster. Menyisakan trauma mendalam, bahkan sampai kapok menyentuh komputer.
Keterasingan membuat pikiran berhalusinasi. Memikirkan berbagai kemungkinan, mengapa dirinya bisa terjebak. Alien? Tekhnologi canggih? Reinkarnasi? Isekai? Alam gaib? Azab? Salah satu dari hal itu harus ada yang benar.
Dia teringat akan suara yang familiar dan dia mencoba berkomunikasi. "Ortuna, keluarkan aku dari sini!” Hanya bentakan itu yang dapat diusahakan, berharap gadis bersuara imut bernama Ortuna menanggapinya.
Tanggapan pun benar-benar terlontar. "Hanya ada dua cara untuk keluar dari sini: Mati, atau membunuh raja hingga menjadi petualang nomor 1.”
Sejenak terdiam akibat terkejut dengan jawaban itu, Natura mencoba menggali arti mati yang dimaksud oleh Ortuna. "Mati? Maksudmu aku tak kembali ke Bumi, dunia tempatku hidup?" Tanggapan positif yang dia dengar menambah rasa takut dan gelisah. Dipikir sedalam apapun, jelas dia tak memiliki alasan untuk terjebak di dunia game tersebut.
Pikiran berkecamuk, sulit dibayangkan jika harus bertahan hidup, bahkan harus menjadi penguasa dunia penuh bahaya. Walaupun pedang yang digenggam memiliki kekuatan serang tak terhingga, namun tetap saja ia harus memiliki keberuntungan tinggi, sebab kekuatan dahsyat itu keluar mengikuti kemunculan serangan kritikal yang hanya sebesar 1%. Dunia yang bagai terdampar pada era sebelum manusia diciptakan, tentu itu bukanlah permainan. Apalagi, rasa sakit memanglah nyata. Menjadi pecundang pun tak masalah selama bisa bertahan hidup di dunia para monster.
"Ortuna! Keluarkan aku dari sini!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
DokterGigiGingsul
natura, ortuna ,kuzna , skidippipipp
2023-01-04
1
Queen Bee
salfok ma natura 😂😂😂 aku baca natural kebiasaan buruk ku
2022-12-17
1
Si Cepat
Ya, menurut saya ka
rya anda bagus👍
2022-10-10
1