Kesialan pertama. (revisi)

Natura sudah berhenti merengek, sebab hanya berujung hujatan dari gadis bernama Ortuna yang terus mengawasinya entah darimana.

Demi memenuhi kebutuhan perutnya, terpaksa harus membuang harga diri. Gelar pemain terbaik yang ia sandang tak dapat menolongnya di dunia bernama Kyalowng tersebut.

Bagai pecundang, dia hanya mengais rezeki dari para petualang yang sedang melawan monster tingkat rendah yang telah berevolusi hingga menjadi kategori boss. Biasanya para pemburu enggan mencari hadiah dari monster tingkat rendah yang bahkan tidak dapat berevolusi sebab hadiahnya terlalu kecil, hanya bisa digunakan untuk membeli makan dan sangat sedikit jika ingin ditabung.

Seperti saat ini, Natura turun dari pohon tempatnya memantau, lalu merogoh saku mengeluarkan pisau untuk mencari koin dalam jasat monster cacing yang terlempar ke arahnya. Pisau itu adalah barang bawaan yang dimiliki oleh setiap orang. Hadiah dari sistem.

Tak seperti informasi lain yang disembunyikan Ortuna, Natura diperbolehkan membaca panduan bahwa saku memiliki dimensi lain yang dapat diisi dengan barang-barang. Bahkan dapat menampung barang lebih besar daripada dirinya sendiri. Seperti pedang milik Natura yang kini disimpan di saku celana. Namun saku seperti itu juga masih memiliki keterbatasan kapasitas. Untuk menambah kapasitas, maka dia harus pergi ke tukang upgrade armour. Bahkan baju biasa dan celana pendek over size yang dipakai oleh Natura termasuk jenis armour walau status pertahanannya rendah.

Tubuh monster cacing itu bercahaya sebelum menghilang menjadi debu bercahaya yang beterbangan menyatu dengan udara.

Tanpa Natura sadari, para petualang ternyata sudah pergi setelah berhasil membonoh monster berwujud ayam raksasa namun meninggalkan banyak jasad monster tingkat rendah. Natura mulai mencari hadiah dalam tubuh monster-monster itu tanpa peduli jika hal itu memalukan. Padahal jika dipikir-pikir saat dia memainkan game yang persis seperti dunianya saat ini, dia tidak akan sudi melakukan hal itu, dan memilih untuk berburu monster seorang diri. Apalah daya, dunia game itu sekarang adalah kenyataan baginya. Dia tidak mau mat¡. Tidak sengaja tertabrak orang berjalan saja Natura bisa merasakan sakit dan bar darahnya berkurang. Apalagi harus melawan monster.

Keberuntungan hari ini dimanfaatkan Natura untuk meng-upgrade status karakternya. Dia juga pergi ke penjual 'item' guna membeli item yang dapat menghidupkannya kembali jika bar darahnya habis, atau bisa disebut mat¡.

Tentu Natura membeli item revive dengan level terendah yang hanya bisa digunakan satu kali dalam satu hari. Padahal ada item level lanjutan yang lebih bagus, sebab jika satu hari tidak mat¡, maka hari berikutnya memiliki dua kesempatan untuk mengaktifkan fungsi 'item'.

Natura pergi ke tempat sepi di bawah pohon rindang guna memakainya. Dia duduk bersila dan menempelkan di dada. Benda segenggaman tangan berbentuk perisai itu bercahaya dan hilang terserap tubuhnya. Yang artinya, item tersebut berhasil dipakai.

Dia juga menempelkan satu per satu koin yang masih dimiliki. Dia memejamkan mata dan tergambar tampilan status karakternya sendiri yang masih sangat rendah.

Kekecewaan terlihat jelas ketika hendak meng-upgrade bar darahnya, namun harganya sangat mahal. Terpaksa dia hanya meng-upgrade 'kecepatan serang' dan 'kecepatan lari' saja. Mau dipikir sekeras apapun, meng-upgrade seperti 'kekuatan serangan kritikal', dan 'pertahanan' adalah hal yang sia-sia.

Natura mencoba menyesuaikan diri dengan pedang besi pondasi miliknya. Alasan mengapa pedang itu tidak dapat melukai target, rupanya karena hanya dapat melukai lawan ketika 'kesempatan serangan kritikalnya' muncul. Sedangkan 'kesempatan serangan kritikal' pedang itu hanya 1% saja.

Bagi keadaannya sekarang ini, melawan seseorang, sama saja dengan bonoh diri. Selain dua status itu, Natura tidak meng-upgrade yang lain, mengingat banyak status yang tidak bermanfaat dengan keterbatasan tubuhnya saat ini.

Natura berdiri, lalu meregangkan otot-ototnya dan tiba-tiba dia merasakan sakit di bagian perut. Angka -1 berwarna merah juga muncul dalam pikirannya. Di tengah kebingungan itu, terdengar suara gemuruh dari perutnya sendiri. Dia tertawa menyadari hal konyol tentang rasa lapar yang dialaminya saat ini.

Wajah kesal terlihat jelas ketika Natura memeriksa saku celana, namun tidak ada satu keping koin yang tersisa. Dia baru sadar jika semua koin telah digunakan untuk meng-upgrade status karakter. Terpaksa Natura mencari buah-buahan di pinggir hutan sambil memakan daun yang dapat dikonsumsi.

***

Di pinggir hutan, Natura menonton tiga orang yang sedang berburu monster batu setinggi satu meter. Dia menonton sambil memakan jambu yang berhasil dipetik.

"Dari gerakan tiga orang itu, dapat aku ketahui bila mereka berlevel rendah. Aku teringat kembali ketika pertama kali memainkan game Deep Dive Project bersama Ouji," batin Natura sambil tersenyum seraya menikmati buah jambu.

Pengalaman konyol ketika pertama kali bermain game tersebut. Dia dan kawannya yang bernama Ouji menyombongkan diri sebab baru satu jam bermain, level mereka telah berada di angka 5. Lebih baik 2 angka dari rata-rata pemain. Bahkan mereka sampai menantang 2 versus 2 dengan pemain baru lainnya yang berlevel 10. Konyol saat mereka ternyata kalah dan kehilangan benda berharga sebagai kompensasi, padahal telah merasa unggul. Dari situ Natura menyadari tentang tipe orang seperti apa yang harus dihindari demi keselamatan nyawanya di Kyalowng.

"Ehemm!" bentak remaja yang terdengar jelas di telinga Natura.

Natura lalu membuka mata tersadar dari lamunan dan mendapati ketiga orang itu telah berdiri di depannya dengan tatapan sombong penuh kebencian. "A!!!!" teriak Natura kaget.

"Sepertinya kau tidak tahu siapa kami, hingga kau menunggu kami dengan senyum bahagia seperti itu," ucap orang yang terlihat paling kuat. "Kau menganggap kami bertiga akan mat¡ ketika melawan monster batu, dan kau berniat mengambil item berharga dari jasat kami, 'kan?"

Natura mengelak dari tuduhan itu. Tentu dia tidak bermaksud mendoakan mereka mat¡ ketika melawan monster batu demi menghisap hadiah dari jasad mereka.

Orang itu lalu mengangkat kaki untuk menginjak dada Natura, sementara dua orang lainnya memegang erat dan merentangkan tangan remaja lemah itu.

"Tuan muda, mohon hentikan! Aku akan mat¡ jika kau menginjakku! Sungguh aku tidak pernah berpikir seburuk itu!" ungkap Natura sambil memberontak.

Orang itu pun menggunakan skill buff untuk menginjak dada Natura dengan begitu kuat hingga kabut debu menyelimuti area sekitar.

Mereka bertiga berdiri dan tertawa lantang sambil berkecak pinggang.

"Benar dia langsung mat¡? Ha ha ha ha," ucap si penginjak sambil tertawa.

Setelah kabut debu itu menghilang, mereka tertawa semakin keras karena tidak ada apapun yang tersisa.

"Bahkan dia tidak memiliki hadiah setelah kita bonoh! Apa-apaan si rambut acak-acakan dengan wajah tampan itu?!" ucap si paling kuat.

"Benar apa yang kita lakukan. Siapa orang yang tidak jengkel melihat gelandangan mengejek kita dengan memperlihatkan wajah setampan itu? Jika bukan kita, maka orang lain pasti akan membonohnya tanpa perlu memiliki alasan. Melihat senyum dengan wajah tampan itu saja mampu membuat kemampuan regenerasi darahku berkurang 80% dan serangan monster batu itu menjadi selalu muncul 'serangan kritikal'. Menyebalkan!" tanggap lainnya.

"Ah, ternyata kau juga terkena efek negatif aneh yang sama sepertiku," sahut lainnya.

"Pantas saja, aku juga merasa aneh semenjak melihat bocah tampan itu duduk di sini," ungkap si paling kuat.

Dari balik pohon, terlihat Natura bersembunyi dari ketiga orang itu dengan pipi berlinang air mata, "Kurang ajar! Bagaimana mungkin karena alasan konyol seperti itu mereka mencoba membonohku?! batin Natura.

Natura kemudian duduk setelah tiga orang itu pergi. Mereka bertiga tidak menyadari Natura berlari sangat cepat ketika kabut debu akibat hentakan kaki masih sangat tebal.

"Untung mereka tertawa menghadap ke atas sehingga mereka tidak melihatku lari. Hari ini aku tidak boleh sampai mat¡ lagi, atau aku akan mat¡ sungguhan. — Sial, rasa sakit masih membekas pada mentalku," ucap Natura sambil mengelus-elus dada dan mengusap air matanya yang sampai keluar. Rasa sakit yang tadi dirasakan memang sangat sakit. Beruntung Natura sadar jika setelah bangkit dia buru-buru kabur. Jika tidak, maka percuma dia membeli item revive. Hanya menggandakan rasa sakit saja.

"Ikuti petunjukku jika ingin keluar dari tempat terpencil ini. Tak ada perkembangan jika kau tetap berada di sini. Dalam perhitunganku, kau memerlukan 300 tahun bila hendak memperkuat diri di tempat yang jarang monster seperti di sini. Itupun hanya mencapai level raja Highend Beast saat pertama dia ke sini." Suara gadis yang terdengar, tak juga dapat menghibur Natura. Sangat mengesalkan harus menuruti ucapannya. Walaupun bersikap bodoh, namun tetap saja arahan itu harus dipertimbangkan kembali. Terlebih, ucapan yang sedikit menyinggung raja, cukup membuatnya penasaran.

Rasa penasaran itu tak terbalas, sang gadis bersuara ceria itu tak mau menjawab pertanyaannya.

"Sial! Sampai kapan aku terjebak di dunia membingungkan ini!? Mengapa harus aku!?"

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт

Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт

Sepanjang ini, kenapa gk disiasati jadi dua bab

2022-08-31

1

Machan

Machan

setebal apa sih kabutnya😅😅😅

2022-08-29

1

anggita

anggita

natura...

2022-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 Terjebak di dunia game (revisi II)
2 Kesialan pertama. (revisi)
3 Beli Lalu Sesalilah! (revisi)
4 System yang Error, Natura yang Dihukum (revisi)
5 Buruk Lalu Tampan Kemudian Sangat Tampan Setelah itu .... Busuk (revisi)
6 Hadiah Sistem yang Sangat Fantastis (revisi)
7 Batu, Keras! (revisi)
8 Gigih!!! (revisi)
9 Kemunculan Pria Angkuh (revisi)
10 Duel Melawan Perampok (revisi)
11 Harus Pergi Lagi (revisi)
12 Luas (revisi)
13 Memperoleh sk¡ll dan ultimate (revisi)
14 Melawan Perampok (revisi)
15 Kekuatan lain Natura (revisi)
16 Kemunculan Badak Raksasa (revisi)
17 Bijaksana. Apanya? (revisi)
18 Hadiah lain (revisi)
19 Gnireng (revisi)
20 Mencari Keberadaan Dragon Sunguungu (revisi)
21 Melihat Kehadiran Petualang Lain (revisi)
22 Jebakan Dragon Sunguungu & Elemen Soul (revisi)
23 Melawan pengguna Elemen Soul & Keanehan Dragon (revisi)
24 Melawan Dragon Sunguungu & Bantuan (revisi)
25 Bantuan Yang Sangat Menakutkan (revisi)
26 Usai menghentikan bencana. (revisi)
27 Mempercepat Perjalanan (revisi)
28 Pinggiran Kota Yasa (revisi)
29 Penukaran Item (revisi)
30 Kejadian Aneh di Kediaman Ahli Buff (revisi)
31 Ritual atau Protes? (revisi)
32 Cerita Legenda & Cerita Raja (revisi)
33 Rencana Petualangan Baru (revisi)
34 Kabur & Mencari (revisi)
35 Peningkatan Status Karakter dengan cara berbeda (revisi)
36 Memasuki Hutan Lergia (revisi)
37 Melawan Dragon Ire dan Monster Macan Hitam (revisi)
38 Melawan Macan Hitam (revisi)
39 Menyebalkan! (revisi)
40 Melawan Dragon Ire (revisi)
41 Kedalaman Hutan Lergia & Bangau Amok (revisi)
42 Armour bersayap (revisi)
43 Pengetahuan Ortuna (revisi)
44 Pengakuan Natura (revisi)
45 Perbedaan Natura sekarang ini (revisi)
46 Menguji Kekuatan Baru (revisi)
47 Melawan Kadal Lat Awa (revisi)
48 Gundah (revisi)
49 Berpisah (revisi)
50 Mencoba mekanisme baru (revisi)
51 Berburu Penghuni Inti Hutan (revisi)
52 Melawan Lima Monster Gindu Raksasa (revisi)
53 Kelemahan Monster Gindu (revisi)
54 Lima Utusan Raja? (revisi)
55 Kemampuan: Tapak Genjah (revisi)
56 Kondisi tubuh Natura (revisi)
57 Laporan Untuk Raja (revisi)
58 Menuju kota Tempu (revisi)
59 Sisi Lain (revisi)
60 Keributan kecil di pagi hari (revisi)
61 Mengunjungi toko armour dan Item (revisi)
62 Berbaur dengan sekitar (revisi)
63 Masalah kecil (revisi)
64 Bagi Natura, pengenalan dunia (revisi)
65 Melawan gadis bangsawan angkuh (revisi)
66 Alasan (revisi)
67 Rumah Mewah di Pusat Kota Tempu (revisi)
68 Persiapan guild dalam mengadakan kompetisi (revisi)
69 Sebelum kompetisi dimulai (revisi)
70 Fighter pedang air vs ninja panah api (revisi)
71 Pedang Besar Racun vs Pedang Panjang Angin (revisi)
72 Kapak Dragon vs Kapak Listrik & Membalas sikap angkuh (revisi)
73 Pedang es vs gada air (revisi)
74 Pengumuman.
75 Tombak listrik vs cambuk tanah & ultimate kedua
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Terjebak di dunia game (revisi II)
2
Kesialan pertama. (revisi)
3
Beli Lalu Sesalilah! (revisi)
4
System yang Error, Natura yang Dihukum (revisi)
5
Buruk Lalu Tampan Kemudian Sangat Tampan Setelah itu .... Busuk (revisi)
6
Hadiah Sistem yang Sangat Fantastis (revisi)
7
Batu, Keras! (revisi)
8
Gigih!!! (revisi)
9
Kemunculan Pria Angkuh (revisi)
10
Duel Melawan Perampok (revisi)
11
Harus Pergi Lagi (revisi)
12
Luas (revisi)
13
Memperoleh sk¡ll dan ultimate (revisi)
14
Melawan Perampok (revisi)
15
Kekuatan lain Natura (revisi)
16
Kemunculan Badak Raksasa (revisi)
17
Bijaksana. Apanya? (revisi)
18
Hadiah lain (revisi)
19
Gnireng (revisi)
20
Mencari Keberadaan Dragon Sunguungu (revisi)
21
Melihat Kehadiran Petualang Lain (revisi)
22
Jebakan Dragon Sunguungu & Elemen Soul (revisi)
23
Melawan pengguna Elemen Soul & Keanehan Dragon (revisi)
24
Melawan Dragon Sunguungu & Bantuan (revisi)
25
Bantuan Yang Sangat Menakutkan (revisi)
26
Usai menghentikan bencana. (revisi)
27
Mempercepat Perjalanan (revisi)
28
Pinggiran Kota Yasa (revisi)
29
Penukaran Item (revisi)
30
Kejadian Aneh di Kediaman Ahli Buff (revisi)
31
Ritual atau Protes? (revisi)
32
Cerita Legenda & Cerita Raja (revisi)
33
Rencana Petualangan Baru (revisi)
34
Kabur & Mencari (revisi)
35
Peningkatan Status Karakter dengan cara berbeda (revisi)
36
Memasuki Hutan Lergia (revisi)
37
Melawan Dragon Ire dan Monster Macan Hitam (revisi)
38
Melawan Macan Hitam (revisi)
39
Menyebalkan! (revisi)
40
Melawan Dragon Ire (revisi)
41
Kedalaman Hutan Lergia & Bangau Amok (revisi)
42
Armour bersayap (revisi)
43
Pengetahuan Ortuna (revisi)
44
Pengakuan Natura (revisi)
45
Perbedaan Natura sekarang ini (revisi)
46
Menguji Kekuatan Baru (revisi)
47
Melawan Kadal Lat Awa (revisi)
48
Gundah (revisi)
49
Berpisah (revisi)
50
Mencoba mekanisme baru (revisi)
51
Berburu Penghuni Inti Hutan (revisi)
52
Melawan Lima Monster Gindu Raksasa (revisi)
53
Kelemahan Monster Gindu (revisi)
54
Lima Utusan Raja? (revisi)
55
Kemampuan: Tapak Genjah (revisi)
56
Kondisi tubuh Natura (revisi)
57
Laporan Untuk Raja (revisi)
58
Menuju kota Tempu (revisi)
59
Sisi Lain (revisi)
60
Keributan kecil di pagi hari (revisi)
61
Mengunjungi toko armour dan Item (revisi)
62
Berbaur dengan sekitar (revisi)
63
Masalah kecil (revisi)
64
Bagi Natura, pengenalan dunia (revisi)
65
Melawan gadis bangsawan angkuh (revisi)
66
Alasan (revisi)
67
Rumah Mewah di Pusat Kota Tempu (revisi)
68
Persiapan guild dalam mengadakan kompetisi (revisi)
69
Sebelum kompetisi dimulai (revisi)
70
Fighter pedang air vs ninja panah api (revisi)
71
Pedang Besar Racun vs Pedang Panjang Angin (revisi)
72
Kapak Dragon vs Kapak Listrik & Membalas sikap angkuh (revisi)
73
Pedang es vs gada air (revisi)
74
Pengumuman.
75
Tombak listrik vs cambuk tanah & ultimate kedua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!