Memperoleh sk¡ll dan ultimate (revisi)

Saat berjalan kembali ke rumah pohon, semua orang memandang wajah tampan Natura. Setelah gadis yang dia temui di sungai dapat mengenali wajahnya, Natura berpikir jika dunia telah di-upgrade seperti pembahasan Ortuna beberapa waktu lalu. Namun oleh karena itu, dia mendapatkan teguran dari seorang penjaga. " ... Cepat turun ke sini dan perlihatkan tanda pengenalmu! Bukankah itu adalah rumah milik pemuda aneh? Kau tidak boleh masuk ke situ begitu saja tanpa kehadiran si kepala karung."

"Sungguh, entah harus bahagia atau sedih melihat orang bodoh dalam bidang remeh seperti ini," batin Natura walau tetap tersenyum dan menganggukkan kepala.

Akibat perbedaan wajah, tanda pengenal yang telah dibuat menjadi tidak berguna. Kelucuan yang tak masuk akal sebab petugas justru menggambar wajah Natura saat memakai karung. Perundingan pun terjadi, Natura tak dikenakan biaya masuk lagi namun harus membuat satu rumah pohon sebagai bentuk kesepakatan.

Saat sedang mengambil kayu, Natura kaget seolah melihat hantu disebabkan oleh gadis yang tadi dia temui saat di sungai sekarang juga ada di situ sedang memasukkan banyak balok dan lempengan kayu pada keranjang bambu yang digendongnya. Gadis itu hanya tersenyum menatap Natura tanpa berkata apapun.

Karena telah hapal design rumah pohon, Natura pun dapat menyelesaikannya hanya dalam waktu tiga jam saja. "Aku masih memiliki waktu satu per empat hari yang tersisa. Waktu pembuatan yang lebih baik daripada pertama kali mencoba."

Natura kembali salah tingkah ketika gadis pendiam yang ditemui duduk di atas tanah dan terus tersenyum sambil menatapnya. Dia tidak sadar jika gadis itu dari tadi memang memperhatikan kegiatannya. Si Tampan pun menghampiri dan duduk di sampingnya. "Aku berterima kasih sebab kau tidak memberitahu orang lain atas identitasku. Jika kau memiliki keinginan yang mungkin sanggup aku lakukan, maka sebisa mungkin akan kulakukan demi melunasi hutang budi."

Gadis itu menyentuh tangan Natura menggunakan gulungan kertas, memberitahukan apa yang menjadi keinginannya.

Natura memelototi gulungan kertas itu sambil diam memaksakan senyum yang sebenarnya penuh amarah.

Gadis pendiam itu pun menyodorkan keranjang bambu yang berisi balok dan lempengan kayu.

Natura pun berguling dan menggebrak-gebrak tanah untuk melampiaskan amarah setelah melihat ada sisipan satu keras lainnya yang tergulung. "Dua? Sungguh aku harus membuatkan dua rumah pohon untukmu?!"

Natura tanpa basa-basi mulai membangun rumah pohon lagi. Tepat matahari mulai tenggelam, Natura berhasil menyelesaikan satu rumah pohon. Natura lalu turun ke bawah dan menghampiri seorang nenek yang membuat api unggun di samping gadis pendiam yang kini sedang tertidur. Entah mengapa Natura bisa menebak perempuan itu seorang nenek. Padahal parasnya terlihat seperti perempuan 40 tahun yang selalu menjaga kecantikan. Bahkan lebih pantas disebut ibu dari gadis pendiam yang kini sedang tertidur.

Tanpa basa basi Natura membaringkan tubuh di dekat perapian. "Jadi gadis itu adalah cucu nenek?"

"Ya, gadis bandel ini adalah cucu nenek. Ha ha ha ha. ... Bangun!" Nenek itu menampar bokong sang gadis hingga terbangun.

Gadis itu pun duduk bersimpuh salah tingkah sambil menatap sang nenek mengisyaratkan tak boleh melakukan hal itu lagi.

"Gadis ini sekarang sangat lemah dan juga bisu akibat mencium serbuk dari jamur beracun. Sungguh memalukan mengingat levelnya kini hanya berada di angka 30. Sekarang cucuku pun tidak dapat menggunakan 'sk¡ll' andalan maupun 'ultimate-nya'. Alasan kami berdua bepergian juga guna menghilangkan efek 'debuff-nya' semata. Sungguh merepotkan."

"Nek, apakah semua orang di dunia ini memiliki 'sk¡ll' maupun 'ultimate'?" tanya Natura sambil meminum teh pahit yang di hidangkan gadis bisu.

"Apa maksudmu?"

"Aku tidak tahu cara menggunakan 'sk¡ll' maupun 'ultimate'."

"Mendekatlah pada nenek, kau sepertinya adalah orang aneh."

Tanpa Natura duga rasa sakit menjalar ke seluruh tubuh saat nenek itu menekan bagian jidat menggunakan jempol dan memegangi kepala begitu erat. Natura yang hendak menjerit pun ditahan sekuat mungkin walau harus membendung air mata. Entah mengapa tubuhnya bahkan tidak bisa bergerak dan hanya bisa pasrah menahan sakit.

"Bocah, siapa sebenarnya orang tuamu? Mengapa mereka tidak menunaikan kewajiban sebagai orang tua? Sungguh orang tuamu adalah orang tua tidak bertanggung jawab dan pantas untuk di laknat." Dari penjelasan sang nenek, di dunia Deep Dive ternyata memiliki detail kecil yang membuat adanya sk¡ll dan ultimate seolah terasa nyata. Apa yang baru saja dilakukan olehnya adalah cara seorang petualang mendapatkan sk¡ll dan ultimate. Hanya anak belum nalar atau memang tak mau menjadi seorang petualang yang tak mendapatkan ritual kecil itu.

Mengikuti arahan sang nenek, Natura lalu berkonsentrasi dan mulai tergambar empat lingkaran dimana tiga diantaranya redup dan satu lagi memiliki tulisan 'ultimate: Dancing'. Natura mencoba berkonsentrasi untuk membaca deskripsi ultimate. "Sang-sing sang-sing ciu duar duar tang-ting tang-ting sring. Pokoknya seperti itu. Hah?" gumam Natura dengan perasaan bingung.

"Apa yang kau ucapkan nak? Kau seperti anak kecil memperagakan permainan pedang."

"Ha ha ha. Nek, aku membaca deskripsi ultimate milikku bukan mengucapkan kata-kata itu tanpa sebab."

"Hah? Memang apa nama ultimate-mu?"

"Dancing."

Seketika nenek itu tertawa dan sang cucu juga tertawa walau tidak bersuara. "Coba kau peragakan tanpa senjata bila ultimate-mu adalah tipe yang harus menggunakan senjata. Itu tidak akan membahayakan sekitarmu."

"Ini memang ultimate yang harus digunakan menggunakan senjata, namun aku malu untuk melakukannya. Lebih tepatnya aku tidak tahu cara menggunakannya."

Natura mengikuti arahan untuk berdiri sedikit menjauh guna memperlebar ruang gerak. Si tampan pun mulai berkonsentrasi. Dia dapat melihat tiga bayangan dirinya tembus pandang. Ada yang bergerak ke depan, kanan, dan kiri. Dengan keinginan memilih ke depan, seketika Natura bergerak ke depan. Terdapat lagi, dan lagi, bayangan dirinya dengan pilihan arah gerak yang lebih bervariasi. Dia pun mencoba membiasakan diri dengan pikiran yang seolah dapat memperlambat waktu setengah kali. Gerakan-gerakan yang ditunjukan Natura sangat menawan dan memang seperti orang yang sedang pentas tarian menggunakan pedang.

Tanpa Natura sadari semua orang yang ada di sekitar sana menonton tarian indahnya. Gerakannya sangat bervariasi bahkan ada yang seperti memperlihatkan semua celah pertahanan namun gerakan cepat segera mengiringi seolah menghindari serangan musuh. Pose kuda-kuda satu kaki dengan tangan seolah memegang pedang hendak beradu dengan musuh pun mengakhiri ultimate milik Natura.

Suara tepuk tangan diiringi dengan suara tawa terdengar dari segala arah. Natura tersenyum canggung sambil mengambil langkah mendekati nenek bercucu kembali dengan wajah memerah karena malu.

"Ha ha ha ha. Sungguh kau adalah penari yang hebat. Jika kau dapat menggunakan ultimate-mu dalam pertempuran, itu akan membuat musuhmu lengah. Kau sungguh menarik. Ha ha ha ha," ucap sang nenek.

Si cucu memberikan isyarat namun Natura tidak tahu jika yang dimaksud adalah perintah memperlihatkan sk¡ll-nya. Sayangnya Natura tak dapat melakukan hal itu. Sk¡ll miliknya tak dapat digunakan. Keanehan itu terpecahkan ketika sang nenek menanyakan kapasitas mana dan stamina Natura. Karena dirasa Natura terlalu lemah dalam hal kapasitas pada status karakter, sang nenek mengajaknya untuk ke kota mencari ahli buff.

Natura tampak bingung sebab perkataan sang nenek adalah pengetahuan baru baginya. Namun dia masih ragu sebab Ortuna tak pernah mengatakan hal semacam itu. Tak mau penasaran dia pun menanyakan hal itu. "Apakah ahli 'buff' dapat meningkatkan kekuatanku atau mengubah pasif negative seseorang, Nek?"

"Apatah itu pasif negative? Jika kau terkena efek 'debuff', maka itu bisa dihilangkan. Jika yang kau maksud adalah bawaan lahir, maka itu adalah takdirmu. Gnireng-lah yang menganugerahi hal itu."

"Siapa itu Gnireng? Apakah Nenek juga tahu tentang gadis suara indah bernama Ortuna?"

Nenek itu menyiram api unggun dengan air. "Tentu orang tahu peri legendaris Ortuna. Sedangkan Gnireng ... Mudahnya dia adalah pencipta dunia ini. Apa-apaan pertanyaanmu itu? Aneh jika sampai lupa atau memang tak tahu. ... Cepat masuklah ke rumah pohonmu! Malam mulai tiba. Di hutan ini sering terjadi kabut seperti kemarin. Kau tahu sendiri rasanya tidak dapat melihat sekeliling, 'kan?"

Pada rumah pohon lain, cahaya mulai terlihat. Itu adalah batu kristal biasa yang dapat diperoleh dari membunuh monster batu dewasa yang ukurannya lebih dari 4 meter.

"Kau tidak punya benda bercahaya itu sama seperti kami, 'kan? Maka cepat masuklah ke rumahmu, dasar jejaka bandel!"

Natura kini hanya seorang diri yang tidak membawa pencahayaan seperti orang-orang ketika keluar dari rumah. "Aneh padahal mereka hanya perlu melakukan hal ini, 'kan?" batin Natura sambil menyerap koin yang dia letakkan di dada.

Orang-orang yang melihat cahaya kuning itu pun takjub sebab mereka tidak pernah melihatnya sama sekali. Tidak terkecuali nenek bercucu itu.

Suara imut yang baru diketahui perannya pun berbicara. Dia adalah Ortuna. "Ehem! Natura, bolehkah kau lebih bijak atas hal ini?"

"Apa yang kau katakan?"

"Aktivitas yang sedang kau lakukan itu dinamakan kultivasi. Kau termasuk orang istimewa yang dapat menggunakan kultivasi tingkat tinggi untuk meningkatkan status karaktermu. Tetapi, orang-orang di sini hanya dapat menaikkan level maupun status karakter jika menemui ahli 'buff' saja. Lantas, bagaimana jika ada orang jahat yang mengira kau memiliki 'item Over Power' yang harganya ratusan koin besar. Apakah kau mau repot dengan cara seperti itu?"

"Ha ha ha ha. Levelku hanyalah 0, dengan ini maka mereka akan menganggapku misterius ataupun aku dapat menyamarkan level. Ini bukan hal yang perlu dikhawatirkan, 'kan?" batin Natura.

"Dasar keras kepala!"

Natura tetap melakukan hal itu sambil berjalan menuju rumah pohonnya.

"Oi Ortuna, aku ingin tanya mengapa mereka membedakan antara sistem dengan peri? Tidakkah itu adalah penyesatan?"

"Ha ha ha. Itu, itu hanyalah bagian dari pengembangan dunia ini. Iya, itu maksudku." jawab Ortuna dengan canggung.

"Apakah itu adalah kesalahan lain yang kau buat?"

"The he." suara Ortuna terdengar girang.

"Apanya yang 'the he'?"

"Hi hi."

Natura lalu berbaring dan memikirkan langkah selanjutnya. Dia mulai berpikir jika lebih baik ikut nenek bercucu itu menemui ahli 'buff' daripada mengumpulkan koin dengan cara berburu monster kecil yang memerlukan waktu sangat lama. "Baiklah, besok aku akan meminta izin untuk bergabung bersama mereka. Mentalku kini sudah siap untuk menjelajah dunia ini. Aku bukan lagi seorang pemulung."

Terpopuler

Comments

Machan

Machan

si nenek bilang payah mesti sambil mlengos ya🤣🤣

2022-09-21

1

lihat semua
Episodes
1 Terjebak di dunia game (revisi II)
2 Kesialan pertama. (revisi)
3 Beli Lalu Sesalilah! (revisi)
4 System yang Error, Natura yang Dihukum (revisi)
5 Buruk Lalu Tampan Kemudian Sangat Tampan Setelah itu .... Busuk (revisi)
6 Hadiah Sistem yang Sangat Fantastis (revisi)
7 Batu, Keras! (revisi)
8 Gigih!!! (revisi)
9 Kemunculan Pria Angkuh (revisi)
10 Duel Melawan Perampok (revisi)
11 Harus Pergi Lagi (revisi)
12 Luas (revisi)
13 Memperoleh sk¡ll dan ultimate (revisi)
14 Melawan Perampok (revisi)
15 Kekuatan lain Natura (revisi)
16 Kemunculan Badak Raksasa (revisi)
17 Bijaksana. Apanya? (revisi)
18 Hadiah lain (revisi)
19 Gnireng (revisi)
20 Mencari Keberadaan Dragon Sunguungu (revisi)
21 Melihat Kehadiran Petualang Lain (revisi)
22 Jebakan Dragon Sunguungu & Elemen Soul (revisi)
23 Melawan pengguna Elemen Soul & Keanehan Dragon (revisi)
24 Melawan Dragon Sunguungu & Bantuan (revisi)
25 Bantuan Yang Sangat Menakutkan (revisi)
26 Usai menghentikan bencana. (revisi)
27 Mempercepat Perjalanan (revisi)
28 Pinggiran Kota Yasa (revisi)
29 Penukaran Item (revisi)
30 Kejadian Aneh di Kediaman Ahli Buff (revisi)
31 Ritual atau Protes? (revisi)
32 Cerita Legenda & Cerita Raja (revisi)
33 Rencana Petualangan Baru (revisi)
34 Kabur & Mencari (revisi)
35 Peningkatan Status Karakter dengan cara berbeda (revisi)
36 Memasuki Hutan Lergia (revisi)
37 Melawan Dragon Ire dan Monster Macan Hitam (revisi)
38 Melawan Macan Hitam (revisi)
39 Menyebalkan! (revisi)
40 Melawan Dragon Ire (revisi)
41 Kedalaman Hutan Lergia & Bangau Amok (revisi)
42 Armour bersayap (revisi)
43 Pengetahuan Ortuna (revisi)
44 Pengakuan Natura (revisi)
45 Perbedaan Natura sekarang ini (revisi)
46 Menguji Kekuatan Baru (revisi)
47 Melawan Kadal Lat Awa (revisi)
48 Gundah (revisi)
49 Berpisah (revisi)
50 Mencoba mekanisme baru (revisi)
51 Berburu Penghuni Inti Hutan (revisi)
52 Melawan Lima Monster Gindu Raksasa (revisi)
53 Kelemahan Monster Gindu (revisi)
54 Lima Utusan Raja? (revisi)
55 Kemampuan: Tapak Genjah (revisi)
56 Kondisi tubuh Natura (revisi)
57 Laporan Untuk Raja (revisi)
58 Menuju kota Tempu (revisi)
59 Sisi Lain (revisi)
60 Keributan kecil di pagi hari (revisi)
61 Mengunjungi toko armour dan Item (revisi)
62 Berbaur dengan sekitar (revisi)
63 Masalah kecil (revisi)
64 Bagi Natura, pengenalan dunia (revisi)
65 Melawan gadis bangsawan angkuh (revisi)
66 Alasan (revisi)
67 Rumah Mewah di Pusat Kota Tempu (revisi)
68 Persiapan guild dalam mengadakan kompetisi (revisi)
69 Sebelum kompetisi dimulai (revisi)
70 Fighter pedang air vs ninja panah api (revisi)
71 Pedang Besar Racun vs Pedang Panjang Angin (revisi)
72 Kapak Dragon vs Kapak Listrik & Membalas sikap angkuh (revisi)
73 Pedang es vs gada air (revisi)
74 Pengumuman.
75 Tombak listrik vs cambuk tanah & ultimate kedua
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Terjebak di dunia game (revisi II)
2
Kesialan pertama. (revisi)
3
Beli Lalu Sesalilah! (revisi)
4
System yang Error, Natura yang Dihukum (revisi)
5
Buruk Lalu Tampan Kemudian Sangat Tampan Setelah itu .... Busuk (revisi)
6
Hadiah Sistem yang Sangat Fantastis (revisi)
7
Batu, Keras! (revisi)
8
Gigih!!! (revisi)
9
Kemunculan Pria Angkuh (revisi)
10
Duel Melawan Perampok (revisi)
11
Harus Pergi Lagi (revisi)
12
Luas (revisi)
13
Memperoleh sk¡ll dan ultimate (revisi)
14
Melawan Perampok (revisi)
15
Kekuatan lain Natura (revisi)
16
Kemunculan Badak Raksasa (revisi)
17
Bijaksana. Apanya? (revisi)
18
Hadiah lain (revisi)
19
Gnireng (revisi)
20
Mencari Keberadaan Dragon Sunguungu (revisi)
21
Melihat Kehadiran Petualang Lain (revisi)
22
Jebakan Dragon Sunguungu & Elemen Soul (revisi)
23
Melawan pengguna Elemen Soul & Keanehan Dragon (revisi)
24
Melawan Dragon Sunguungu & Bantuan (revisi)
25
Bantuan Yang Sangat Menakutkan (revisi)
26
Usai menghentikan bencana. (revisi)
27
Mempercepat Perjalanan (revisi)
28
Pinggiran Kota Yasa (revisi)
29
Penukaran Item (revisi)
30
Kejadian Aneh di Kediaman Ahli Buff (revisi)
31
Ritual atau Protes? (revisi)
32
Cerita Legenda & Cerita Raja (revisi)
33
Rencana Petualangan Baru (revisi)
34
Kabur & Mencari (revisi)
35
Peningkatan Status Karakter dengan cara berbeda (revisi)
36
Memasuki Hutan Lergia (revisi)
37
Melawan Dragon Ire dan Monster Macan Hitam (revisi)
38
Melawan Macan Hitam (revisi)
39
Menyebalkan! (revisi)
40
Melawan Dragon Ire (revisi)
41
Kedalaman Hutan Lergia & Bangau Amok (revisi)
42
Armour bersayap (revisi)
43
Pengetahuan Ortuna (revisi)
44
Pengakuan Natura (revisi)
45
Perbedaan Natura sekarang ini (revisi)
46
Menguji Kekuatan Baru (revisi)
47
Melawan Kadal Lat Awa (revisi)
48
Gundah (revisi)
49
Berpisah (revisi)
50
Mencoba mekanisme baru (revisi)
51
Berburu Penghuni Inti Hutan (revisi)
52
Melawan Lima Monster Gindu Raksasa (revisi)
53
Kelemahan Monster Gindu (revisi)
54
Lima Utusan Raja? (revisi)
55
Kemampuan: Tapak Genjah (revisi)
56
Kondisi tubuh Natura (revisi)
57
Laporan Untuk Raja (revisi)
58
Menuju kota Tempu (revisi)
59
Sisi Lain (revisi)
60
Keributan kecil di pagi hari (revisi)
61
Mengunjungi toko armour dan Item (revisi)
62
Berbaur dengan sekitar (revisi)
63
Masalah kecil (revisi)
64
Bagi Natura, pengenalan dunia (revisi)
65
Melawan gadis bangsawan angkuh (revisi)
66
Alasan (revisi)
67
Rumah Mewah di Pusat Kota Tempu (revisi)
68
Persiapan guild dalam mengadakan kompetisi (revisi)
69
Sebelum kompetisi dimulai (revisi)
70
Fighter pedang air vs ninja panah api (revisi)
71
Pedang Besar Racun vs Pedang Panjang Angin (revisi)
72
Kapak Dragon vs Kapak Listrik & Membalas sikap angkuh (revisi)
73
Pedang es vs gada air (revisi)
74
Pengumuman.
75
Tombak listrik vs cambuk tanah & ultimate kedua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!