System yang Error, Natura yang Dihukum (revisi)

Tanpa memikirkan penyesalan itu lagi, Natura pergi ke sungai untuk mencari ikan. Dia lalu memanfaatkan kaca pembesar yang ada pada gagang pisau kecilnya untuk menyalakan api.

Harum ikan bakar itu sangat menggugah selera. Natura menikmati dengan penuh penghayatan, menikmati saat-saat terdamai yang bisa membuat lupa akan masalah kehidupannya.

Namun, terdengar suara berisik bocah-bocah sambil meneriaki Natura dengan julukan pahlawan.

"Iya. Dia pasti si pahlawan ke empat! Aku yakin karena hanya dialah orang asing yang singgah di desa ini," ujar bocah lainnya.

Natura menghembuskan napas penuh kekesalan. Tidak dia sangka identitasnya terbongkar oleh bocah-bocah itu. Dengan terpaksa mengeluarkan senyum ramah, Natura mengisyaratkan mereka untuk mendekat.

Mata bocah-bocah itu terlihat terlena dan ada yang sampai meneteskan liur akibat harum dari ikan bakar itu.

Natura lalu memberikan ikan bakarnya. Setelah mematikan api, ia melambaikan tangan tanda perpisahan hingga membuat mereka menangis sedih. Walau nyatanya, mereka tetap duduk, memilih menikmati ikan bakar yang lezat.

Sang pahlawan ke empat pergi meninggalkan desa itu walau merasa kecewa. "Level 0, bar darah hanya 110, mana 20, stamina 50, skill tidak ada, dan ultimate juga tidak ada. Huh. Bahkan dalam game pun status seperti ini hanya ada di awal tutorial dan setelah tutorial selesai, semuanya akan bertambah lebih dari 100%. Oi Ortuna! Adakah tutorial untukku?" gumamnya.

"Notifikesiong! Apakah anda telah siap untuk memulai tutorial?" ucap Ortuna yang tiba-tiba terdengar oleh Natura.

Dia terlihat kesal karena Ortuna mengabaikan ucapannya dan memilih melanjutkan instruksi. "Satu! Dua! Tiga! Berjuanglah!"

Di hadapan Natura, muncul monster cacing dari dalam tanah, diam bergoyang-goyang.

"Petualang Natura! Berhati-hatilah! Monster cacing ganas itu akan memakanmu! Cepat habisi dia! Aku akan memberimu kekuatan jika dapat menyelamatkan penduduk desa dari ancaman monster cacing ganas itu!"

"Sungguh menjijikkan. Logika game yang sangat buruk!" batin Natura.

Natura terkejut sebab hanya dengan satu serangan lemah, monster cacing itu langsung mati dengan keterangan lambang minus dan tidak terhingga berwarna merah.

"Cheat terdeteksi! Tutorial dibatalkan! Hadiah nol koin! Pengurangan semua koin untuk Natural Higenis Bis! Kunci penambahan EXP untuk Natural Higenis Bis! Berjuanglah! Cheater!!!" seru Ortuna.

Natura tidak peduli seolah tidak mendengar notifikasi itu dan memilih untuk mengambil hadiah dari monster cacing yang berhasil dia bunuh. Dia lalu berjalan lagi. Walau tidak berkata namun mata yang berkaca-kaca tentu akan memberitahu semua yang melihat betapa sedihnya dia. Kecuali tiga remaja yang kini sedang menatapnya.

"Cih, hanya membunuh monster cacing dengan satu serangan saja sampai menangis terharu seperti itu. Dasar pemula," cibir orang yang sedang beristirahat di pinggir jalan bersama dua orang temannya.

"Sepertinya aku pernah melihat orang itu," sahut temannya.

Natura tetap melangkah tanpa peduli pada orang yang mengejeknya.

Tiga orang itu berpikir keras karena memang pernah bertemu Natura. Mereka bertiga adalah orang yang berniat membunuh karena iri pada wajah tampan Natura.

"Oi, kau! Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya orang paling kuat dari tiga orang itu.

Pandangan mereka bertemu dan langsung teringat bagaimana cara mereka berjumpa pertama kali.

Natura yang ketakutan pada tiga orang itu pun lari menjauh dengan sangat cepat.

Sementara di pihak lain, wajah ketiga orang itu tampak menjadi pucat. "Oi, tidak ada orang berlevel rendah yang dapat lari secepat itu, 'kan!?" Tanpa di duga, remaja yang paling kuat ditinggal lari oleh kedua temannya sebab telah sadar akan kejanggalan dari kecepatan lari sang pemuda yang mereka jumpai. Dia justru seperti kehilangan akal saking takutnya, sampai lupa cara menggerakkan kaki untuk berlari.

***

Karena lari begitu cepat, hanya dalam setengah jam saja Natura telah sampai di desa lain. Desa itu berpemandangan sama dengan desa sebelumnya, dimana semua rumah terbuat dari kayu. Yang membedakan desa itu dengan desa sebelumnya adalah banyak monster tingkat rendah yang dibiarkan berkeliaran.

Karena status milik Natura sudah dirasa aman untuk memulai perburuan, ia pun mencoba berburu monster batu. Mengingat monster batu tidak menyerang jika bar darahnya belum berkurang, memanfaatkan hal itu dengan sebaik mungkin adalah pilihan yang tepat.

Natura terus menyerang monster batu yang berjarak cukup jauh dari monster-monster lainnya. Serangan biasa yang dilancarkan terlihat begitu cepat sebab dia meng-upgrade 'kecepatan serang' demi memunculkan 'serangan kritikal'. Berharap 'kesempatan serangan kritikalnya' yang hanya 1% dapat lebih cepat muncul.

Perbandingan sekecil itu tentu memerlukan kesabaran lebih. Namun bagi Natura, melakukan hal itu sepanjang hari bukanlah masalah. Entah mengapa bar stamina yang dia miliki sama sekali belum pernah terpakai bahkan saat berlari begitu cepat. Sangat berbeda dari sepengetahuannya jika lari cepat dapat menguras stamina, sedangkan lari kecil atau jalan tidak akan mengurangi.

Di saat sedang menyerang monster batu, Natura seperti dibisiki oleh sesuatu.

"Pset. Pset. Apa kau dengar suaraku?" suara gadis imut terdengar di kepala Natura yang mengisyaratkan untuk berkomunikasi.

Natura tidak menjawab dan hanya fokus untuk menyerang monster saja menyadari tak lain karena itu adalah suara Ortuna.

"Cheater! Mengapa kau sombong?" Suara gadis imut itu terdengar lagi seperti sedang marah namun hanya berani berbisik di telinga.

Natura hanya diam saja. Tanpa diduga salah satu serangannya berhasil membunuh si monster batu. Natura begitu bahagia karena hanya dalam waktu singkat dapat membunuhnya.

Natura lalu mengeluarkan pisau dan mencari hadiah dari jasat monster tersebut. Hadiah yang dapat dia simpan adalah lima koin kecil, sudah cukup untuk membeli makan satu hari dan menabung.

"Mengapa seorang Cheater sangat bahagia ketika membunuh monster tingkat rendah?" Suara gadis imut itu terdengar lagi seolah sedang kesal.

"Sekarang siapa yang Cheater? Padahal aku sudah membisukan notifikasi?" Balas Natura yang merasa kesal.

"A ha ha. Sistem bebas bertindak sesuka hati!"

"Mungkin kau harus tahu bahwa kau itu bukanlah sistem melainkan virus sistem. Kau tahu perbedaan antara kucing dan kutu kucing, 'kan? Dan kutu kucingnya dunia ini adalah dirimu!"

Gadis imut itu kini justru terdengar memainkan tangisan. "Kau jahat!" bentaknya.

"Jahat? Coba bandingkan dengan; 'Sistem yang error hingga membuat seorang player keluar dari tahap tutorial saat awal masuk ke dunia ini', apakah itu tidak lebih jahat?"

"A ha ha. Itu ... Itu ... Ya, itu hanya kesalahan kecil."

"Ha? Kesalahan kecil ucapmu?!" tanya Natura dengan suara semakin tinggi.

"Itu karena game ini masih tahap beta. Jadi hal seperti itu wajar terjadi. Lagi pula error itu sudah diperbaiki. Jadi, itu bukan salahku!"

"Game?! Kau anggap nyawaku sebuah permainan?! Yang benar saja! Jika ini hanyalah game, maka cobalah keluarkan aku dari dunia game ini! Kau bilang sistem bisa bertindak sesuka hati, 'kan? Coba sekarang buktikan bahwa kau juga dapat mengeluarkanku dari sini!"

"Notifikesiong! Sistem Notifikasi bernama Ortuna terputus dari jaringan! Berjuanglah!"

Tanpa Natura sadari, warga desa yang mendengar dirinya berteriak-teriak sendirian dari tadi membuat mereka memperhatikan sambil berbisik-bisik dengan yang lain.

"Lihatlah wahai Sistem. Ketika kau error, maka ada manusia yang harus menanggung kesalahanmu." ucap lirih Natura sambil melambaikan tangan dan tersenyum canggung pada penduduk desa.

"Salah sendiri, manusia memasukkan 'A.I.' bodoh pada game dan lupa dengan apa yang dilakukannya sendiri." ucap Ortuna terdengar lagi.

"Hah? Suara siapa itu?" tanya Natura tanpa sadar dengan wajah kebingungan.

"A!!!!!!!!!!" teriak Ortuna begitu keras hingga Natura mencoba menutup telinganya.

"Oi. Tolong, hentikan! Sungguh, penduduk desa kini sedang memandangku. Tatapan mereka seperti sedang melihat orang gila ... Ortuna, berhentilah!" ucap Natura sambil mencoba menutup telinga hingga tanpa sadar dia juga menyentuh kepalanya layaknya sedang menutup telinga.

"A!!!!!!!!" teriak Ortuna lebih keras lagi. Seakan telinga Natura sekarang ada di moncong pengeras suara besar.

Sangat berisik dan menyebalkan. Namun, dari percekcokan itu Natura semakin yakin jika Ortuna bukanlah hanya sekedar suara dari kecerdasan buatan semata. Kini dugaannya mengarah kepada hal lain. Ortuna bisa saja bukanlah manusia, atau justru adalah makhluk mitologi. Hal yang belum mungkin Natura pertanyakan mengingat bahasan itu terdengar sangat sensitif. Dia tak mau terjadi apa-apa dengan dirinya hanya karena melontarkan pertanyaan sepele.

Dilihat dari manapun, Ortuna seolah memanglah gadis periang, namun, apa mungkin seorang gadis membawanya ke dalam dunia game? Terlalu membingungkan bagi Natura memikirkan hal itu. Yang dia tahu, berita yang pernah ditunjukkan Tasya (teman karibnya selain Ouji) tentang beberapa remaja menjadi depresi akibat mimpi masuk ke dalam dunia game Deep Dive sebulan terakhir sebelum dirinya juga masuk ke dalam game tersebut, cukup membuatnya sadar jika ucapan Ortuna tentang kematian bisa saja benar. Tak mungkin berjudi jika taruhannya nyawa hanya karena menginginkan keluar dari sana. Terpaksa dia harus bersabar lebih dari sebelumnya.

Terpopuler

Comments

Machan

Machan

anjay, treaknya kurang kenceng ortuna🤣🤣

2022-09-01

1

anggita

anggita

natural higenis bis..

2022-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 Terjebak di dunia game (revisi II)
2 Kesialan pertama. (revisi)
3 Beli Lalu Sesalilah! (revisi)
4 System yang Error, Natura yang Dihukum (revisi)
5 Buruk Lalu Tampan Kemudian Sangat Tampan Setelah itu .... Busuk (revisi)
6 Hadiah Sistem yang Sangat Fantastis (revisi)
7 Batu, Keras! (revisi)
8 Gigih!!! (revisi)
9 Kemunculan Pria Angkuh (revisi)
10 Duel Melawan Perampok (revisi)
11 Harus Pergi Lagi (revisi)
12 Luas (revisi)
13 Memperoleh sk¡ll dan ultimate (revisi)
14 Melawan Perampok (revisi)
15 Kekuatan lain Natura (revisi)
16 Kemunculan Badak Raksasa (revisi)
17 Bijaksana. Apanya? (revisi)
18 Hadiah lain (revisi)
19 Gnireng (revisi)
20 Mencari Keberadaan Dragon Sunguungu (revisi)
21 Melihat Kehadiran Petualang Lain (revisi)
22 Jebakan Dragon Sunguungu & Elemen Soul (revisi)
23 Melawan pengguna Elemen Soul & Keanehan Dragon (revisi)
24 Melawan Dragon Sunguungu & Bantuan (revisi)
25 Bantuan Yang Sangat Menakutkan (revisi)
26 Usai menghentikan bencana. (revisi)
27 Mempercepat Perjalanan (revisi)
28 Pinggiran Kota Yasa (revisi)
29 Penukaran Item (revisi)
30 Kejadian Aneh di Kediaman Ahli Buff (revisi)
31 Ritual atau Protes? (revisi)
32 Cerita Legenda & Cerita Raja (revisi)
33 Rencana Petualangan Baru (revisi)
34 Kabur & Mencari (revisi)
35 Peningkatan Status Karakter dengan cara berbeda (revisi)
36 Memasuki Hutan Lergia (revisi)
37 Melawan Dragon Ire dan Monster Macan Hitam (revisi)
38 Melawan Macan Hitam (revisi)
39 Menyebalkan! (revisi)
40 Melawan Dragon Ire (revisi)
41 Kedalaman Hutan Lergia & Bangau Amok (revisi)
42 Armour bersayap (revisi)
43 Pengetahuan Ortuna (revisi)
44 Pengakuan Natura (revisi)
45 Perbedaan Natura sekarang ini (revisi)
46 Menguji Kekuatan Baru (revisi)
47 Melawan Kadal Lat Awa (revisi)
48 Gundah (revisi)
49 Berpisah (revisi)
50 Mencoba mekanisme baru (revisi)
51 Berburu Penghuni Inti Hutan (revisi)
52 Melawan Lima Monster Gindu Raksasa (revisi)
53 Kelemahan Monster Gindu (revisi)
54 Lima Utusan Raja? (revisi)
55 Kemampuan: Tapak Genjah (revisi)
56 Kondisi tubuh Natura (revisi)
57 Laporan Untuk Raja (revisi)
58 Menuju kota Tempu (revisi)
59 Sisi Lain (revisi)
60 Keributan kecil di pagi hari (revisi)
61 Mengunjungi toko armour dan Item (revisi)
62 Berbaur dengan sekitar (revisi)
63 Masalah kecil (revisi)
64 Bagi Natura, pengenalan dunia (revisi)
65 Melawan gadis bangsawan angkuh (revisi)
66 Alasan (revisi)
67 Rumah Mewah di Pusat Kota Tempu (revisi)
68 Persiapan guild dalam mengadakan kompetisi (revisi)
69 Sebelum kompetisi dimulai (revisi)
70 Fighter pedang air vs ninja panah api (revisi)
71 Pedang Besar Racun vs Pedang Panjang Angin (revisi)
72 Kapak Dragon vs Kapak Listrik & Membalas sikap angkuh (revisi)
73 Pedang es vs gada air (revisi)
74 Pengumuman.
75 Tombak listrik vs cambuk tanah & ultimate kedua
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Terjebak di dunia game (revisi II)
2
Kesialan pertama. (revisi)
3
Beli Lalu Sesalilah! (revisi)
4
System yang Error, Natura yang Dihukum (revisi)
5
Buruk Lalu Tampan Kemudian Sangat Tampan Setelah itu .... Busuk (revisi)
6
Hadiah Sistem yang Sangat Fantastis (revisi)
7
Batu, Keras! (revisi)
8
Gigih!!! (revisi)
9
Kemunculan Pria Angkuh (revisi)
10
Duel Melawan Perampok (revisi)
11
Harus Pergi Lagi (revisi)
12
Luas (revisi)
13
Memperoleh sk¡ll dan ultimate (revisi)
14
Melawan Perampok (revisi)
15
Kekuatan lain Natura (revisi)
16
Kemunculan Badak Raksasa (revisi)
17
Bijaksana. Apanya? (revisi)
18
Hadiah lain (revisi)
19
Gnireng (revisi)
20
Mencari Keberadaan Dragon Sunguungu (revisi)
21
Melihat Kehadiran Petualang Lain (revisi)
22
Jebakan Dragon Sunguungu & Elemen Soul (revisi)
23
Melawan pengguna Elemen Soul & Keanehan Dragon (revisi)
24
Melawan Dragon Sunguungu & Bantuan (revisi)
25
Bantuan Yang Sangat Menakutkan (revisi)
26
Usai menghentikan bencana. (revisi)
27
Mempercepat Perjalanan (revisi)
28
Pinggiran Kota Yasa (revisi)
29
Penukaran Item (revisi)
30
Kejadian Aneh di Kediaman Ahli Buff (revisi)
31
Ritual atau Protes? (revisi)
32
Cerita Legenda & Cerita Raja (revisi)
33
Rencana Petualangan Baru (revisi)
34
Kabur & Mencari (revisi)
35
Peningkatan Status Karakter dengan cara berbeda (revisi)
36
Memasuki Hutan Lergia (revisi)
37
Melawan Dragon Ire dan Monster Macan Hitam (revisi)
38
Melawan Macan Hitam (revisi)
39
Menyebalkan! (revisi)
40
Melawan Dragon Ire (revisi)
41
Kedalaman Hutan Lergia & Bangau Amok (revisi)
42
Armour bersayap (revisi)
43
Pengetahuan Ortuna (revisi)
44
Pengakuan Natura (revisi)
45
Perbedaan Natura sekarang ini (revisi)
46
Menguji Kekuatan Baru (revisi)
47
Melawan Kadal Lat Awa (revisi)
48
Gundah (revisi)
49
Berpisah (revisi)
50
Mencoba mekanisme baru (revisi)
51
Berburu Penghuni Inti Hutan (revisi)
52
Melawan Lima Monster Gindu Raksasa (revisi)
53
Kelemahan Monster Gindu (revisi)
54
Lima Utusan Raja? (revisi)
55
Kemampuan: Tapak Genjah (revisi)
56
Kondisi tubuh Natura (revisi)
57
Laporan Untuk Raja (revisi)
58
Menuju kota Tempu (revisi)
59
Sisi Lain (revisi)
60
Keributan kecil di pagi hari (revisi)
61
Mengunjungi toko armour dan Item (revisi)
62
Berbaur dengan sekitar (revisi)
63
Masalah kecil (revisi)
64
Bagi Natura, pengenalan dunia (revisi)
65
Melawan gadis bangsawan angkuh (revisi)
66
Alasan (revisi)
67
Rumah Mewah di Pusat Kota Tempu (revisi)
68
Persiapan guild dalam mengadakan kompetisi (revisi)
69
Sebelum kompetisi dimulai (revisi)
70
Fighter pedang air vs ninja panah api (revisi)
71
Pedang Besar Racun vs Pedang Panjang Angin (revisi)
72
Kapak Dragon vs Kapak Listrik & Membalas sikap angkuh (revisi)
73
Pedang es vs gada air (revisi)
74
Pengumuman.
75
Tombak listrik vs cambuk tanah & ultimate kedua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!